BEIJING-(IDB) : Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan keinginan negaranya untuk meningkatkan hubungan militer dengan China, Rabu (6/6). Penegasan ini dilakukan untuk menjalin aliansi militer mengimbangi Amerika Serikat dan sekutunya. Pernyataan Putin ini dikemukakannuya pada hari kedua kunjungan ke negara tetangganya di Timur jauh itu.
Putin mengatakan kepada Wakil Presiden Xi Jinping bahwa ia dan Presiden China Hu Jintao telah berjanji untuk mengembangkan kerja sama militer dan ia juga mengaktipkan kembali latihan angkatan laut Rusia-China di Laut Kuning.
Kerjasama militer antara Moskow dan Beijing telah dipercepat dibawah organisasi keamanan regional mereka yang melingkupi perlindungan perbatasan secara teratur dan latihan anti terorisme.
China merupakan pelanggan terbesar atas jet tempur Rusia, kapal selam, pencegat rudal, dan senjata berteknologi tinggi lainnya, namun kecurigaan masih melekat sejak persaingan mereka pada Perang Dingin..
Kunjungan Putin kali ini merupakan yang pertama ke China sejak kembali ke kursi kepresidenan Rusia bulan lalu dan menjelang kunjungan pertamanya ke AS. Ini merupakan langkah yang dipandang sebagai sinyal condong ke Timur dalam kebijakan luar negeri Rusia.
Di Beijing, Putin kembali menegaskan target untuk meningkatkan perdagangan bilateral menjadi 100 milyar dollar AS pada 2015 dari tahun lalu senilai 83,5 milyar dollar AS, dan menjadi 200 milyar dollar AS pada 2020.
Membaiknya hubungan China dan Rusia telah kembali menjadi penyeimbang pengaruh AS termasuk saat kedua negara melindungi Suriah dari langkah internasional untuk menghentikan tindak kekerasan yang terjadi selama 15 bulan pemberontakan.
Putin mengatakan kepada Wakil Presiden Xi Jinping bahwa ia dan Presiden China Hu Jintao telah berjanji untuk mengembangkan kerja sama militer dan ia juga mengaktipkan kembali latihan angkatan laut Rusia-China di Laut Kuning.
Kerjasama militer antara Moskow dan Beijing telah dipercepat dibawah organisasi keamanan regional mereka yang melingkupi perlindungan perbatasan secara teratur dan latihan anti terorisme.
China merupakan pelanggan terbesar atas jet tempur Rusia, kapal selam, pencegat rudal, dan senjata berteknologi tinggi lainnya, namun kecurigaan masih melekat sejak persaingan mereka pada Perang Dingin..
Kunjungan Putin kali ini merupakan yang pertama ke China sejak kembali ke kursi kepresidenan Rusia bulan lalu dan menjelang kunjungan pertamanya ke AS. Ini merupakan langkah yang dipandang sebagai sinyal condong ke Timur dalam kebijakan luar negeri Rusia.
Di Beijing, Putin kembali menegaskan target untuk meningkatkan perdagangan bilateral menjadi 100 milyar dollar AS pada 2015 dari tahun lalu senilai 83,5 milyar dollar AS, dan menjadi 200 milyar dollar AS pada 2020.
Membaiknya hubungan China dan Rusia telah kembali menjadi penyeimbang pengaruh AS termasuk saat kedua negara melindungi Suriah dari langkah internasional untuk menghentikan tindak kekerasan yang terjadi selama 15 bulan pemberontakan.
Sumber : Analisa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar