Pages

Selasa, Juni 19, 2012

Analisis : Dua Paman Berebut Simpati Indonesia

ANALISIS-(IDB) : Dinamika Laut Cina Selatan (LCS) terus bergema dan berbunyi ulang mengisi kalender matahari sehari-hari. Awal Juni 2012 lewat pertemuan pertahanan multilateral di Hotel Sangri La Singapura Menhan AS Leon Panetta sudah memastikan bahwa kekuatan armada lautnya di Pasifik akan menjadi yang terbesar dengan menggeser perbandingan kekuatan di Asia Pasifik dan Mediteranean menjadi 60:40 dengan target tahun 2020.  Akan ada pergeseran beberapa kapal induk AS dan kapal tempur kelas berat lainnya dari kawasan lain untuk berpindah ke Asia Pasifik.

Tidak itu saja, Vietnam sebagai musuh sejarahnya yang memalukan harus didekati dengan tebal muka demi mendapatkan akses pelabuhan di teluk Cam Ranh yang strategis itu.  Menteri Pertahanan AS Leon Panetta minggu pertama Juni 2012 berkunjung ke kawasan yang pernah menjadi pusat pangkalan militernya ketika terjadi perang Vietnam yang berlarut itu.  Dia pula yang  menjadi petinggi Pentagon yang pertama berkunjung ke Cam Ranh sejak usai perang Vietnam tahun 1975.  Demi strategi menghadapi kekuatan militer Cina, cara apapun harus dilakukan AS untuk mempertahankan hegemoninya di Asia Pasifik dan LCS.  Itulah lagak dan gaya Paman Sam.
Jet tempur latih T50 Golden Eagle segera mengisi skuadron TNI AU
Dengan Indonesia pun langkah pendekatan dilakukan. AS membuka diri untuk pasar senjatanya ke Indonesia, misalnya pengadaan 24 jet tempur F16 blok 52 dengan beragam senjatanya. Demikian juga dengan retrofit beberapa Hercules yang di upgrade dengan ongkos hibah.  Pentagon tentu sudah melihat horizon, sesungguhnya kalau mau berseteru dengan Cina di kawasan LCS, posisi strategis Indonesia adalah yang paling memukau dari segala dimensi apakah itu luas wilayahnya, akses pintu masuk dari lautan Hindia yang dimiliki RI,  dan pengaruhnya yang kuat di ASEAN.

Saling berebut pengaruh di Indonesia antara AS dan Cina bisa kita lihat dari cara mengambil hati mereka.  Seumur-umur perjalanan negeri ini, tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba saja AS mengajak latihan tempur laut dengan TNI AL bareng sama Australia di pantai barat Sumatra tahun 2013.  Lalu ketika ada bantuan hibah sistem integrasi radar pantai dari AS dan sudah jadi, tiba-tiba Cina mengajak RI untuk kerjasama juga dalam pengadaan radar pantai di selat-selat strategis yang menjadi pintu masuk dan keluar dari LCS.

Paman Mao juga tak mau kehilangan momentum. Setelah berbaik hati mau memberikan sekolah teknologi rudal kepada Indonesia, aliran kunjungan petinggi militer negeri itu terus berdatangan ke Jakarta.  Terakhir Jendral Jing Zhiyuan panglima korps rudal Cina dan anggota komisi militer pusat Cina berkunjung ke Jakarta Senin tanggal 18 Juni 2012.  Jendral Jing mengajak TNI untuk mengadakan latihan bersama pasukan khusus dan angkatan laut termasuk pengiriman pilot Sukhoi  TNI AU untuk berlatih di Cina menggunakan simulator Sukhoi. 
RI memesan 9 CN295, 2 diantaranya selesai akhir tahun ini
Tetapi tentu saja yang tak terpublikasikan adalah melakukan supervisi terhadap progress sekolah teknologi rudal yang sedang berjalan itu.  Wong yang datang kan panglima rudal bukan panglima burung loh.  Nilai kewibawaan dan pentingnya kunjungan itu bisa dilihat dari sambutan yang diberikan tuan rumah Kemhan dengan sambutan langsung dari Menhan Purnomo Yusgiantoro, Sekjen Kemhan Marsekal Madya TNI Eris Heryanto dan kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Brigen TNI Hartind Asrin. Bos Kemhan menyambut panglima rudal Cina demi kesuksesan sekolah rudal.

RI sendiri saat ini sedang melakukan peremajaan alutsistanya dengan mendatangkan beragam alutsista baik produksi DN maupun LN atau kerjasama produksi.  Ini adalah belanja alutsista terbesar RI sejak era Dwikora yang membelanjakan milyaran dollar untuk pengadaan alutsista segala matra.  Bahkan diprediksi dalam kelanjutan MEF (minimum Essential Force) tahap kedua tahun 2015-2019, jika tidak ada perubahan kebijakan Pemerintah, anggaran belanja militer RI menjadi yang terbesar di Asia Tenggara seirama dengan perkuatan ekonomi yang tumbuh meyakinkan.

