Pages

Senin, Maret 05, 2012

26 Perusahaan Internasional Ikuti Pameran Industri Pertahanan

JAKARTA-(IDB) : Jakarta International Defense Dialogue (JIDD) 2012 direncanakan akan menghadirkan juga Asia Pasific Security and Defense Expo (APSDEX) 2012. APSDEX ini akan diikuti oleh berbagai perusahaan, industri pertahanan dalam negeri, asosiasi dan industri internasional terkemuka.

“Ajang ini dimaksudkan agar dapat menampilkan hasil-hasil inovasi terbaru kepada stakeholder pertahanan dan akademisi yang menghadiri JIDD,”kata Ketua Panitia JIDD yang juga Rektor Universitas Pertahanan Syarifudin Tippe di Jakarta, Senin (5/3).

Industri pertahanan dalam negeri, kata dia, dapat memperoleh lebih banyak dukungan dan menarik perusahaan lain untuk memfasilitasi alih teknologi, imbal dagang, offset dan pemanfaatan sumber daya dengan industri pertahanan negara lain.

“26 perusahaan akan mengikuti expo ini, dan tidak hanya perusahaan dalam negeri, tapi juga luar negeri,”ujar Syarifuddin.

Dia merinci, terdapat 6 perusahaan asing yang turut dalam acara ini. Sisanya, yaitu 20 perusahaan berasal dari dalam negeri. Perusahaan-perusahaan asing yang mengikuti event ini diantaranya berasal dari Australia, Denmark, dan Singapura. Sedangkan dari dalam negeri diikuti oleh semua BUMN Industri Pertahanan dan swasta.

Sumber : Jurnas

Indonesia Tuan Rumah Dialog Pertahanan Negara Asia Pasifik

JIDD tahun lalu
JAKARTA-(IDB) : Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam acara Jakarta International Defense Dialogue (JIDD 2012) yang akan diselenggarakan di Jakarta Convention Center Balai Sidang Senayan, Jakarta, pada 21-23 Maret mendatang. Negara-negara di kawasan Asia-Pasifik akan turut serta dalam acara yang mengambil tema "Strengthening Security and Stability" ini.

“45 negara akan ikut berdialog dalam pertemuan ini,”kata Ketua Panitia sekaligus Rektor Universitas Pertahanan, Syarifudin Tippe di Jakarta, Senin (5/3).

Dia menuturkan, dalam acara JIDD 2012 ini strategi global, regional dan nasional akan dibicarakan dalam kaitannnya memberantas kekerasan berdalih kepercayaan dan pergolakan di kalangan masyarakat, terorisme serta penyebaran senjata.

Negara-negara di Asia Pasifik memiliki karakter yang berbeda-beda saat ini, kata Tippe, menghadapai tantangan yang hampir sama seperti ancaman terorisme dan tahapan pergolakan ideologi di masyarakat yang menjurus kepada ancaman keamanan. “Fakta tersebut mengharuskan negara-negara ini untuk bersama-sama menemukan solusi terbaik dengan mengharmonisasikan interaksi antara institusi intelijen, militer, dan kepolisian masing-masing negara,”sambungnya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan memberi sambutan, yang akan diawali dengan sambutan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Dialog ini juga akan dihadiri Sekjen PBB Ban Ki-Moon yang juga akan menjadi pembicara kunci JIDD 2012 yang mengambil tema “Operasi Militer Selain Perang: Kolaborasi dan Integrasi untuk Memperkuat Keamanan dan Stabilitas Global”.

Sumber : Jurnas

India Uji Coba Rudal Supersonik

NEW DELHI-(IDB) : India berhasil melakukan uji tembak peluru kendali jelajah supersonik siluman Brahmos, Minggu (4/3/2012), di Pokhran, Rajasthan, negara bagian di India barat.

"Rudal jelajah supersonik Brahmos yang berkemampuan jelajah 290 kilometer diuji tembak di Pokhran oleh Angkatan Darat India. Rudal itu menghancurkan sasaran terpilih di lapangan tembak berkisar di Rajasthan," kata sebuah sumber, sebagaimana dikutip Xinhua-OANA.

Rajasthan memiliki perbatasan internasional dengan Pakistan. Wakil Kepala Angkatan Darat India Letnan Jenderal Singh Shri Krishna hadir dalam uji tembak tersebut dan mencatat bahwa Brahmos merupakan rudal jelajah tercepat di dunia dalam operasinya.

Brahmos, yang dapat diluncurkan dari kapal selam, kapal, pesawat udara, dan dari darat, merupakan produk  perusahaan patungan antara Organisasi Riset dan Pengembangan Pertahanan India dan NPO Mashinostroeyenia dari Rusia yang telah bersama-sama membentuk Brahmos Aerospace Private Limited.

Rudal itu telah dimasukkan ke dalam jajaran persenjataan Angkatan Laut dan Angkatan Bersenjata India. Rudal Brahmos sangat dibutuhkan untuk "strategi proaktif perang konvensional" tentara India dalam mengahadapi "kelompok-kelompok petempur" di seberang perbatasan dan untuk menghadapi Pakistan. 

Sumber : Kompas

Satuan Radar 243 Timika Resmi Beroperasi

TIMIKA-(IDB) : Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat meresmikan Satuan Radar 243 Timika yang berlokasi di Kampung Kamoro Jaya-SP1, Timika, Papua, Senin.

Bersamaan dengan itu, Kasau juga melantik Letkol (Lek) Sudirman sebagai Komandan Satuan Radar (Satrad) 243 Timika.

Marsekal Imam Sufaat mengatakan pembangunan Satuan Radar 243 Timika merupakan perwujudan dari program strategis yang telah disusun untuk mengcover situasi dan kondisi serta kerawanan wilayah udara bagian timur Indonesia terhadap pelanggaran udara.

Satuan Radar 243 Timika yang berada di jajaran Kosek Hanudnas IV Biak dibangun sejak 2009 di atas lahan seluas 298.786 meter.

Radius jangkauan operasi radar di Timika akan over lapping dengan Satuan Radar 245 Saumlaki bagian barat di Provinsi Maluku dan juga akan over lapping dengan Satuan Radar 244 Merauke di bagian timur Papua.

Dengan telah beroperasinya radar-radar tersebut, maka seluruh wilayah udara Indonesia bagian timur dapat dicover dan tid`k ada lagi area kosong yang tidak termonitor radar.

Melalui beroperasinya Satuan Radar Timika ini juga konsep strategis gelar Kosek Pertahanan Udara Nasional IV di wilayah Indonesia bagian timur dapat terus diwujudkan mengingat di wilayah ini terdapat sejumlah obyek vital nasional dan merupakan jalur penerbangan internasional.

Marsekal Imam Sufaat mengakui hingga saat ini kemampuan, kekuatan dan gelar radar TNI AU dibandingkan dengan luas wilayah udara nasional Indonesia belum sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan yang diharapkan.

Dengan keterbatasan jumlah radar yang dimiliki itu mengakibatkan pelaksanaan tugas pengamatan dan pemantauan seluruh obyek yang bermanufer di wilayah udara Indonesia belum dapat dilaksanakan secara maksimal.

Kasau berpesan agar seluruh satuan radar senantiasa melakukan analisis dan pengkajian dalam upaya meningkatkan kemampuan karena fungsi satuan radar sangat vital bagi organisasi perang dalam menjaga kedaulatan negara.

"Radar adalah mata dan telinga yang tidak boleh tidur dan sangat berbahaya apabila tidak mampu menjalankan tugasnya secara maksimal," pesan Imam Sufaat.

Sumber : Antara

Black Panther Latihan Tembak Rudal Maverick Di Lanud Palembang

PALEMBANG-(IDB) : Satu Flight Black Panther Skadron Udara 12 Lanud Pekanbaru bertolak ke Lanud Palembang dalam rangka melaksanakan latihan penembakan dari udara ke darat (Air To Ground) jarak menengah dengan menggunakan rudal Maverick.

