Pages

Senin, Mei 07, 2012

TNI Kembali Siapkan Satgas TNI ke Lebanon

banon-sub 

BOGOR-(IDB) : Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayor Jenderal TNI Hambali Hanafiah membuka latihan penyiapan Satgas Military Police Unit (MPU) TNI Kontingen Garuda XXV-E/UNIFIL Lebanon TA. 2012/2013 di Daerah Latihan PMPP TNI Sentul, Bogor Jawa Barat, Senin (7/5/2012).
 
Dalam amanatnya Asops Panglima TNI mengatakan bahwa, operasi pemeliharaan dunia saat ini menjadi ujung tombak bagi TNI untuk menunjukkan eksistensinya di mata dunia Internasional.  

Sebagai TNI harus merasa bangga, karena selama ini Kontingen Garuda dimanapun bertugas selalu memperoleh apresiasi serta pengakuan yang positif dari PBB maupun dari negara lain.   

Untuk melanjutkan keberhasilan yang membanggakan ini, maka sebagai duta bangsa harus sungguh-sungguh dalam latihan penyiapan ini.
“Selain itu, mulai sekarang harus belajar mengenal dan memahami karakteristik wilayah penugasan operasi.  Ikuti perkembangan situasi secara terus menerus, karena di kawasan Timur Tengah sedang terjadi gejolak politik yang sedikit banyak akan berpengaruh kepada pelaksanaan tugas”, lanjut Asops.

“Sebagai pasukan penjaga perdamaian khususnya Kompi Polisi Militer, harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang permasalahan yang terjadi dan bagaimana menyikapinya. 

Kalian harus mampu melaksanakan tugas-tugas Polisi Militer sesuai prosedur yang telah ditetapkan, misalnya dalam hal penegakan hukum.  Pahami benar bahwa penggunaan senjata harus sesuai dengan aturan pelibatan dan ikuti standart prosedur operasi yang berlaku”, tegas Mayjen Hambali.
 
Lebih lanjut dikatakan, partisipasi TNI dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB merupakan kesempatan sekaligus tantangan bagi Negara, khususnya TNI untuk menunjukkan kemampuannya sebagai tentara profesional dan memiliki dedikasi yang tinggi dalam pelaksanaan tugas.  Pengiriman Satgas TNI dalam operasi di bawah bendera PBB selalu mendapat dukungan penuh dari Lembaga Legislatif, Kementerian Luar Negeri serta institusi yang terkait lainnya.

Sebelum mengakhiri amanatnya, Asops Panglima TNI menyampaikan beberapa atensi dan harapan; Pertama,  tingkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan YME, sehingga benar-benar siap untuk melaksanakan latihan. Kedua,  laksanakan latihan ini dengan penuh rasa tanggung jawab, dedikasi dan disiplin yang tinggi. Ketiga, pahami makna latihan dengan memelihara realisme latihan berdasarkan situasi daerah operasi yang dihadapi sehingga dapat beradaptasi untuk memperoleh kemampuan yang sesuai dengan tuntutan tugas. Keempat, manfaatkan latihan ini untuk meningkatkan profesionalisme, baik secara perorangan maupun satuan dalam Satgas Kompi Polisi Militer.

Kelima, perhatikan faktor keamanan dan keselamatan selama pelaksanaan latihan baik yang menyangkut personel maupun materiil. Keenam, Tingkatkan kemampuan berbahasa Inggris dan Komputer karena akan sangat menunjang  dalam pelaksanaan tugas di daerah operasi. Ketujuh, pelajari budaya masyarakat Lebanon, adat istiadat, serta hal-hal lain yang menyangkut kebiasaan mereka.

Satgas MPU  berkekuatan 75 orang dipimpin oleh Letkol Cpm Subiyakto SH (Puspomad), akan melaksanakan latihan selama 4 minggu mulai dari tanggal 7 Mei s.d 5 Juni 2012 di Sentul-Bogor, Jawa Barat.

Sumber : Poskota

Prajurit Batalyon 463 Paskhas Madiun Latihan

trisulan-subMADIUN-(IDB) : Sebagai upaya untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pembinaan prajurit, Batalyon 463 Paskhas selama satu minggu mengadakan Latihan satuan tingkat Batalyon yang dibuka oleh Komandan Batalyon 463  Paskhas, Letkol Psk Roosen L. Sinaga, Senin (7/5/2012).
Dalam sambutannya Komandan Batalyon 463 Paskhas Letkol Psk Roosen L. Sinaga mengatakan bahwa latihan satuan tingkat Batalyon ini merupakan latihan kelompok, sehingga dibutuhkan suatu koordinasi sehingga apa yang akan dilaksanakan dapat tercapai sesuai kelompok masing-masing.  Latihan ini juga merupakan lanjutan dari latihan perorangan yang telah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu.

