Pages

Kamis, Juni 07, 2012

Indonesia Segera Hilangkan Ketergantungan Roket Luar Negeri

JAKARTA-(IDB) : Ketergantungan Indonesia terhadap roket buatan luar negeri untuk pertahanan sangat besar. Saat ini Indonesia akan memproduksi 1.000 roket dengan nama R-Han 122.

Roket ini merupakan roket pertahanan kaliber 122 yang sudah ada hulu ledaknya. Roket yang akan diproduksi tersebut memiliki jangkauan 15-20 kilometer.

"Kita akan produksi 1.000 roket dengan nama R-Han 122. Roket berhulu ledak ini merupakan roket pertahanan kaliber 122," kata staf ahli pertahanan dan keamanan Kemenristek RI, Ir. Hari Purwanto, M.Sc dalam Focus Group Discussion "Pemanfaatan Teknologi Litbangyasa untuk Roket Uji Muatan" di KPTU Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (7/6/2012).

Menurut Hari, roket ini akan dimanfaatkan untuk menggantikan roket yang dibeli dari luar negeri. Produksi roket hasil pengembangan Lembaga Antariksa Nasional (LAPAN) tersebut akan dimanfaatkan untuk pertahanan negara.

Hari mengatakan roket merupakan salah satu teknologi strategis namun memiliki biaya produksi yang sangat mahal. Fungsinya sendiri dua macam yakni di bidang militer dan non militer. Roket menjadi salah satu teknologi penting yang krusial untuk segera dikembangkan secara mandiri oleh Indonesia.

"Hal ini harus kita lakukan sebab selama ini kita tergantung pada negara lain untuk roket," katanya.

Hal senada diungkapkan Kepala LAPAN Drs. Bambang Setiawan Tejakusuma, Dipl.Ing. Program produksi roket merupakan proyek yang ambisus yang dilakukan LAPAN. Beberapa negara yang telah memiliki program pengembangan roket diantaranya Rusia, Amerika, Perancis, China, India, Jepang Korea Utara, Iran dan Pakistan.

Dalam kesempatan itu, Rektor Universitas Gadjah Mada Prof Dr Pratikno bersama Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) membentuk Komunitas Roket Uji Muatan (RUM). Komunitas tersebut untuk mendukung kesiapan sumber daya manusia (SDM) dalam pengembangan teknologi industri roket di tanah air.

Rencananya, komunitas RUM ini akan memanfaatkan kawasan pantai Pandansimo Bantul sebagai area pelatihan peluncuran uji roket muatan.

Pengembangan roket merupakan pilihan kebijakan strategis kepentingan jangka panjang yang seharusnya menjadi perhatian negara. Pengembangan roket membutuhkan investasi yang sangat besar dengan hasil yang penuh risiko dengan manfaat yang abstrak dan jangka panjang.

"UGM siap kerjasama terhadap hal yang penting dan strategis ini. Teknologi roket perlu dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian bangsa. Roket tidak hanya untuk persenjataan pertahanan negara saja tapi bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat," kata Pratikno.


Sumber : Detik

Rusia Ingin Kembangkan Kerja Sama Militer dengan China

BEIJING-(IDB) : Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan keinginan negaranya untuk meningkatkan hubungan militer dengan China, Rabu (6/6). Penegasan ini dilakukan untuk menjalin aliansi militer mengimbangi Amerika Serikat dan sekutunya. Pernyataan Putin ini dikemukakannuya pada hari kedua kunjungan ke negara tetangganya di Timur jauh itu.

Putin mengatakan kepada Wakil Presiden Xi Jinping bahwa ia dan Presiden China Hu Jintao telah berjanji untuk mengembangkan kerja sama militer dan ia juga mengaktipkan kembali latihan angkatan laut Rusia-China di Laut Kuning.

Kerjasama militer antara Moskow dan Beijing telah dipercepat dibawah organisasi keamanan regional mereka yang melingkupi perlindungan perbatasan secara teratur dan latihan anti terorisme.

China merupakan pelanggan terbesar atas jet tempur Rusia, kapal selam, pencegat rudal, dan senjata berteknologi tinggi lainnya, namun kecurigaan masih melekat sejak persaingan mereka pada Perang Dingin..

