Pages

Rabu, Maret 21, 2012

INdonesia Segera Memiliki UU Industri Pertahanan Nasional

JAKARTA-(IDB) : Rancangan Undang- Undang Revitalisasi Industri Pertahanan dan Keamanan ditargetkan bisa selesai Juli mendatang.UU ini dibuat untuk menguatkan industri pertahanan dalam negeri.

Pemerintah telah menyerahkan 478 daftar inventaris masalah (DIM), terdiri atas 88 DIM tetap, 71 DIM perubahan substansial, 80 DIM rumusan baru, dan 168 DIM dihapus. Pembahasan awalnya mulai dilakukan kemarin. Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin menuturkan, tidak ada perbedaan yang krusial antara DIM dari pemerintah dan rancangan dari DPR.“Karena itu, ditargetkan sebelum pertengahan Juli sudah selesai,” katanya di Gedung DPR,Jakarta,kemarin.


Menurut dia,peraturan tentang industri pertahanan perlu diterbitkan agar industri pertahanan dalam negeri mampu bangkit. Dengan begitu, kebutuhan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI dan alat material khusus (almatsus) Polri bisa dipenuhi dari dalam negeri. Sejauh ini, kebangkitan industri pertahanan dalam negeri sudah mulai terlihat. Dengan bekerja sama industri lain, PT Dirgantara Indonesia membuktikannya dengan mampu memproduksi pesawat sayap tetap,ataupun helikopter.

PT Pindad juga bisa memproduksi panser,tank medium, dan berbagai jenis senjata berikut amunisinya. Industri galangan kapal, baik PT PAL maupun swasta, berhasil menciptakan kapal cepat rudal hingga kapal tempur jenis fregat. Semua rencana pembangunan industri pertahanan itu nantinya akan dikelola Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP).“KKIP dibuat agar kebutuhan alutsista dalam negeri bisa segera terpenuhi. BUMN industri pertahanan diharapkan ikut bergabung dalam KKIP,” kata wakil rakyat asal Fraksi PDIP itu.

Selain itu, UU juga mengatur terkait kemampuan produksi industri. Untuk bisa memenuhi kebutuhan pengguna (TNI/Polri), industri yang tingkat kapasitas produksinya rendah harus bekerja sama dengan industri lain. Sementara itu,Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro berharap kata “keamanan” dalam RUU Industri Pertahanan dan Keamanan sebaiknya dihapus.

Pasalnya, fokus dari UU ini adalah untuk pertahanan. Usulan ini tidak menjadi persoalan bagi Komisi I DPR. Enam fraksi yang hadir dalam rapat menyetujui RUU diberi judul RUU Industri Pertahanan. Purnomo sebelumnya menuturkan ada banyak kebutuhan alutsista TNI, misalnya helikopter dan kapal cepat rudal.

Di pasar ekspor, alutsista juga banyak dibutuhkan. Karena itu, dia mengajak kepada BUMN industri pertahanan agar berupaya semaksimal mungkin peluang pasar itu didapat. “Itu harus dilakukan secara profesional,”katanya. Dia menerangkan,dari hasil rekaman statistik yang Kementerian Pertahanan buat, kondisi industri dalam negeri, terutama BUMN, sudah pada posisi kapasitas maksimum.

Hal ini membuat jumlah order pada 2012 menurun dibandingkan saat kondisi tertinggi pada 2010- 2011.Mantan menteri ESDM ini mengatakan untuk mengatasinya maka industri harus meningkatkan kapasitasnya.

Sumber : Sindo

Senjata SS-2-V5a1 Varian Baru Produk Pindad Berkualias Internasional

JAKARTA-(IDB) : Senapan serbu buatan PT Pindad yaitu SS2-V5 a1 memiliki daya akurasi lebih tinggi dengan pengoperasian lebih mudah.

Engineering Divisi Senjata PT. Pindad Hera Rosmiati mengatakan varian senapan serbu SS-2 terbaru itu dipesan Brigadir Mobil (Brimob) Indonesia dan memiliki popor senjata yang extended, penambahan picatinny rail yang memudahkan telescope keluar-masuk, telescope yang membuat tembakan lebih akurat dan front handle yang memudahkan pengoperasian senjata.

"Telescopic terbaru ini membuat bidikan senjata lebih akurat walaupun musuh dalam keadaan bergerak," katanya dalam pameran Asia-Pasific Security Defense Exhibition di Jakarta pada Rabu (21/3).