 Keberangkatan para penerbang tempur yang memiliki motto “Temukan dan Hancurkan” tersebut dilepas langsung oleh Komandan Lanud Pekanbaru, Kolonel Pnb Bowo Budiarto, SE di Shelter Skadron Udara 12, Minggu (4/3).

Pada latihan yang direncanakan berlangsung selama satu minggu tersebut melibatkan seluruh penerbang dan beberapa teknisi pesawat yang dipimpin langsung oleh Komandan Skadron Udara 12 Lanud Pekanbaru, Letkol Pnb Prasetya Halim. 

Selain sebagai latihan rutin, latihan Maverick ini bertujuan untuk terus membina dan meningkatkan kemampuan para penerbang dalam melaksanakan misi-misi penerbangan maupun melaksanakan penembakan dari udara ke sasaran yang ada di darat dengan menggunakan rudal Maverick.

Sumber : TNI AU
 

BUMN Industri Pertahanan Diharapkan Tingkatkan Kapasitas Produksi

BANDUNG-(IDB) : Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Industri Pertahanan diminta meningkatkan kapasitas produksinya demi membidik pasar domestik dan ekspor yang terbuka lebar.

Mereka perlu berpikir layaknya perusahaan swasta dengan orientasi profit. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan, ada banyak kebutuhan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI misalnya helikopter dan kapal cepat rudal. Di pasar ekspor alutsista banyak dibutuhkan. Karena itu, dia mengajak kepada BUMN industri pertahanan agar berupaya semaksimal mungkin mendapatkan peluang pasar tersebut.

“Itu harus dilakukan secara profesional,” katanya di Bandung, Jumat (2/3). Dia menerangkan, dari hasil rekaman statistik yang dibuat Kementerian Pertahanan, kondisi industri dalam negeri, terutama BUMN, sudah pada posisi kapasitas maksimum. Hal ini membuat jumlah order pada 2012 menurun dibandingkan saat kondisi tertinggi pada 2010-2011. Mantan menteri ESDM ini mengatakan, untuk mengatasi itu, industri harus meningkatkan kapasitasnya.

“Untuk itu, saya ingin dorong agar industri dalam negeri betul-betul memahami kemampuannya, kapasitasnya, dan seberapa besar kebutuhan yang harus dipenuhi sehingga mereka bisa meningkatkan kapasitasnya,” ungkap dia. Lebih lanjut Purnomo menekankan agar industri dalam negeri terutama BUMN lebih aktif memasarkan produknya.

“Saya sudah hampir 15 tahun berkecimpung di BUMN besar, selama itu saya lihat BUMN di satu sisi bertindak sebagai pemerintah, tapi dalam banyak hal ingin menjadi seperti swasta. Saudara-Saudara dituntut untuk profit orientedwalaupun saya tahu ada CSR yang harus dilakukan. Jangan bertindak sebagai pemerintah, tapi swasta,” ucapnya.

Pemerintah, lanjut dia, siap mendukung pertumbuhan industri pertahanan dalam negeri. RUU yang sementara ini dinamai RUU Industri Pertahanan dan Keamanan akan diselesaikan bersama DPR. UU ini akan menjadi kebijakan kokoh dalam melanjutkan kebijakan pembangunan industri pertahanan ke depan. “Saya berharap UU ini tidak hanya milik pemerintah dan DPR, tapi juga milik industri pertahanan maupun end user,”sebutnya.

Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin menyebut, untuk mendukung pembangunan pertahanan dan industri pertahanan, pihaknya mendukung pembahasan RUU tersebut.“ Pada Juli nanti mudahmudahan sudah selesai,” paparnya. UU ini berdampak positif bagi industri pertahanan dan industri strategis sehingga cita-cita mencapai kemandirian alutsista bisa terwujud. 

