JAKARTA-(IDB) : Kunjungan kenegaraan Presiden Republik Ceko Vaclav Klaus ini penting bagi peningkatan kerja sama dan kemitraan Indonesia-Ceko. Perdagangan, investasi, dan pariwisata akan menjadi pilar bagi kerja sama bilateral.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan hal ini dalam keterangan pers bersama Presiden Vaclav Klaus, seusai pertemuan bilateral, di Istana Merdeka, Senin (9/7) sore.
"Hubungan bilateral Indonesia dengan Republik Ceko berjalan dengan baik dan terus berkembang. Sebagai contoh hubungan perdagangan bilateral meningkat secara signifikan dari tahun 2010 ke 2011 meskipun jumlahnya masih relatif kecil," kata Presiden SBY.
Republik Ceko, SBY menambahkan, adalah negara yang penting di kawasan Eropa tengah dan timur, sedangkan Indonesia merupakan kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. "Kita berharap perdagangan dan investasi bisa ditingkatkan," SBY menambahkan.
Menurut Presiden SBY, pertemuan bilateral antara delegasi Indonesia dan Republik Ceko berlangsung konstruktif dan produktif. Ada tiga hal yang dibahas secara mendalam, yakni perdagangan, investasi, dan pariwisata. "Ini akan menjadi pilar atau prioritas kerja sama bilateral kita di waktu mendatang," SBY menjelaskan.
Kerja sama di bidang ekonomi hijau, energi terbarukan, dan industri pertahanan menjadi bagian lain yang dibicarakan dalam pertemuan bilateral. Pertemuan juga membahas situasi global sekarang ini, terutama perkembangan terbaru di Zona Euro.
Dalam delegasi Republik Ceko, terdapat komunitas bisnis yang juga menyempatkan untuk berinteraksi dengan mitranya dari Indonesia. Presiden SBY menilai hal ini penting karena di era globalisasi sekarang ini, konektivitas bukan hanya antarpemerintah atau parlemen, melainkan juga antarkomunitas bisnis dan antarwarga.
Sementara itu, Presiden Vaclav Klaus dalam keterangan persnya berharap masyarakat Indonesia dan Ceko dapat meningkatkan saling kunjung. Mengenai energi terbarukan, pemerintah Republik Ceko berinvestasi besar untuk itu. Vaclac menjelaskan bahwa sekarang ini terjadi degradasi lingkungan. "Saya harap ini pembahasan yang bisa terus kita wujudkan bersama," ujar Vaclav Klaus.
Saat memberikan keterangan pers, Presiden didampingi Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menseneg Sudi Silalhi, Mendag Gita EWirjawan, Menperin MS Hidayat, Menristek Gusti Muhammad Hatta, dan Menteri Lingkungan Hidup Balthazar Kambuaya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan hal ini dalam keterangan pers bersama Presiden Vaclav Klaus, seusai pertemuan bilateral, di Istana Merdeka, Senin (9/7) sore.
"Hubungan bilateral Indonesia dengan Republik Ceko berjalan dengan baik dan terus berkembang. Sebagai contoh hubungan perdagangan bilateral meningkat secara signifikan dari tahun 2010 ke 2011 meskipun jumlahnya masih relatif kecil," kata Presiden SBY.
Republik Ceko, SBY menambahkan, adalah negara yang penting di kawasan Eropa tengah dan timur, sedangkan Indonesia merupakan kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. "Kita berharap perdagangan dan investasi bisa ditingkatkan," SBY menambahkan.
Menurut Presiden SBY, pertemuan bilateral antara delegasi Indonesia dan Republik Ceko berlangsung konstruktif dan produktif. Ada tiga hal yang dibahas secara mendalam, yakni perdagangan, investasi, dan pariwisata. "Ini akan menjadi pilar atau prioritas kerja sama bilateral kita di waktu mendatang," SBY menjelaskan.
Kerja sama di bidang ekonomi hijau, energi terbarukan, dan industri pertahanan menjadi bagian lain yang dibicarakan dalam pertemuan bilateral. Pertemuan juga membahas situasi global sekarang ini, terutama perkembangan terbaru di Zona Euro.
Dalam delegasi Republik Ceko, terdapat komunitas bisnis yang juga menyempatkan untuk berinteraksi dengan mitranya dari Indonesia. Presiden SBY menilai hal ini penting karena di era globalisasi sekarang ini, konektivitas bukan hanya antarpemerintah atau parlemen, melainkan juga antarkomunitas bisnis dan antarwarga.
Sementara itu, Presiden Vaclav Klaus dalam keterangan persnya berharap masyarakat Indonesia dan Ceko dapat meningkatkan saling kunjung. Mengenai energi terbarukan, pemerintah Republik Ceko berinvestasi besar untuk itu. Vaclac menjelaskan bahwa sekarang ini terjadi degradasi lingkungan. "Saya harap ini pembahasan yang bisa terus kita wujudkan bersama," ujar Vaclav Klaus.
Saat memberikan keterangan pers, Presiden didampingi Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menseneg Sudi Silalhi, Mendag Gita EWirjawan, Menperin MS Hidayat, Menristek Gusti Muhammad Hatta, dan Menteri Lingkungan Hidup Balthazar Kambuaya.
Sumber : PresidenRI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar