Pages

Rabu, April 04, 2012

Hasil Rapat Kerja Komisi I Di DPR RI Dengan High Level Committee

JAKARTA-(IDB) : Laporan   hasil rapat kerja dengan Komisi I DPR-RI tanggal 26 Maret 2012 sebagai berikut : 

a. Peserta Rapat

Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) selaku Ketua HLC, Sjafrie Sjamsoeddin, Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI, Pramono Edhie Wibowo, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksmana TNI Soeparno, Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Imam Sufaat, SIP Sekjen Kemhan, Marsdya TNI, Eris Herryanto dan sejumlah Anggota Komisi I DPR RI.

b. Materi Rapat

1) Pengadaan Pesawat Shukoi

Pihak Pemerintah memberikan penjelasan tentang pengadaan pesawat Shukoi, dijelaskan oleh Ketua HLC kepada anggota Komisi I DPR bahwa, Kontrak pengadaan pesawat Shukoi ini belum efektif maka belum ada pengeluaran dana dari kas negara. 

Selain itu posisi dari pengadaan pesawat Shukoi ini menunggu persetujuan pencairan tanda bintang oleh DPR. Terdapat hal-hal yang menyangkut administrative yang dilakukan oleh pengguna baik itu TNI AU sampai dengan Mabes TNI merupakan suatu pengantar surat yang tidak ada korelasinya dengan proses di kementerian, karena prinsip yang digunakan pengadaan barang dan jasa yang berkaitan dengan pinjaman pemerintah yang dilakukan adalah menggunakan koridor Government To Government dan Government To Producen

Khusus pengadaan Shukoi Kemhan tidak mempunyai hubungan lain selain dengan Rosobron Export sebagai institusi pemerintah Rusia yang ditugasi untuk menjual barang Militer buatan Rusia yang dijual ke luar negeri. Pengadaan pesawat Shukoi ini menggunakan State Credit merupakan Shoping list yang didalamnya tidak terdapat pesawat Shukoi, karena pemerintah tidak mengakomodasi shukoi melainkan pengadaan kapal selam. 

Didalam penggunaan State Credit ini dapat digunakan setinggi-tingginya 1 Milyar US Dolar. Tetapi Kemhan tidak membeli kapal selam sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan lain, maka ada sisa 700 Juta US Dolar. Kemhan telah mengajukan rekomendasi hasil sisa 700 Juta Dolar ini dapat membeli Shukoi, tetapi hal ini tidak disetujui oleh Federal Service on Military Technical Coorporation di Rusia. Maka pengadaan shukoi ini tetap menggunakan Kredit Komersial biasa. Tetapi pengadaan dari suku cadang dari pesawat Shukoi ini dapat menggunakan State Credit dari Rusia tersebut.

2) Pengadaan 3 Unit Multi Role Light Fregat (MRLF)

Statusnya adalah satu proses usulan dalam memenuhi kebutuhan alutsista bergerak hingga 2014 sebagai alternatif pengganti pengadaan Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) dan Kapal Selam yang tidak dapat selesai pada tahun 2014. Maka dilaksanakan suatu oberservasi dan perlu pendalaman tekhnis.  Pengadaan ini tidak melalui proses Transfer of Technology. Posisi kapal ini di Inggris dan hasil observasi di TNI, TNI AL, Kemhan dinyatakan layak operasional dan kondisi baru


3) Pengadaan Main BattleTank (MBT) Leopard

Belum dilaksanakan penawaran antara pihak penjual (pemerintah Jerman) dan pembeli (pihak Kemhan RI). Telah diadakan oberservasi spesifikasi tekhnis dan berbagai kajian teknis dan taktis serta kajian kondisi medan yang ada di Indonesia, maka telah di simpulkan bahwa pengadaan MBT diharapkan RI bisa membeli Leopard. 

Status didalam pengadaan ini terdapat dua alternatif, Pertama G to G dengan pemerintah Belanda, dimana Tekhnis penjulan ini dengan Kedua Kementerian Pertahanan. Kemudian hal ini diteruskan dengan penentuan titik harga, dimana pembayaran ini dilakukan antara Kemku RI dengan Kemku Belanda. 

Namun masih memerlukan fase soliditas antara pemerintah dan parlemen Belanda, diharapkan awal April telah mendapatkan kepastian baik itu dari pemerintah Belanda maupun dari persetujuan dari DPR RI. Kedua, Pemerintah dengan  pabrikan, seperti diketahui Jerman adalah Original Manufacture maka pemerintah akan membeli Tank pendukung dari Pabrikan di Jerman setelah diadakjan obeservasi oleh Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), maka ini diperoleh kepastian bahwa produsen yang menjual yang terdiri dari persenjataannya dari Remental, kemudian Platform Infrastructure nya adalah KMW. 

Sedangkan mesinnya semuanya berasal dari Jerman. Pemerintah Jerman telah memberikan satu kepastian bahwa apabila manejemen dapat berjalan maka dukungan politik dari pemerintah Jerman ini dapat diberikan, maka ini dapat dijadikan suatu pembanding terhadap penggunaan Leopard yang digunakan oleh satuan angkatan darat Jerman.