“Kita harus paham bahwa tugas prajurit sebelum ditugaskan didaerah operasi adalah melaksanakan latihan, oleh karenanya kekurangan sarana dan prasarana jangan dijadikan alasan untuk bermalas-malasan dalam berlatih, sehingga akan berdampak tidak tercapainya Sasbinpuan Batalyon 463 Paskhas”, tegas Danyon 463 Paskhas.

Diakhir sambutannya, Danyon berpesan agar latihan dilaksanakan dengan semangat dan serius sesuai dengan prosedur latihan, sehingga kerugian personel maupun materiil dapat dihindari.

Latihan dengan sandi “Trisula Ampuh” tersebut dibagi  tiga tahapan yang harus dilaksanakan yaitu Operasi perebutan pengendalian Pangkalan Udara, Pertahanan Udara antisipasi serangan musuh dari udara dan SAR Tempur.

Sumber : Poskota

November 2012 Resmi Perkuat Koarmabar TNI AL

BATAM-(IDB) : PT Palindo Marine Shipyard membuat Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) jenis rudal cepat Kujang untuk TNI Angkatan Laut senilai Rp73 miliar.
 
KRI Kujang yang akan resmi diluncurkan November 2012 itu rencananya bakal digunakan untuk patroli TNI AL di wilayah Armada Barat, mengingat kapal yang kecil sehingga bisa menembus perairan dangkal dengan banyak pulau.

KCR Kujang memiliki spesifikasi relatif sama dengan KCR Celurit yang juga dirakit Palindo dan telah diluncurkan oleh Menteri Pertahanan awal tahun 2012.

Kapal buatan PT Palindo itu memiliki panjang 44 meter dan mampu melaju hingga kecepatan 30 knot. Kapal sepenuhnya dikerjakan oleh putra-putri Indonesia.

Kapal itu dilengkapi sistem persenjataan modern (Sewaco/Sensor Weapon Control), di antaranya meriam kaliber 30mm enam laras sebagai sistem pertempuran jarak dekat (CIWS) dan peluru kendali dua set Rudal C-705.

Bagian lambung terbuat dari baja khusus yang bernama High Tensile Steel. Baja ini diperoleh dari PT Krakatau Steel. Kapal dengan sistem pendorong fixed propeller lima daun itu juga dilengkapi dua unit senapan mesin kaliber 20 mm di anjungan kapal.

Kapal itu merupakan kapal pemukul reaksi cepat yang berfungsi menghancurkan target dalam sekali pukul dan menghindar dari serangan lawan dengan cepat

Sumber : Seruu

TNI AD Bangun Peluncur Roket dan Siagakan Heli Serbu Di Kaltim

BP-(IDB) : Kedaulatan negara dan keamanan di perbatasan menjadi harga mati bagi jajaran TNI. Persenjataan terbaru pun akan ditempatkan di wilayah Kodam VI/Mulawarman. Pengadaan persenjataan ini termasuk dalam Resta Tentara Nasional Indonesia.

Pangdam VI/Mulawarman Mayjend. TNI Subekti mengatakan persenjataan yang dimiliki oleh TNI relatif tua dan perlu pembelian alutsista yang lebih modern.

Perencanaan pun dilakukan secara bertahap, sejak 2011 hingga 2014 dan 2014-2019, mulai pengadaan Tank leopard, Helikopter serbu Super Cobra, dan sejumlah peluncur roket ganda (multiple launch rocket system/MLRS) untuk ditempatkan di Kalimatan Timur.

"Akhir tahun untuk Tank Leopard akan datang satu batalyon, ditempatkan di jalan utama Balikpapan-Samarinda" Imbuhnya.

Di Berau, Kaltim, jajaran Kodam VI juga membangun pangkalan untuk alat peluncur roket ganda MLRS. Termasuk di Tanjung Redeb, Kaltim, akan ditempatkan satu skudadron helikopter serang.

Disinggung penempatannya lebih memilih Kaltim, Subekti mengatakan provinsi itu langsung berbatasan dengan negara tetangga. Dikatakan, di Kaltim nanti akan ditempatkan sebanyak 44 unit Tank dan beberapa unit helikopter serbu.

"Untuk Kalimantan Selatan rencananya akan ditempatkan batalyon infanteri antitank" ujarnya.

Selain tank dan helikopter Super Cobra, TNI juga membeli sejumlah roket ASTROS (artillery saturation rocket system) dari Brazil.

"Roket ASTROS mendapat nama besarnya saat Perang Teluk ketika digunakan pasukan Irak menangkis serangan artileri Amerika dan sekutunya" Jelas Subekti.

Sumber : BanjarmasinPost

Hayono Isman : Malaysia Ngotot Rebut Ambalat, Lebih Baik Kita Perang

JAKARTA-(IDB) : Wakil Ketua Komisi I, Hayono Isman, menyebut Malaysia masih mengintip peluang untuk mengambil blok Ambalat dari Indonesia. Jika Malaysia ngotot, Indonesia harus siap berperang.