SS2-V5 a1 memiliki tiga model fire mode yaitu otomatis, single shot dan machine. Senapan serbu itu sudah diuji diberbagai medan sesuai standar TNI baik air sungai, rawa dan laut dan kekuatan karet.

Keakurasian senapan serbu itu sekitar 300 - 400 meter. Magasin ukuran 30 dan berat tanpa magasin sekitar 3 Kg.

Hera mengatakan Pindad sedang mengembangkan 6x6 Anoa-2 dengan lapisan keramik polimer. Lapisan keramik polimer lebih kuat dibanding lapisan baja. Teknologi keramik polimer sudah dipakai dalam pembuatan tank-tank modern untuk tipe main battle tank oleh negara asing. 

Sumber : Antara

Membangun Postur Kekuatan TNI-AL Harus Konsisten

JAKARTA-(IDB) : TNI-AL menyusun dokumen kebijakan perencanaan holistik 2013 dengan target mewujudkan pembangunan kekuatan pokok minimum. Kepala Staf TNI-AL, Laksamana TNI Soeparno, menegaskan, hal itu mutlak memerlukan konsistensi agar tidak bias dan meleset dari target.

"Untuk itu kita perlu terus menyamakan visi, misi serta kesatuan tekad dalam melaksanakan pembangunan TNI-AL yang dimulai dari proses perencanaan sampai dengan proses pelaksanaan, karena sangat rentan terhadap dinamika lingkungan dan kondisi riil negara," katanya, di Markas Besar TNI-AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu.

Dia memimpin Olah Yudha Rencana Strategis TNI-AL tahun anggaran 2013 yang diikuti segenap pemimpin puncak matra laut TNI itu. Rapat kerja tahunan itu bertujuan menyinkronisasikan perkiraan intelijen jangka pendek, penyelenggaraan operasi, sistem dukungan logistik, perencanaan personel, program, hingga anggaran pada 2013 nanti.

Pembangunan yang telah direncanakan, baik dalam dokumen Minimum Essential Force (MEF) TNI AL maupun rencana strategis TNI-AL 2010-2014, harus dikawal dan dijamin bersama. Sebagai gambaran, TNI-AL menginginkan armada kapal selam sekelas KRI Nanggala/402 sebanyak enam unit hingga tiga tahun ke depan.

Kapal cepat kelas KRI Clurit yang sangat efektif dalam patroli perairan dangkal dan menengah, dibeli dari galangan kapal dalam negeri hingga puluhan unit, lengkap dengan sistem arsenalnya.

"Kita perlu menjamin konsistensi pelaksanaan pembangunan kekuatan pokok minimum. Hal tersebut juga langkah strategis yang paling realistis dapat dilaksanakan TNI-AL sebagai bagian integral TNI," kata Soeparno.

Tanpa konsistensi, maka arah pembangunan yang dilaksanakan untuk mewujudkan postur TNI-AL yang diingginkan akan menjadi bias dan makin sulit untuk dicapai.

Sumber : Antara

Indonesia Gelar Dialog Pertahanan dan Pameran Alutsista Internasional

JAKARTA-(IDB) : Indonesia melalui Kementerian Pertahanan dan Universitas Pertahanan menyelenggarakan Jakarta International Defense Dialogue (JIDD) 2012. Dalam acara ini juga digelar Asia Pacific Security and Defense Expo (Apsdex) yang di dalamnya memamerkan produk dari berbagai perusahaan dan industri pertahanan dalam negeri serta asosiasi dan industri internasional terkemuka.

“Forum JIDD ini menjadi ajang untuk mempromosikan kerja sama antarpemerintah guna menghadapi berbagai ancaman dan permasalahan keamanan baik di kawasan regional maupun internasional,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Brigjen TNI Hartind Asrin di Jakarta, Rabu (21/3).

Menurutnya, penyelenggaraan JIDD ini merupakan kali kedua setelah event yang sama sukses digelar pada 2011 lalu. Penyelenggaraan JIDD kali ini mengambil tema Military Operation Other Than War.

“Hal yang spesifik dalam kegiatan ini adalah pembahasan isu-isu pertahanan yang mencakup aspek militer dan nir militer maupun sejumlah isu tradisional dan non tradisional,” ujar Hartind.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Sekjen PBB Ban-Ki Moon dijadwalkan akan turut menghadiri acara ini. Selain itu, lebih dari perwakilan 40 negara dan 50 orang pembicara internasional lainnya bersama 1.300 peserta menghadiri forum dialog pertahanan terbesar di ASEAN ini.