Seperti dalam sebuah dinamika perjalanan, ketika kita sedang mengisi perbekalan untuk memperkuat basis pertahanan, sejalan dengan itu perkembangan dinamika LCS menghangat dengan klaim Cina atas kawasan LCS dan sibuknya AS mengantisipasi perkembangan militer Cina.  Seperti menemukan ritme dalam alunan lagu berjudul ”Kau Menginginkan Aku”, klop dan seirama, dua-duanya ingin mengambil hati. Ketika perkuatan itu sedang berjalan, Cina dan AS berupaya mencari simpati atau berebut pengaruh di Indonesia.  Maka Paman Mao berbaik hati mendirikan sekolah rudal di Indonesia, sembari berupaya mendapatkan akses informasi pergerakan kapal-kapal angkatan laut AS dengan tawaran radar pantainya.  AS pun tak ingin ketinggalan kereta, sudah duluan pasang radar pantai di jalur ALKI, lalu ngajak latihan perang bareng, kerjasama pelatihan TNI di sekolah militer AS, beri bantuan hibah berbayar untuk 24 F16 dan hibah beneran untuk upgrade 4 Hercules.
Heli serbu Mi35 milik Skuadron 31 Penerbad
Situasi yang penuh dinamika bergelombang ini harus bisa dimanfaatkan Indonesia dengan memaksimalkan peran diplomasi tingkat tinggi sembari mengambil manfaat optimal bagi perkuatan alutsista dan teknologinya. Sambil menyelam minum air, RI harus bermain cantik menghadapi manuver kedua Paman yang lagi bergejolak syahwat militernya.  Peran diplomasi RI sangat diperlukan dalam mendinginkan suhu yang kian memanas untuk saling berebut pengaruh di LCS.  Peran diplomasi ini penting untuk dilakukan karena RI tak punya klaim teritori di LCS sehingga perannya lebih obyektif dan netral.  RI punya hubungan yang baik dan bersahabat dengan Cina dan AS.  Peran yang diambil tentu saja dengan berbaik langkah kepada kedua negara besar ini dan mengajaknya ke jalur dialog kesetaraan.

Beratnya jalan dialog diantara kedua Paman ini karena karakter keduanya memang cenderung keras dan penuh gengsi. Cina yang berjaya dalam perkembangan ekonominya dan akan menjadi kekuatan ekonomi nomor satu didunia setelah tahun 2020 terlihat sangat kaku dalam perilaku, ketat informasi, jarang bicara dan ”jarang pula tersenyum”.  Sementara AS yang merasa tersaingi ekonomi dan militernya dengan Cina terkenal dengan arogansinya, suka mendikte, merasa menjadi polisi dunia sementara yang berseberangan dengannya dianggap tersangka.  Dua karakter ini bisa mendidihkan suhu yang sudah panas di LCS.  Maka langkah militer yang diambil sejatinya bukanlah solusi yang terbaik karena  dengan cara itu bisa saja terjadi konflik skala besar. 

RI sangat diharapkan mampu mendekatkan kedua kutub yang berseberangan itu ketika kedua Paman yang sedang berahi pengaruh berupaya mengambil simpati kepada kita.  Bukankah ini momentum sesunggguhnya, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui.  Sembari melakukan diplomasi karena kedua mereka sedang berebut simpati, saatnya pula kita memperkuat militer dan teknologinya juga mumpung ketika keduanya sedang berbaik hati kepada kita.  Bukankah ini sebuah dinamika perjalanan memperkuat pertahanan negara sembari mencerdaskan kemampuan diplomasi.  Siapa tahu keduanya lantas duduk satu meja lalu saling sapa dan biarkanlah mereka berunding bertahun-tahun. 

Peran yang dijalankan RI ini dengan mendudukkan kedua Paman bersama beberapa ”keponakan-keponakan” yang lain seperti Filipina, Vietnam dan Malaysiai untuk berunding diniscayakan merupakan prestasi tersendiri bagi diplomasi RI.  Apalagi solusi akhirnya dengan bersalaman satu sama lain untuk  tidak lagi merasa benar sendiri walaupun langkah itu memerlukan waktu bertahun-tahun dan melelahkan.  Tetapi yang terpenting kita juga harus siap dengan kemungkinan terburuk.  Untuk itulah perkuatan alutsista TNI merupakan jalan akbar yang diridhoi oleh seluruh rakyat Indonesia sehingga setidaknya tahun 2020 nanti kita pun siap dengan segala "cuaca" ekstrim yang mungkin terjadi.


Sumber : Analisis

TNI AL Dan PT. LEN Kembangkan Rekayasa Elektronik Pertahanan

Illustration : Combat Management System
JAKARTA-(IDB) : TNI Angkatan Laut  dan PT LEN, menandatangani piagam kesepakatan kerja sama saling menguntungkan, untuk mengembangkan kemampuan di bidang penelitian dan pembuatan rekayasa elektronik pertahanan di lingkungan TNI AL.