4) Pengadaan Pesawat Tanpa Awak (UAV)

Status dari kontrak pengadaan dari 4 Unit pesawat tanpa awak belum efektif, belum ada dana yang keluar dari Negara, posisinya masih menunggu pencairan tanda bintang dari DPR RI. 

Pembelian UAV adalah pemikiran sebelum tahun 2004 dan baru masuk kedalam kegiatan dan perencanaan alokasi Pinjaman Luar Negeri (PLN) pada tahun 2005 -2009. Pesawat ini dibuat oleh perusahaan integrator dari Philipina dengan menggunakan (teknologi gabungan dari Italia mesin) dan Israel (Teknologi Surveillance).

Pengadaan pesawat tanpa awak senilai 16 Juta US Dolar apabila kita bisa menyutujui dan sampai kepada kontrak efektif akan menerima dalam waktu 18 bulan setelah kontrak efektif.

c. Mekanisme Rapat

1) Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan pihak pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI yang bersifat terbuka untuk umum dipimpin oleh Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan), Sjafrie Sjamsoeddin, Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI, Pramono Edhie Wibowo, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksmana TNI Soeparno, Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Imam Sufaat, SIP Sekjen Kemhan, Marsdya TNI, Eris Herryanto dan sejumlah Anggota Komisi I DPR RI.

2) Agenda Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan pihak pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI ini khusus membahas, pertama, rencana Modernisasi Alutsista dalam rangka kebutuhan TNI 2014 dengan menggunakan Alokasi Pinjaman Pemerintah (APP) atau Pinjaman Luar Negeri (PLN). Kedua, penyampaian penjelasan dari pihak pemerintah dalam hal  ini diwakili oleh Wakil Menteri Pertahanan sekaligus selaku Ketua High Level Committee (HLC) kepada Komisi I DPR RI mengenai dinamika dalam perencanaan pengadaan Alutsista TNI.

3) Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan pihak pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI di buka secara resmi oleh Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq.

4) Pada kesempatan Raker Komisi I DPR tersebut, Wamenhan atau ketua HLC memberikan penjelasan terhadap tugas HLC didalam melaksanakan rencana program pengadaan Alutsista dalam rangka mendukung kebutuhan alutsista TNI untuk jangka waktu 2010-2014, dan penjelasan atau klarifikasi seputar pengadaan beberapa alutsista seperti pesawat tempur Shukoi.

d. Kesimpulan Rapat

1) Komisi I DPR RI mendukung daftar pengadaan  Alutsista TNI TA. 2010-2014 yang sumber pembiayaannya di alokasikan dari Alokasi Pinjaman Pemerintah (APP) Kemhan/TNI TA. 2010-2014 sebesar USD 5,7 Miliar.

2) Komisi I DPR RI menerima dan memahami penjelasan mengenai dinamika dalam perencanaan pengadaan Alutsista TNI, namun demikian Komisi I DPR RI memberikan saran/masukan sebagai berikut:
        
    a) Mengupayakan dilakukannya amandemen terhadap daftar State Loan Agreement Tahun     2007 antara Pemerintah RI dengan Pemerintah Federasi Rusia, sehingga pengadaan 6 unit Sukhoi SU-30 MK2 dapat menggunakan skema pembiayaan State Credit.

   b) Memperhitungkan dengan cermat kondisi dan spesifikasi, dislokasi serta proyeksi biaya pemeliharaan dan perawatan dalam pengadaan MBT Leopard 2A6.

    c) Memperhatikan dengan serius dampak penggunaan pesawat intai tanpa awak (UAV) terhadap kerahasiaan pertahanan dan keamanan RI.

   d) Memastikan kelayakan pembelian 3 unit kapal perang kelas Multi Role Light Fregat (MRLF) oleh TNI AL.

3) Komisi I DPR RI mendesak Kemhan/TNI untuk terus melakukan pembenahan terhadap sistem adminstrasi dalam pengadaan Alutsista TNI.

4) Sehubungan dengan kesimpulan Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan Menhan, Menkeu, dan Meneg PPN/Kepala Bappenas  tanggal 30 Januari 2012, Komisi I DPR RI akan menyelesaikan pembahasan terkait permohonan pencabutan dana bertanda bintang untuk pengadaan barang/jasa melalui PHLN/KE, sebelum penutupan Masa Persidangan III Tahun Sidang 2011 – 2012.

Sumber : DMC

Berita Foto : Penyematan Brevet Hiu Kencana


Komandan kapal selam KRI Nenggala-402 Kol (Laut) Purwanto (kiri) menyematkan brevet kehormatan Hiu Kencana kepada Menhan Purnomo Yusgiantoro (kedua kiri), Kapolri Jenderal Timur Pradopo (tengah) dan KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo (kanan) di kapal selam KRI Nanggala 402 yang menyelam di kedalaman 45 meter di Selat Sunda, Banten, Rabu (4/4). Selain sebagai bentuk penghargaan kepada para pejabat terkait, penyematan brevet juga dimaksudkan sebagai bentuk pengokohan soliditas TNI/Polri.


Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro (kanan) berbincang dengan KSAL Laksamana TNI Soeparno (kiri) ketika meninjau ruang kontrol Kapal Selam KRI Nenggala 402, yang berlayar di kedalaman 45 meter di Selat Sunda, Banten, Rabu (4/4). Kapal tersebut baru saja dioperasikan kembali setelah diperbaiki secara total di Korea Selatan dengan kemampuan membawa beberapa senjata strategis seperti torpedo, ranjau laut, serta rudal laut ke darat.


Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro (kanan) disaksikan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono (kiri) memegang monitor periskop di ruang kontrol Kapal Selam KRI Nenggala 402 saat berlayar di kedalaman 45 meter di Selat Sunda, Banten, Rabu (4/4). Kapal yang baru mengalami moderenisasi tersebut kembali dioperasikan dengan kemampuan membawa senjata strategis seperti torpedo, ranjau laut, serta rudal laut ke darat.


Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono (kanan) bersama Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro (tengah) dan KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo (kiri) berada di kapal selam KRI Nenggala 402 saat berlayar di kedalaman 45 meter di Selat Sunda, Banten, Rabu (4/4). Menhan berencana membeli dua kapal selam untuk menambah tiga unit yang sudah ada dan pembelian terbesar diproyeksikan tahun 2014 dengan menambah 10 kapal selam baru bertenaga nuklir.

Sumber : Antara

Wiranto Apresiasi Kerjasama Pengembangan Alutsista

JAKARTA-(IDB) : Mantan Panglima TNI Wiranto mengapresiasi langkah yang ditempuh pemerintah dalam bekerjasama dengan sejumlah negara, seperti Korea Selatan, untuk mengembangkan sistem pertahanan dan militer nasional.

"Bagus bagus aja, dari Korsel kita dapat income berupa teknologi, sementara dari Indonesia mereka akan mendapat bahan baku," kata Wiranto dalam talk show "Merah Putih" yang disiarkan TVRI  bekerjasama dengan LKBN Antara dan RRI, mulai pukul 10.00 WIB Rabu ini.

Dia melanjutkan, "Ketimbang beli barang jadi, lebih bagus memanfaatkan bahan-bahan baku sendiri, maka itu akan bisa mengurangai biaya."

Yang penting, menurut Wiranto, harus ada transfer teknologi.  "Karena ada kerjasama yang teknologinya tetap disimpan (tidak mau dibagi dengan Indonesia), seperti  otomotif," katanya. 


Sumber : Antara

Menhan : Indonesia Tahun 2015 Mempunyai 5 Kapal Selam

SERANG-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Indonesia akan menambah tiga kapal selam dari dua yang sudah ada saat ini dalam upaya pengamanan wilayah laut Indonesia.

"Sekarang kapal selam yang ada dua, kita akan tambah lagi tiga kapal selam yang sekarang masih dipesan di Korea. harapannya 2015 sudah bisa beroperasi," kata Purnomo Yusgiantoro usai menerima Brevet Hiu Kencana di Kapal Selam KRI Nanggala-402 di Perairan Selat Sunda di Cilegon, Banten, hari ini.

Ia mengatakan, ada tiga kapal selam yang sedang diorder di Korea untuk melengkapi jumlah kapal selam yang dimilki Indonesia. Sehingga, target pada Tahun 2015 Indonesia sudah memiliki lima kapal selam dalam upaya memperkuat pengamanan wilayah maritim Indonesia termasuk memperkuat kapal-kapal Angkatan Laut yang dipermukaan.

Sementara itu Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno mengatakan, kapal selam yang dipesan Indonesia di Korea ada tiga dengan harapan setelah 2014 sudah diterima satu kapal, selanjutnya satu lagi kapal selam diharapkan bisa dioperasikan pada awal 2015 dan tahun selanjutnya satu kapal dikerjasamakan dengan Korea.

Dengan demikian, target hingga 2015 jumlah kapal selam yang dimiliki Indonesia menjadi lima.

"Harapan kita 2015 kita sudah memiliki lima kapal selam yang siap dioperasikan," kata Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno saat mendampingi Menhan Purnomo Yusgiantoro, Kapolri Jendral Pol Timur Pradopo dan Kasad Jendral TNI Pramono Edhie Wibowo usai menerima kehormatan Brevet Hiu Kencana.

Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menyematkan brevet kehormatan Hiu Kencana kepala Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Kapolri Jend Pol. Timur Pradopo dan Kasad Jend TNI Pramono Edhie Wibowo.

Penyematan brevet kehormatan Hiu Kencana tersebut, dilaksanakan dalam upacara militer yang berlangsung di kapal selam KRI Nenggala-402 pada kedalaman 45 meter di bawah permukaan laut perairan Selat Sunda, Banten.

Sumber : Antara

Pangab Sematkan Brevet Hiu Kencana Kepada Menhan Dan Kapolri

CILEGON-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhi Wibowo mendapat penyematan brevet kehormatan Hiu Kencana.

Brevet kehormatan Hiu Kencana tersebut disematkan oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono pada upacara militer di dalam kapal selam KRI Nanggala 402 yang menyelam di kedalaman sekitar 45 meter di perairan Selat Sunda, Provinsi Banten, Rabu (4/4/2012).

Sekitar pukul 08.00, kapal selam KRI Nanggala 402 secara perlahan bergerak meninggalkan dermaga Pelabuhan Indah Kiat, Kota Cilegon, menuju perairan Selat Sunda sebelum perlahan menyelam.

