Pages

Selasa, Maret 06, 2012

24 Pesawat F16 Dari AS Dalam Tahap Upgrade Dan Tiba Di Indonesia Bertahap Mulai 2014

JAKARTA-(IDB) : Sebanyak 24 unit pesawat F16 hibah dari Amerika Serikat secara bertahap akan tiba di Indonesia. Pesawat-pesawat yang akan memperkuat 2 skuadron TNI Angkatan Udara itu saat ini masih di-up grade di Amerika.

"Sejauh ini tidak ada masalah, sesuai jadwal bahwa nanti akan datang secara bertahap mulai pertengahan 2014, terus tiap bulan nanti akan hadir," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa 6 Maret 2012.

Pesawat tempur F-16 itu akan di-up grade dari Blok 25 menjadi setara Blok 52. Pesawat juga akan dilengkapi persenjataan pertempuran udara ke udara (dog fight), jarak dekat dan jauh serta persenjataan dari udara ke permukaan. Bagian yang di-upgrade meliputi persenjataan, avionik, air frame, dan mesin.

"Sekarang sedang kami lakukan di Amerika yaitu upgrading ke blok yang lebih modern, sampai detik ini tidak ada masalah," kata mantan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral ini.

Menurut Purnomo, pesawat-pesawat tempur itu akan tiba di Indonesa secara bertahap dan memperkuat skuadron tempur Tanah Air. "Pada saatnya nanti kita akan punya 2 skuadron. Karena kita sudah punya 10," tegas Purnomo.

Komisi I DPR RI sudah menyetujui penerimaan hibah 24 unit pesawat F-16 dari Amerika Serikat. DPR menyetujui hibah ini dengan skema pembayaran Foreign Military Sale (FMS).

Persetujuan itu diberikan setelah komisi itu menggelar rapat dengan Menteri Pertahanan, Panglima TNI, dan Kepala Staf Angkatan Udara.

Sumber : Vivanews

Rp1,3 Triliun Untuk Pengadaan Alutsista Dalam Negeri

JAKARTA-(IDB) : Kementerian Pertahanan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam pengadaan Alat Utama Sistem Senjata dan infrastruktur dengan sejumlah industri pertahanan dalam negeri senilai Rp1,3 Triliun.
 
Penandatanganan MoU dengan sejumlah BUMN/BUM Swasta Industri Pertahanan, yakni PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia (DI), PT Palindo Marine sebagai upaya pemenuhan Minimum Esensial Force (MEF) hingga 2024 itu dilakukan di Kantor Kemhan, Jakarta, Selasa [06/03].

Kepala Badan Perencanaan Pertahanan (Kabarahan) Kemhan, Mayjen TNI Ediwan Prabowo, mengatakan, Kemhan/TNI melakukan MoU dengan sejumlah industri pertahanan dalam negeri dalam pengadaan Alusista, seperti amunisi kecil hingga besar, helikopter angkut dengan PT DI senilai 65 juta dollar Amerika, Kapal Cepat Rudal 40 meter (KCR-40), Rocket FFAR dan lainnya. “Jumlahnya mencapai Rp1,3 Triliun,” kata Ediwan.

Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, mengatakan, kerja sama dengan industri dalam negeri dalam rangka membangun kekuatan TNI dan pemenuhan MEF. “Kita sudah kerja sama dengan Korea untuk pengadaan pesawat tempur jenis KF-X/IF-X. Pesawat ini lebih tinggi dari F-16 dan Sukhoi,” kata Menhan.

Tak hanya itu, Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) yang diketuai oleh Menhan juga akan membeli kapal selam, kapal PKR, Tank, Rudal, Roket dan lainnya.

Untuk sasaran kinerja KKIP tahun 2012 ini, kata dia, pihaknya akan melakukan program kerja, yakni penyiapan regulasi industri pertahanan (penyelesaian RUU Industri pertahanan dan keamanan), penetapan kebijakan nasional dalam rangka stabilisasi dan optimalisasi industri pertahanan, penetapan program dan menindaklanjuti penyiapan produk masa depan.

Untuk penetapan kebijakan nasional meliputi, kebijakan peningkatan kemampuan industri pertahanan, menjamin keberhasian program Transfer of Technology (ToT), kebijakan sinergitas dan intensitas kegiatan penelitian, dan kebijakan penyiapan SDM terampil untuk industri pertahanan melalui pendidian formal.

Ketua KKIP yang didampingi oleh Menteri BUMN sekaligus Wakil Ketua KKIP Dahlan Iskan, dan Menperin MS Hidayat, Menristek Gusti Mohammad Hatta, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dan Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo, mengatakan, sejak dibentuknya KKIP pada 2010, KKIP telah menghasilkan beberapa kebijakan, yakni master plan revitalisasi indsutri pertahanan, grand strategy KKIP, kriteria industri pertahanan, kebijakan dasar pengadaan alusista dan almatsus Polri untuk pemberdayaan industri pertahanan dan verifikasi kemampuan industri pertahanan dan revitalisasi manajemen BUMN Industri Pertahanan. “Hal ini dalam rangka modernisasi alutsista TNI dan Almatsus Polri serta terealisasinya program revitalisasi industri pertahanan,” kata Menhan.