Kunjungan Putin kali ini merupakan yang pertama ke China sejak kembali ke kursi kepresidenan Rusia bulan lalu dan menjelang kunjungan pertamanya ke AS. Ini merupakan langkah yang dipandang sebagai sinyal condong ke Timur dalam kebijakan luar negeri Rusia.

Di Beijing, Putin kembali menegaskan target untuk meningkatkan perdagangan bilateral menjadi 100 milyar dollar AS pada 2015 dari tahun lalu senilai 83,5 milyar dollar AS, dan menjadi 200 milyar dollar AS pada 2020.

Membaiknya hubungan China dan Rusia telah kembali menjadi penyeimbang pengaruh AS termasuk saat kedua negara melindungi Suriah dari langkah internasional untuk menghentikan tindak kekerasan yang terjadi selama 15 bulan pemberontakan. 


Sumber : Analisa

Danguspurlatim Tutup Latma Carat 2012

SURABAYA-(IDB) : Komandan Gugus Tempur  Laut Wilayah Timur (Guspurlatim) Laksamana Pertama TNI Ari Soedewo SE menutup secara resmi pelaksanaan Latihan Bersama (Latma) Cooperation Afloat Readiness and Training (Carat) tahun 2012 antara TNI Angkatan laut dengan US Navy, Kamis (7/6) bertempat di Gedung Pusat Latihan Kapal Perang (Puslat Kaprang) Kolatarmatim, Ujung, Surabaya.

Latihan yang digealr selama 10 hari itu telah berakhir hari ini. Seluruh program latihan berjalan sesuai dengan rencana dan berjalan lancar. Dengan berakhirnya latihan bersama ini, kapal-kapal perang Amerika yang bersandar di Dermaga Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya segera tolak  meninggalkan kota surabaya untuk kembali ke Pangkalanya di Armada VII Pasifik.

Dalam Latma Carat 2012 kali ini, TNI Angkatan laut menerjunkan 3  Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), 1 pesawat udara Cassa, 1 Helly Bell, 4 buah Tank BTR-50, 1 Batalyon Marinir, Lantamal V, Dislambair, Satkopaska Koarmatim, Kadet AAL dan siswa PWO Kobangdikal. Sedangkan dari US Navy melibatkan USS Germantown (LSD-42),USSVanegrift(FFG48), USCG Waesche, USNS Safeguard, 200 personel United States Marine Corps (USMC) dan USN Seabees.

Upacara penutupan ini juga dihadiri Rear Admiral Tom Carney adalah seorang Commander Logistics Group Western Pacific (CLWP). Juga turut hadir, Komandan Pasmar 1 Brigjen Marinir Tommy B.N, Wagub AAL Laksma TNI Taufikhurahman, para Komandan Satuan Kapal Koarmatim dan para undangan lainya.


Source : Koarmatim

US Navy Littoral Combat Ship Delivered Two Months Early

DT-(IDB) : The Lockheed Martin-led industry team delivered the nation’s third Littoral Combat Ship, Fort Worth (LCS 3), to the U.S. Navy two months ahead of schedule.

The delivery followed the ship’s successful Acceptance Trials on Lake Michigan in May.

“By delivering Fort Worth early and performing so successfully at Acceptance Trials, this team has reached milestones rarely seen this early in a new ship class,” said U.S. Navy LCS Program Manager Rear Admiral (Select) John Neagley.

“Going forward, we intend to remain on schedule and on cost, while we continue incorporating lessons learned and drive down costs,” said Joe North, vice president of Littoral Ship Systems at Lockheed Martin’s Mission Systems and Sensors business.

The ship will remain at the Marinette Marine Corporation shipyard in Marinette, Wis., until later this summer as the Navy crew moves aboard in preparation for transiting down the East Coast on its way to commissioning in Galveston, Texas, in September.

The Lockheed Martin-led LCS team includes ship builder Marinette Marine Corporation, a Fincantieri company, naval architect Gibbs and Cox, as well as domestic and international teammates.