Sekitar pukul 10.00 kapal selam muncul dan bergerak untuk kembali sandar di dermaga Indah Kiat. 

Sumber : Kompas

India to Induct Russia’s Nerpa Nuclear Sub on Wed

NEW DELHI-(IDB) : The Indian Navy will officially induct Russia’s K-152 Nerpa nuclear-powered attack submarine during a solemn ceremony on Wednesday, an unnamed source in the Indian Defense Ministry told RIA Novosti.

In line with the contract worth over $900 million, the Project 971 Shchuka-B (NATO: Akula II) class sub has been leased to India’s Navy for ten years. It was handed over to India in January and will be renamed the INS Chakra.

The source said that the solemn ceremony will take place at the Visakhapatnam sea port on the east coast of India.

The submarine’s displacement is 8,140/12,770 tons. Its maximum speed is 30 knots, maximum operating depth, 600 m; its endurance is 100 days with a crew of 73. The vessel is armed with four 533mm torpedo tubes and four 650mm torpedo tubes.

India has become the sixth operator of nuclear submarines in the world, after the United States, Russia, France, Britain and China, though it previously leased another Russian submarine which was then returned.

Twenty sailors died on the Nerpa in 2008 after the vessel’s fire-suppression systems were accidentally triggered during sea trials, releasing toxic gases.

Source : Rian

KRI Sultan Iskandar Muda Berlabuh Di Mesir


KAIRO-(IDB) : Kapal Republik Indonesia (KRI) Sultan Iskandar Muda (SIM) berlabuh di Dermaga Port Said, Mesir, pada Selasa (3/4) dalam perjalanan kembali ke Tanah Air dari Lebanon.

KRI SIM dalam tujuh bulan terakhir menjalani misi perdamaian dunia dalam Satuan Tugas Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIII-C Pasukan Pemelihara Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon Selatan (United Nation Interim Force in Lebanon/UNIFIL), kata Kepala Bidang Penerangan, Sosial Budaya Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo, Iwan Wijaya Molyatno, kepada ANTARA News di Kairo, Rabu.

Disebutkannya, Duta Besar RI untuk Mesir, Nurfaizi Suwandi, didampingi Wakil Kepala Perwakilan RI, Burhanuddin Badruzzaman, Atase Pertahanan KBRI Kairo, Kolonel Laut (P) R. Teguh Isgunanto,dan Pejabat Angkatan Laut Mesir, Kapten Ahmed Fathy, menyambut kedatangan kapal tersebut.

Dalam sambutannya, Nurfaizi menyatakan rasa bangga dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas peran KRI SIM beserta Kapten dan krunya dalam melaksanakan amanat pembukaan UUD 1945.

"KRI SIM telah turut serta menjaga perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial," katanya, mengutip sebagian pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Komandan KRI SIM, Letkol Laut (P) Agus Hariadi, dalam acara penyambutan itu menjelaskan, pelaksanaan tugas utama yang telah dilakukan oleh pasukan Indonesia di daerah perairan Beirut adalah membantu angkatan laut Lebanon dalam menegakkan kedaulatan negaranya secara mandiri.

"KRI SIM bekerja sama dengan kapal-kapal perang Turki, Brasil dan Jerman mengamankan garis pantai Lebanon untuk mencegah masuknya senjata dan material lainnya secara illegal ke dan dari Lebanon oleh pihak tertentu berdasarkan mandat Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1701 tahun 2006," kata Kapten Agus.

Kapal perang itu merupakan salah satu kapal terbaru yang dimiliki TNI AL berjenis korvet kelas SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach) buatan Schelde Naval Shipbuilding, Vlissingen, Belanda.

Dalam alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI AL, kapal perang bernomor lambung 367 itu termasuk dalam jajaran Satuan Kapal Eskorta Komando Armada RI Kawasan Timur (Satkorarmatim).

Kapal bertenaga penggerak Diesel STC MAN tersebut memiliki bobot 1.700 ton, panjang 90,71 meter, lebar 13,2 meter dengan kecepatan tempuh 28 knots dengan.

Kapal tempur tersebut dilengkapi torpedo 3A244S dengan dua peluncur, meriam, peluru kendali dan persenjataan elektronik.

Satuan tugasnya diperkuat oleh 100 prajurit TNI AL, terdiri atas 33 perwira, 48 bintara, dan 19 tamtama.

Dalam pelayarannya menuju Indonesia, KRI SIM selain berlabuh di dermaga Port Said, ujung utara Terusan Suez, Mesir, juga dijadwalkan bersandar di pelabuhan Jeddah (Saudi Arabia) Salalah (Oman) dan Colombo (Srilanka).

KRI dalam perjalanan kembali ke Tanah Air itu akan menempuh waktu 33 hari, dan diperkirakan tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, pada pertengahan Mei 2012.



Dubes RI Sambut 100 Prajurit TNI di Pelabuhan Mesir


Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sultan Iskandar Muda selesai menjalankan misinya sebagai bagian dari Satuan Tugas Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIII-C Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Lebanon Selatan. Kapal telah bertolak ke Tanah Air, dan singgah di Pelabuhan Port Said, Mesir, Senin (3/4) waktu setempat.

