Pages

Selasa, Maret 06, 2012

Menhan Dibuat Geram Atas Tuduhan Mark Up Sukhoi

JAKARATA-(IDB) : Ramainya pemberitaan soal adanya korupsi dalam pengadaan pembelian enam unit pesawat tempur Sukhoi Su-30MK2, membuat geram Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Dengan mimik wajah serius dan nada bicara tegas, dia meminta media tidak mempercayai berbagai isu atau tudingan tentang adanya dugaan penggelembungan (mark up) pembelian enam unit pesawat tempur Sukhoi Su-30MK2.

Dikatakan Purnomo, banyak hal yang perlu diluruskan terkait kabar adanya mark up. Dijelaskannya, pembelian Sukhoi dilakukan dalam kontrak 2007 guna memenuhi 10 Sukhoi yang dimiliki Mabes TNI. Karena itu, ketika pengadaan Sukhoi dilakukan lagi pada 2012, maka ada selisih harga pada pembelian enam Sukhoi dari Rosoboronexport, Rusia.

"Ini tidak ada mark up. Tentu ada perbedaan harga dalam dua kontrak itu," ujar Purnomo usai rapat Komite Kebijakan Industri Pertahanan di Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Selasa (6/3).

Menurut Purnomo, memang pada 2007, harga satu unit Sukhoi mencapai 70 juta dolar AS atau 420 juta dolar AS untuk enam unit Sukhoi. Namun, pada tahun ini nilai kontraknya secara total 470 juta dolar AS, karena ada penyesuaian harga. Dipaparkannya, adanya selisih harga itu sangat wajar dan bisa dipertanggungjawabkan.

Pihaknya juga mempertanyakan tudingan yang menyebut penggelembungan terjadi lantaran pembelian Sukhoi lebih mahal dibanding Vietnam. Pihaknya menantang pihak-pihak yang terus melontarkan tudingan agar mau konfrontasi dengan membandingkan data-data yang dimiliki.

Sumber : Republika

2 komentar:

  1. harus d telusuri terus tu...
    jika benar terjadi penyelewengan anggaran perlu d tembak mati tu Menhan.

    BalasHapus
  2. Dinegara kita memang banyak pejabat yang korup, tetapi aku yakin tidak semua begitu, yang emnyebarkan fitnah semacam ini adalah pihak2 yang tidak menginginkan suasana damai bangsa kita ini. karena dengan isu korupsi, maka dengan tanpa filter kita langsung membenarkan segala berita yang disuguhkan oleh media, meski belum terbukti kebenarannya. kita akan dibawa kearah propokasi.....hati2 bangsa indonesia. Disini banyak media2 yang disuport oleh asing. pihak2 yang tidak ingin bangsa ini aman dan damai....

    BalasHapus