Pages

Senin, Juli 09, 2012

Bandung Airshow Kembali Digelar

BANDUNG-(IDB) : Pemerintah Kota Bandung kembali menggelar Bandung Airshow 2012 setelah event sejenis dilakukan tahun 2010. Dengan konsep yang lebih matang, penyelenggara yakin pameran ini bisa memikat puluhan ribu pengunjung.

Hal itu dikemukakan Komandan Pangkalan Udara Husein Sastranegara Kolonel Pnb Umar Sugeng, di Bandung, Senin (9/7/2012).

Bandung Airshow digelar setelah ulang tahun ke-202 Kota Bandung 27-30 September di Lanud Husein.

Berbeda dengan tahun lalu, tahun ini Bandung Airshow bakal digelar di dalam sebuah hanggar. Suguhan utama dari pameran ini tentunya pertunjukan akrobatik udara.

Umar menjelaskan, pihaknya sudah siap mendatangkan tim akrobatik udara terbaik di Indonesia, Jupiter Aerobatic Team, untuk beraksi. Tidak hanya itu, ada pula tim akrobatik menggunakan helikopter, yakni Pegasus. "Mereka akan tampil setiap hari selama pameran berlangsung," kata Umar.

Selain pameran akrobat, akan ada pameran pesawat terbang, 21 yang beraksi dan 30-40 unit yang diparkir untuk didekati pengunjung.

Lokasi pameran yang mencapai 3.000 meter persegi juga diisi 300 stan pameran dari industri dirgantara, BUMN, SMK dirgantara, hingga kerajinan daerah.

Untuk acara seperti ini, Umar menargetkan pengunjung bertambah dari 45.000 pada event sebelumnya menjadi 50.000 lebih. Hanya, dia belum bisa memberitahukan harga tiket masuk karena baru akan diumumkan dua minggu sebelum pameran digelar. 


Sumber : Kompas

Indonesia Republik Ceko Bicarakan Kerjasama Pertahanan

JAKARTA-(IDB) : Kunjungan kenegaraan Presiden Republik Ceko Vaclav Klaus ini penting bagi peningkatan kerja sama dan kemitraan Indonesia-Ceko. Perdagangan, investasi, dan pariwisata akan menjadi pilar bagi kerja sama bilateral.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan hal ini dalam keterangan pers bersama Presiden Vaclav Klaus, seusai pertemuan bilateral, di Istana Merdeka, Senin (9/7) sore.


"Hubungan bilateral Indonesia dengan Republik Ceko berjalan dengan baik dan terus berkembang. Sebagai contoh hubungan perdagangan bilateral meningkat secara signifikan dari tahun 2010 ke 2011 meskipun jumlahnya masih relatif kecil," kata Presiden SBY.


Republik Ceko, SBY menambahkan, adalah negara yang penting di kawasan Eropa tengah dan timur, sedangkan Indonesia merupakan kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. "Kita berharap perdagangan dan investasi bisa ditingkatkan," SBY menambahkan.


Menurut Presiden SBY, pertemuan bilateral antara delegasi Indonesia dan Republik Ceko berlangsung konstruktif dan produktif. Ada tiga hal yang dibahas secara mendalam, yakni perdagangan, investasi, dan pariwisata. "Ini akan menjadi pilar atau prioritas kerja sama bilateral kita di waktu mendatang," SBY menjelaskan.


Kerja sama di bidang ekonomi hijau, energi terbarukan, dan industri pertahanan menjadi bagian lain yang dibicarakan dalam pertemuan bilateral. Pertemuan juga membahas situasi global sekarang ini, terutama perkembangan terbaru di Zona Euro.


Dalam delegasi Republik Ceko, terdapat komunitas bisnis yang juga menyempatkan untuk berinteraksi dengan mitranya dari Indonesia. Presiden SBY menilai hal ini penting karena di era globalisasi sekarang ini, konektivitas bukan hanya antarpemerintah atau parlemen, melainkan juga antarkomunitas bisnis dan antarwarga.


Sementara itu, Presiden Vaclav Klaus dalam keterangan persnya berharap masyarakat Indonesia dan Ceko dapat meningkatkan saling kunjung. Mengenai energi terbarukan, pemerintah Republik Ceko berinvestasi besar untuk itu. Vaclac menjelaskan bahwa sekarang ini terjadi degradasi lingkungan. "Saya harap ini pembahasan yang bisa terus kita wujudkan bersama," ujar Vaclav Klaus.


Saat memberikan keterangan pers, Presiden didampingi Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menseneg Sudi Silalhi, Mendag Gita EWirjawan, Menperin MS Hidayat, Menristek Gusti Muhammad Hatta, dan Menteri Lingkungan Hidup Balthazar Kambuaya.


Sumber : PresidenRI

Bandung Siap Bangun Monumen Pesawat CN-235

BANDUNG-(IDB) : Bandung layak disebut Kota Dirgantara. Itulah yang diungkapkan Danlanud Husein Satranegara Kolonel Pnb Umar Sugeng Hariyono. Ia mengungkapkan, monumen pesawat CN-235 siap dibangun sebagai ikon Bandung.

"Bandung itu selain sebagai kota wisata, kuliner, dan belanja, disebut juga Kota Dirgantara. Kami berencana CN-235 sebagai ikon Bandung sebagai Kota Dirgantar," kata Umar usai jumpa pers persiapan Bandung Air Show (BAS) 2012 di Wisma Mulyadi, Lanud Husein Satranegara, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Senin (9/7/2012).