Penandatanganan dilakukan di Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (19/6). Sebagai pihak pertama, PT LEN Industri (Persero) diwakili oleh Wahyuddin Bagenda selaku Direktur Utama, sedangkan TNI AL sebagai pihak kedua diwakili oleh Asisten Perencanaan dan Anggaran Kepala Staf Angkatan Laut (Asrena Kasal) Laksamana Muda TNI Ade Supandi, S.E. Asrena Kasal, mengatakan kerja sama antara kedua instansi tersebut antara lain melingkupi, kerja sama dalam bidang penelitian, pengembangan Combat Management System, alat komunikasi militer, alat instruksi atau penolong instruksi, serta peperangan elektronika. 

Selain itu dalam bidang peningkatan kemampuan sumber daya manusia di bidang rekayasa elektronika pertahanan juga menjadi hal pokok pada kerja sama tersebut. Kerja sama ini merupakan upaya untuk mensinergikan sumber daya yang dimiliki TNI AL dengan PT LEN Industri (Persero), sekaligus dalam rangka mendayagunakan kemampuan industri dalam negeri guna mendukung kemandirian pemenuhan kebutuhan Alutsista TNI AL dan penguasaan teknologi elektronika pertahanan, ujarnya. 

Mengenai waktunya, kerja sama ini kata dia, dipastikan akan berjalan hingga lima tahun kedepan terhitung sejak 19 Juni 2012. Kami optimis realisasi kerja sama ini dapat mensejajarkan industri pertahanan dalam negeri dengan industri pertahanan di dunia internasional, dan menumbuhkan kemandirian Indonesia akan pemenuhan kebutuhan Alutsista. 

“Saya harap seluruh pihak akan segera menindaklanjuti kesepakatan ini dengan penuh rasa tanggung jawab, sesuai dengan peran, fungsi, dan tugas masing-masing,” kata Ade Supandi. Sementara Dirut PT LEN Industri Wahyuddin Bagenda, berharap, kerja sama ini dapat terlaksana dengan baik, dan implementasinya di lapangan dapat diwujudkan secara nyata.


Sumber : InfoPublik

Taruna Akademi TNI Dan Akpol Terpukau Demo Satkopaska Koarmatim

SURABAYA-(IBD) : Sebanyak 815 Taruna Akademi TNI dan Akpol terpukau pada saat menyaksikan demonstrasi pembebasan sandera yang dilakukan oleh pasukan khusus TNI AL Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Koarmatim yang digelar di Dermaga Koarmatim Ujung Surabaya, Selasa (20/6).

Unjuk kebolehan yang dilakukan oleh Satkopaska Koarmatim tersebut yaitu pembebasan sandera dari aksi tindak kejahatan dan terorisme di laut Maritime Interdiction Operation (MIO) yang dilaksanakan oleh tim Visit Boarding Search and Seizure (VBSS) Satkopaska Koarmatim. Aksi penyergapan terhadap kawanan perompak itu dilaksanakan dari laut dan udara menggunakan kendaraan tempur atas air dua Sea Rider dan Cobat Boat milik Kopaska.

Dengan bersamaan timkopaska yang berada di Sea Rider melakukan boarding keatas kapal, sedangkan beberapa tim Kopaska yang lain melaksanakan atraksi droping pasukan dari udara ke laut (Helly Water jump) menggunakan Helikopter jenis Bell NV-417 dari Puspenerbal Surabaya dan droping pasukan melalui kapal Cast kapal cepat. 

Pada saat yang sama di perairan selat madura beberapa kapal perang Koarmatim membentuk formasi dengan melaksanakan manufra taktis di laut.

Para Taruna Akademi TNI dan Akpol itu dapat menyaksikan aksi sekilas  pertempuran laut dari atas geladak KRI dr. Soeharso-990. Setelah menyaksikan unjuk kebolehan prajurit Kopaska ditengah laut, para Taruna Akademi TNI dan Akpol kembali dapat menyaksikan aksi pertempuran kota (Urban Warfare) di Dermaga Koarmatim Ujung Surabaya.

Suguhan atraksi dari jajaran dan unsur Koarmatim  itu merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut kedatangan 815 Taruna Akademi TNI dan Akpol yang melaksanakan kegiatan Bhineka Eka Bhakti Akademi TNI dan Polri tahun 2012 di Koarmatim. Ke 815 Taruna tersebut, terdiri dari 420 Taruna Akademi TNI dan 395 Taruna/Taruni Akpol.

Selama di Koarmatim para Taruna dan Taruni itu juga berkesempatan melihat langsung   beberapa kapal perang yang sedang bersandar di Dermaga Koarmatim, menyaksikan sekilas tentang profil Koarmatim, menyaksikan pameran seragam (uniform) personel dan persenjataan dari satuan-satuan yang ada di jajaran Koarmatim serta pertunjukan seni musik  Armatim Country Band.