Kepala Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Kairo Iwan Wijaya Mulyatno mengatakan, kedatangan KRI yang dikapteni Letkol Laut (P) Agus Hariadi disambut hangat Duta Besar RI untuk Kairo, Nurfaizi Suwandi. Kepada Nurfaizi, Agus melaporkan soal pelaksanaan tugas utama pasukan Indonesia di daerah perairan Beirut, selama tujuh bulan.


Dijelaskan Agus, Satgas yang diperkuat 100 prajurit TNI AL itu bertugas membantu Angkatan Laut Pemerintah Lebanon dalam menegakkan kedaulatan negara secara mandiri. Pasukan juga mengamankan garis pantai, mencegah masuknya senjata, dan material lain secara ilegal ke Lebanon. KRI bekerja sama dengan kapal-kapal perang Turki, Brasil, dan Jerman.


Iwan menambahkan, pada kesempatan itu juga, Dubes RI menyatakan bangga dan mengapresiasi setinggi-tingginya atas peran KRI beserta Kapten dan kru dalam melaksanakan amanat pembukaan UUD 1945, yakni turut serta menjaga perdamaian dunia. Dalam hal ini, menjaga medan konflik internasional di Lebanon, di bawah naungan bendera PBB.


KRI Sultan Iskandar Muda merupakan salah satu kapal terbaru milik TNI AL, berjenis korvet kelas SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach) buatan Schelde Naval Shipbuilding, Vlissingen Belanda.


Di jajaran Alutsista TNI AL, KRI Sultan Iskandar Muda-367 masuk dalam jajaran Satuan Kapal Eskorta Komando Armada RI Kawasan Timur (Satkorarmatim), dengan berat 1.700 ton, panjang 90,71 m. lebar 13,2 m, kecepatan 28 knots dengan tenaga penggerak Diesel STC MAN. Kapal dilengkapi torpedo 3A244S dengan dua peluncur, meriam, peluru kendali, dan persenjataan elektronik.


"Dalam pelayarannya menuju Indonesia, KRI Sultan Iskandar Mudar selain singgah di Port Said Mesir, juga bersandar di pelabuhan Jeddah, Saudi Arabia; Salalah, Oman; dan Colombo, Srilanka, yang semua perjalanan itu akan ditempuh dalam waktu 33 hari. Diperkirakan pertengahan Mei tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya," jelas Iwan.

Sumber : Antara

Kopaska TNI AL “Infiltrasi” Ke Guam AS

GUAM-(IDB) : Sebanyak dua Tim Komando Pasukan Katak TNI AL yang terlibat dalam Latihan Bersama (Latma) Flash Iron 12-01 melaksanakan latihan “Infiltrasi” (penyusupan ke daerah lawan) di Home Base Naval Special Warfare Unit (NSWU)-1 Guam Amerika Serikat, Senin (02/04). 

Latihan ini dilaksanakan melalui dua aspek, yakni aspek laut dan udara. Kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan Latma Flash Iron 12-01 antara Kopasaka TNI AL dan US. Navy Seal

Komandan Satkopaska Koarmatim dan  Komandan Satkopaska Koarmabar turun langsung untuk memimpin timnya dalam misi “penyusupan” ke daerah lawan. Tim Kopaska melakukan latihan infiltrasi dari udara menggunakan sebuah helikopter tempur jenis Black Hawk milik US. Navy. Awalnya tim Kopaska melakukan droping pasukan dari markas NSWU-1, kemudian terbang dengan Black Hawk diatas udara kepulauan Pasifik. Setelah  mencapai titik kordinat yang telah ditentukan, pada ketinggian 6.000 feet, tim Kopaska melaksanakan penerjunan Military Free Fall (MFF).

Dalam penerjunan tersebut, para penerjun tempur Kopaska membentuk formasi di udara secara berkelompok. Satu persatu para penerjun tempur itu mencapai landasan dengan mendarat   mulus tanpa ada yang keluar dari kelompoknya. Setelah melaksanakan penerjunan tahap pertama dengan ketinggian 6.000 feet, kemudian tim Kopaska melanjutkan latihan penerjunan Military Free Fall berikutnya dengan ketinggian 8.000 feet dan 10.000 feet. Kegiatan ini biasanya dilaksanakan dalam mengemban misi penyusupan kedaerah lawan secara diam-diam untuk kepentingan pengumpulan data intelejen dan penghancuran obyek vital musuh.
Selanjutnya tim gabungan dari Satkopaska Koarmatim dan Satkopaska Koarmabar melakukan latihan infiltrasi melalui laut dari Perairan Guam dengan melakukan penyelaman tempur (Combat Diving). Bersama dengan Navy Seal, Tim Kopaska melaksanakan gladi Combat Diving dengan menggunakan Alat Selam (Alsel) Open dan Close. Sebagai penyelam tempur, tim Kopaska banyak melaksanakan latihan penyelaman menggunakan Alsel Close dan Semi Close.