Sumber : Sindo

Setelah 18 Hari di Pasifik KRI Dewaruci Tiba Hawai

HAWAI-(IDB) : Setelah cukup panjang diombang-ambingkan gelombang lautan Pasifik, KRI Dewaruci  dengan Komandan  Letkol Laut (P) Haris Bima Bayuseta pada hari Rabu(29/2) jam 09.00 waktu setempat tiba di dermaga Pangkalan US Navy  Pear Harbour Hawai, dan  disambut oleh Komandan Pangkalan Gabungan US Navy  Capt Jeff James, komandan  kapal perang USS Chung- Hoon ( DDG-93) CDR Justin P  Orlinch  serta  dari Konsulat KBRI di Los Angeles  Ibu Mahdalena Frederika W.

Dalam rombongan penyambutan tersebut, hadir  Athase Laut  Republik Indonesia untuk Amerika Serikat Kolonel Laut (KH) Anwar Saadi  dan warga negara Republik Indonesia/ mahasiswa yang sedang kuliah di  Hawai.

Setelah itu para undangan memasuki kapal dan di sambut oleh tarian Badinding yang di peragakan oleh prajurit  KRI Dewaruci. Penampilan kesenian  tari  Badinding tersebut sangat menghibur rombongan dan mendapat apresiasi dari tentara US Navy.

Diakhir kunjungan tersebut, Komandan KRI Dewaruci memberikan cindera mata kepada  Capt Jeff James, dan CDR Justin P Orlinch serta kepada   Konsulat KBRI di LA ibu Mahdalena  Fredika .W.

Menurut rencana, KRI DWR akan berada di Pear Harbour selama dua hari yang akan di gunakan untuk pengisian BBM, bahan basah dan perawatan kapal terutama pengelasan stak patung di haluan kapal   serta cocor yang retak akibat terjangan gelombang selama di Samudera Pasifik. Juga membuat beberapa mur baut patung Dewaruci yang melekat di haluan kapal patah. Selama dalam perjalanan menuju Hawai beberapa kerusakan tersebut sudah di atasi sementara oleh prajurit KRI DWR, tapi untuk pengelasan belum dapat dikerjakan karena cuaca yang tidak memungkinkan.

Selama merapat, KRI DWR melaksanakan open ship bagi masyarakat, mahasiswa, pelajar bahkan tentara  dan keluarga US Navy banyak yang berkunjung  ke kapal.

Sumber : Koarmatim

Rp1.7 Triliun Untuk Pindad Dan DI Dari Bank BRI

JAKARTA-(IDB) : Bank pelat merah dengan laba terbesar PT Bank Rakyat Indonesia Tbk mengucurkan kredit ke PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia senilai total Rp1,7 triliun.
 
Direktur BRI Asmawi Syam mengatakan perseroan mendanai Pindad senilai Rp700 miliar untuk pembuatan panser dan kendaraan tempur.
 
“Kami juga sediakan fasilitas cash dan noncash loan Rp1 triliun untuk pembuatan alat utama sistem persenjataan [alutsista] oleh Dirgantara,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu 4 Maret 2012.
 
Asmawi mengatakan BRI juga telah menyediakan fasilitas letter of credit senilai US$71 juta untuk pembuatan 8 helikopter jenis Bell 412 EP oleh Dirgantara.
 
BUMN strategis tersebut pekan ini baru menyerahkan 2 unit helikopter Bell 412 EP untuk TNI AD dan 1 unit untuk TNI AL.
 
Tambah Laba

Direktur BRI Achmad Baiquni menambahkan kredit ke industri strategis terutama industri persenjataan di Tanah Air akan menambah pundi-pundi laba perseroan.
 
“Pembiayaan BRI ke industri senjata lebih menguntungkan apalagi pemerintah menggelar pembelian alusista secara besar-besaran,” katanya.
 
Seperti diketahui, dari 2010 ke 2014, pemerintah berencana membelanjakan alutsista Rp156 triliun dengan peningkatan pada porsi industri strategis dalam negeri.
 