Sumber : Jurnas

Rencana TNI AL Beli Kapal Perang Korvette Inggris Menuai Penolakan

JAKARTA-(IDB) : Indonesia Police Watch (IPW), mendesak Komisi I DPR RI menolak rencana TNI AL membeli tiga kapal perang jenis korvet buatan Inggris.

Selain Komisi I, IPW juga meminta KPK mencermati proyek alutista TNI AL. Menurut Ketua Presidium IPW Neta S Pane, akhir Februari lalu TNI AL meminta dukungan Komisi I, agar bisa membeli tiga kapal perang tersebut. 

"Padahal, kapal Offshore Patrol Vessel (OPV) itu bermasalah. Sistem stabilizer senjatanya bermasalah, sehingga daya tembaknya tidak akurat. Dalam kecepatan tinggi, posisi kapal kerap agak miring," ujar Neta dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Rabu (21/3/2012).

Semula, lanjutnya, kapal perang dipesan Brunei Darussalam pada 2002. Namun, setelah tiga kali diuji cobam, Brunei menolak membelinya. Kapal ini lantas ditawarkan ke Vietnam, yang juga menolak membelinya. Ironisnya, papar Neta, TNI AL malah ingin membeli kapal perang bermasalah ini.

IPW mengingatkan, DPR dan KPK harus mengarahkan TNI dalam membeli alutsista-nya, dan harus konsisten dengan Renstra-nya. Sehingga, kekuatan alutsista TNI dapat dimaksimalkan, dievaluasi, serta terhindar dari mark up dan korupsi.

"Alutsista TNI jangan smpai dipecundangi mafia-mafia proyek, yang membuat TNI hanya mendapatkan alutsista 'sampah' dari negara-negara barat." tutur Neta.

Sumber : Tribunnews

Dibalik kunjungan Sekjen PBB Ban Ki Moon

BOGOR-(IDB) : Puluhan prajurit TNI berseragam UNIFIL siang itu bersiaga di dalam auditorium kompleks PMPP Sentul,Bogor.Di luar gedung,belasan panser Anoa produksi PT Pindad pun terparkir rapi seakan bersiap menghadapi musuh.

Kesibukan yang terlihat sejak Selasa (20/3) pagi itu ternyata untuk menyambut kedatangan tokoh dunia, Sekjen Persatuan Bangsa- Bangsa (PBB) Ban Ki-moon. Bagi Ban,kunjungan ke Indonesia merupakan pengalaman pertama.Ban pun mengaku terkesan begitu melihat pusat misi pemeliharaan perdamaian di Sentul itu. Selama kunjungannya,Ban banyak memuji pemerintah Indonesia. Misi ini diakui Ban sangat sulit dan berbahaya.

Bahkan,tercatat 31 tentara Indonesia meregang nyawa karena misi ini.Ban menceritakan,baret biru adalah simbol pasukan pemelihara perdamaian. Mereka yang mengenakannya mampu membuat anak kembali sekolah,membuat jembatan,membersihkan tanah dari ranjau,maupun memberikan pelayanan kesehatan. “Dan lebih penting, mereka membangun jembatan kepercayaan bagi masyarakat,”ungkap Ban.

Aktivitas seperti itu yang juga dilakukan prajurit TNI seperti di Lebanon,Kongo,Haiti. “Saya membaca kejadian pasukan PBB Indonesia yang dikirim untuk melindungi tidak disambut pada waktu mereka datang.Mereka (warga) tak mengetahui untuk melindungi,tapi mereka (TNI) harus merebut kepercayaan dengan memberikan contoh. Indonesia menunjukkan tekad,siang malam menghadapi tantangan,” ungkapnya.

Ban menyebut pasukan Indonesia telah membangun “jembatan”antara PBB dengan ribuan orang.Menurut dia,ada lebih dari 2 juta orang meninggal akibat perang.Di negara-negara yang masuk dalam misi PBB,seperti Kongo,kondisi infrastrukturnya buruk.Ini menjadi tantangan tersendiri bagi pasukan TNI. Sedikitnya jalan memaksa harus ada pengerahan helikopter ataupun pesawat.

Karena itu,Ban pun meminta bantuan pemerintah Indonesia agar berkenan mengirimkan helikopter ke lokasi-lokasi misi perdamaian. “Saya minta ke Presiden SBY apakah bisa menyumbang helikopter,”katanya. Indonesia,tambah Ban, merupakan negara yang sedang tumbuh.“Bisa membantu karena Anda merupakan negara demokratis dan punya pemimpin yang sangat demokratis.Harapan dunia diletakkan pada pundak Anda,”ujarnya.