"Malaysia masih berusaha mengambil Ambalat dari kita. Menurut saya kalau memang mereka mau begitu terus, saya mendukung Indonesia untuk perang dengan Malaysia," kata Hayono di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (7/5/2012).

Menurut Hayono, hingga saat ini Malaysia masih berusaha merebut Ambalat dari Indonesia. Hal itu terlihat dari aktivitas angkatan Malaysia yang terus mengintimidasi blok Ambalat.

"Mereka masih menyerang Ambalat, cukup Sipadan Ligitan, Indonesia harus siap menghadapi Malaysia," paparnya.

Oleh karena itu, Hayono menjelaskan, Indonesia harus terus melakukan upgrade alutsista. "Maka dari itu kita mendukung modernisasi senjata," pungkasnya.

Sumber : Detik

Delegasi Public Affairs Kemhan dan TNI Kunjungi Marinir AS di Darwin

DARWIN-(IDB) : Kepala Pusat Komunikasi Publik, Brigjen TNI Hartind Asrin bersama Delegasi Perwira Senior Public Affairs Kemhan dan TNI Rabu (2/5) tiba di Barak Robertson Darwin, Australia. Para Delegasi diterima, Head of ImplementationTeam US Posture Review, Australian Defence Force (ADF), Mayjen Michael Krause dan Komandan Marinir AS di Darwin, Kolonel James Dillon.
 
Ikut dalam rombongan Delegasi Perwira Senior Public Affairs Kemhan dan TNI, antara lain Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksda TNI Iskandar Sitompul, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut, Laksma TNI Untung Suropati, serta Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara, Marsma TNI Azman Yunus.

Maksud kunjungan Kapuskom Publik dan Perwira Senior Public Affairs tersebut dalam rangka meninjau secara langsung kehadiran Personel Marinir Amerika Serikat yang berada di Australia.

Pada kesempatan tersebut Mayjen Michael Krause mengungkap kepada delegasi Public Affair Kemhan dan TNI bahwa sepanjang tahun ini hanya akan ada 200 personel Marinir Amerika Serikat di Australia dan akan dirotasi setiap 6 bulan. Namun kehadiran tentara Marinir Amerika di Australia ini rencananya akan bertambah hingga berjumlah 2500 personel untuk lima tahun kedepan.

Mayjen Michael Krause, juga menjelaskan pihaknya sangat berhati-hari dalam menerima kehadiran pasukan AS di Darwin. Meski itu adalah kebijakan yang di buat Presiden AS dan PM Australia untuk meningkatkan kerjasama pertahanan kedua Negara.  Selain itu kehadiran pasukan Marinir AS juga penting bagi kerjasama militer kedua Negara karena memungkinkan dilakukannya latihan yang rutin dengan tentara Australia. Krause menambahkan, tidak menutup kemungkinan nantinya Personel TNI dapat diikutsertakan dalam latihan bersama. Menurutnya dengan adanya kerjasama yang dilakukan tiga Negara, manfaatnya akan baik bagi peningkatan profesionalisme prajurit di antara ketiga negara.

Salah satu yang menjadi perhatian Australia dengan kedatangan Pasukan AS saat ini, menurut Krause, adalah penyediaan fasilitas seperti perumahan untuk pasukan AS. Sementara ini pasukan AS menggunakan fasilitas yang tersedia di Barak Robertson di Darwin.

Sementara itu Kapuskom Publik Brigjen TNI Hartind Asrin sangat menghargai keterbukaan yang dilakukan tentara Australia dan Marinir AS. Setidaknya Indonesia bisa melihat langsung apa yang ada di Darwin yang sempat digambarkan akan menjadi Pangkalan Militer AS.

Terkait dengan penawaran bagi keikutsertaan TNI dalam latihan bersama Marinir AS dan Tentara Australia, menurut Kapuskom Publik, tawaran ini tentunya akan dikaji lebih lanjut oleh Menhan dan Pimpinan TNI. Kapuskom Publik Kemhan juga berpendapat, Indonesia tentunya menyambut baik setiap upaya bagi ditingkatkannya kerjasama pertahanan dengan negara manapun.

Usai mengunjungi Barak Robertson di Darwin, para delegasi Delegasi Perwira Senior Public Affairs Kemhan dan TNI melanjutkan kunjungan kerjanya ke Departemen Pertahanan Australia di Canberra, Australia tanggal 3 dan 4 Mei 2012, diterima oleh Assistant Secretary Major Powers and Global Interests, Chris Birrer.

Pada kunjungan di Departemen Pertahanan Australia, delegasi mendapatkan penjelasan tentang Posture Review yang mengkaji kemampuan Australian Defence Force (ADF) untuk menghadapi tantangan pertahanan dan keamanan regional serta global di masa datang. Selain itu, briefing dari Elenore Eriksson, Assistant Secretary Communication and Media, tentang peran dan tugasnya di lingkungan Dephan Australia.