Sumber : Gatra

Dengan Dukungan Penuh China Indonesia Bangun Pabrik Rudal

%3Cdiv+dir%3D%22ltr%22+style%3D%22text-align%3A+left%3B%22+trbidi%3D%22on%22%3E%0D%0A%3Cdiv+style%3D%22font-family%3@+Arial%2CHelvetica%2Csans-serif%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%22Rudal+akan+dipasang+di+daerah+perbatasan+untuk+pengamanan+kedaulatan+NKRI.%22%3C%2Fb%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+style%3D%22font-family%3A+Arial%2CHelvetica%2Csans-serif%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%0D%0A%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22separator%22+style%3D%22clear%3A+both%3B+text-align%3A+center%3B%22%3E%0D%0A%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Ft2.gstatic.com%2Fimages%3Fq%3Dtbn%3AANd9GcTKU-Bs5I84frhumECqNtLB7up2FJnn-GZQeOcmMpH8FZB8ZPmN%22+imageanchor%3D%221%22+style%3D%22clear%3A+left%3B+float%3A+left%3B+margin-bottom%3A+1em%3B+margin-right%3A+1em%3B%22%3E%3Cimg+border%3D%220%22+height%3D%22210%22+src%3D%22http%3A%2F%2Ft2.gstatic.com%2Fimages%3Fq%3Dtbn%3AANd9GcTKU-Bs5I84frhumECqNtLB7up2FJnn-GZQeOcmMpH8FZB8ZPmN%22+width%3D%22320%22+%2F%3E%3C%2Fa%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+style%3D%22font-family%3A+Arial%2CHelvetica%2Csans-serif%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-size%3A+small%3B%22%3E%3Cb%3EJAKARTA-%28IDB%29+%3A+%3C%2Fb%3EMenteri+Pertahanan%2C+Purnomo+Yusgiantoro+menegaskan%2C+Indonesia++menganut+prinsip+kebijakan+yang+sifatnya+bebas+dan+aktif.+Termasuk++bidang+kemiliteran%2C+kita+tak+tergantung+pada+salah+satu+negara+atau++kepentingan.+%0D%0A%0D%0AAlat+utama+sistem+senjata+%28alutsista%29+TNI+berasal++dari+berbagai+negara%2C+misalnya%2C+F-16+dan+helikopter+Apache+dari+Amerika++Serikat%2C+dan+pesawat+Sukhoi+dari+Rusia.+Pemerintah+juga+menggandeng++China+untuk+bekerja+sama+mempersenjatai+militer+Indonesia+dengan+peluru++kendali.+%0D%0A%0D%0A%22Sekarang+sedang+dibicarakan+untuk+membangun+pabrik++peluru+kendali+di+Indonesia+yaitu+C-705%2C%22+kata+Purnomo+di+Kementerian++Pertahanan%2C+Selasa+6+Maret+2012.+%0D%0A%0D%0APurnomo+menjelaskan%2C+pihaknya+juga+akan+menggenjot+produksi+alutsista+dalam+negeri.+%22Kalau+tidak+bisa%2C+kita+akan+lakukan+%3Ci%3Ejoint+production%3C%2Fi%3E%2C+atau+transfer+teknologi%2C%22+kata+dia.+Kerjasama+soal+itulah+yang+sedang+dibicarakan+dengan+China.+%0D%0A%0D%0APeluru++kendali+jenis+C-705+memiliki+jarak+tembak+sampai+140+kilometer.+%22Peluru++kendali+ini+kalau+kita+bisa+produksi+dalam+negeri%2C+kita+akan+pasang+di++daerah+perbatasan+untuk+pengamanan%2C%22+kata+dia.+%0D%0A%0D%0ARudal+C-705+akan++melengkapi+armada+Kapal+Cepat+Rudal+%28KCR%29+milik+TNI+Angkatan+Laut.Proses++kerjasama+produksi+rudal+ini+dilakukan+Kementrian+Pertahanan+RI+dan++Precision+Machinery+Import-Export+Corporation+%28CPMEIC%29+yang+menjadi++pemegang+proyek+pengerjaan+rudal+C-705.%3C%2Fspan%3E+%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+style%3D%22font-family%3A+Arial%2CHelvetica%2Csans-serif%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-size%3A+small%3B%22%3E%3Cb%3EMampu+hancurkan+kapal%3C%2Fb%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+style%3D%22font-family%3A+Arial%2CHelvetica%2Csans-serif%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-size%3A+small%3B%22%3ERudal+C-705+kali+pertama+diperkenalkan+ke+publik+pada+ajang+Zhuhai+Airshow+ke-7+tahun+2008.+%0D%0A%0D%0ASeperti+dimuat%3Ci%3E+Wikipedia%3C%2Fi%3E%2C++misil+ini+adalah+pengembangan+dari+C%2C704%2C+dan+bentuknya+lebih++menyerupai+miniatur+C-602.+Pengembangan+rudal+baru+ini+fokus+ke+tiga++hal%3A+elemen+mesin%2C+hulu+ledak%2C+dan+sistem+pemandu.+%0D%0A%0D%0APengembangnya++mengklaim%2C+desain+modular+dari+mesin+baru+meningkatkan+jangkauan+rudal++yang+sebelumnya+75-80+km%2C+menjadi+sampai+170+kilometer.%0D%0A%0D%0AC-705++dipersiapkan+untuk+mengkandaskan+kapal+perang+lawan+yang+berbobot+hingga++1.500+ton.+Daya+hancur+yang+dihasilkannya+bisa+mencapai+95%2C7%25%2C+ideal++untuk+menenggelamkan+kapal.%0D%0A%0D%0ABobot+hulu+ledak%3A+110+kilogram%0D%0A%0D%0ADaya+jangkau%3A+75+km%2C%26nbsp%3B+170+km+dengan+tambahan+roket+pendorong%0D%0A%0D%0AMesin%3A+roket+padat%0D%0A%0D%0ASistem+pemandu%3A+radar%2C+TV%2C+atau+IR%0D%0A%0D%0ATarget%3A+kapal+dengan+bobot+samlat+1%2C500+ton%0D%0A%0D%0APlatform+peluncuran%3A+pesawat%2C+permukaan+kapal%2C+kendaraan+darat%0D%0A%0D%0ADaya+hancur%3A+95%2C7+persen%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+style%3D%22font-family%3A+Arial%2CHelvetica%2Csans-serif%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%0D%0A%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+style%3D%22text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+Arial%2CHelvetica%2Csans-serif%3B+font-size%3A+small%3B%22%3ESumber+%3A+%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fnasional.vivanews.com%2Fnews%2Fread%2F293860-24-pesawat-f16-dari-as-tiba-di-ri-mulai-2014%22%3EVivanews%3C%2Fa%3E+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Fdiv%3E%0D%0A