Menurut Baiquni, kredit ke industri strategis bisa memicu ekspansi pembiayaan. Tahun lalu, kredit BRI meningkat jadi Rp283,58 triliun dari posisi sebelumnya Rp246,97 triliun.

Sumber : JPNN

Menuju TNI Yang Modern dan Profesional

SUMBER-(IDB) : Untuk memodernisasi TNI tidak hanya sekedar melengkapi dengan peralatan tempur terbaru dan canggih. Namun perlu didukung dengan kemampuan personel yang terlatih, cerdas, adaptif, responsif  serta  profesional dibidangnya. 

Untuk mewujudkan hal itu, Rektorat Universitas Pertahanan (Unhan) melaksanakan kunjungan kerja ke Koarmatim, yang diterima oleh Pangarmatim Laksamana Muda TNI Ade Supandi,S.E di ruang kerjanya. Rombongan dari Unhan dipimpin oleh Rektor Unhan Letnan Jenderal TNI Syarifudin Tipe.

Wacana tentang modernisasi dan profesionalisme prajurit TNI dibahas dalam sebuah seminar yang dipaparkan oleh Rektor Unhan bertempat di Gedung Panti Tjahaya Armada (PTA) Koarmatim Ujung Surabaya, (01/02). Seminar tersebut merupakan program Pasca Sarjana Unhan bagi Perwira dan Pegawai Negeri Sipil sederajat. Pada  kesempatan itu Rektor Unhan mengajak para hadirin untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam merebut  dan mempertahankan  kemerdekaan  Republik Indonesia.

Selain itu juga memaparkan tentang makna yang terkandung dalam sumpah Hamukti Palapa  dari Mahapatih Gajah Mada, sumpah ini sangat berpengaruh penting bagi prajurit TNI agar meneruskan jasa para pahlawan. Seminar itu dihadiri oleh Pangaramatim, Kasarmatim Laksamana Pertama TNI Djoko Teguh Wahojo serta para Komandan Satuan dan Kasatker dilingkungan  Koarmatim. Lebih jauh Rektor Unhan menyampaikan harapan agar prajurit TNI  dapat tampil modern dan profesional sesuai dengan harapan bangsa.

Sumber : Koarmatim

Pangarmatim Menerima Kunjungan Kerja Angkatan Laut Singapura

SURABAYA-(IDB) : Panglima  Komando  Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim ) Laksda TNI Ade Supandi SE, menerima kunjungan kerja siswa Sekolah Staf dan Komando (Sesko) Angkatan Laut Singapura, Royal Singapore Navy (RSN), Kamis (1/3) bertempat di gedung Candrasa, Koarmatim, Ujung, Surabaya.

Kunjungan kerja itu berlangsung penuh dengan keakraban, delegasi dari RSN dipimpin oleh Brigadir Jenderal Lim Hock Yu. Sedangkan Pangarmatim didampingi oleh Kasarmatim Laksamana Pertama TNI Djoko Teguh Wahojo, para Asisten dan para   Komandan Satuan.

Pertemuan  diawali dengan sambutan Pangarmatim  dan dilanjutkan dengan sambutan dari Brigadir Jenderal Lim Hock Yu, kemudian dilanjutkan dengan menyaksikan pemutaran video seputar tugas pokok Koarmatim dan struktur organisasinya.

Menurut  Pangarmatim  kunjungan  kerja  ini  merupakan sarana untuk meningkatkan hubungan bilateral antara kedua negara pada umumnya dan TNI Angkatan Laut dengan RSN pada khususnya, selain itu juga untuk meningkatkan kerja sama  yang lebih tinggi lagi dari kerja sama yang selama ini sudah dilaksanakan.

TNI AL sudah  melaksanakan  kerja sama  dengan RSN  sejak  tahun 1970-an dan sudah 10 kali mengadakan kerja sama baik latihan maupun pendidikan. Salah satu contohnya adalah keikutsertaan dari RSN  dalam  Sail Banda tahun 2010 yang lalu.

