Pages

Kamis, Februari 16, 2012

Pembelian Tank Leopard Jalan Terus

BATAM-(IDB) : Pemerintah menyatakan proses pembahasan pembelian tank Leopard dari Belanda tetap berjalan. Perbincangan dengan pemerintah Belanda masih dalam proses.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, pembelian itu adalah proses antara pemerintah dan pemerintah. "Saya katakan ini on going proccess," ujarnya, Kamis (16/2/2012) di Batam, Kepulauan Riau.

Namun, Purnomo tidak menjelaskan lebih lanjut sejauh apa proses itu berjalan. Ia juga tidak menjelaskan penolakan parlemen Belanda atas rencana penjualan itu.

Belanda berencana menjual 119 tank Leopard bekas. Jika transaksi tuntas, Belanda akan mendapatkan 280 juta dolar AS dari Indonesia.

Namun, rencana itu dihadang baik di Belanda maupun di Indonesia. Parlemen Belandan dan Indonesia cenderung menolak rencana itu dengan beragam alasan. 

Sumber : Kompas

TNI AU Persiapkan Lanud Manuhua Biak Sebagai Skadron Pesawat Tempur

BIAK-(IDB) :Pangkalan Udara Manuhua STAB di Kabupaten Biak Numfor, Papua dipersiapkan untuk skadron pesawat tempur dalam rangka menunjang tugas operasional Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional IV di kawasan Timur Indonesia.

Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional IV Biak Marsekal Pertama TNI Dedy Nita Komara di Biak Kamis mengatakan, untuk pengembangan pengamanan wilayah udara NKRI di kawasan Papua, keberadaan pangkalan udara Manuhua Biak masuk dalam rencana pengembangan sebagai pangkalan skadron pesawat tempur TNI AU.

"Keberadaan bandara Lanud Manuhua Biak sangat strategis dan memenuhi syarat bisa dikembangkan menjadi pangkalan skadron pesawat tempur, ya pada tahun 2014 diharapkan program ini dapat terwujud," ungkap Pangkosek Hanudnas IV Marsma TNI Dedy.

Ia mengakui, untuk idealnya pengembangan pangkalan skadron pesawat tempur di Lanud Manuhua empat flight dengan 12 pesawat tempur.

Dengan kondisi pangkalan udara Manuhua Biak saat ini, lanjut Marsma Dedy, yang sangat luas dan memenuhi syarat paling tidak dapat menampung delapan pesawat tempur TNI AU.

"Jika rencana skadron pesawat tempur TNI AU dibuka di Biak maka akan menunjang operasi Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional IV Biak menjaga pengamanan wilayah udara NKRI khususnya di wilayah Papua sekitarnya," ungkap Pangkosek Hanudnas IV Marsma TNI Dedy Nita Komara.

Hingga Kamis siang, tiga pesawat tempur F16 skadron Iswahyudi Madiun, dua Hercules, serta satu helikopter Puma berada di bandara Lanud Manuhua Biak untuk mendukung latihan cakra dan operasi "Tangkis Petir" yang diselenggarakan Kosek Hanudnas IV Biak mulai 16-21 Februari 2012.

Sumber : Antara

Korsel-AS Gelar Latihan Anti Kapal Selam Di Laut Kuning

SEOUL-(IDB) : Angkatan Laut Amerika Serikat dan Korea Selatan akan menggelar latihan bersama anti-kapal selam di Laut Kuning pekan depan untuk menjaga serangan potensial oleh Korea Utara, kata Kementerian Pertahanan, di Seoul, Kamis.

Latihan itu akan berlangsung 20-24 Februari akan melibatkan sejumlah kapal selam dan kapal perang dari kedua negara, kata juru bicara kementerian itu kepada AFP tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Surat kabar JoongAng Ilbo mengatakan, latihan akan melibatkan sekitar 20 kapal termasuk dua kapal Aegis dari Amerika Serikat dan satu dari Korea Selatan, serta helikopter Lynx dan pesawat pengintai P3-C anti-kapal selam.

Mengutip seorang pejabat militer Seoul, latihan itu katanya akan menjadi latihan anti-kapal selam terbesar bersama dilakukan oleh sekutu.