Menyemat julukan Kota Dirgantara bukanlah berlebihan. Menurut Umar, Bandung memiliki sejarah industri kedirgantaraan di Indonesia berkat kehadiran PT Dirgantara Indonesia (DI). Selain itu, perangkat membuat pesawat canggih, bahan baku hingga tenaga ahli berada di Bandung. Hasilnya, pesawat pabrikan PT DI yang kantornya berdomisili di Bandung ini sudah melanglang buana serta dipakai sejumlah negara.

"Saya mengharapkan tahun ini monumen pesawat CN-235 segera dipasang. Lokasi monumen bisa di lahan kosong sekitar Tol Padalarang atau Tol Pasteur. Ini juga sebagai penanda masuk ke Kota Bandung," terang Umar.

Umar menambahkan, pesawat itu nantinya bukan berwujud replika atau tiruan. "Pesawatnya (CN-235) asli," terangnya.

Ia beralasan, dipilihnya CN-235 buatan PT DI lantaran sudah membanggakan Indonesia di mata dunia. CN-235 menjadi pesawat angkut sedang unggulan di dunia.

Umar mengaku sudah menjalin komunikasi dan koordinasi dengan PT DI menyediakan satu unit pesawat CN-235 untuk dijadikan kenangan sejarah kedirgantaraan Indonesia sekaligus ikon Bandung sebagai Kota Dirgantara. "PT DI sudah deal dan siap," ungkapnya.

Saat ini, sambung Umar, tinggal menanti respons persetujuan dari Pemkot Bandung serta PT Jasa Marga. "Semoga segera terealisasi," tutup Umar.


Sumber : Detik

DPR Puas Dengan Penjelasan Kemhan Atas Pembelian 100 Leopard Jerman

JAKARTA-(IDB) : Komisi I telah mendapat penjelasan resmi dari Kemhan atas rencana pembelian Tank Leopard dari negara produsennya langsung, Jerman. Wakil Ketua Komisi I DPR RI Ramadhan Pohan menyatakan, pihaknya telah mendapat penjelasan resmi dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan (Kemhan) atas rencana pembelian Tank Leopard dari negara produsennya langsung, Jerman. Dengan demikian, opsi pembelian Leopard bekas dari Belanda sudah selesai.

"Pekan lalu, melalui Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin, pemerintah telah menyampaikan ke Komisi I atas rencana membeli langsung Tank Leopard dari Jerman itu," ujar Ramadhan Pohan di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/7).

Ramadhan mengatakan, secara umum dan prinsip anggota Komisi I dapat menerima penjelasan dan alasan dari pemerintah untuk membeli 100 unit Tank Leopard langsung dari Jerman. "Tetapi memang hal ini belum sempat dibahas secara resmi di internal Komisi I. Tetapi secara diplomasi, anggota Komisi I DPR mendukung hal ini," ujar politisi Demokrat ini.

Saat ini, kata Ramadhan, tinggal pembahasan secara teknis soal anggaran untuk membeli 100 unit Tank Leopard ini. Meski pembelian Tank Leopard ini sudah masuk dalam rencana pembiayaan jangka menengah, dari 2010-2014. "Soal harga satuannya, sumber pembiayaannya, saya kira akan dibahas dalam rapat ke depannya," kata Ramadhan.

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, kans Komisi I menyetujui pembelian Tank Leopard dari Jerman sangat besar. "Karena memang sejak awal Komisi I meminta pembelian Tank Leopard itu langsung dari Jerman," tegasnya.


Sumber : Detik

Pemerintah Kirim Tim Inspeksi Hercules Ke Australia

JAKARTA-(IDB) : Pemerintah telah mengirim tim inspeksi ke Australia untuk mendata jenis perbaikan dan estimasi anggaran yang diperlukan untuk hibah empat pesawat Hercules. Pesawat bekas itu akan diperbaiki agar siap terbang 100% sesuai keinginan TNI Angkatan Udara. 

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, saat ini belum bisa ditentukan berapa kebutuhan anggaran untuk perbaikan keempat pesawat tersebut. Estimasi baru bisa diketahui setelah tim inspeksi yang terdiri atas unsur TNI Angkatan Udara, Mabes TNI, dan Kemhan kembali ke Tanah Air dan melaporkan hasil kerjanya di Australia.

Tim sudah di Negeri Kanguru sejak sekitar 2 Juli lalu. Hasil inspeksi akan dilaporkan ke manajemen TNI Angkatan Udara dilanjutkan ke Mabes TNI dan diteruskan ke Kemhan. “Setelah fix baru kita ajukan,” katanya seusai menghadiri sertijab Kalakhar Ba ko r - kamla di akhir pekan kemarin. Jika disebutkan biaya perbaikan USD60 juta, lanjut dia, itu perkiraan sebelumnya dan sekarang sudah ada dinamika perubahan harga.

“Belum tentu menjadi lebih mahal, bergantung tim inspeksi,” sebutnya. Kepala Staf Angkatan Uda ra (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat menuturkan, proses hibah Hercules itu masih berjalan. “Sudah ada penandatanganan empat pesawat,” katanya. Menurut dia, hanya satu dari tiga pesawat itu yang sekarang ini masih bisa beroperasi. Sisanya harus dilakukan over - haul. 


Sumber : Sindo