Akhirnya DPR Setuju Pembelian 6 Sukhoi dari Rusia

JAKARTA-(IDB) : Setelah melalui proses verifikasi, DPR akhirnya menyetujui pembelian enam unit pesawat Sukhoi dari Rusia. Pengiriman enam pesawat tempur itu akan dimulai tahun ini.

"Hasil verifikasi terhadap rencana pembelian enam pesawat tempur Sukhoi SU-30MK2, memang Kemhan mendapat dukungan alokasi anggaran USD 470 juta via fasilitas kredit ekspor tahun 2010-2014. Mengacu kepada harga tahun 2007 adalah USD 45.550.000 per pesawat," kata Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddik, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (5/3/2012).

Dalam perjalanan, negosiasi sempat menemui jalan buntu, karena pihak produsen menuntut ongkos pengiriman yang mahal. Namun kemudian disepakati angka biaya pengiriman yang sama.

"Namun dalam perjalanan negosiasi, pihak JSC Rosoboron Export mengajukan perubahan harga USD 55.980.000 untuk delivery 2012 dan USD 59.000.000 untuk 2013. Dalam 6 tahap negosiasi antara pihak Kemhan dan JSC Rosoboron Export, telah disepakati spec tech, fasilitas training plus penurunan harga menjadi USD 54.800.000 per pesawat tanpa membedakan tahun delivery," kata Mahfudz.

Kontrak pun telah diteken. Sekarang dalam proses pembayaran dan pemboyongan ke Indonesia.

"Kontrak ini sudah ditandatangani pada 29 Desember 2011, dan sekarang dalam proses pencabutan tanda bintang di DPR dan proses loan agreement di Kemkeu. Jadi perbedaan harga dibanding tahun 2007 adalah perubahan penawaran dari pihak Rusia," tandasnya.

Sumber : Detik

Belanda Menolak Jual, Kemhan Incar Leopard Jerman

JAKARTA-(IDB) : Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsuddin membeberkan alasan kunjungannya ke Jerman dan Prancis pada pekan lalu. Dikatakannya, kunjungan itu terkait dengan komitmen defence cooperation dan modernisasi alutsista militer. Untuk kunjungan di Jerman, katanya, Indonesia memiliki komitmen untuk bersama-sama mendukung modernisasi peralatan TNI. Salah satunya, rencana pembelian main battle tank/MBT alias tank tempur utama Leoprad 26A.

Diterangkan Sjafrie, Jerman merupakan produsen dan pengguna Leopard dan di sana terdapat 15 batalion Tank Leopard. Pihaknya bersama petinggi Mabes TNI AD mengadakan observasi untuk mengetahui keunggulan, baik secara teknis maupun taktik.  ”Ternyata Leopard itu cukup sederhana cara perawatan dan penggunaannya,” katanya di Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Selasa (6/3).

Sjafrie menekankan, proses pembelian MBT di Jerman merupakan salah satu opsi yang sedang dikaji. Dijelaskannya, Jerman mengusulkan adanya kerjasama modernisasi ini secara government to government (G to G). Artinya kaitan pembelian Leoprad tidak hanya membeli peralatannya, namun juga sistemnya. Sistem yang dimaksud, imbuhnya, pemeliharaan sampai bagaimana persiapan amunisinya.