Sumber : DMC

Suriah Arahkan Misil Scud ke Israel & Turki

AMMAN-(IDB) : Satelit mata-mata negara Barat melihat adanya ratusan misil Scud milik Suriah yang diarahkan utara dan selatan. Misil itu diarahkan ke wilayah perbatasan Suriah dengan Israel dan Turki.

Ratusan misil tersebut merupakan misil jarak jauh yang cukup berbahaya. Belakangan ini, Suriah cukup merasa terancam seiring dengan adanya rencana serangan ke wilayahnya yang diserukan oleh sejumlah negara Barat. Demikian seperti diberitakan Ahbar Baladna, Senin (7/5/2012).

Beberapa negara Barat, termasuk Prancis, kerap mendesak akan legalisasi intervensi militer ke Suriah untuk melindungi warga sipil.

Turki yang dulu merupakan mitra Suriah juga mulai bersikap agresif. Turki sudah mempertimbangkan serangan militer ke Suriah, karena Suriah sudah dilanda perang saudara.

"Untuk menghadapi perkembangan di Suriah, kami mulai mempertimbangkan beberapa langkah yang bertujuan untuk melindungi keamanan wilayah kami," ujar Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu.

Situasi di Suriah saat ini juga masih memanas, Turki mengklaim, kekuatan Presiden Suriah Bashar al Assad sudah mulai berkurang dan pasukan oposisi Suriah akan segera memenangkan peperangan di negaranya. Turki juga berniat melindungi para pengungsi Suriah di wilayah Turki.

Sumber : Okezone

Setelah Malaysia, Giliran Brunei Pesan Panser Buatan Pindad

BANDUNG-(IDB) : Industri BUMN bidang alat utama sistem persenjataan (alutsista) makin moncer. PT Pindad, misalnya. Produknya terus diminati negara lain. Saat ini BUMN yang berpusat di Bandung itu sedang bekerja keras untuk menyelesaikan panser pesanan Malaysia.  ”Selain Malaysia, Brunei akan memesan untuk angkatan daratnya,” ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigjen Hartind Asrin kemarin. Malaysia memesan 32 panser untuk angkut personel dan panser medis.

Kisaran harga panser Pindad adalah USD 1 juta hingga USD 1,5 juta. Panser produksi anak bangsa tersebut sejak April 2010 digunakan untuk mengawal misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon. Jumlah panser yang digunakan untuk misi TNI Kontingen Garuda XXIII-D/UNIFIL itu mencapai 13 unit.  

Menurut Hartind, Brunei Darussalam dan Malaysia tertarik dengan panser Pindad karena mutunya memang unggul. ”Kecepatannya, misalnya, bisa lebih 60 km per  jam, ideal untuk patroli darat,” kata alumnus Akabri 1983 tersebut.

Pindad juga masih mengerjakan pesanan panser Anoa  sebanyak seratus buah dari TNI-AD. Targetnya, akhir tahun ini semua unit sudah jadi dan bisa digunakan untuk operasi. Militer Brunei Darussalam juga sudah mencoba senjata, amunisi, dan kendaraan tempur produksi Pindad pada Juli 2011. ”Kepercayaan negara lain itu membuktikan kualitas teknisi dan ahli teknik Indonesia sudah level internasional,” tuturnya.


Secara terpisah, Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pertahanan dan Strategi Indonesia Rizal Darmaputera menilai, Pindad sudah banyak berbenah. ”Manajemennya semakin bagus dan kualitas produknya memang bisa dibandingkan dengan produk asing,” ucapnya.   Namun, yang masih kurang dari Pindad adalah strategi pemasaran yang kurang agresif. ”Sebagai BUMN, pemerintah seharusnya mengizinkan Pindad melakukan promo ke luar negeri. Jangan menunggu konsumen datang,” ungkap alumnus IDSS Jenewa, Swiss, itu. 

Sumber : PontianakPost

Dua Pilot Menolak Menerbangkan Lagi F-22 Raptor

WASHINGTON DC-(IDB) Dua pilot pesawat F-22 Raptor dari Angkatan Udara AS (USAF), memutuskan menolak menerbangkan lagi pesawat tempur tercanggih di dunia tersebut, karena kekhawatiran terhadap sistem pasokan oksigen di pesawat itu.

Mereka mengaku tak nyaman menerbangkan F-22, sampai masalah sistem oksigen itu dituntaskan.
Pengakuan dua pilot bernama Mayor Jeremy Gordon dan Kapten Josh Wilson tersebut, disampaikan dalam acara "60 Minutes" di stasiun televisi CBS. A

cara itu sendiri baru akan disiarkan hari Minggu (6/5/2012), tetapi sebagian kutipan dari acara itu sudah ditayangkan sejak Jumat (4/5/2012).

Saat ditanya apakah dia yakin pesawat tempur generasi kelima tersebut aman diterbangkan, Gordon menjawab, "Saya tak enak menjawab pertanyaan itu. (Yang jelas) saya merasa tak nyaman menerbangkan F-22 sekarang". Gordon dan Wilson berhenti menerbangkan F-22 sejak Januari 2012.