Puncak dari kegiatan Taruna Akademi TNI/Polri  Bhineka Eka Bhakti di Koarmatim yaitu pengarahan dari Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H, M.Hum di Gedung Panti Cahaya Armada (PTA) Koarmatim Ujung.

Bhineka Eka Bhakti, merupakan kegiatan integratif Taruna Akademi TNI dan Akpol yang bertujuan meningkatkan jiwa dan semangat integrasi para Taruna, serta membdrikan pembekalan kepada mereka tentang tugas, fungsi, dan ciri khas dari ke tiga angkatan dan Polri, khususnya dilingkungan kesatuan yang kelak akan menjadi medan penugasan para Taruna setelah lulus dari akademi masing-masing.

Kegiatan Bhineka Eka Bhakti dilaksanakan di lima wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, yaitu di Yogyakarta, Kartasura, Madiun, Surabaya, dan Malang. Dalam kegiatan ini Para taruna dan Taruni mendapat pengenalan ketiga matra TNI yaitu darat, Laut dan Udara. 


Sumber : Koarmatim

Rombongan Peneliti Dari DPR RI Berlayar Dengan KRI Kakap

SURABAYA-(IDB) : Rombongan peneliti dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengikuti pelayaran dengan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Kakap-811,  dalam pelayaran  kurang lebih delapan jam itu menyusuri perairan Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS), Senin (18/06). 

Rombongan Peneliti Bidang Politik Dalam Negeri Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (PPDI) dari Sekertariat Jenderal DPR RI berjumlah 5 orang, dipimpin oleh Indra Pahlevi, S.IP., M. Si.

Dalam kegiatan pelayaran dengan KRI Kakap tersebut peneliti dari PPDI, mengemban misi penelitian dengan tema “Revitalisasi Kelembagaan Industri Pertahanan dan Standarisasi Kebutuhan Pengguna Di Provinsi Jawa Timur dan Sulawesi Selatan”. Kegiatan penelitian adalah untuk mengumpulkan data dan informasi yang dilakukan melalui dialog dan tanya jawab dengan pejabat terkait untuk dijadikan masukan bagi anggota DPR RI.

Rombongan PPDI yang diketuai oleh Indra Pahlevi, S.IP., M. Si. Rencananya akan melaksanakan penelitian selama satu minggu mulai dari tanggal 17 sampai tanggal 13 Juni 2012. Sebelum mengikuti pelayaran dengan KRI Kakap, rombongan PPDI melaksanakan kunjungan kerja di Staf Perencanaan dan Anggaran (Srena) Koarmatom, Staf Logistik (Slog) Koarmatim, KRI Makasar-590, Dok kapal selam, Staf Satuan Kapal Ranjau (Satran) Koarmatim.

Dalam pelayaran dengan KRI Kakap yang dikomandani oleh Mayor Laut (P) Himawan, rombongan PPDI didampingi oleh Komandan KRI Frans Kaisiepo-368 Letkol Laut (P) Yayan Sofyan. Selama pelayaran itu prajurit KRI Kakap melaksanakan beberapa latihan peran diantaranya, peran tempur, peran Penyelamatan Kapal (PEK) dari bahaya kebakaran dan kebocoran Damage Control Exercise (DCEX).


Sumber : Koarmatim

Rusia Siapkan Kapal Perang Ke Suriah

MOSCOW-(IDB) : Rusia menyiapkan pengiriman dua kapal perang ke pelabuhan Suriah, Tartus, tempat Moskow mengelola pangkalan strategis angkatan laut, untuk menjamin keamanan warga negaranya, kata kantor berita Interfax pada Senin.

Laporan itu muncul saat Presiden Rusia Vladimir Putin akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama di antara temu puncak G-20 di loka wisata Los Cabos, Meksiko, pada Senin malam di tengah ketegangan di Suriah, lapor AFP.

"Dua kapal utama amfibi -Nikolai Filchenkov dan Tsezar Kunikov- siap dikirim ke Tartus di luar jadwal mereka," kata kantor berita Rusia itu mengutip keterangan perwira yang enggan namanya disebutkan dari markas besar angkatan laut Rusia.

Kedua kapal itu akan membawa sekelompok besar marinir, tambah Interfax. Tidak ada kepastian resmi atas laporan tersebut dari angkatan laut atau kementerian pertahanan.

Tsezar Kunikov dapat membawa 150 tentara pendarat dan berbagai persenjataan, termasuk tank, sementara Nikolai Filchenkov Nikolai dapat membawa hingga 1.500 ton barang dan peralatan, kata laporan itu.

Interfax menyatakan kapal itu dapat digunakan untuk mengungsikan warga negara Rusia.

"Awak Nikolai Filchenkov dan Tsezar Kunikov serta kapal penyelamat SB-15 bersama marinir di kapal itu mampu menjamin keamanan warga negara Rusia dan mengungsikan sebagian sarana pangkalan pendukung perbekalan tersebut jika perlu," kata Interfax mengutip keterangan sumber.