Disebutkannya, jika proses dalam negeri telah selesai baik secara adminsitrasi maupun politik selesai maka segera pemerintah Jerman akan mendukung pengadaan MBT kepada Indonesia. “Ini yang sementara kita jajaki,” ujar Sjafrie.

Dia menjelaskan, mengapa Kemenhan beralih ke Jerman, bukan lagi ke Belanda. Menurut Sjafrie, Jerman merupakan negara original country alias produsen Leoprad. Sehingga meski Indonesia membeli peralatan Leoprad dari negara manapun maka harus tetap menggunakan ijin penjualan dari Jerman. Opsi itu, paparnya, lantaran melihat proses pembelian darimana yang lebih mudah, lancar, dan efisien.

Sumber : Republika

Indonesia Pasar Potensial F-35

SINGAPURA-(IDB) : Kontraktor utama pembuat pesawat F-35 Lightning II, Lockheed Martin, melirik Indonesia sebagai salah satu negara pasar potensial untuk penjualan pesawat generasi kelima berteknologi stealth tersebut.

Demikian diungkapkan majalah pertahanan Jane's Defence Weekly (JDW) edisi 22 Februari 2012. Direktur pencarian pelanggan internasional Lockheed Martin, Dave Scott, mengatakan, kepercayaan komunitas internasional terhadap pesawat yang dibuat dalam program Joint Strike Fighter (JSF) itu makin tumbuh setelah Jepang memutuskan membeli F-35 akhir tahun lalu.

Selain Jepang, negara yang dipandang sebagai calon pelanggan potensial pesawat berkemampuan mengelak dari deteksi radar itu adalah Korea Selatan, yang sudah mengajukan permohonan proposal penawaran, dan Singapura, yang menjadi salah satu partisipan kerja sama keamanan JSF.

Di luar kedua negara itu, Lockheed Martin melihat Indonesia dan Thailand juga menjadi pasar potensial. Kedua negara tersebut saat ini tengah mencari calon pengganti armada pesawat F-16 Fighting Falcon mereka yang sudah mulai tua.

"F-35 adalah pesawat pengganti untuk pesawat F-16, F-18, A-10, Mirage, dan pesawat jet tempur generasi keempat lainnya. Jadi, logis jika melihat ke semua basis pelanggan kami yang saat ini mengoperasikan pesawat (generasi) itu dan mengatakan mereka akan menjadi pelanggan potensial F-35," tutur Scott.

Program JSF saat ini masih menghadapi berbagai masalah teknis, penundaan produksi, dan pembengkakan biaya pengembangan, serta sudah mencatat rekor sebagai program pengembangan senjata termahal dalam sejarah Pentagon. Dalam kesepakatan dengan Jepang, satu unit pesawat ini dihargai tak kurang dari 120 juta dollar AS (Rp 1,1 triliun). 

Sumber : Kompas

Menhan : Selisih Harga Pengadaan 6 Sukhoi Karena Tidak Hanya Beli Pesawat Tempur Saja

JAKARTA-(IDB) : Kabar tak sedap berhembus terkait pengadaan enam pesawat Sukhoi Su-30 MK2 buatan Rusia yang akan melengkapi armada TNI Angkatan Udara.

Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin dan Indonesia Corruption Watch (ICW) mencurigai ada penggelembungan dengan nilai total Rp1.596 triliun. Sebab, diduga  menggunakan mekanisme kredit eksport (KE). Ini diperkuat dengan adanya agen atau pihak ketika PT Trimarga Rekatama. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta untuk mengusut kasus ini.

Terkait itu, Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro mempersilakah lembaga antikorupsi menyelidiki perkara itu. "Oh silakan, nggak ada masalah. Silakan diselidiki. Proses kami lewat berjenjang, no problem. Tapi tolong informasinya yang akurat," kata dia di Kementerian Pertahanan, Selasa 6 Maret 2012.

Purnomo kembali menegaskan, tak ada mark up dalam pembelian enam Sukhoi itu. "Yang kami lakukan, kami akan membangun skuardon Sukhoi yang jumlahnya 16. Kita punya 10 sekarang, jadi kurang enam," dia menambahakan.

Pembelian pertama, dia menceritakan, dilakukan pada 2007. "Tentu harganya berbeda. Tapi perbedaannya tidak banyak, karena perbedaan hanya untuk meng-cover inflasi. Tidak ada perbedaan yang besar dan signifikan sehingga itu di mark-up," kata dia.

Purnomo memperingatkan, semua pihak untuk berhati-hati melihat nilai kontrak. "Nilai kontrak kita di samping beli Sukhoi juga peralatan lain. Engine yang kita dapatkan 12. Jadi tidak bisa dibandingkan apple to apple dengan Vietnam," tambah dia.

Pembelian Sukhoi, dia menambahkan, juga tak lepas dari pengawasan. "Kami juga punya dua organ yang mengawasi, pertama HLV (High Level Commite) yang ditunjuk presiden. Karena kita mendapat budget yang besar untuk 5 tahun ini. Kedua, Tim Konsultasi Pencegahan Penyimpangan pembelian produk-produk barang dan jasa pemerintah," kata dia.

