Pages

Jumat, Maret 23, 2012

Terancam India, China Gelar Latihan Perang

BEIJING-(IDB) : China menggelar latihan perang di wilayah perbatasan India dengan melibatkan jet tempur J-10 yang dilengkapi oleh bom laser di Dataran Tinggi Qinghai. Latihan militer ini muncul di saat India juga meningkatkan pengamanan di wilayah perbatasan China.


Pengumuman latihan perang yang diutarakan oleh China muncul di saat India kerap meningkatkan jumlah persenjataannya dan mengalami sedikit friksi dengan Negeri Panda. China bahkan sempat menggelar latihan yang sama di wilayah Tibet dengan melibatkan jet Sukhoi.


Latihan militer itu diduga menjadi peringatan yang dilontarkan China terhadap India yang sudah dinobatkan sebagai negara pengimpor senjata terbesar di dunia.


"China selalu mengerahkan jet tempurnya di wilayah Tibet pada Maret. Namun, pada 2011 lalu, China mengerahkan jet tempur J-10 di wilayah Lhasa, meski musim dingin masih melanda China," ujar pejabat militer India, seperti dikutip India Times, Jumat (23/3/2012).


Hingga saat ini, India tampak mengerahkan jet Sukhoi miliknya yang berada di pangkalan udara di dekat China. India juga berniat untuk mengerahkan pesaawat Super Hercules C-130J.


Negeri Bollywood itu berencana untuk menempatkan 37 ribu pasukannya di wilayah pegunungan. Sebanyak 1.260 perwira dan 35.011 infanteri akan di tempatkan di wilayah Assam dan Nagaland. India juga berniat untuk menempatkan misil-misilnya di wilayah utara guna mewaspadai China.

Sumber : Okezone

India Kembali Tingkatkan Keamanan di Perbatasan China

SHIMLA-(IDB) : Pemerintah India memutuskan untuk memperkuat infrastruktur keamanan di wilayah Himachal Pradesh yang berbatasan dengan China, setelah Negeri Panda itu melanggar batas wilayah udara India pada 16 Maret lalu.

Pada Mei 2010, China membangun pangkalan udara di Shigatsay yang berdekatan dengan wilayah India. Pada 16 Maret 2012, helikopter China dikabarkan melintas di Lepcha yang juga berbatasan dengan India.

Kepolisian perbatasan India nampak terkejut ketika mereka melihat dua helikopter China yang masuk ke wiayah India melewati perbatasan. Selama 15 menit, pesawat itu berada di atas daratan India dan akhirnya kembali ke pangkalan udaranya. Pemerintah India yang berada di Himachal Pradesh pun mulai khawatir dengan aktivitas China. Demikian seperti diberitakan Times of India, Jumat (23/3/2012).

China dan India kerap dilanda sejumlah perseteruan di wilayah perbatasan. Meski ketegangan itu sempat berkurang belakangan ini, China diprediksi akan mengklaim beberapa wilayah yang masuk ke dalam wilayah India.

Menteri Pertahanan India A.K. Antony juga sempat berkunjung ke wilayah yang sempat diklaim sebagai wilayah China, Arunachal Pradesh, dan China pun terlihat mengecam kunjungan Antony.

"Saya terkejut melihat reaksi China, ini tidak bisa diterima. Arunachal Pradesh adalah wilayah kedaulatan India," ujar Antony sekaligus menegaskan, India tidak akan mentoleris intervensi China terhadap wilayah yang menjadi kedaulatannya.

Sumber : Okezone

Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012 Siap Lestarikan Alam Indonesia

BANDUNG-(IDB) : Sedikitnya 523 prajurit TNI berbaret merah, ungu, jingga, hijau, biru, dan hitam, mewarnai rimbunnya pepohonan dan semak belukar, di kawasan Situlembang, Bandung, Jawa Barat, Jum’at (23/3/2012). 
Prajurit TNI dari 3 matra (TNI AD, TNI AL dan TNI AU) itu berkumpul dalam rangka mengikuti latihan bersama dalam rangka persiapan tugas sebagai “Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012”, yang akan dilaksanakan di wilayah Kalimantan Barat hingga Kalimantan Timur, mulai awal April hingga 17 Juli mendatang.

Kegiatan yang bertajuk “Lestarikan Alam Indonesia” itu juga diikuti Menwa, Wanadri dan para perwakilan Mahasiswa dari sejumlah Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta di Indonesia.

Sementara itu, latihan yang digelar di perbukitan yang memiliki suhu udara tidak menentu itu, berlangsung 20 Maret hingga 1 April 2012. Pembukaannya telah dipimpin Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayjen TNI Wisnu Bawa Tanaya selaku Komandan Ekspedisi Khatulistiwa 2012.