Kemelut berkepanjangan antara pemerintah dengan lawan di Suriah tidak menunjukkan tanda mereda.

Lawan menuntut pengerahan pasukan bersenjata penjaga perdamaian PBB setelah pengamat menghentikan pekerjaan mereka akibat pertumpahan darah.

Rusia dan China sekutunya sebelumnya di Dewan Keamanan PBB menghentikan upaya mengutuk Damaskus dan melindungi pemerintah Assad dari tekanan lebih lanjut di tengah tuduhan bahwa Moskow mengirimkan senjata ke Damaskus.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton menuduh Rusia memicu kekerasan dengan mengirimkan helikopter tempur ke Suriah, yang disebutnya "dalam perjalanan" dan akan "meningkatkan kemelut dengan cukup tajam".

Rusia dengan marah menukas bahwa negara itu tidak membuat pengiriman baru dan hanya melakukan perbaikan helikopter, yang dikirim ke sana beberapa tahun lalu.

Suriah, salah satu dari sedikit negara pendukung Rusia dalam perang dengan Georgia pada 2008, adalah sekutu dekat Moskow sejak masa Soviet dan pembeli utama persenjataannya.

Pendahulu Putin di Kremlin, Dmitry Medvedev, ke Damaskus pada 2010 dalam lawatan pertama kepala negara Rusia atau Soviet ke negara itu.

Dalam pembicaraan dengan Assad, ia menjanjikan bantuan Rusia kepada Suriah dalam membangun kembali prasarana minyak dan gasnya serta bahkan dalam membangun pembangkit listrik nuklir.

Selama bulan belakangan, Kremlin menjaga jarak dari Assad, tapi membiarkan garis kerasnya, mengesampingkan campur tangan asing dan bersikeras nasib Assad harus diputuskan oleh rakyat Suriah. 


Sumber : Antara

Jenderal Jing Zhiyuan Berkunjung ke Markas Kopasus

JAKARTA-(IDB) : Anggota Komisi Militer Pusat Sekaligus Panglima Artileri II Tentara Pembebasan Rakyat China, Jenderal Jing Zhiyuan, Senin (18/6) berkunjung ke Markas Komando Pasukan Khusus (Kopasus), Cijantung, Jakarta.
 
Kunjungan Jenderal Jing Zhiyuan beserta delegasinya langsung disambut langsung oleh Komandan Jenderal (Danjen) Kopasus, Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya digerbang Markas Kopasus.

Adapun kunjungan Panglima Artileri II Tentara Pembebasan Rakyat China tersebut merupakan rangkaian kunjungan kerjanya ke Indonesia. Sebelumnya Jenderal Jing Zhiyuan ini telah melaksanakan kunjungan kehormatan kepada Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro di Kantor Kemhan dan juga mengunjungi Universitas Pertahanan Indonesia di Salemba Jakarta.

Pada kesempatan kunjungannya ke Markas Kopasus, Jenderal Jing Zhiyuan mendapat penjelasan seputar profil tentang Komando Pasukan Khusus dari Asisten Operasi Danjen Kopasus, Letkol. Inf. Yusran Yusuf.

Disamping itu Jenderal Jing Zhiyuan juga mendapat kesempatan untuk melihat profil beberapa alat perlengkapan khusus yang digunakan oleh satuan 81 Kopasus serta ketrampilan reaksi menembak cepat yang diperagakan oleh anggota Satuan 81 Kopasus.

Beberapa anggota Satuan 81 Kopasus tersebut adalah calon dari perwakilan pasukan Kopasus yang akan mengikuti latihan bersama dengan Pasukan Khusus Tentara Pembebasan Rakyat China pada tanggal 1 sampai dengan 16 Juli 2012 di China. 


Sumber : DMC

Satgas Maritim TNI Konga XXVIII/D UNFIL 2012 Awali Tugas di AMO

LEBANON-(IDB) : KRI Sultan Hasanuddin-366 beserta Satgas Maritim TNI Konga XXVIII/D UNFIL 2012 memulai tugas perdananya sebagai peacekeeper di Area of Maritime Operation (AMO) laut Mediterania, kapal bertolak dari dermaga Beirut  pada hari  Jum’at  tanggal 15 Juni 2012. Sesuai mandat United Nations Security Council Resolution 1701 tahun 2006, Satgas Maritime ini bertugas untuk melaksanakan Surveilance & Maritime Interdiction Operation (MIO) sepanjang 180 km garis pantai Lebanon untuk mencegah masuknya senjata ilegal dan bahan terkait lainnya masuk melalui perairan Lebanon serta melatih Lebanese Armed  Force (LAF)  Navy dalam menjaga perairannya.