Dijelaskannya, satu paket senilai US$470 juta digunakan untuk pembelian 6 Sukhoi, suku cadang satu paket, engine 12 unit, training 10 penerbang dan 35 teknisi.

Bagaimana dengan dugaan keterlibatan pihak ketiga, PT Trimarga Rekatama?

"Kontrak Sukhoi itu goverment to goverment. Rusia menunjuk Rosoboroneksport untuk melakukan kontrak kerjasama dengan kita. Kita tidak melihat ada agen atau perantara," kata Purnomo.

Kalaupun itu ada, bukan kita yang menunjuk tapi urusan mereka. "Saya tidak kenal perusahaan itu, dan saya tidak tahu perusahaan itu kaitannya dengan kita apa, di kontrak tidak ada," tambah dia.

Sementara soal kredit ekspor, Purnomo menjelaskan, itu bukan dalam rangka pengadaan Sukhoi, tapi untuk kapal selam. "Jadi tidak betul itu menggunakan kredit ekspor Rusia."

Sumber : Vivanews

Menhan Dibuat Geram Atas Tuduhan Mark Up Sukhoi

JAKARATA-(IDB) : Ramainya pemberitaan soal adanya korupsi dalam pengadaan pembelian enam unit pesawat tempur Sukhoi Su-30MK2, membuat geram Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Dengan mimik wajah serius dan nada bicara tegas, dia meminta media tidak mempercayai berbagai isu atau tudingan tentang adanya dugaan penggelembungan (mark up) pembelian enam unit pesawat tempur Sukhoi Su-30MK2.

Dikatakan Purnomo, banyak hal yang perlu diluruskan terkait kabar adanya mark up. Dijelaskannya, pembelian Sukhoi dilakukan dalam kontrak 2007 guna memenuhi 10 Sukhoi yang dimiliki Mabes TNI. Karena itu, ketika pengadaan Sukhoi dilakukan lagi pada 2012, maka ada selisih harga pada pembelian enam Sukhoi dari Rosoboronexport, Rusia.

"Ini tidak ada mark up. Tentu ada perbedaan harga dalam dua kontrak itu," ujar Purnomo usai rapat Komite Kebijakan Industri Pertahanan di Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Selasa (6/3).

Menurut Purnomo, memang pada 2007, harga satu unit Sukhoi mencapai 70 juta dolar AS atau 420 juta dolar AS untuk enam unit Sukhoi. Namun, pada tahun ini nilai kontraknya secara total 470 juta dolar AS, karena ada penyesuaian harga. Dipaparkannya, adanya selisih harga itu sangat wajar dan bisa dipertanggungjawabkan.

Pihaknya juga mempertanyakan tudingan yang menyebut penggelembungan terjadi lantaran pembelian Sukhoi lebih mahal dibanding Vietnam. Pihaknya menantang pihak-pihak yang terus melontarkan tudingan agar mau konfrontasi dengan membandingkan data-data yang dimiliki.

Sumber : Republika

Setelah Timika, 3 Radar Baru Akan Dibangun Di Jayapura, Morotai Dan Manokwarr

TIMIKA-(IDB) : Markas Besar TNI Angkatan Udara terus memperkuat sistem pertahanan udara nasional khususnya di kawasan timur Indonesia. Rencana terbaru TNI yakni menempatkan tiga radar di Jayapura, Morotai di Kepulauan Maluku dan Manokwari Papua Barat.

Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Imam Sufaat di Timika, Senin (6/3) mengungkapkan penempatan tiga radar baru tersebut merupakan bagian dari target besar TNI AU. Hingga tahun 2024, TNI menargetkan memiliki 32 satuan radar pertahanan udara yang tersebar dari Nanggroe Aceh Darussalam hingga Papua.

Selain itu, TNI AU juga memiliki program untuk memasang radar-radar yang lebih kecil untuk dapat mendeteksi sasaran di ketinggian rendah yang tidak mampu terdeteksi oleh radar yang dimiliki saat ini karena khusus berfungsi untuk mendeteksi obyek dalam jarak jauh dan berada di ketinggian.

Hingga saat ini TNI baru memiliki 19 satuan radar. satuan radar ke-19 yaitu satuan radar 243 Timika. Sejauh ini TNI sudah memiliki tiga satuan radar di Papua yakni Biak, Merauke dan Timika yang tergabung dalam jajaran Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosek Hanudnas) IV yang berpusat di Biak, ditambah satuan radar Buraen Kupang NTT dan satuan radar Saumlaki Maluku Tenggara Barat.

"Ke depan kita harapkan seluruh daerah di kawasan timur Indonesia tercover oleh radar yang dimiliki TNI," kata KSAU Imam Sufaat. Ia mengatakan, dengan diresmikannya satuan radar 243 Timika maka mata Komando Sistem Pertahanan Udara Nasional (Ko Hanudnas) akan semakin terbuka sehingga tidak ada lagi ruang terbuka yang bisa dilalui pesawat yang tidak dikenal dan tanpa ijin.