Mei tahun lalu, USAF melarang terbang seluruh armada F-22, setelah ditemukan masalah pada pasokan oksigen untuk pilot. Berbagai insiden terkait pesawat itu mengindikasikan gejala pilot terkena hipoksia (kekurangan oksigen), seperti pada satu insiden salah satu pesawat menyerempet pepohonan sebelum mendarat dan pilotnya mengaku sama sekali tak tahu atau tak ingat kejadian itu.

"Serangan hipoksia itu tersembunyi dan sangat membahayakan. Beberapa pilot bisa menjalankan seluruh misi, kemudian mendarat, dan tak tahu sama sekali bahwa mereka sempat mengalami insiden," papar Gordon.

Armada F-22 kemudian diizinkan terbang kembali sejak September 2011, tetapi para ahli masih terus mencari penyebab masalah tersebut. Selama dilarang terbang, para ilmuwan juga bingung, karena tak berhasil melacak penyebab masalah kurangnya pasokan oksigen itu.

Kini Gordon dan Wilson, yang sempat bertugas di Perang Irak dan kini menjadi anggota Garda Nasional Udara, sedang mencari perlindungan hukum sebagai "pembocor rahasia" kepada anggota Kongres Adam Kinzinger, wakil rakyat dari Partai Republik asal Illinois.

Pihak USAF menolak berkomentar soal isi acara 60 Minutes tersebut, tetapi menegaskan bahwa unsur keselamatan penerbangan menjadi prioritas utama mereka.

"Meski program F-22 telah menghadapi berbagai macam tantangan, Angkatan Udara tetap berkomitmen tidak hanya untuk mencari penyelesaian masalah tersebut tetapi juga perhatian penuh terhadap masalah keselamatan," ungkap juru bicara USAF Letnan Kolonel John Dorrian.

F-22 Raptor saat ini adalah satu-satunya pesawat jet tempur generasi kelima yang telah dioperasikan oleh sebuah negara di dunia. Begitu banyaknya teknologi canggih dan sensitif yang dimasukkan ke pesawat itu, termasuk teknologi mengelak radar, sehingga Kongres AS mengeluarkan peraturan yang melarang pesawat itu dijual ke negara lain.

Pesawat yang dirancang untuk menjalankan misi pertempuran udara (dog fight) itu sejauh ini menjadi pesawat termahal yang sudah dibeli oleh Pentagon. Militer AS telah memiliki lebih dari 160 unit pesawat tersebut, dan berencana akan mengembangkan jumlahnya menjadi 187 unit.

"Adik" F-22, yakni F-35 Lightning II, hingga saat ini masih berada pada tahap pengembangan dan juga menemui berbagai masalah teknis dan penundaan produksi skala penuh.

Sumber : Kompas

PM Malaysia Diselidiki Atas Kasus Suap Kapal Selam

PARIS-(IDB) : Pengadilan di Paris, Prancis memulai penyelidikan atas dugaan suap pembelian dua kapal selam Prancis. PM Najib Razak diduga menerima suap hampir USD200 juta atau sekira Rp1,8 triliun (Rp9.217 per USD).

Seperti dilansir AFP, Senin (7/5/2012), selain atas kasus suap, Pengadilan Prancis juga menyelidiki kasus pembunuhan atas model asal Mongolia yang dibunuh oleh pengawal PM Najib.

Penyelidikan ini dilakukan oleh Hakim Roger Le Loire dan Serge Tournaire yang dinilai sebagai penyidik berpengalaman dalam kasus korupsi dan HAM. Kedua hakim itu akan mencari tahu apakah perusahaan pertahanan Prancis DCNS dan rekannya Thales International membayar sogokan yang seperti dituduhkan.

Sogokan itu dikeluarkan untuk mengamankan kontrak dua kapal selam kelas Scorpene untuk Angkatan Laut Malaysia pada 2002 silam. Kesepakatan tersebut disetujui ketika Najib masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan Malaysia.

Tetapi dalam penyelidikan ini, yang menjadi fokus adalah peran yang dimaikan oleh teman dekat Najib yang juga menjadi penasihat politiknya, Abdul Razak Baginda. Pihak berwenang Prancis mencurigai adanya dua pembayaran yang dilakukan oleh para penjual senjata Prancis.

'
Satu pembayaran diketahui berjumlah 114 juta euro atau sekira Rp1,3 triliun (Rp12.001 per euro), kepada perusahaan Malaysia bernama Perimekar untuk alasan logistik. Perimekar saat itu dimiliki oleh perusahaan yang dikendalikan oleh Razak Baginda dan istrinya Mazalinda.

Pemeriksaan juga ditujukan pada cerita dibalik pembayaran sebesar USD46 juta atau sekira Rp425,2 miliar, kepada perusahaan bernama Terasasi. Perusahaan ini berdiri di Malaysia tetapi terdaftar di Hong Kong. Terasasi sendiri diketahui dipimpin oleh Razak Baginda dan ayahnya Abdul Malim Baginda.