Acara yang dikemas dengan penuh keakrapan ini semakin terlihat harmonis sebab diantara  kedua  Angkatan  Laut  itu banyak yang sudah saling mengenal, mereka saling kenal sejak mengikuti Latihan Bersama (Latma)  maupun disaat mengikuti sebuah pendidikan yang sama. Acara ini diakhiri dengan saling tukar menukar cindera mata diantara kedua Angkatan laut itu.

Sumber : Koarmatim

FPC CARAT 2012 Antara TNI AL dan US. Navy Berakhir

SURABAYA-(IDB) : Setelah melalui beberapa tahapan, akhirnya TNI AL dan US. Navy mencapai kesepakatan rencana program Latihan Bersama (Latma) Cooperation Afloat Readiness And Training (CARAT) 2012. Kesepakatan itu ditandatangani oleh kedua belah pihak pada saat rapat penutupan Final Planning Conference (FPC) yang berakhir pada tanggal 01 Maret 2012 di Hotel JW. Marriott Surabaya, Kamis (01/03).

Komandan Satuan Tugas (Commander Task Grup) Carat 2012 dari pihak TNI AL Kolonel Laut (P) Rahmat Eko Rahardjo dan Commander Task Grup dari US. Navy Captain Wallace Lovely menandatangani enclosure perjanjian kesepahaman Latma CARAT 2012.  Enclosure tersebut telah dibahas dan disepakati oleh masing-masing delegasi dalam rapat FPC selama empat hari.

Untuk menentukan kesepakatan tersebut masing-masing delegasi membentuk kelompok diskusi kecil (small group discussions) membahas tentang rencana kegiatan, jadwal, dan peralatan tempur yang akan dikerahkan dalam Latma CARAT 2012 nanti. Small Grup Discussion terdiri dari beberapa bagian diantaranya pengamanan (Force Protection), unsur-unsur laut (sea phase), unsur udara (aviation), pendaratan pasukan Marinir (Marex), kesehatan (Medical Civil Action Programme), hubungan masyarakat (communication relation) dan lain-lain.

Rencananya Latma CARAT 2012 akan dilaksanakan pada pertengahan tahun ini, bertempat di sekitar Surabaya dan Madura. Latma CARAT merupkan program latihan rutin setiap satu tahun sekali yang digelar oleh TNI AL dan US. Navy. Dalam latihan  tersebut akan melibatkan beberapa komponen Angkatan Laut diantaranya Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), pesawat udara (Pesud), Marinir, Kesehatan dan Pangkalan. Sedangkan dari pihak US. Navy akan mengirimkan beberapa kapal perang, pasukan  marinir  dan  peralatan  tempurnya, tim medis dan unsur-unsur maritim lainnya.

Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme prajurit TNI AL mengenai doktrin taktik dan teknik peperangan laut, operasi amfibi dan penanggulangan  bencana  alam. Selain itu juga untuk meningkatkan hubungan bilateral antar Angkatan Laut kedua negara, dengan prinsip saling menghormati dan menghargai sesama negara yang berdaulat. 

Sumber : Koarmatim

KRI Dewaruci Lakukan Refuel di Samudera Pasifik

KOARMATIM-(IDB) : Perjalanan panjang dari Republik  Marshall menuju Hawai USA, memaksa KRI Dewaruci  melawan derasnya terjangan ombak lautan Pasific, kencangnya angin seakan-akan menghentikan laju kecepatan kapal sehingga persediaan bahan bakar menipis, itu terjadi pada hari Kamis (23/2)  di tengah samudera pasifik sebelum sampai di persinggahan  Pangkalam  US Navy di Pearl Harbour Hawai.

Keputusan  cepat sang komandan untuk  segera menghubungi Pangkalan US Navy di Pearl  Harbour Hawai  adalah langkah tepat untuk meminta bantuan  BBM  dimana sebelumnya sudah di koordinasikan dengan Mabes TNI AL dan Pangarmatim.   Pearl Harbour segera mengirim   kapal perang  USS Reuben James-57 untuk membentu KRI DWR  sedang dalam kesulitan.