Sehari sebelum berangkat ke AMO, Komandan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII/D UNFIL Letkol Laut (P) Dato Rusman SN mendapat kehormatan menghadiri upacara serah terima jabatan dua Komandan kapal perang Banglades, yaitu Komandan BNS Osman dari Capt Syed Maksumul Hakim (ND), ncc, psc, BN kepada Capt M Abu Asharf, (TAS), ncc, psc, BN dan Komandan BNS Madhumati dari Cdr Mohammad Abdul Mukit Khan, (C) psc, BN kepada Cdr AKM Afzal Hossain, (C)  psc, BN di dermaga Beirut, dengan inspektur upacara  Komandan MTF Rear Admiral Wagnen  Lopes  de  Moraes  ZAMITH. Hadir dalam upacara tersebut antar lain Duta Besar Banglades di Lebanon Md Fazlal  Karim, Chief of  Staff  MTF Kolonel Laut (P) Dwi Sulaksono  serta  pejabat  MTF.

Setelah upacara Sertijab, Komandan MTF Rear Admiral Wagnen  Lopes  de  Moraes  ZAMITH, Komandan MTF  TNI  XXVIII/D Letkol Laut (P) Dato Rusman SN  dan Chief fo Staff MTF Kolonel Laut (P) Dwi Sulaksono  melaksanakan kunjungan kepada Kepala Staf Angkatan Laut Lebanon (Chief of Staff of  Lebanon  Navy). Kedatangan pejabat MTF inh diterima oleh Chief of Staff of  Lebanon  Navy Rear Admiral Nazih Baroudi diruang kerjanya. Dalam kunjungan ini Komandan MTF Rear Admiral ZAMITH memperkenalkan pejabat MTF TNI XXVIII/D UNIFIL  dari Indonesia yang telah datang dan bergabung dengan MTF kepada Kepala Staf Angkatan Laut Lebanon tersebut. Kunjungan diakhiri dengan tukar menukar cindera mata antara Komandan MTF TNI XXVIII/D dan Commander of  LAF Navy.


Sumber : Koarmatim

Indonesia Diinflitrasi Agen Intelegen Malaysia?

JAKARTA-(IDB) : Pertanyaan ini sangat menarik bagi para pengamat dan para pembaca yang jeli dalam menanggapi apa yang terjadi di Indonesia selama pemerintahan SBY.

Mengapa?

Karena apa yang terjadi dengan kasus Korupsi dan pelarian dari MN dan istrinya N, salah satu pejabat tinggi partai Demokrat menunjukan tendensi apa yang selama ini terjadi.

Sejak Reformasi Indonesia, beberapa agen inteligen dari beberapa negara tetangga khususnya, Malaysia mengambil langkah-langkah yang sangat signifikan dalam perikrutan aset mereka di Indonesia.

Ini sangat berbeda dengan jaman orde baru, dimana pemerintah Indonesia selama kontra inteligen dengan negara-negara kecil seperti Malaysia sangat minim sekali, serta system redundansi yang sangat rumit. Bahkan inteligen Indonesia dapat mempenetrasi beberapa pihak dari petinggi Malaysia dan secara tidak langsung ikut membantu para pro Indonesia untuk menjadi petinggi di pemerintahan Malaysia.

Tulisan ini adalah pengamatan yang berdasarkan laporan-laporan inteligen yang tersedia,tetapi tidak dapat di liris kepada publik, karena tidak ingin memberikan kepanikan terhadap apa yang selama ini terjadi.

Alasan lainnya tulisan ini sebagai mengingatkan berapa jauh dari apa tujuan dan fokus inteligen Indonesia yang kini semakin bergeser jauh dari tujuan yang utama. Entah karena tidak efektifnya kontra inteligen, atau lemahnya pelindungan aset yang ada, ataupun aset yang menjadi independen atau disebut rouge.

Analisa ini didasarkan atas percakapan rahasia yang di kumpulkan dari para tukang becak, terhadap beberapa anggota petinggi Indonesia, baik di dalam pemerintahan SBY, maupun mereka yang bekerja /PNS yang bekerja di beberapa instansi pemerintah. Seperti Kedutaan besar Indonesia, dan konsulat Indonesia, baik di Singapore, Thaliand, M`laysia, dan Washington DC. Juga beberapa pejabat imigrasi atau beberapa pegawai imigrasi di Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Sumatera Utara.

Bagaimana caranya untuk mengetahui bahwa agen rahasia dari Malaysia merikrut mereka?

Seperti istri MN terlihat beberapa dari pejabat tinggi ini memiliki beberapa pasport Indonesia, dan selalu membuat pertemuan rahasia dengan handler mereka dari pihak agen rahasia Malaysia.

Kali ini saya hanya menulis agen rahasia Malaysia saja, dalam tulisan yang kan datang akan saya tulisan beberapa negara yang ikut merikrut para pejabat Indonesia.

Modusnya, dengan memiliki paspor berbeda dengan jati diri yang asli, beberapa dari mereka, dan komplotannya, dapat dengan bebas keluar masuk Indonesia, terutama ke Penang, Kuala Lumpur, Ginting Island, Singapore, dan Bangkok.