Source: Defencetalk

KRI Pulau Rangsang Latihan Penyapuan Ranjau Laut

JAKARTA-(IDB) : Satuan Kapal Ranjau (Satran) Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar)  melaksanakan pembinaan personel Satran Koarmabar dalam meningkatkan ketrampilan penyapuan ranjau di geladak KRI Pulau Rangsang (PRG-727) di dermaga Fasharkan Mentinggi Tanjung Uban, Kamis (7/6).

Komandan Satran Koarmabar (Dansatranarmabar)  Kolonel Laut (P) Eko Wahyono, SE., mengatakan, guna meningkatkan pembinaan personel Satran Koarmabar dalam hal ketrampilan penyapuan ranjau, maka perlu adanya latihan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut serta untuk mengasah naluri tempur prajurit Satran Koarmabar.

Pelaksanaan latihan penyapuan ranjau tersebut, meliputi gelar alat penyapu ranjau (APR) jenis mekanik MSG 2S di geladak KRI Pulau Rangsang - 727 yang dikomandani oleh Mayor Laut (P) Agus Darmawan yang sedang sandar di dermaga Fasharkan Mentinggi, Tanjung Uban.

Lebih lanjut Dansatranarmabar menegaskan, bahwa untuk meningkatkan profesionalisme prajurit harus dilaksanakan pembinaan secara terus menerus berlanjut dan bertingkat, sehingga ketrampilan prajurit dapat tetap dipertahankan, bahkan ditingkatkan dengan tetap mengutamakan keselamatan personel maupun materiil dalam setiap latihan atau Zero Accident.


Sumber : Koarmatim

Berita Foto : Latihan Formasi Kapal Perang di Laut Jawa

SURABYA-(IDB) : Kapal perang TNI AL korvet KRI Sultan Iskandar Muda, korvet KRI Silas Papare-386, dan LPD KRI Banda Aceh-593 melakukan latihan formasi kapal perang dengan kapal perang U.S. Navy frigate USS Vandegrift (FFG 48), LSD USS Germantown (LSD 42) dan cutter U.S. Coast Guard Waesche (WMSL 751). Latihan ini bagian dari Latihan Bersama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2012 Indonesia. (Foto: U.S. Navy/Mass Communication Specialist 3rd Class Gregory A. Harden II)


 Sumber : USPF

Berita Foto : Kopaska dan RIVRON Latihan Perawatan Korban Pertempuran

SURABAYA-(IDB) : Anggota satuan kesehatan U.S. Navy mendemontrasikan teknik pertolongan pertama pada korban pertempuran kepada anggota Kopaska TNI AL, bagian dari Latihan Bersama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Indonesia 2012. (Foto: U.S. Navy/Chief Mass Communication Specialist Aaron Glover) 

Anggota Riverine Squadron (RIVRON) 1 melatih Tactical Combat Casualty Care (TCCC) pada anggota Kopaska TNI AL. (Foto: (U.S. Navy/Lt. Fernando Rivero)
Anggota Riverine Squadron (RIVRON) 1 melatih teknik dasar perawatan mesin kapal cepat pada anggota Kopaska TNI AL. (Foto: U.S. Navy/Chief Mass Communication Specialist Aaron Glover).
Sumber : USPF

PKR Contest: Winner Goes to Damen Schelde Belanda

SIGMA FMM 10514 Morocco1 PKR Contest: Winner Goes to Damen Schelde
Light Frigat SIgma 10513 Maroko
JKGR-(IDB) : Apakah ini kategori berita sedih atau gembira, silahkan ditafsirkan masing-masing. Setelah tertunda-tunda selama 2 tahun, Departemen Pertahanan akhirnya memesan satu Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) 10514 ke perusahaan Belanda, Damen Schelde Naval Shipbuilding. 
 
Kontrak ini ditandatangani di kantor Kemhan Jakarta, oleh Badan Sarana Pertahanan yang mewakili Kementerian Pertahanan. 
 
“Disamping untuk tugas tempur, Kapal PKR 10514 diperlukan untuk memberikan deterrent effect terhadap pihak yang mencoba mengganggu kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI”, ujar Kepala Baranahan Kemhan Mayjen TNI Ediwan Prabowo.