Namun tidak semudah itu untuk  mengisi BBM di KRI yang berada di laut lepas seperti samudra pasifik karena  kerasnya angin, gelombang besar yang selalu datang secara tiba-tiba. Dari US Navy di putuskan agar KRI DWR segera menuju Pulau terdekat di Jonshon Atall  untuk lokasi transfer bahan bakar. Dari pulai ini KRI DWR  masih butuh waktu 6 hari untuk sampai di Hawai dengan cepat kapal 5 knot.

Hari Jumat (23/2) tepar jam 09.00 waktu setempat  atau  Sabtu  04.00 dini hari pada posisi  16 ͦ  . 42’ 12” U dan 169 ͦ  32’ 05’’B  KRI DWR lego di dekat  Pulau  Jonshson Atall  sebuah gugusan karang yang tidak terbaca di peta.  Pangkalan Pearl Harbour pun kemudian mengirim  peta lokasi dimana BBM akan di suplay. Dipilihnya lokasi ini adalah karena tidak mungkin di Samudera  Pasifik dilakukan  pengisian BBM. Tempat ini merupakan yang terbaik karena ada sedikit perlindungan akan kuatnya arus dan gelombang dan perubahan cuaca sewaktu-waktu.

Komandan KRI Dewaruci Letkol Laut (P)  Haris Bayuseta yang sudah berpengalaman di  kapal layar ini  pada saat  krisis BBM sebenarnya sudah mengeluarkan berbagai jurus andalannya dalam manuvra kapal  layar,  menggunakan kecepatan arah angin  agar tetap bisa berjalan   namun sia-sia karena  arah angin selalu berubah-ubah dan  jarak yang harus ditempuhpun tidak sesuai dengan  kapasitas bahan bakar yang tersedia di kapal yang hanya mampu untuk berlayar 14 hari, sedangkan kapal ini sudah berlayar 12 hari dan jarak yang ditempuh ke Pearl Harbour dengan cepat kapal 5 knot masih  membutuhkan waktu 6 hari lagi.

Langkah awal yang dilakukan oleh USS  Reuben James. 57 mengirimkan personil satu team ke KRI DWR melalui sekoci karet guna melihat dari dekat kondisi kapal. Sesampainya di kapal langsung koordinasi dengan komandan serta perwira lainnya  . Perwira USS Reuben James 57 memutuskan untuk mengirim BBM lewat selang langsung ke tengki mengingat kondisi  kapal yang pipinya tidak sesuai dengan ukuran slang.

Di posisi inlah kapal  negara   super power USA  mengirimkan USS  Reuben James 57 dengan komandan CDR Daniel  W Valavcho untuk mensuplay bahan bakar   HSD 15.000 liter dengan  selang panjang  yang langsung dimasukkan ke dalam tangki BBM yang terletak di bawah  Ruang Kadet. Disamping HSD juga di suplay tambahan air tawar di tangki di bawah ruang Bintara /  Tamtama. Sejumlah BBM tersebut diperkirakan akan sampai menuju  Pangkalan US Navy di Pearl Harbour Hawai. USS Reuben James dalam kondisi mesin siap untuk mengikuti halu  KRI DWR yang sewaktu-waktu berputar mengikuti arus sehingga proses pengisian bahan bakar tidak terganggu mengingat kapal ini untuk manuver lebih mudah dari pada KRI Dewaruci.

USS Reuben James 57 kapal freget  dengan personil yang profesional menurunkan  sekoci karet untuk mengirimkan tambahan  air minum  125 dos karton dan bahan basah / konserven untuk kekuatan Prajurit KRI selama 1 hari.

Seusai pengisian BBM ke dua langsung melanjutkan perjalanannya, prajurit  kapal latih  Kadet Akademi TNI AL pun melambaikan tangan sebagai ucapan terimakasih kepada USS  Reuben James 57, dan merekapun menjawabnya. Selamat berlayar dan bertemu di Pearl  Harbour.

Sumber : Koarmatim