Dulunya mereka menggunakan Jakarta, dan Bali, tetapi sejak para tukang becak memenuhi daerah itu dengan surveillance equipment, mereka terpaksa menggunakan dana lebih besar dengan keluar negeri. Ini terlihat dari pelarian MN dan istrinya dibantu oleh beberapa petinggi dari pihak inteligen Malaysia.

Sungguh sangat disayangkan bahwa pihak inteligen Indonesia dan media massa terlihat menutup-nutupi kejadian Breach of Security within Indonesian Top Officials.

Tidak ada satupun dari para penulis dan pengamat yang katanya piawai mengenai inteligen, menuliskan berita ini. Alasan nya, saya tidak mengetahui dengan jelas. Biarpun saya tahu tidak lah menjadi perhatian saya, karena tugas saya selama ini sebagai tukang becak sudah selesai.
Hanya saya sangat menyangkan bahwa beberapa top editor dari beberapa media massa terkenal di Indonesia, juga telah direkrut oleh pihak inteligen dari beberapa negara, khususnya dari pihak Malaysia dan Singapore.

Oleh sebab itu tidaklah heran perjanjian ratifikasi extradisi buronan most wanted dari Indonesia mandek di DPR RI, mendapatkan safe haven di negara2 tetangga kita ini.

Dari chatter dan aliran uang yang mengalir bebas di Indonesia, sangat memprihatinkan, bahwa tanpa sadar atau tidak Indonesia telah menjadi ladang yang sangat menggiurkan dan mudah didistabilkan oleh pengaruh dari pihak yang seharusnya tidak memiliki kekuatan.

Jika dibandingkan dengan besarnya negara dan penduduknya, Malaysia dan Singapore adalah negara yang sangat kecil sekali. Tetapi kenyataan nya Indonesia terus menerus memberikan kesempatan dirinya di bullies oleh negara2 kecil ini.

Memang dalam kontra inteligen, pihak Malaysia kena BURN, karena mereka tidak memiliki kemampuan yang sangat canggih dalam hal memelihara asetnya di Indonesia.

Sebagai contoh dari percakapan yang direkam para tukang becak dan jalur uang yang bergulir begitu banyak, membuat pihak tukang becak tersenyum, karena melihat begitu amatiran dan tidak siapnya mengelola aset yang ada.

Beberapa pelarian koruptor atau alleged koruptor Indonesia, mereka telah menghabiskan ratusan ribu USD. Bukannya mencegah dan membantu mereka untuk slow down, dan tidak menghabiskan semua resource, baik itu politikal dan uang, justru dengan Berani nya membantu didepan para pengamat inteligen seperti para tukang becak.

Di Indonesia, saya telah berhasil mengindentifikasi beberapa top ofisial Indonesia yang telah di rikrut oleh pihak agen rahasia Malaysia.

Nama-nama mereka telah dimasukin ke dalam file sebagai suspected foreign agent assets. Tetapi saya akan memberikan reducted dan clues informasi ini kepada para pembaca di Kompasiana.

Beberapa pejabat di dalam DPR, kementrian luar negeri, kementrian kehutanan, imigrasi, partai politik, dosen dari beberapa perguruan tinggi, beberapa pejabat tinggi di beberapa provinsi Indonesia dan tentunya beberapa dari pengusaha Indonesia.

Jadi dari kejadian MN dan istrinya, justru membuat pemerintah Indonesia harus melakukan tindakan yang drastis. Karena beberapa dari foreign asets ini mencoba memasuki daerah dan sektor perekonomian Indonesia. Dan kini mendominasi paham anti pemerintah Indonesia dengan menggunakan kepercayaan dan manuver politik mulai dari daerah, sampai ke pemerintah pusat. Di media massa, mereka mendominasi berita apa yang harus di beritakan, gosip apa yang harus di dengung2kan.

Oleh sebab itu, sejak kejadian istri MN bisa seperti Gost, like many claim. Saya sudah memonitor beliau dan suaminya sejak lama. Dan beberapa komplotannya sudah terindentifikasi. Baik pasport palsunya dan pasport aslinya.

Beberapa dari mereka melakukan kesalahan yang fatal, mencoba mendapatkan visa ke AS, sehingga pihak AS mendapatkan sidik jari dan DNA mereka. Serta menggunakan software recognition yang tercanggih di miliki AS, dapat mudah sekali di identifikasikan.

Ada satu alat yng tercanggih yang digunakan sekarang ini adalah RFID(Radio-Frequency Identification) tag. Little baby ini sangat kecil sehingga sangat mudah sekali di planted. Sangat kecil dan dapat dimonitor langsung dari satelite yang terbaru milik Indonesia, atau AS.