Kedua negara menggelar latihan anti-kapal selam bersama pada September 2010, sebulan setelah Seoul menuduh Pyongyang mentorpedo kapal perang yang menewaskan 46 pelautnya di Laut Kuning Maret 2010.

Korea Utara menyangkal pihaknya menenggelamkan kapal itu. Tetapi pada November tahun itu Pyongyang menembaki sebuah perbatasan pulau, menewaskan empat warga Korea Selatan.

Latihan bersama mendatang, mendahului dua latihan besar bersama lainnya, dan terjadi pada saat yang sensitif di Korea Utara yang mengalami transisi kekuasaan.

Pyongyang telah mengambil nada memusuhi Seoul sejak Kim Jong-Un, putra bungsu mendiang pemimpin Kim Jong-Il, mengambil alih kekuasaan setelah kematian ayahnya Desember lalu.

Latihan "Pemecahan Penting" antara Korea Selatan dan Amerika Serikat akan dimulai pada 27 Februari dan berlanjut sampai 9 Maret.

Secara terpisah, gelar latihan bersama angkatan udara, darat dan laut yang dikenal sebagai "Foal Eagle" akan dilakukan pada 1 sampai dengan 30 April.

Korea Utara mengecam latihan-latihan itu sebagai gila perang.

Sumber : Antara

Menhan Resmikan KRI Kujang-642

BATAM-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro meresmikan Kapal Cepat Rudal 40, KRI Kujang 642, di Dermaga Batu Ampar Kota Batam yang merupakan hasil karya putera-puteri Indonesia.

"Kapal ini akan digunakan untuk menjaga keamanan wilayah perairan Indonesia," kata menteri, di Batam, Kamis.

KRI Kujang yang menelan biaya sekitar Rp75 miliar merupakan kapal cepat kedua yang diproduksi di PT Palindo Marine, Kawasan Industri Tanjungujang, Batam. Saat ini satu kapal lain sejenis juga tengah dikerjakan. Secara keseluruhan PT Palindo mendapatkan pesanan KCR-40 sebanyak empat buah.

Kapal dengan teknologi tinggi tersebut memiliki spesifikasi panjang 40 meter, lebar 8 meter, tinggi 3,4 meter dan sistem propulasi fixed propeller 5 daun. KCR 40 mampu berlayar dengan kecepatan 30 knot.

KCR-40 terbuat dari baja khusus bernama high tensile steel pada bagian lambung. Baja hight tensils steel merupakan produk dalam negeri yang diproduksi PT Krakatau Steel.

Sementara untuk bagian atasanya menggunakan aluminium alloy sehingga memiliki stabilitas dan kecepatan yang tinggi jika berlayar.

Kapal tersebut dilengkapi sistem persenjataan modern (sewaco/sensor weapon control), diantaranya meriam kaliber 30 mm enam laras sebagai close in weapon system (CIWS) atau sistem pertempuran jarak dekat dan rudal anti kapal buatan China C-705.

"KRI Kujang jenis kapal rudal cepat merupakan kebanggaan karena dirancang dan dibangun anak bangsa," kata dia.

Peluncuran KRI Kujang-40, kata dia, merupakan jawaban atas rasa tanggung jawab menjaga laut NKRI yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang tinggi.

Apalagi, kata dia, selain memiliki kandungan SDA yang tinggi banyak alur perairan NKRI menjadi alur perdagangan internasional.

"Ini sebagai mile stone menuju kemandirian industri pertahanan. Kapal-kapal cepat lain akan terus diproduksi untuk memeperkuat pertahanan NKRI," kata Menteri.

Ia mengatakan produksi alat utama sistem persenjataan (alutsista) tidak akan berhenti pada KRC. Pemerintah akan terus melengkapi persenjataan TNI dengan beberapa kapal lain. Selanjutnya, akan dibuat kapal perusak dan kapal selam.

TNI AL, kata Menteri membutuhkan kapal yang kuat hingga mampu hadir dan mengamankan perairan di laut jauh.

Menteri berharap, pembangunan kapal cepat oleh putra-putri bangsa akan mendorong bagi instansi lain di dalam negeri untuk mengembangkan industri penunjang secara mandiri.

Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan KCR-40 akan beroperasi di Indonesia bagian barat, disesuaikan dengan kondisi geografis yang dikelilingi pulau-pulau dan selat.

Sumber : Antara


Palindo Garap Empat Kapal Patroli

BATAM-(IDB) : PT Palindo Marine Shipyard telah dan sedang membangun empat kapal cepat rudal. Dua kapal telah diserahkan pada TNI AL. 

Direktur Utama Palindo Harmanto mengatakan, Palindo telah menyerahkan KRI Clurit dan KRI Kujang. KRI Kujang diserahkan kepada TNI AL, Kamis (16/2/2012), di Batam, Kepulauan Riau. Sedangkan KRI Clurit diserahkan tahun lalu. Dua kapal sejenis masih dalam tahap kontruksi.

KRI Clurit dan KRI Kujang termasuk kapal cepat rudal (KCR)-40. Kapal itu merupakan kapal pemukul reaksi cepat yang berfungsi menghancurkan target sekali pukul dan menghindar dari serangan lawan dalam waktu cepat pula.

Kapal ini berukuran panjang 44 meter, lebar 7,4 meter, dengan kecepatan maksimal 30 knot. Kapal ini memiliki daya tembak dan daya hancur karena dilengkapi Rudal C-705.

Kapal KCR-40 ini mampu menampung bahan bakar 50 ton dan air tawar 15 ton. Kapal cepat ini terbuat dari baja khusus high tensile steel pada bagian hulu dan lambung kapal, yang merupakan produk PT Krakatau Steel, Cilegon. Sdapun untuk bangunan atas menggunakan aluminium marine grade yang menggunakan tiga mesin penggerak. 

Sumber : Kompas 

Dinamika Asia Pasifik Dan Jet Tempur Mutakhir

CHANGI-(IDB) : Berada di Pameran Kedirgantaraan Singapore Airshow 2012 pengunjung sejenak bisa melupakan hal-hal serius, seperti perekonomian dunia yang tidak cerah. Jajaran pesawat sipil dan militer di pelataran, atau derum mesin jet di udara Changi, seperti memberi optimisme tersendiri bagi industrialis kedirgantaraan, yang produknya terentang mulai dari komponen, radar, rudal, hingga produk akhir berupa pesawat terbang sipil dan militer generasi mutakhir.

Sekarang Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) memang melihat kondisi kurang menguntungkan, di mana penerbangan sipil hanya akan menghasilkan margin keuntungan 0,6 persen tahun ini (yang berarti hanya sekitar 3,5 miliar dollar AS dari pendapatan industri yang besarnya 600 miliar dollar AS). Itu pun—seperti dicatat Tony Tyler (Business Times, 13/2)—masih tergantung pada bagaimana Eropa bisa menyelesaikan krisis utangnya.

Namun, dalam situasi itu, penerbangan sipil masih menyaksikan dinamika yang luar biasa di Asia Pasifik. Iklan Lion Air dan Boeing yang mengangkat kontrak pembelian 230 jet Boeing 737 (201 Boeing 737 Max dan 29 737-900ER) setidaknya bisa menyiratkan hal itu.

Jadi, sementara di Eropa sejumlah maskapai penerbangan— sebagaimana negara bersangkutan—dilanda kesulitan, di kawasan Asia Pasifik ada suasana cerah. Tahun 2010, sepertiga penumpang pesawat bepergian ke, dari, atau di lingkungan Asia Pasifik. Itu seimbang dengan ukuran pasar Amerika Utara dan Eropa.

Tyler menambahkan, pada tahun 2015 pusat gravitasi industri penerbangan akan berpindah ke timur. Pada tahun itu, rute Asia Pasifik akan mencapai 37 persen, melewati Amerika Utara dan Eropa yang 29 persen.