Tujuan dari hajat akbar itu antara lain : pertama, untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan prajurit agar memiliki naluri tempur di perbatasan, gunung dan pegunungan serta medan Ralasuntai (rawa, laut sungai dan pantai). Kedua, untuk membangkitkan kesadaran teritorial sehingga dikelola menjadi keunggulan teritorial. Ketiga, mendata serta meneliti segala potensi di perbatasan gunung dan pegunungan serta medan Ralasuntai di pedalaman Kalimantan bersama-sama dengan komponen bangsa lainnya sebagai sumbangsih TNI kepada pemerintah.  Selain itu, kegiatan berskala nasional itu juga bertujuan untuk memberikan keteladanan kepada masyarakat untuk menjaga kelestarian hutan melalui program Green, Clean, and Healthy.

Sementara itu, sasaran dari kegiatan bergengsi itu antara lain: pertama, demi terpeliharanya naluri tempur prajurit di perbatasan, hutan, gunung dan pegunungan serta medan Ralasuntai, dikuasainya medan di perbatasan dan pedalaman Kalimantan.

Kedua, demi terwujudnya jiwa persatuan dan kesatuan antara TNI, Polri dan seluruh komponen bangsa.

Ketiga, demi terdatanya patok perbatasan, kerusakan hutan, segala potensi bencana dan geologi, flora fauna khususnya penyelamatan orang utan dan  sosial budaya di perbatasan Kalimantan. Selain itu juga demi terwujudnya rasa cinta tanah air dan terpeliharanya persahabatan dunia dengan terpeliharanya kelestarian alam di perbatasan dan pedalaman Kalimantan.

Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012, terdiri dari Tim Khusus (Timsus) yang akan bertugas menjelajahi perbatasan dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan Timur sepanjang kurang lebih 2000 km yang ditempuh dengan berjalan kaki, serta menyusuri rawa, laut sungai dan pantai (Ralasuntai) sepanjang kurang lebih 6000 km dengan menggunakan perahu karet.

Selain Timsus, masih ada beberapa tim yang dibagi menjadi 2 sektor, yakni sektor barat dan sektor timur, yang masing-masing dibagi lagi menjadi 2 Korwil. Untuk sektor barat, terdiri dari Korwil Kalbar dan Korwil Kalteng. Sedangkan sektor timur, terdiri dari Korwil Kalsel dan Korwil Kaltim.

Dari dua sektor tersebut, selain terbagi menjadi dari 2 Korwil  juga dibagi lagi menjadi 8 Sub Korwil, yakni: Sub Korwil Sambas, Sanggau, Kapuas Hulu, Murung Raya, Nunukan, Malinau, Kutai Barat, dan Sub Korwil  Berabai.

Menyoal Sub Korwil Nunukan, Sub Korwil ke 5 yang dikomandani  Letkol Inf Heri Setia yang sehari-hari menjabat sebagai Dan Dim 0911/Nunukan, dengan Wadan Sub Korwilnya Mayor Infanteri Achirudin (Pamen Kopassus) itu terdiri dari: unsur Komando dan Pengendali (Kodal), tim penjelajah, tim peneliti yang dibagi lagi menjadi 4 Unit, yakni Unit Kehutanan, Unit Flora dan Fauna, Unit Geologi dan Potensi Bencana Alam dan Unit Sosial Budaya. Selain itu, masih ada satu tim lagi bernama tim Komunikasi Sosial, dan tim ahli / peneliti yang berasal dari Menwa, Wanadri, dan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi negeri maupun swasta.

Sumber : Seruu

China Tawarkan FC-1/JF-17 Dan Hibah Mig-21 Ke Indonesia

BEIJING-(IDB) : Dalam rangka kunjungan kenegaraan di China, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan sejumlah pejabat dan petinggi militer China. Di pertemuan itu, dibahas kerjasama antara Indonesia dan China yang sudah berjalan baik sejak dibukanya hubungan diplomatik kedua negara.


Selain kerjasama ekonomi dan politik, dibahas juga kerjasama militer antara kedua negara. Indonesia dan China memiliki kerjasama pengembangan teknologi rudal anti kapal C-705 yang teknologinya disediakan oleh China.

Dalam kesempatan itu juga, pihak China menawarkan Jet tempur mutakhir mereka, FC-1 kepada Indonesia. FC-1 atau juga disebut sebagai JF-17, merupakan Jet tempur mutakhir generasi keempat hasil pengembangan bersama China dan Pakistan.