Tidak saja memuji dan meminta bantuan helikopter, setelah menutup pidatonya, Ban memberikan helm biru bertuliskan UN kepada Presiden SBY.Pemberian helm ini sebagai simbol atas partisipasi Indonesia dalam misi perdamaian sejak 1956.

Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyatakan Presiden SBY langsung menanggapi permintaan Ban.“Presiden langsung memerintahkan agar disediakan tiga helikopter angkut untuk membantu operasi peacekeeping di Kongo (Monusco),”katanya. 

Sumber : Sindo

Indonesia Siap Lipatgandakan Personel Misi Perdamaian

BOGOR-(IDB) : Indonesia berencana meningkatkan jumlah pasukan Tentara Nasional Indonesia dalam misi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa. Saat ini, Indonesia menyumbang sekitar 2.400 personel pasukan perdamaian.

Namun, jumlah tadi akan dilipatgandakan menjadi 4.000 personel. “Kita ingin tingkatkan ke middle chief, jadi bukan hanya untuk pasukan,” kata Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Brigjen TNI Imam Edi Mulyono di kawasan Indonesia Peace and Security Center (IPSC) Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/3).

Ia menilai pembentukan PMPP merupakan suatu keharusan untuk menyiapkan pergantian-pergantian pasukan. Sementara itu, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan Indonesia dapat meningkatkan jumlah personelnya untuk misi perdamaian dunia karena konflik keamanan di dalam negeri sudah menurun. "Konflik di dalam negeri sudah menurun tinggal 10 persen, yang tadinya diatas 50 persen," jelas Sjafrie. Sjafrie menambahkan, keterlibatan Indonesia dalam perdamaian dunia bukan dalam rangka peace making, tetapi peace keeping.

Dia berharap, melalui PMPP ini Indonesia menjadi tempat untuk pelatihan internasional untuk keperluan misi perdamaian dunia. Untuk membangun tempat ini, Kemhan menganggarkan dana untuk tahun anggaran 2012 sebesar Rp132 miliar, namun hanya diperoleh Rp40 miliar dari APBN.

Untuk mensiasatinya, pembangunan PMPP dilakukan melalui swakelola. Dia mencontohkan, pembangunan gedung dilakukan oleh kompi Zeni TNI Angkatan Darat. Selain itu, pembangunan dilakukan dengan kontraktual dengan melakukan lelang tender.

Kawasan IPSC Sentul ini memiliki luas 261,712 hektare. Selain menjadi PMPP, tempat ini menyediakan fasilitas untuk menjadi tempat pasukan gerak cepat (standby force), tempat pelatihan penanggulangan teror, Universitas Pertahanan, pusat pelatihan bahasa, latihan penanggulangan bencana dan latihan olahraga militer.

Sumber : Jurnas

Anggaran Pertahanan India Meningkat 17 %

ISLAMABAD-(IDB) : India telah menaikkan anggaran pertahanannya secara siginifikan serta menimbulkan kekhawatiran bagi negara-negara tetangganya.

"Negara-negara tetangga India harus khawatir dengan naiknya anggaran pertahanan India sebesar USD38,6 miliar atau sekira Rp353 triliun (Rp9.158). Meski pun Menteri Keuangan India Pranab Mukherjee mengatakan dana tersebut akan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan saat ini, dan kebutuhan lebih lanjut demi menjaga keamanan negara," tulis Sebuah suratkabar Pakistan, Dawn, seperti dikutip Deccan Herald, Selasa (20/3/2012).

Dawn juga menambahkan dalam laporannya kenaikan sekira 17 persen dalam dana pertahanan India itu ditujukan untuk memperkuat senjata nuklir dan senjata konvensionalnya.

"Jelas ini adalah sebuah kenaikan yang fenomenal, jauh melampaui kebutuhan keamanan India yang sesungguhnya. Hal itu juga telah menambah kekhawatiran negara-negara tetangga terkait dengan ambisi hegemoni India," tulis Dawn.

Dawn juga mengungkapkan ketimpangan yang terjadi antara besarnya dana pertahanan bila dibandingkan dengan kemiskinan yang diderita oleh rakyat India.