Pesawat militer
Di awal pembukaan Singapore Airshow 2012, salah satu topik hangat adalah keputusan India membeli 126 jet tempur Rafale buatan Dassault Perancis untuk memenuhi kebutuhannya akan MMRCA (Medium Multi-Role Combat Aircraft). Pembelian senilai hampir 11 miliar dollar AS ini di satu sisi akan memanjangkan napas industri kedirgantaraan Perancis di atas, namun masih menyisakan kekecewaan bagi para pesaing yang dikalahkannya, khususnya Eurofighter Typhoon. Sebelumnya, Rafale telah melempar jet Gripen, F-16IN Fighting Falcon, F/A-18IN Super Hornet, dan juga MiG-35 keluar dari persaingan.

Pengadaan alutsista udara oleh India ini hanya menambah deretan pembelian yang telah diumumkan sejumlah negara Asia Pasifik. Misalnya saja Jepang yang beberapa pekan lalu mengumumkan pembelian F-35 Lightning II untuk memperkuat Angkatan Bela Diri Udaranya.

Sebelumnya, sejumlah negara Asia Pasifik lain, seperti Thailand, telah membeli jet Gripen JAS-39 buatan Swedia, Indonesia dan Malaysia telah menambah pesanan jet Sukhoinya. Sementara itu, Filipina yang selama ini ketinggalan dalam akuisisi alutsista udara, kini tengah memfinalisasi rencana pembelian jet latih lanjut yang bisa berfungsi sebagai pesawat serang ringan. Persaingan mengerucut ke dua tipe, yakni M-346 buatan Alenia Aermacchi dan T-50 buatan Korea Aerospace Industries.

Masih tentang Filipina, setelah mendengar Indonesia mendapat 24 unit F-16 secara gratis, Presiden Benigno S Aquino III kini juga bermaksud mendapatkan perlakuan sama dari AS. (Aviation Week & Space Technology, 6/2)

Selebihnya, sejumlah negara juga mengupayakan pengembangan kemampuan rekayasa dalam negeri, baik sendiri maupun melalui kerja sama. China dengan rancangan jet tempur siluman (stealth, tidak kasat radar) Chengdu J-20 adalah salah satu contohnya. Sementara itu, Indonesia dan Korea juga tengah mengembangkan jet tempur KFX.

Oleh dinamisme untuk menguasai teknologi kedirgantaraan militer, ataupun didorong oleh kebutuhan yang dilatarbelakangi kerisauan keamanan, program pengadaan pesawat tempur tampak nyata di lingkungan Asia Pasifik.

Dalam situasi seperti ini, ketika di Barat para pembuat dihadapkan pada keterbatasan anggaran, yang berbuntut pada pengurangan pesanan, dan pabrik pun mengalami kelebihan kapasitas, pengamat Barat mengkhawatirkan penjualan pesawat berteknologi canggih ke negara mana pun. Ini dikhawatirkan akan membuat teknologi sensitif akan mudah jatuh kepada siapa pun. (Tim Mahon, The Wall Street Journal, 15/2).

Bisa saja kemungkinan ini terjadi karena kekuatan pembeli lebih besar di era yang disebut buyer’s market, seperti disinggung oleh pengamat militer Andi Widjayanto dalam Seminar 50 Tahun Kohanudnas di Jakarta, 6 Februari lalu. Tetapi, harga alutsista yang semakin mahal dan regulasi yang tegas ditegakkan membuat buyer’s market bukan fenomena luas. Keinginan Jepang membeli jet tempur F-22 Raptor yang tidak terwujud adalah salah satu buktinya.

Tetapi di luar itu, program modernisasi kekuatan udara—sebagai matra yang sejak Perang Teluk 1991 semakin diakui kehebatannya—seperti tak terbendung. Asia Pasifik, baik karena kinerja ekonominya yang relatif unggul, dan pada sisi lain dihadapkan pada tantangan keamanan yang dipandang cukup riil, tampak memimpin dalam derap akuisisi alutsista udara. Singapore Airshow yang berlangsung 14-19 Februari 2012 nyaring menyiarkan gaung ini.

Sumber : Kompas

Pembelian Tank Leopard Diharapkan Terealisasi Sebelum 2014

JAKARTA-(IDB) : Meski dikritik sejumlah kalangan, rencana pembelian 100 Tank Laeopard Belanda tetap dilanjutkan. Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo bahkan berharap pembelian 100 unit Tank Leopard tersebut dapat selesai sebelum 2014.
 