Penyelidikan atas perjanjian pembelian kapal selam itu makin mengemuka pada Oktober 2006 saat jasad dari model dan penerjemah asal Mongolia Altantunya Shaariibuu, ditemukan di hutan di luar Kual Lumpur. Altantunya diketahui ditembak pada bagian kepala dan jasadnya sempat diupayakan untuk diledakan dengan bom C4.

Altantunya diketahui memiliki hubungan dengan Razak Baginda. Beberapa tahun sebelumnya ia sempat berkarir sebagai model di Prancis dan pada 2004, Altantunya menemani Razak untuk bertindak sebagai penerjemah saat kesepakatan kapal selam Scorpene tersebut.

Dalam tulisan tangan yang ditemukan setelah kematiannya, Altantunya berniat untuk mengkonfrontir Razak Baginda dan menuntut pembayaran sebesar USD500 ribu atau sekira Rp4,6 miliar, sebagai uang tutup mulut. 

Langkah pengadilan Prancis ini merupakan cara terakhir dari banyak pihak di Malaysia untuk mendapatkan keadilan, khususnya untuk keluarga Altantunya. Tetapi sepertinya fokus pertama dari penyelidikan, terkait pada kasus penyuapan bukan pembunuhan dari Altantunya.
Sumber : Okezone

TNI Gelar Check Point Kendaraan UNIFIL di Lebanon

LEBANON-(IDB) : Komandan Satgas POM TNI Kontingen Garuda XXV-D/UNIFIL (United Nations Interim Force Lebanon) Letnan Kolonel Cpm Ida Bagus Rahwan Diputra, S.H., bersama anggotanya Tim Charli dengan Dantim Serka Sedyo Wijoyo, menggelar MP CKP (Military Police Check Point) kendaraan UNIFIL di Bravo Area Marjoyoun, Lebanon Selatan, Minggu pagi (6/5/2012) waktu Lebanon.

Dalam kegiatan MP CKP ini, Satgas POM TNI menggunakan alat Speed Detector atau alat pengukur kecepatan kendaraan sesuai dengan standart PBB. Speed Detector ini akan mencatat kecepatan kendaraan yang sedang melaju dan dipantulkan kembali ke alat kamera tersebut dengan akurat, sebagai bukti apabila pengendara tidak mengakui kecepatan kendaraan melebihi batas atau tidak, guna bukti perlu atau tidaknya dilaksanakan tilang /UTIR (Unifil Traffic Insident Report).

Disamping itu, MP Check Point ini bukan masalah kecepatan saja namun juga kelengkapan kendaraan, perlengkapan kendaraan yang harus dikenakan (seat bell), kelengkapan surat kendaraan, kelengkapan jati diri personel tersebut (KTA, SIM, surat keluar kesatrian) bahkan etika dalam berkendaraanpun tidak lepas dari pantauan anggota Satgas POM TNI yang melaksanakan MP Check Point.

Operasi yang dilaksanakan dalam waktu 1 (satu) jam ini, telah terjaring 8 kendaraan dengan 16 penumpang dan ditemukan 1 kendaraan yang di UTIR atau ditilang, guna proses lebih lanjut untuk diteruskan ke Force Commander UNIFIL.

Sementara itu, menurut Komandan Satgas POM TNI Letnan Kolonel Ida Bagus Rahwan Diputra, S.H., disela-sela memantau anak buahnya yang sedang melaksanakan tugas, lakukan pemeriksaan secara sopan dan etika yang mengesankan dengan memperlakukan praduga tak bersalah serta lakukan komunikasi dengan baik sehingga dapat memberikan citra yang positif bagi Military Police khususnya dan Kontingen Indonesia pada umumnya.

Dengan adanya pemantauan dan pemeriksaan kendaraan ini diharapkan dapat lebih berhati-hati dalam mengemudikan kendaraan di Wilayah Sektor Timur UNIFIL, dengan demikian mampu mencegah angka kecelakaan lalu lintas dan meningkatkan disiplin personel United Nations sesuai dengan yang diharapkan Force Commander UNIFIL.

Sumber : Inilah

Berita Foto : Ukraina Latihan Antiteror Jelang Piala Eropa 2012

KIEV-(IDB) : Pasukan bersenjata Ukraina pekan lalu menggelar latihan anti-teror jelang perhelatan Piala Eropa 2012. Langkah tersebut dilakukan guna mengantisipasi kemungkinan teroris mengganggu pelaksanaan turnamen empat tahunan tersebut.

Pasukan bersenjata Ukraina menggelar latihan anti-teror jelang perhelatan Piala Eropa 2012 di Stadion Nasional Olimpiade, Kiev, Ukraina.
 

Pasukan Anti-teror Ukraina menggelar latihan mengantisipasi kemungkinan aksi teroris mengganggu perhelatan Piala Eropa 2012.


Aksi pasukan bersenjata Ukraian dalam latihan anti-teror jelang pelaksanaan Piala Eropa 2012.