"Dengan adanya beberapa satuan radar di Papua termasuk di Timika maka kita punya kewajiban untuk menjaga kedaulatan udara kita sehingga tidak ada lagi satu pesawat yang tidak dikenal atau pesawat asing yang masuk wilayah Indonesia tanpa ijin. Ini menyangkut harga diri atau kedaulatan bangsa," jelas KASAU Marsekal Imam Sufaat.

Sumber : Republika

Meski Ekonomi Krisis, Bisnis Senjata Meningkat

SWEDIA-(IDB) : Penjualan senjata internasional terus meningkat meski krisis melanda. Menurut SIPRI, Stockholm International Peace Research Institute, penjualan senjata di tahun 2010 meningkat sebesar 1%.

Peningkatan tidak lagi sebesar tahun-tahun sebelumnya. Sejak 2002, penjualan senjata skala internasional meningkat 60%, mencapai lebih dari 305 milyar euro di tahun 2010.

Negara-negara Amerika dan Eropa barat mendominasi daftar top 100. Perusahaan-perusahaan China tidak masuk dalam daftar tersebut. Menurut Susan Jackson, ketua penelitian SIPRI, Cina tidak menyertakan dokumen-dokumen yang terpercaya.

Belum jelas apakah penjualan senjata akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang, kata Susan Jackson. Gara-gara krisis, banyak negara yang mengurangi pembelian senjata. Lagipula, penarikan pasukan Amerika dari Irak juga mengurangi permintaan terhadap senjata.
Namun Jackson memprediksi bahwa produksi senjata tidak akan terlalu berubah.

Rupanya ada trend lain yang muncul. Pihak militer akan semakin banyak memanfaatkan pengetahuan dan keahlian perusahaan swasta untuk mengelola dan memelihara sistem militer. Terutama karena mereka tidak lagi memiliki tenaga yang memiliki kapasitas dan pengetahuan teknis setelah anggaran ditekan.

TREND BARU

Jackson juga melihat trend baru. Negara-negara seperti Brazil, India dan Turki lebih berinvestasi dalam industri senjata mereka.

“Hal ini terutama disebabkan oleh pencitraan yang kuat dan bergengsi di wilayah mereka sendiri. Dengan begitu, mereka jadi tidak terlalu bergantung kepada impor. Mereka menciptakan posisi kuat yang dapat digunakan untuk mendorong kerjasama dengan perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat dan Eropa.”

Namun menurut Jackson, negara-negara tersebut tidak cukup kuat untuk mengalahkan Amerika Serikat dan Eropa dalam pasar senjata.

BELANDA

Dalam daftar top 100, Belanda terutama diwakili oleh Thales, perusahaan yang berasal dari Prancis. Di enam cabangnya yang berbeda di Belanda, sebanyak 2.000 tenaga kerja terlibat dalam produksi antara lain instalasi radar, sistem komunikasi dan kamera pengintai infra merah. 

Sumber : Poskota 

Paskhas Asah Kemampuan Infiltrasi Udara

JAKARTA-(IDB) : Satu tim anggota Den Bravo 90 Anti Teror Paskhasau dibawah pimpinan Lettu (Pasukan) Anang K serta satu Tim Pengendali Tempur dari Batalyon 461 Paskhasau dengan Komandan Regu Letda (Pasukan) Rizki Pampani, melaksanakan terjun payung free fall dengan ketinggian penerjunan 6000 Feet AGL, dengan sasaran penerjunan di area Lapangan Aeromodelling, Dirgantara III, Lanud Halim Perdanakusuma.
 
Menurut Lettu (Psk) Anang K selaku Komandan Regu, latihan penerjunan ini merupakan salah satu kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh setiap Anggota Paskhasau. Selain untuk melatih kemahiran dan mental individu namun juga untuk mengasah kemampuan infiltrasi udara. Penerjunan ini biasanya dilaksanakan pada ketinggian diatas dari 10000 Feet AGL.

Namun kali ini dilakukan pada ketinggian 6000 Feet AGL.

“Yang menantang dari kegiatan ini adalah kelengkapan yang harus dibawa oleh peterjun”,  Lettu (Pasukan) Anang K menjelaskan. “Sebagai prajurit, senjata tetap dibawa kemanapun pasukan mendarat. Walaupun dalam tingkat kesulitan yang tinggi, sebab menggunakan jenis parasut tertentu, dalam latihan. Untuk formasi penerjunan kali ini menggunakan formasi one line, yang artinya follow the Leader”, ujar Komandan Regu ini.

Kegiatan latihan Terjun melibatkan  duapuluh delapan anggota, dari Den Bravo 90 Paskhas dan dari Batalyon 461 Paskhas dengan menggunakan pesawat CN-235 dengan number tail A-2302 dari Skadron Udara 2  yang diawaki oleh Capten-Pilot Mayor Pnb Destianto dan didampingi oleh Co-Pilot Letda Pnb Helmi.