"Sampai sekarang masih tahap penjajakan dan belum berhenti. Tim yang kami bentuk masih membahasnya dan diharapkan sebelum 2014 sudah selesai," ujar Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo kepada wartawan di Surabaya, Rabu (15/2).

Ia mengaku, tim yang dipimpin Wakil KSAD Letjen TNI Budiman dalam rangka melihat dan mengadakan perkembangan negosiasi lanjutan. Hingga kini belum ada perubahan berarti dan masih menjadi tarik ulur di parlemen Belanda.

"Sekali lagi saya tegaskan, kalau Belanda menjual kami beli, tapi kalau tidak kami pergi. Tunggu saja perkembangan berikutnya," kata mantan Pangkostrad tersebut.

Pihaknya juga mengatakan saat ini Jerman juga sedang menjajaki dan menawari Indonesia. Menurut Pramono, tank buatan Jerman menjadi alternatif jika target awal tidak kesampaian.

"Memang ada tawaran dari Jerman. Hanya saja kami belum bersikap, tapi itu bisa dijadikan alternatif. Yang pasti sebelum 2014 sudah harus selesai," tutur mantan Danjen Kopassus tersebut.

Jika pembelian Tank Leopard yang alokasi anggarannya mencapai 280 Juta US Dollar berjalan mulus, diharapkan bisa menjadi prestasi serta menaikkan wibawa bangsa.

Sementara itu, alokasi anggaran dari pemerintah Indonesia untuk modernisasi peralatan TNI AD sebesar Rp14 triliun. Dana tersebut digunakan untuk sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) lainnya.

"Diantaranya pengadaan tambahan helikopter, PT Pindad yang menyiapkan anoa atau panser, serta alutsista lainnya. Bahkan Leopard ini hanya bagian kecil saja kok," tukas jenderal yang juga pernah menjabat Pangdam Siliwangi tersebut.

Khusus tahun ini, direncanakan pembelian meriam, rudal anti pesawat, peluncur roket multiras dan lainnya. Apalagi sekarang Indonesia masih tertinggal jauh daripada negeri lain seperti Malaysia maupun Thailand.

Sumber : Republika

Sedih, Prihatin Dan Marah, Tapi Juga Terharu Dan Bangga Atas Semangat Mereka.......Bravo TNI..!!!

SEMARANG-(IDB) : Keterbatasan alat utama sistem senjata (alutsista) yang dimiliki TNI tidak menyurutkan langkah para prajurit itu untuk tetap semangat berjuang.Kondisi alutsista yang mayoritas sudah berumur tua pun “memaksa” para penjaga keamanan negara itu harus putar otak untuk tetap bisa memfungsikan peralatan tempur yang dimiliki.

Salah satu jajaran TNI yang berhasil berinovasi adalah Batalion Kavaleri 2/Tank. Batalion yang selalu berurusan dengan alat tempur berat tank ini cukup direpotkan dengan puluhan tank yang sudah berusia tua. Onderdil mesin tank yang dimiliki batalion ini sudah tidak dijual di pasaran umum. Alhasil jika mesin tank rusak, akan susah untuk memperbaikinya.

Namun,para prajurit Yon Kav 2/Tank tidak kehilangan akal.Mereka pun mencoba berinovasi dengan onderdil lain untuk menggantikan fungsi onderdil tank yang sudah rusak dan uzur atau istilahnya “dikanibal”. Hasilnya sungguh di luar dugaan.Busi tank jenis AMX 13 pun mampu digantikan hanya dengan busi vespa. Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) IV/Diponegoro Brigjen TNI Dedi Kusnadi Thamim mengaku bangga atas kreasi dan inovasi prajurit Yon Kav 2/Tank tersebut.

“Kita akan melakukan penelitian lebih mendalam dan akan mengikutkan inovasi tersebut dalam lomba cipta karya teknologi militer,yang kemudian akan dipatenkan,” ungkap Dedi seusai mencoba Tank AMX 13 yang sudah dikanibal dengan busi vespa di Lapangan Parade Makodam IV/Diponegoro,Semarang, kemarin.