Pasukan bersenjata Ukraina melakukan simulasi penyelamatan penumpang pesawat yang dibajak teroris.


Pasukan bersenjata Ukraina menangkap seorang teroris dalam simulasi latihan anti-teror jelang pelaksanaan Piala Eropa 2012.

Tapi ironisnya, persiapan Ukraina sebagai tuan rumah Piala Eropa kecolongan dengan insiden peledakan bom beruntun di kota Dnipropetrovsk pada pekan lalu. Sebanyak 14 orang mengalami luka cukup serius akibat empat bom meledak di kota yang berjarak sekitar 402 kilometer dari Kiev tersebut.

Empat ledakan ini terjadi dalam rentang waktu berdekatan.

Sumber : Republika

Cara TNI AU Tumbuhkan Cinta Tanah Air Kepada Generasi Muda



MAKASSAR-(IDB) : Sebanyak 220 orang siswa dari Yayasan Kartika Jaya Cabang XX Wirabuana Makassar yang didampingi beberapa Guru Pembimbing Jumat (4/5) melaksanakan kegiatan Out Bound di Lanud (Pangkalan TNI Angkatan Udara) Sultan Hasanuddin yang diterima oleh Kasi Binpotdirga Disops Lanud Sultan Hasanuddin Mayor Tek Oktana Eka.S, didampingi Perwira Staf Binpotdirga Lanud Sultan Hasanuddin para teknisi dan crew yang menjelaskan tentang pesawat tempur Sukhoi 27/30, Boeing 737 Intai Strategis dan Helly.

Selama melaksanakan kegiatan Out Bound di Lanud Sultan Hasanuddin para siswa melihat dari dekat beberapa pesawat TNI AU yang dikunjunginya diantaranya pesawat Tempur Sukhoi SU-27 SKM dan SU-30 MK2 yang berhome base di Skadron Udara 11 Wing 5 dan Pesawat Boeing 737 Intai Strategis, CN-235 MPA yang berhome base di Skadron Udara 5 Wing Lanud Sultan Hasanuddin serta Pesawat Helly yang sedang melaksanakan stanbay SAR di Lanud Sultan Hasanuddin.

Dalam kegiatan out bound, para siswa juga mendapat penjelasan dari Crew maupun Teknisi dari Pesawat Tempur Sukhoi 27/30, Pesawat Intai Strategis Boeing 737,CN-235 MPA serta Crew Pesawat Helly, yang menjelaskan tentang karakter , tugas dari masing-masing pesawat serta misi,visi dan tugas pokok Lanud Sultan Hasanuddin.

Selama melaksanakan kegiatan out bound, para siswa yang juga baru pertama kali melihat pesawat tempur dari dekat tersebut dengan tekun mendengarkan dan mencatat penjelasan dari para crew dan teknisi sebagai bahan tugas study yang diberikan oleh Guru Pembimbing.

Menurut Guru Pembimbing , kegiatan out bound yang dilaksanakan di Lanud Sultan Hasanuddin ini merupakan aplikasi dari program kurikulum yang telah dijadwalkan ,dengan harapan para siswa dapat menambah pengetahuan, wawasan serta cakra wala pandang yang lebih luas, khususnya tentang alut sista yang dimiliki TNI Angkatan Udara yang berada di Lanud Sultan Hasanuddin.

“Kami sangat berterima kasih kepada Lanud Sultan Hasanuddin yang telah menerima kami dengan baik dan memberi penjelasan serta kesempatan kepada para siswa dengan leluasa dapat melihat dari dekat pesawat-pesawat milik TNI AU yang menjadi kebanggaan masyarakat.”. Kata salah satu guru pembimbing.

Sumber : TNI AU

Wadanjen Kopassus Kunjungi Tim Ekspedisi Khatulistiwa di Kalimantan

SAMBAS-(IDB) : Kunjungan Wakil Komandan Jenderal Kopassus Brigjen TNI Doni Monardo beserta rombongan ke Kotis Ekspedisi Khatulistiwa Subkorwil-1 Sambas disambut meriah oleh seluruh Tim Ekspedisi dan masyarakat desa Setinggak Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas yang berlangsung dilapangan Pelabuhan Merbau Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas, Rabu (4/4/2012)
 
Kedatangan Wadanjen Kopassus   di Kotis Ekspedisi Khatulistiwa disambut dengan Tradisi Tepung Tawar dan tarian Selamat datang dari siswa SMP Paloh. Hadir dalam acara tersebut Dandim 1202/Skw, Wakil Bupati Sambas, Camat Paloh,para Danramil jajaran Kodim 1202/Skw,para Babinsa jajaran Kodim 1202/Skw, Kapolres Sambas,Kapolsek Paloh,para pejabat Pemda Kab.Sambas,para tokoh masyarakat,Tokoh Adat,Tokoh Agama serta seluruh warga masyarakat dusun Setinggak Kec.Paloh yang turut menyaksikan acara tersebut.
 