Sumber : Poskota

TNI Akan Tmpatkan Pesawat Tempur Di Papua

PAPUA-(IDB) : Markas Besar TNI Angkatan Udara merencanakan menempatkan sejumlah pesawat tempurnya di wilayah Papua.

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat kepada wartawan di Timika, Senin, mengatakan, rencana penempatan sejumlah pesawat tempur tersebut dalam rangka menjaga kedaulatan udara nasional.

"Kami ada rencana seperti itu ke depan. Sementara ini pesawat-pesawat yang ke Papua hanya untuk mengenal medan sekaligus melatih operasional suatu pangkalan," jelas KSAU Imam Sufaat usai meresmikan Satuan Radar 243 Timika.

Ia mengatakan, Bandara Mozes Kilangin Timika layak untuk didarati pesawat tempur. Namun pesawat tempur tidak bisa dioperasikan dari Pangkalan TNI AU Timika karena terkendala ketersediaan bahan bakar mengingat pesawat tempur setelah terbang 1,5 jam harus mengisi kembali bahan bakar.

"Ini yang menjadi kendala. Kami berharap Pertamina bisa masuk ke Timika sehingga nantinya pesawat tempur kita bisa dioperasikan dari Timika. Hal itu tidak berarti kondisi di Timika tidak aman, tetapi untuk penerbang sendiri harus tahu kondisi di suatu tempat," jelas orang nomor satu di jajaran TNI AU itu.

Sejauh ini baru tiga Bandara di Papua yang bisa didarati oleh armada pesawat tempur yaitu Biak, Jayapura dan Merauke.

Marsekal TNI Imam Sufaat pada Senin pagi meresmikan Satuan Radar 243 Timika yang berlokasi di Kampung Kamoro Jaya-SP1 Timika, Papua.

Bersamaan dengan itu, KASAU juga melantik Letkol Lek Sudirman sebagai Komandan Satuan Radar (Satrad) 243 Timika.

KSAU yang didampingi sejumlah perwira tinggi dari Mabes TNI AU tiba di Timika sejak Minggu (4/3) menggunakan pesawat Boeing TNI AU. Pada Minggu malam, KSAU dan rombongan menggelar tatap muka dengan jajaran Pemkab Mimika dan manajemen PT Freeport.

Setelah meresmikan Satuan Radar 243 Timika, KSAU bersama rombongan langsung kembali ke Jakarta. 

Sumber : Antara

Komandan Pangkalan US Navy Pearl Harbour Kunjungi KRI Dewaruci

PEARL HARBOUR-(IDB) : KRI Dewaruci yang mulai kemarin berada di Pearl Harbour, Hawai mendapat perhatian khusus dari Komandan Pangkalan US Navy di Pearl Harbour, Captain US Navy Teff James mengunjungi KRI DWR dan diterima Komandan KRI Dewaruci Letkol laut (P) Haris Bima Bayuseta serta perwira lainnya, Kamis(1/3).

Sesampainya di kapal, Captain Teff James langsung diperkenalkan oleh Dan KRI kepada para perwira yang turut serta dalam pelayaran keliling dunia 2012. Kapal ini juga akan turut serta dalam even lomba Tall ship di beberapa kota di USA dalam rangka Hari Ulang Tahun Amerika Serikat  tahun 2012.

Dan KRI juga berkesempatan menerangkan rencana gerak  KRI berikutnya dan  mengajak berkeliling kapal untuk melihat-lihat  tingginya Tiang Bima di haluan kapal,  serta ke  anjungan kapal untuk melihat peralatan navigasi.  Kemudian rombongan memasuki ruang salon untuk beristirahat dan mengisi buku tamu.

Sebelum  mengakhiri  kunjungannya, Captain Teff James melihat foto-foto mantan Komandan Kapal latih ini mulai kapal datang di Indonesia  hingga saat ini, kedua Komandan ini  saling bertukar cindera mata untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara serta jalinan kerja sama antara TNI AL dengan US Navy.

Sumber : Koarmatim

Komandan KRI SIM 367 Mengikuti “MTF Commander Conference”

LEBANON-(IDB) : Pejabat baru Komandan Maritime Task Force/UNIFIL Rear Admiral  Wagner Lopez de Moraes Zamith  mengadakan briefing “MTF Commanders Confrence” untuk memperkenalkan diri kepada seluruh staf MTF dan para Komandan unsur, selain itu juga ingin mengetahui sejauh mana operasi yang telah dilaksanakan,  sedang berjalan dan yang akan dilaksanakan. Kegiatan ini berlangsung di BRS UNIAO F-45 (Brazilia).

Dalam briefing ini masing-masing staf melaporkan tugas pokok dan rencana kerja yang akan dilaksanakan, sedangkan para komandan unsur melaporkan kegiatan selama melaksanakan operasi dan latihan serta kendala-kendala yang dihadapi di AMO.