Diperlukan kemampuan khusus dan latihan untuk dapat mengoperasikan Alsel Close dan Semi Close, karena peralatan selam tersebut tidak menggunakan oksigen seperti Alsel Open pada umumnya. Dalam latihan Combat Diving tersebut, tim Kopaska dan Navy Seal saling melaksanakan transfer ilmu dan pengalaman tentang penyelaman bawah air. Masing-masing pihak mendapatkan keuntungan dari latihan bersama itu, dengan mendapatkan pengetahuan baru tentang pengetahuan, teknik, dan taktik penyelaman bawah air.

Latihan ini melibatkan dua tim pasukan katak yang berjumlah 24 orang. Mereka terdiri dari satu tim Kopaska Koarmatim, yang dipimpin oleh Komandan Satuan Komando Pasukan Katak (Dansatkopaska) Koarmatim Kolonel Laut (P) Yeheskil Katiandagho dan satu tim pasukan katak dari Koarmabar  yang dipimpin  Dansatkopaska Koarmabar Kolonel Laut (P) R. Eko Suyatno serta tim Navy Seal dari NSWU-1.

Sumber : Koarmatim

Kloter Pertama Prajurit Marinir AS Tiba di Darwin

SYDNEY-(IDB) : Gelombang pertama prajurit AS yang akan ditempatkan di Australia tiba di Darwin, Rabu (4/4/2012). Mereka akan ditempatkan selama enam bulan sebelum dirotasi oleh prajurit baru.

Sekitar 200 prajurit Korps Marinir AS (USMC) tiba di Darwin semalam. Menurut rencana, mereka akan ditempatkan di Barak Robertson di pinggir kota Darwin. Ini adalah gelombang pertama dari rencana penempatan 2.500 prajurit Marinir AS sebagai bagian dari pergeseran strategi militer global AS.


Perdana Menteri Australia Julia Gillard, Menteri Pertahanan Stephen Smith, dan Menteri Besar Negara Bagian Northern Territory Paul Henderson mengeluarkan pernyataan bersama untuk menyambut para prajurit Marinir AS itu. "Ini menunjukkan evolusi dari berbagai latihan dan kegiatan yang selama ini sudah dilakukan oleh Amerika Serikat dan Angkatan Bersenjata Australia," demikian bunyi pernyataan tersebut.


Pernyataan itu juga menegaskan kembali tidak akan ada pangkalan militer AS di Australia. "Tidak ada pangkalan militer AS di Australia dan ini tidak akan berubah," tandasnya.


Meski kedua negara selama ini selalu menjadi sekutu dekat, AS hanya menempatkan personel militer terbatas di stasiun mata-mata di Pine Gap Joint Defence Facility di dekat kota Alice Springs. Penempatan ribuan pasukan AS di Darwin ini menunjukkan pergeseran strategi global yang sangat signifikan.


Pekan lalu, Australia telah menyatakan akan mengizinkan AS mengoperasikan pesawat mata-mata tak berawak dari pangkalan di Pulau Cocos di dekat Indonesia.
Selain itu, AS juga dilaporkan akan menempatkan kapal induk dan kapal selam nuklirnya di pangkalan angkatan laut Australia di Perth, Australia Barat. 

Sumber : Kompas

Kopassus Grup 2 Gelar Lomba Tembak Internasional

SOLO-(IDB) : Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, menggelar Lomba Tembak Terbuka International Practical Shooting Club (IPSC) Level 3, Kandang Menjangan Open Championship, Danjen Kopassus Cup 2012. Lomba akan digelar 7 April 2012 di Lapangan Tembak Grup 2 Parako Kopassus, Kandang Menjangan.

Ada empat jenis lomba yang dipertandingkan, yakni tembak reaksi (IPSC), tembak pistol (non-IPSC), senapan 100 meter tiga posisi untuk beregu dan perorangan, serta senapan siluet 300 meter. Pendaftaran berlangsung sampai tanggal 6 April mendatang.

"Sudah 155 peserta yang mendaftar," kata Wakil Komandan Kopassus Grup 2 Letnan Kolonel (Inf) Richard Tampubolon, Selasa (3/4/2012). 

Sumber : Kompas

Porsi Latihan Fisik Siswa Pendidikan Kapal Selam Ditambah

SURABAYA-(IDB) : Puluhan siswa Pendidikan Calon Awak Kapal Selam TNI AL angkatan ke-46 menambah tambahan porsi latihan fisik berupa renang sejauh 1.000 meter, selain lari beban sejauh 10 km.

Latihan ketahanan fisik di Kolam Renang Jala Krida Tirta Kesatrian Bumimoro, Surabaya, diikuti seluruh siswa yang terdiri dari empat orang perwira pertama, satu bintara dan 10 tamtama ini.

Komandan Sekolah Kapal Selam Kodikopsla Kobangdikal Mayor Laut (P) Wirawan Ady Prasetya, program pendidikan calon awak kapal selam cukup unik, selain pendidikannya diadakan hanya setahun satu kali, siswanya juga paling sedikit jika dibanding pendidikan brivet lainnya.

"Masa pendidikannya juga paling lama yakni sembilan bulan, sedangkan pendidikan brivet lainnya berkisar 5-7 bulan," katanya.

Saat ini, para siswa memasuki pendidikan bulan keempat atau tahap kedua yang akan dijalani selama tiga bulan.