China sendiri gencar menawarkan FC-1 untuk pasar ekspor dunia, khususnya kepada negara-negara berkembang yang membutuhkan peremajaan alutsistanya tapi memiliki budget terbatas. Selain itu, China juga menawarkan hibah Jet tempur mereka, Mig-21, yang sudah mulai dipensiunkan di AU China.

Pemerintah Indonesia melalui Presiden SBY menyatakan terima kasihnya atas kerjasama dan tawaran China ini. Presiden menjelaskan bahwa pihaknya masih akan mengkaji penawaran dari China ini. Hibah F-16 dari Amerika Serikat sendiri telah menjadi kontroversi karena penolakan dari sejumlah anggota DPR.

Sumber : Kaskus

Dankormar Terima Kunjungan Komandan Marforpac

JAKARTA-(IDB) : Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) M. Alfan Baharudin menerima kunjungan Komandan Marine Force Pasific (Marforpac) Letjen USMC Duane D. Thiessen di Markas Komando Korps Marinir, Jl. Prapatan 40 Jakarta, Kamis (22/3).

Kunjungan orang nomor satu di jajaran Korps Marinir Amerika untuk kawasan Asia-Pasifik tersebut merupakan kali kedua di lingkungan Korps Marinir TNI AL. Sebelumnya pada 10 Pebruari 2012 lalu, Jenderal Marinir berbintang tiga ini berkunjungan ke Markas Brigif-2 Marinir Cilandak, Jakarta Selatan yang juga diterima Dankormar dalam suatu upacara militer.


Pada kunjungan keduanya di lingkungan Korps Baret Ungu, tepatnya di Mako Kormar, Letjen Duane D. Thiessen menyerahkan cindera mata berupa plakat berlambang logo US Marine Corps yang dipersembahkan khusus untuk Dankormar. Selanjutnya dilaksanakan acara makan siang dan foto bersama.


Turut mendampingi Dankormar dalam penerimaan kunjungan tersebut para Asisten Dankormar dan Kepala Dinas Korps Marinir (Kadis Kormar).

Sumber : Kormar

Komandan Dewaruci Kunjungi Panglima Armada 3 US Navy

SAN DIEGO-(IDB) : Komandan KRI Dewaruci Letkol Laut (P) Haris Bima Bayuseto melakukan kunjungan persahabatan ke Panglima Armada 3 US Navy San Diego yang diterima oleh Commader US Third Fleet VADM Jerry Beaman.

Siaran pers Dinas Penerangan Koarmatim, Selasa, menyebutkan, kunjungan dilakukan pada Senin (19/3), sebelum kapal latih TNI Angkatan Laut itu meninggalkan Dermaga Pelabuhan Embarcadero, Komplek Museum Maritim, San Diego.

Kendati kunjungan berlangsung cukup singkat, namun pertemuan sangat akrab. Mereka saling menceritakan pengalamannya selama berdinas di angkatan laut masing-masing.

Atase Pertahanan Laut Kolonel Laut (KH) Anwar Saadi yang mendampingi keberadaan kru KRI Dewaruci selama di AS, memandu di setiap kunjungan ke US Navy.

Dalam kesempatan tersebut, Letkol Haris Bima Bayuseto memberikan cinderamata kepada Panglima Armada 3 US Navy, kemudian melanjutkan rangkaian kunjungan ke Pusat Informasi Meteorologi US Navy San Diego.

Komandan Pusat informasi Meteorologi US Navy Kolonel Todo Monroe yang menyambut kedatangan Komandan KRI Dewaruci dan rombongan, mengajak mereka meninjau sejumlah fasilitas di pusat informasi tersebut.

Selanjutnya, rombongan kru KRI Dewaruci mengunjungi Pangkalan US Navy San Diego yang diterima Commander Naval Base Captain Wiston Smith.

Rombongan sempat diajak meninjau kapal USS Antietam CG-54 yang sedang menjalani "overhoul" (perbaikan).

Selepas kunjungan di San Diego ini, kapal latih KRI Dewaruci melanjutkan perjalanannya keliling dunianya menuju Meksiko.

Sumber : Antara

Marinir Kirim 136 Prajurit Satgas Pulau Terluar Papua

JAKARTA-(IDB) : Sebanyak 136 prajurit Marinir TNI AL dikirim ke pulau terluar di wilayah Papua, Kamis (22/3/2012).

Kepala Dinas Penerangan Komando Lintas Laut Militer (Kadispen Kolinlamil) Letnan Kolonel (KH) Maman Sulaeman menjelaskan, para prajurit Marinir ditempatkan di Pulau Miangas, Pulau Marore, Pulau Marampit, Pulau Fani, Pulau Fanildo, Pulau Batek dan Pulau Bras.