Dandim 1202/Skw Letkol Inf. Wawan Setiawan selaku Komandan Sub Korwil 01/Sambas membahas tentang kegiatan dan rencana kegiatan dari awal hingga sekarang. Adapun hal-hal yang menonjol yaitu tentang penemuan-penemuan flora-fauna, Geologi dan potensi bencana alam, penemuan benda-benda bersejarah dan penemuan kerusakan lahan hutan diwilayah Kabupaten Sambas.
 
Bupati Sambas dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Bupati dr.Pabalimusa menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh Tim Ekspedisi Khatulistiwa yang telah bekerja dengan sungguh-sungguh satu bulan ini di wilayah kabupaten Sambas, dengan menghasilkan penelitian-penelitian tentang Geologi, Hutan, Flora-Faunadan Komsos kepada masyarakat berupa penyuluhan-penyuluhan serta Karya Bhakti berupa pengobatan massal Gratis yang telah dilaksanakan di Kecamatan Paloh. Bupati berharap hal ini dapat dipertahankan dan dilanjutkan dengan program-program selanjutnya demi kemajuan masyarakat Kabupaten Sambas khususnya dan Kalimantan pada umumnya. 

Dalam sambutannya Wadanjen Kopassus Brigjen TNI Doni Munardo berpesan kepada seluruh peserta Tim Ekspedisi Khatulistiwa agar memperhatikan faktor keamanan supaya tidak ada yang mengalami musibah atau kecelakaan yang tidak diinginkan,“Maka dari itu setiap kegiatan Komandan tim yang memimpin masing-masing tim harus melaksanakan briefing terlebih dahulu serta harus selalu menjaga keadaan alam yang dilewati.Tim Komsos dan peneliti agar betul-betul bekerja secara maksimal dan meneliti sosbud serta keadaan alam yang diteliti disekitarnya, hal ini berkaitan dengan keadaan hutan dan alam di Kalimantan yang banyak mengandung karbon sehingga banyak hutan dan tanaman yang mati, kering dan terbakar”, demikian ungkapnya.

Selain itu Brigjen TNI Doni Munardo memberikan penekanan khusus kepada seluruh Tim Ekspedisi Khatulistiwa untuk benar-benar menjaga, melindungi dan  melestarikan hutan dan hewan yang ada di daerah sekitarnya. Diakhir dari kunjungannya Wadanjen photo bersama dengan seluruh Tim Ekspedisi dan tamu undangan serta menanam pohon disekitar pelabuhan Merbau Kecamatan paloh sebagai simbol untuk melestarikan dan mencintai hutan Indonesia. Disamping kegiatan tersebut Wadanjen Kopassus juga berkenan melakukan perjalanan penjelajahan patok bersama Timsus  penjelajah    yang berjarak kurang lebih 13 KM..

Sumber : Kopassus

2 Pati TNI AL Disemati Brevet Kehormatan Kopaska dan RSN NDU

SURABAYA-(IDB) : Dua Perwira Tinggi (Pati) TNI AL telah disemati brevet kehormatan Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL dan Republic Of Singapure Navy (RSN) Naval Diving Unit (NDU). Penyematan dilakukan oleh Komandan Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Koarmatim selaku Komandan Satgas Kolonel Laut Laut (P) Yeheskiel Katiandagho di Lapangan Tembak Ambalat Koarmatim Ujung Surabaya, Jumat (4/5) sore.

Ke dua Pati TNI AL yang mendapat brevet kehormatan tersebut, yaitu Asops Kasal Laksamana Muda TNI Hari Bowo, M.Sc, dan Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H, M.Hum.

Diberikannya brevet kehormatan kepada para Pati TNI AL tersebut, yaitu sebagai bentuk penghargaan atas peran serta Komando Armada RI Kawasan Timur dalam hal ini Pangarmatim sebagai pembina kemampuan dan pengguna kekuatan dari Kopaska TNI AL serta pejabat teras TNI AL lainnya dalam meningkatkan Kopaska TNI AL dan terjalinya kerjasama Latihan bersama Pandu antara TNI AL dengan RSN NDU.




Penyematan brevet kehormatan tersebut, berkaitan dengan digelarnya Latihan Bersama Pandu 12-12 antara Kopaska TNI AL dengan RSN NDU. Latihan bersama Pandu 12-12 merupakan program latihan bersama untuk yang ke dua belas kalinya dengan tempat latihan yang berlokasi di Surabaya, 

Selat Madura dan sekitarnya dengan peningkatan  materi latihan berupa Visit Board Search and Seizure (VBSS) tanpa mengesampingkan kemampuan dasar ke dua satuan khusus ini, yaitu sebagai Combat Swimmer dan EOD.

Sebelum pelaksanaan penyematan brevet Kopaska TNI AL dan NDU RSN dilakukan demo raid amphibi dengan tiga kendaraan tempur air Sea Rider dan kendaraan taktis tempur lainnya..

Sumber : Koarmatim