Pada tahap pertama, siswa dibekali tentang pengetahuan dan pendidikan dasar kapal selam, kemudian pada tahap kedua mendalami kejuruan kapal selam sesuai dengan korps masing-masing.


Selanjutnya pada tiga bulan terakhir atau tahap tiga, para siswa akan merasakan langsung berada di dalam kapal selam untuk melaksanakan latihan dan praktik di Satuan Kapal Selam Koarmatim.

"Untuk menunjang pendidikan yang masih panjang, kebugaran fisik calon awak kapal selam perlu dijaga, salah satunya dengan lari beban dan renang rutin," tambah Wirawan. 

Sumber : Antara

KASAL Terima Kunjungan Commander Submarine Group Seven US Navy

JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno menerima kunjungan dari Commander Submarine Group Seven US Navy, Task Force 74/54 Rear Admiral Phillip G. Sawyer di Markas Besar Angkatan Laut Mabesal (Mabesal), Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (03/04).
Kasal menyambut hangat RADM Phillip G. Sawyer, dan berharap kunjungan ini dapat meningkatkan persahabatan serta kerja sama yang selama ini telah terjalin antara kedua negara, khususnya antara TNI AL dan US Navy. RADM Phillip G. Sawyer  juga mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat selama lawatannya di Indonesia, dan mengungkapkan bahwa ini merupakan kali pertama mengunjungi Indonesia.
Dalam pertemuannya ini, kedua pejabat berharap semakin terjalin kerja sama  antara TNI AL dengan US Navy khususnya antara armada kapal selam kedua negara, baik dalam bentuk latihan maupun pendidikan. Pada kesempatan yang sama Kasal mengungkapkan bahwa dirinya juga merupakan perwira TNI AL yang meniti karier sebagai Perwira di satuan Kapal Selam, untuk itu Kasal mengundang para personel Kapal Selam dari U.S Navy untuk datang mengunjungi Indonesia pada kesempatan mendatang.
Rear Admiral Phillip G. Sawyer merupakan perwira alumni United States Naval Academy tahun 1983 dan menjabat sebagai Commander Submarine Group Seven US Navy pada Juni 2011. Selain itu, sama halnya dengan Kasal Laksamana TNI Soeparno, Perwira Tinggi US Navy ini juga merupakan Perwira yang dianugerahi bintang kehormatan Legion Of Merit dari pemerintah AS. 
Turut hadir mendampingi Kasal dalam kesempatan tersebut Asisten Operasi (Asops) Kasal Laksamana Muda TNI Hari Bowo, S.E, M.Sc., Asisten Pengamanan (Aspam) Kasal Ir. I Putu Yuli Adnyana, dan para pejabat Mabesal terkait lainnya. 

Sumber : TNI AL

Persiapan Unjuk Kemampuan Penerbang Di HUT TNI AU

JAKARTA-(IDB) : Persiapan demi persiapan dilaksanakan secara terus-menerus dan terpusat oleh Penerbang-penerbang TNI AU saat melaksanakan rapat bersama, time trial dan uji coba holding point, entry point serta escape procedure di Terminal Selatan Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Selasa (03/04), setelah melaksanakan ferry flight ke Lanud Halim, dari Skadron Udara masing-masing.

Menurut Kasubdispenum Dinas Penerangan AU Kolonel Pnb Agung Sasongkodjati, kegiatan demontrasi yang akan dilaksanakan pada hari-H bertujuan untuk menampilkan sebagian kemampuan dan kekuatan serta kehandalan yang dimiliki oleh TNI Angkatan Udara di dalam mengemban tugas- tugas Negara demi pertahanan Indonesia.

Selanjutnya dikatakan, macam-macam kegiatan demonstrasi yang akan dilaksanakan berupa demo udara yang terdiri dari kegiatan terbang pesawat banner, fly-pass, free fall, aerobatic, demo operasi udara, dynamic show dan bomb burst, nantinya akan dilaksanakan secara terpusat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

“Hari ini seperti yang direncanakan, ada beberapa pesawat yang akan melakukan latihan seperti pesawat Heli Colibri dengan durasi waktu tiga puluh menit menit mulai pukul sembilan pagi hari, melaksanakan manuver over the field, selain itu, Jupiter Aerobatic Team juga akan uji coba holding point, fly-pass oleh pesawat F-16”, kata perwira Penerbang F-16 ini dengan bangga.

Sumber : TNI AU

Rusia Kerahkan Varyag untuk Latihan dengan China

VLADIVOSTOK-(IDB) : Empat kapal perang Rusia, termasuk kapal penjelajah berpeluru kendali Varyag, akan dikirim untuk mengikuti latihan perang laut dengan China, akhir bulan ini. Rusia juga akan mengirim pesawat tempur, helikopter, kapal suplai, dan pasukan infanteri angkatan lautnya.

Armada Pasifik Rusia, yang berpangkalan di Vladivostok, menyatakan, Selasa (3/4/2012), AL Rusia akan mengirimkan sedikitnya empat kapal perang utama, termasuk Varyag dan tiga kapal besar antikapal selam, dalam latihan yang akan berlangsung di Laut Kuning, 22-29 April mendatang.

Secara keseluruhan, lebih dari 20 kapal perang dan kapal suplai dari Rusia dan China akan mengikuti latihan tersebut. Latihan militer kedua negara sudah berlangsung sejak 2005 di bawah payung Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO).