Contohnya, jika target ingin mengambil atau mengkopi surat2 rahasia negara, biasanya disimpan di asrip khusus yang dilengkapi oleh blower ventilation dari gedung yang sederhana saja. Tetapi di blower AC itu secara automotis, blowed RFID tags sangat kecil ini sehinga menempel di baju, tas dan di surat2 yang diambil. Setelah pencuri rahasia negara ini keluar dari ruangan/gedung arsip. RFID tags langsung aktive, dan memberikan signal ke monitor di Cibinong, atau di Kalibata, membantu melokasi dimana dokumen atau orang ini pergi. Dan dapat bertahan lebih dari 3 bulan. Tanpa oknum ini mengetahuinya.

Tidak perlu dengan banyak penjagaan ketat seperti dulu lagi. Dan kontra inteligen dapat di lakukan, siapa yang menerima paket dan siapa yang bertemu dan membagikan informasi tersebut.

Tambah lagi dengan menggunakan BB, sangat mudah sekali karena servernya hanya 4, salah satunya dekat tetapi di luar Indonesia. Sehingga mudah sekali di monitor trafik voice dan SMS nya.

Sebagai penutup, saya berharap pihak pemerintah Indonesia mencoba menutupi kebocoran dan kebolongan yang ada, mencoba menjaga kerahasian negara dengan lebih baik. Untuk pihak inteligen Malaysia, nice try…….. learn from the best how to maintain aset yang ada.

Untuk pihak inteligen Malaysia, see you again…. and remember, kami tukang becak selalu mengawasi sepak terjang, cara rekrutmen dan sistem pemeliharaan aset yang sudah lelanggar atau breach the agreement untuk menjaga kestabilitas di daerah sekitar selat Malaka dan Indonesia secara keseluruhan. Dengan mencoba mendistabilitas pemerintahan Indonesia, justru pihak intelijen Malaysia sudah melakukan kesalahan yang sangat fatal.

Untuk pihak inteligen dan pemerintahan SBY, clean your house. Anybody,who wants to destabilize security need to go to jail for a very a long time.

Is word, treason mean anything to you?

Sudah waktunya membangkitkan rasa Nasionalisme yang tinggi lagi di Indonesia. Indonesia bukan toy atau ladang dimana para agen rahasia dengan Bold nya merikrut di depan mata masyarakat yang awam.

Desclaimer:

Tulisan ini adalah hasil laporan para tukang becak yang terkini. Dan ini adalah opini pribadi dari penulis, dan penulis bertanggung jawab atas tulisan ini. Tulisan ini tidak mewakili badan hukum manapun, termasuk Kompas dan Gramedia grup. Penulis adalah pensiunan tukang becak, yang kini melanjutkan penyidikan dan pengecheckan di lapangan di Indonesia.

Tulisan yang akan datang adalah “Bagaimana rekrutment agen rahasia negara lain yang mencoba menginflitrasi Indonesia?

Jack Soetopo

Sumber : Kompasiana

Update : Bulan Depan Pasukan Khusus Indonesia China Latihan Bersama

JAKARTA-(IDB) : Indonesia China terus meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan, diantaranya dengan melakukan pertukaran kunjungan pejabat pertahanan dan latihan bersama. Juli mendatang, para prajurit pasukan khusus dan prajuit Angkatan Laut kedua negara akan melakukan latihan bersama di China.

Dalam rangka penguatan kerja sama tersebut, Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, hari ini, Senin (18/6), menerima kunjungan Anggota Komisi Militer Pusat dan Panglima Korp Artileri II (Strategic Missile Corps) CPLA China, Jenderal Jing Zhiyuan. “Beliau datang ke Indonesia untuk meningkatkan hubungan kerja sama di bidang pertahanan, dan menindak lanjuti perkembangan kerja sama yang sudah dibicarakan antara kedua Menteri Pertahanan dua negara tersebut,”kata Sekjen Kementerian Pertahanan, Marsekal Madya TNI Eris Herryanto, usai menghadiri pertemuan tersebut di Kementerian Pertahanan Jakarta, Senin (18/6).
 
Dalam pertemuan tersebut, jelas Eris, dibicarakan tentang kemungkinan latihan bersama bagi prajurit pasukan khusus dan Angkatan Laut kedua negara. Latihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan prajurit Indonesia-China. “Latihan bersama akan dilaksanakan bulan depan, prajurit Indonesia akan berkunjung ke China untuk latihan pasukan khusus. Juga diagendakan latihan antar Angkatan Laut, tapi masih dalam pembicaraan navy to navy talk,”papar Eris.

Disamping itu, kerja sama yang dilakukan adalah melakukan pertukaran kunjungan pejabat tinggi bidang pertahanan, khususnya Menhan secara bergantian ke negara masing-masing. Menurut Eris, kerja sama ini sudah berjalan dengan kunjungan Menteri Pertahanan China ke Indonesia pada tahun lalu. “Tahun ini Menhan kita kesana, semoga saja ini terus berkelanjutan,”ujarnya.

Sumber : Jurnas