"Meskipun terjadi pergerakan yang cepat dalam ekspansi dari kelas menengah, rakyat India masih dilanda kemiskinan dan memiliki tingkat buta huruf yang tinggi. Oleh karena itu kenaikan anggaran militer India menimbulkan pesan yang salah kepada negara-negara tetangganya dan meninggalkan ketegangan di kawasan Asia Selatan. Ditambah negara ini memiliki sejarah konflik militer dengan Pakistan dan China," tambah Dawn.

Sumber : Okezone

Jepang Siagakan Kapal Aegis Untuk Tembak Roket Korut

TOKYO-(IDB) : Jepang bersiap menyiagakan beberapa kapal perang kelas Aegis dan rudal antirudal Patriot PAC-3 untuk menghancurkan roket Korea Utara (Korut) bulan depan, apabila lintasan peluncuran roket itu melewati wilayah Jepang.

"Saya mempertimbangkan akan memberi perintah untuk mencegat roket itu," tutur Menteri Pertahanan Jepang Naoki Tanaka di depan parlemen Jepang di Tokyo, Senin (19/03/2012). Perintah itu akan dikeluarkan apabila roket Korut mengarah ke wilayah darat maupun perairan Jepang.

Korut menyatakan akan meluncurkan roket jarak jauh bulan depan, dengan alasan untuk menempatkan sebuah satelit di orbit. Namun, AS dan beberapa negara lain menganggap peluncuran roket itu sebenarnya uji coba terselubung rudal jarak jauh yang akan melanggar sanksi PBB.

Beberapa surat kabar terkemuka Jepang, seperti Asahi Shimbun dan Yomiuri Shimbun, memberitakan bahwa Jepang sedang mempertimbangkan untuk menyiagakan kapal-kapal perang yang dilengkapi sistem pertahanan antirudal Aegis dan sistem rudal penangkis rudal Patriot PAC 3 yang berbasis di darat.

Menurut pemerintah Jepang, Senin malam, Korut telah memberi tahu pihak Organisasi Maritim Internasional (IMO) tentang rencana peluncuran roket dan jalur lintasannya. Menurut rencana tersebut, lintasan roket Korut akan melewati sebagian kawasan kepulauan Okinawa di ujung selatan wilayah Jepang.

Pendorong roket tingkat pertama diperkirakan akan jatuh di kawasan perairan sebelah selatan Korea Selatan (Korsel), sementara pendorong tingkat kedua akan jatuh di sebelah timur Filipina.

Pada 2009, Korut meluncurkan roket jarak jauh yang tepat melintas di atas wilayah Jepang. Waktu itu Korut mengaku juga sedang mencoba meluncurkan satelit, tetapi Jepang menganggap itu sebagai uji coba rudal balistik. 

Sumber : Kompas

Rombongan Pasukan AS Berangkat ke Australia

CANBERRA-(IDB) : Militer Australia melaporkan, rombongan pasukan Amerika Serikat (AS) sudah diberangkatkan dari negaranya menuju Darwin, Australia. Parukan Negeri Paman Sam itu diprediksi akan sampai ke Negeri Kangguru pada April mendatang.

Di penghujung 2011, Presiden AS Barack Obama mengumumkan bahwa AS akan memusatkan penempatan militernya di Asia dan menempatkan 2.500 pasukan di Darwin, Australia. AS juga akan mengerahkan pesawat serta kapal tempurnya ke negara tersebut.

Menurut Komandan Brigade Satu Australia, Brigadir Jendral Gus McLachlan, dalam dua pekan ke depan, konvoi militer AS akan sampai di Darwin.

"Tahun ini, AS mengerahkan pasukannya dalam jumlah yang tidak banyak. Kami akan menerima sekira 250 pasukan pada awal April. Tahun ini juga merupakan tahun awal bagi AS untuk membuktikan konsep pertahanannya," ujar McLachlan, seperti dikutip ABC, Selasa (20/3/2012).

McLachlan juga mengatakan, pasukan Australia khawatir pembangunan pabrik gas Inpex akan mempersulit transportasi pasukan AS ketika dirinya berada di Darwin. Arus lalu lintas di Darwin juga akan tersendat karena adanya proyek konstruksi tersebut.

Komandan militer Australia juga masih merundingkan masalah pembangunan pabrik gas itu bersama perwakilan dari Inpex, guna memecahkan masalah-masalah yang muncul.

Penempatan pasukan AS di Australia turut mendapat kecaman dari sejumlah negara di dunia ini seperti halnya China dan Rusia. Rusia menganggap aliansi AS dengan Australia adalah mentalitas Perang Dingin. Sementara itu, China menilai penempatan pasukan AS di Asia akan mengancam China.

Sumber : Okezone