Sumber : Kompas

Filipina: Soal Laut China Selatan, ASEAN Harus Satu Suara

PHNOM PENH-(IDB) : Negara-negara anggota ASEAN harus memiliki satu suara dalam menyusun kode etik yang bertujuan meredakan ketegangan di Laut China Selatan sebelum berbicara dengan China, kata Presiden Filipina Benigno Aquino, Selasa (3/4/2012).

Aquino menyampaikan pada para pemimpin negara-negara ASEAN lainnya bahwa landasan dari kode etik yang diusulkan harus bersifat "internal" pada negara-negara blok regional itu, demikian pernyataan yang dirilis kementerian luar negeri Filipina.

"Sangat penting bagi kita untuk menjaga sentralitas ASEAN," kata Aquino pada KTT tahunan ASEAN yang digelar di Phnom Penh, Kamboja.

"Setelah ASEAN menyelesaikan kode etik, kemudian negara-negara ASEAN akan bertemu dengan China," tegas Aquino.

Menurut Menteri Luar Negeri Filipina Albert del Rosario, ada "ketidaksepakatan besar" dalam sesi sebelumnya, ketika Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan mengumumkan bahwa China akan diundang untuk ambil bagian dalam penyusuan kode etik.

"Kami katakan, kami dengan senang hati mengundang China, namun hal itu seharusnya dilakukan setelah kode etik disepakati (oleh ASEAN). Menurut saya, kita harus menjadi majikan dari nasib kita sendiri dalam hal kode etik ini," papar del Rosario kepada pers. Menlu Filipina itu menambahkan, Vietnam juga sependapat dengan hal itu.

Dikatakannya, akan sangat sulit bagi ASEAN "yang bertindak dengan konsensus" untuk memaksa kesepuluh anggotanya untuk menerima usulan melibatkan China dalam menyusul kode etik.

"Saya yakin kita memerlukan konsensus jika mereka ingin mewujudkannya (mengundang China) dan tidak akan ada konsensu," lanjutnya.

"Kami mencoba secepat mungkin (menyelesaikan kode etik), tapi kami yang kami tolak adalah mengundang China dalam penyusunan kode etik dan pengambilan keputusan," jelas del Rosario.

Saat ditanya negara mana saja yang menginginkan keterlibatan China, del Rosario menjawab, "Saya rasa Kamboja termasuk di antaranya."

Saat ini Kamboja mendapat giliran untuk memimpin ASEAN.

Selama kepemimpinan Indonesia tahun lalu, ASEAN dan China bersepakat untuk membuat panduan bagi usulan kode etik. Langkah ini kemudian mengakhiri kebuntuan yang telah berlangsung selama sembilan tahun.

Kode etik tersebut dicita-citakan sebagai dokumen yang memiliki kekuatan hukum yang bertujuan mencegah insiden-insiden kecil di Laut China Selatan agar tidak menjadi konflik besar, yang bisa mengundang keterlibatan kekuatan besar seperti Amerika Serikat.

Anggota ASEAN seperti Brunei, Malaysia, Filipina, dan Vietnam serta China dan Taiwan yang bukan anggota saling mengklaim wilayah Laut China Selatan, sebuah jalur bagi lebih dari sepertiga perdagangan dunia dan separuh lalu lintas minyak dan gas.

Filipina dan Vietnam menuduh China secara agresif menegaskan kepemilikan atas wilayah perairan itu dalam beberapa tahun terakhir. Sementara itu AS memiliki "kepentingan nasional" agar jalur perkapalan itu bebas dan terbuka. 

Sumber : Kompas

Pemimpin ASEAN Bahas Peluncuran Roket Korea Utara

REUTERS/"PRLM"

PHNOM PENH-(IDB) : Pemimpin ASEAN mengadakan pertemuan di Kamboja dengan agenda peluncuran roket yang direncanakan Korea Utara, pemilu Burma, dan beberapa agenda lainnya dari Laut Cina Selatan, Selasa (2/4). Pertemuan dilakukan selama dua hari di pusat kota Phnom Penh. 

Para menteri luar negeri dari sepuluh anggota ASEAN telah bertemu dengan kepala negara masing-masing. Mereka menyatakan keprihatinan atas rencana Pyongyang untuk meluncurkan roket pada April 2012. 

Korea Utara berencana menembakkan roket untuk menempatkan satelit ke orbit antara 12 – 16 April 2012 dalam rangka memperingati 100 tahun kelahiran pendiri negara itu, Presiden Kim II-Sung. Selain itu, hal tersebut muncul sebagai isu utama pada KTT ASEAN. 

Amerika Serikat mengatakan, peluncuran itu merupakan uji coba rudal balistik terselubung dan akan melanggar resolusi PBB. Pada Minggu (1/4), Filipina mengajukan protes kepada perwakilan Pyongyang di PBB, di Cina, sebagai salah satu sekutu terdekat Korea Utara dan di ASEAN. 

Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Kurt Campbell, mengatakan bahwa peluncuran roket itu akan berdampak di daerah sekitar Australia, Indonesia dan Filipina.

Sumber : PikiranRakyat