Menurut pemerintah, Pembangunan Kapal PKR 10514 akan melibatkan joint production dengan PT. PAL Indonesia, berupa Transfer of Technology (ToT) dalam konstruksi desain dan pembangunan Kapal.

Namun seperti apa bentuk ToT tersebut, belum diketahui secara jelas. Sebelumnya PT PAL pernah menolak transfer of teknologi yang ditawarkan Damen Schelde, karena hanya meliputi konstruksi desain. Menurut PT PAL, mereka telah menguasai konstruksi desain kapal sekelas PKR. Teknologi yang dibutuhkan justru instalisasi sistem dan persenjataan kapal.

Terlepas dari pro-kontra tersebut, puluhan Insinyur PT PAL akan bertolak ke Belanda, untuk melakukan proses alih teknologi.

sigma maroko tarik PKR Contest: Winner Goes to Damen Schelde
Sigma 10513 Tarik Ben Ziad Maroko
Kapal PKR 10514 akan dibangun di tiga tempat: PT. PAL Indonesia, Vlisingen dan Galatz. Terakhir Kapal PKR akan dirakit di PT.PAL Indonesia lalu diserahterimakan pada tahun 2017. 
 
Pengadaan Kapal PKR 10514 ini menggunakan anggaran kredit eksport sebesar 220 juta dolar AS.

image025 PKR Contest: Winner Goes to Damen ScheldeSpesikasi Kapal PKR 10514
 
Harga 1 Unit: USD 220 juta dengan waktu penyelesaian 4 tahun lebih.

Panjang 105 x lebar 14 meter dengan bobot 2335 ton.

Speed: Max/Cruise/Economic 28/18/14 knot.
Range at 14/18 knot 5000 NM, Endurance 20 hari, Sea Keeping Sea State 5
Kru: 120 orang, Helli Pad 10 ton.

Persenjataan: Anti serangan Udara, Anti serangan Kapal Selam dan Anti serangan Kapal Atas Air.

Sejarah Sigma

 
Sebenarnya, kerjasama pembangunan PKR Sigma 10514 dengan Damen Schelde sudah ditandatangani sejak tahun 2010 di Surabaya Jawa Timur. Namun setelah itu tidak ada perkembangannya karena perbedaan pendapat dengan PT PAl soal ToT.

Hal ini mengingatkan kita dengan pemesanan 4 korvet Sigma ke Damen Schelde Naval Shipbuilding. Awalnya disepakati 2 korvet akan dibangun di Belanda dan 2 di Indonesia. Namun kenyataannya ke 4 korvet dibangun di Belanda. Setelah 4 korvet dikirim ke Indonesia, ahli ahli kapal Indonesia tetap saja tidak bisa membangun korvet seperti yang dicita-citakan dengan korvet Nasional. Selama pembangunan 4 Korvet tersebut, tidak ada transfer teknologi ke Indonesia.

Kini Indonesia memesan lagi satu Light Frigate Sigma 10514 dan dijanjikan ada transfer teknologi.
Transfer teknologi seperti apa yang anda harapkan dari pemesanan satu kapal perang ? Saat memesan 4 korvet dengan nilai sekitar 600 juta USD saja, Damen Schelde Naval Shipbuilding. tidak memberikan alih teknologi.

image022 PKR Contest: Winner Goes to Damen Schelde
Sigma 10513 Tarik Ben Ziad Maroko
Pemerintah Indonesia tampaknya sudah cinta kering dengan Perusahaan Damen Schelde Naval Shipbuilding, Belanda. Mengapa disebut cinta kering ?. Karena biasanya orang yang sudah jatuh cinta, tetap suka walau “dikerjai/diakali” oleh pasangannya. 

Mirip dengan kasus pemesanan 4 korvet Sigma dan 1 Light Frigat kepada Damen Schelde Naval Shipbuilding, Belanda. 

Sekarang Indonesia telah memesan satu Light Frigat ke Belanda. Bagaimana dengan nasib Light Frigat kedua, ketiga dan seterusnya ? Apakah akan dibangun di PT PAL Indonesia, atau tetap “Keukeuh” dibangun di Damen Schelde Naval Shipbuilding, Belanda.


Sumber : JKGR