Setelah melaksanakan briefing, Rear Admiral Zamith memberikan sambutan initial words dari atas kapal BRS UNIAO F-45 kepada seluruh personel MTF yang berada di dermaga Pelabuhan Beirut. Dalam sambutannya MTF Commander menyampaikan bahwa seluruh personel harus selalu menjaga semangat kerja dalam menjalankan tugas operasi, kegiatan operasi di laut merupakan tantangan yang besar dan penuh resiko. 
;div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">

Kesamaan beratnya tantangan tugas yang harus dihadapi di medan penugasan menjadikan kita mudah untuk bersatu dalam  melaksanakan tugas. Sebagai  pelaut  kita tidak membedakan warna kulit, bahasa maupun bendera yang berkibar di kapal masing-masing serta patut disadari bahwa tugas ini merupakan sebuah kehormatan dan kepercayaan yang diberikan oleh PBB kepada kita semua untuk menjalankan misi  sebagai Peacekeepers.

Lebih lanjut juga disampaikan rasa terima kasih kepada seluruh prajurit atas kerjasama dengan sesama unsur MTF dalam melaksanakan operasi dan latihan dengan LAF Navy  sampai saat ini berjalan dengan baik.

Sumber : Koarmatim

Kopaska Gelar Latihan Geladi Tugas Tempur Setingkat K2

JAKARTA-(IDB) : Komandan Satuan Komando Pasukan Katak (Dansatkopaska) Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) Kolonel Laut (P) R. Eko Suyatno membuka latihan geladi tugas tempur setingkat K-2 dalam suatu upacara di Markas Komando (Mako) Satkopaskaarmabar Pondok Dayung, Tanjung Priuk, Senin (5/3).
 
Dalam amanatnya Dansatkopaskaarmabar Kolonel Laut (P) R. Eko Suyatno mengatakan, latihan Gelagaspur setingkat K-2 tersebut merupakan latihan yang bertingkat dan berlanjut, untuk selalu meningkatkan kualitas latihan baik secara teknik maupun secara taktik di lapangan.
 
Selanjutnya Dansatkopaskaarmabar mengatakan bahwa, penyelenggaraan latihan yang dilaksanakan kali ini adalah untuk meningkatkan kemampuan individu maupun tim sehingga di harapkan akan terbentuk suatu tim yang solid yang pada saatnya nanti akan sangat berguna pada saat melaksanakan operasi di lapangan.
 
Pada kesempatan tersebut Dansatkopaskaarmabar menekankan kepada perwira pelaksana beserta seluruh staf dan pelaku latihan agar selalu menjaga keamanan baik personel maupun material dengan selalu mengacu kepada standar prosedur operasi.
 
Diakhir amantnya Dansatkopaskaarmabar berpesan agar melaksanakan latihan tersebut secara serius dan bersungguh-sungguh serta bertanggung jawab.
 
Materi-materi yang di berikan pada kegiatan latihan K-2 Paska tersebut antara lain meliputi Graund Training, pelipatan payung, penerjunan Free Fall, Teori dan driil pengintaian pantai, pembuatan peta kartografi, Bech Cleaning (driil), Selam tempur (Closed Circuit), taktik satuan kecil (TSK), Fins Swimming, pengintaian pantai administrasi (tegak lurus dan sejajar), pengintaian pantai tempur dan laporan bibco, Renag rintis, Surob, Beach Cleaning and penyiapan lorong (FTX).

Sumber : Koarmabar

Gugus Tempur Armabar Gelar Operasi Arung Pari 2012

JAKARTA-(IDB) : Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Guspurlabar) dengan Komandan Laksamana Pertama (Laksma) TNI A. Taufiqoerrochman, S.E., menggelar Operasi Arung Pari I-2012 di Perairan Laut Natuna, Selat Malaka dan Pantai Barat Sumatera.
 
Operasi yang dilaksanakan selama tiga bulan tersebut di pimpin oleh Kepala Staf Guspurlabar (Kasguspurlabar) Kolonel Laut (P) Yusup yang bermarkas di KRI Yos Sudarso-353.

Dalam Operasi Arung Pari I-2012, Guspurlabar melibatkan sejumlah unsur KRI diantaranya KRI Yos Sudarso-353, KRI Wiratno-379, KRI Cut Nyak Dien-375 dan KRI Kala Hitam-828 serta didukung satu Tim Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska), satu Tim Taifib, satu Tim Penyelam, Tim Kesehatan, Perwira Hukum, Perwira Rohani, Tim Dispenarmabar serta anggota Dispotmar.

Disela-sela kegiatan operasi, Kasguspurlabar Kolonel Laut (P) Yusup melaksanakan peninjauan ke Satuan Tugas Pengamanan (Satgas Pam) pulau terluar yaitu Pulau Berhala yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia. Dalam kunjungan tersebut, Kasguspurlabar berkesempatan berdialog dengan prajurit Pam pulau terluar yang terdiri dari satu peleton Marinir Pasmar 2 Jakarta yang dipimpin Letda Mar Edi Suminta serta memberikan bantuan berupa obat-obatan dan bahan makanan, Kamis (1/3).

Turut serta pada kegiatan tersebut Pabanops Guspurlabar Mayor Laut (P) Arief, Perwira Hukum Mayor Laut (KH) Efrial dan Perwira Rohani Mayor Laut (KH) Haddad.

Sumber : Koarmabar