"Mereka diangkut KRI Teluk Hading-538, salah satu unsur Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) dan bertolak dari Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta utara," kata Maman.

Menurut Komandan KRI Mayor Laut (P) Teguh Iman, KRI Teluk Hading akan melaksanakan operasi lintas laut menuju Indonesia Timur dengan menurunkan pasukan TNI di pulau-pulau terluar yang berbatasan dengan negara tetangga.

Satgas pengamanan Pulau terluar ini, juga membawa alat penjernih air yang akan ditempatkan di pulau-pulau terluar itu.  

KRI ini selain mengangkut pasukan yang akan bertugas ke daerah penugasan, juga  akan mengangkut pasukan TNI yang telah bertugas mengamankan beberapa pulau-pulau terluar itu untuk dipulangkan ke kesatuan awalnya.  

KRI Teluk Hading-538 merupakan  satu  dari empat kapal perang jenis Angkut Tank tipe Frosch yang berada di bawah pembinaan  Kolinlamil.   Kapal ini memiliki berat 1.900 ton dengan  dimensi 90,70 meter x 11,12 meter x 3,4 meter, dapat mengangkut 9 tank di tank deck. 

Sumber : Kompas

TNI AL Tingkatkan Patroli Perbatasan Laut Indonesia Dengan Filipina Dan Malaysia

MANADO-(IDB) : Danlantamal VIII Manado Laksamana Pertama TNI Guguk Handayani melaksanakan pantauan secara Live perairan perbatasan Indonesia – Filipina serta Malaysia dari Ruang Pusat Komando dan Kendali Regional (Regional Command and Control Center-RCC) Markas Komando Lantamal VIII sekaligus melaporkan kondisi terkini wilayah perbatasan melalui tele-conference dengan Pusat Komando dan Pengendalian TNI AL yang berkedudukan di Mabes TNI AL Cilangkap, Jakarta.
 
RCC yang berkedudukan di Markas Komando Lantamal VIII Manado ini memungkinan untuk melaksanakan pemantauan dan pengawasan secara Live sekaligus mengendalikan 10 (sepuluh) Coastal Surveillance Station (CSS) yang telah terpasang di wilayah titik – titik perbatasan Indonesia – Filipina dan Malaysia dengan system pengawasan maritime yang terintegrasi (Integrated Maritime Surveillance System - IMSS). Daya jangkau Radar di CSS adalah 96 Nautical Miles dan Kamera 30 Nautical Miles. System pengawasan yang terintegrasi ini memungkinkan untuk menjangkau wilayah ALKI I dan II sehingga bisa digunakan sebagai acuan dalam mengambil keputusan di bidang pertahanan oleh para pimpinan TNI – AL, terutama dalam hal Pelanggaran Lintas – Batas, untuk mengoptimalkan penggunaan kekuatan yang dimiliki, karena system pengawasan ini bisa memberi informasi yang cepat, akurat secara real time. “Selama ini, IMSS bekerja sangat bagus dan kami akan selalu berusaha menyempurnakan system pengawasan ini dengan didukung dengan kekuatan unsur (KRI) kita yang rutin berpatroli di daerah perbatasan”, ujar Danlantamal saat Tele-Conference dengan Puskodal yang dihadiri juga oleh Laksamana Muda Haris Chan, Komandan Gugus Keamanan Laut Singapura dan beberapa delegasi dari Angkatan Laut Australia .   

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya peningkatan keamanan dan pengawasan daerah perbatasan yang  rutin dilaksanakan oleh Lantamal VIII. Dengan perangkat dan system ini, memungkinkan kita untuk selalu memantau dan mengawasi perkembangan terkini kondisi perairan perbatasan, sehingga TNI AL (Lantamal VIII) selalu sigap jika sewaktu – waktu terjadi tindak pelanggaran di laut perbatasan Indonesia – Filipina dan Malaysia, terutama masalah Illegal Fishing dan pelanggaran lintas batas teritorial. “Kami selalu memantau, mengawasi serta mengumpulkan informasi dan memperbaharui (update) data di lapangan untuk panduan kami melaksanakan tugas menjaga wilayah perbatasan dan untuk dikoordinasikan dengan Komando Atas”, ungkap Danlantamal VIII sesaat setelah Tele-Conferenceselesai. “ Untuk saat ini situasi dan kondisi perairan perbatasan Indonesia – Filipina dan Malaysia aman”, pungkasnya. 

Sumber : TNI AL