Kasdam mengaku,setelah melakukan uji coba,tidak bisa merasakan mana tank yang kanibal dengan tank asli.Dari segi manuver kemampuan dan kecepatan,tidak berbeda. “Sepuluh tahun yang lalu saya pernah mengendarai tank jenis yang sama dan masih asli, rasanya tidak ada yang beda,” ungkapnya. KomandanYon Kav 2/Tank Letkol Kav Dicky Armunanto Mulkan mengaku, inovasi tersebut berupa kanibalisme suku cadang itu terpaksa dilakukan karena suku cadang untuk tank jenis AMX 13 sudah tidak diproduksi lagi.

”Seperti businya,sekarang ini sudah tidak ada.Karena itu, kita ganti dengan busi vespa yang modifikasi dengan cara dibuatkan konventer (sambungan),maka jadilah busi motor menjadi busi tank,” ungkapnya. Dicky mengaku,Yon Kav 2/Tank memiliki 2 jenis AMX 13,yakni AMX 13 tipe tempur yang mengusung persenjataan berat Cannon 105 mm, senapan mesin berat (SMR) Browning 50 atau kaliber 12,7 mm,senapan mesin ringan (SMR) kaliber 7,62 mm,dan AMX 13 tipe Angkut Personel Carrier (APC).

Selain busi,inovasi lain yang dilakukan prajurit Yon Kav 2/Tank adalah memodifikasi senjata SMB. Modifikasi ini mengadopsi senjata air soft gun.“Pada senjata yang asli,rangkaian penggeraknya diganti dengan peranti kuningan yang berfungsi sebagai pelontar amunisi dengan memanfaatkan tekanan gas sehingga tidak merusak yang asli,”paparnya.Rangkaian itu dibuat dalam waktu hanya satu bulan oleh Koptu Hadi Mulyono.

Sumber : Sindo

Program Nuklir-Iran Miliki Sentrifugal Generasi Baru

TEHRAN-(IDB) : Iran segera meluncurkan generasi terbaru sentrifugal pengayaan uranium buatan dalam negeri. Pengumuman ini semakin meningkatkan perhatian internasional terhadap program nuklir Negeri Mullah.

Sentrifugal merupakan mesin pemutar berkecepatan tinggi yang digunakan dalam proses pengayaan uranium.“Sentrifugal generasi keempat buatan domestik memiliki kapasitas produksi dan kecepatan lebih tinggi. Ini akan ditunjukkan pada Rabu (15/2),”ungkap televisi pemerintah Iran,kemarin. Iran juga akan memasang batang bahan bakar nuklir buatan domestik di Reaktor Riset Teheran untuk pertama kali, agar reaktor itu tetap beroperasi.

Pada Januari,Teheran mengumumkan berhasil membuat dan menguji batang bahan bakar untuk digunakan di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Republik Islam itu. “Batang bahan bakar nuklir buatan dalam negeri pertama akan dipasang di Reaktor Riset Nuklir Teheran,disaksikan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad,” tutur Ali Baqeri, Deputi Kepala Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, dikutip kantor berita ISNA.

Reaktor di Teheran itu memproduksi radioisotop untuk perawatan medis dan pertanian. Iran menyatakan harus membuat bahan bakar nuklir sendiri untuk reaktor Teheran, karena gagal membuat kesepakatan untuk mendapatkannya dari Barat untuk mengisi stok impor dari Argentina yang diperkirakan habis pada masa depan. Namun, banyak pengamat meragukan Iran mampu mengubah uraniumnya menjadi bahan bakar nuklir.

Barat menuduh Teheran berupaya memproduksi bom atom dengan program pengayaan uraniumnya. Negara pengekspor minyak mentah terbesar kelima di dunia itu menegaskan bahwa program nuklirnya untuk tujuan damai. Israel mengancam akan menyerang fasilitas nuklirnya.Negeri Mullah itu menegaskan akan membalas semua serangan militer asing ke fasilitas nuklirnya.

Perundingan antara Iran dan kekuatan dunia gagal digelar pada Januari 2011, karena Teheran menolak menghentikan program pengayaan uranium.Namun,Iran saat ini menyatakan siap melakukan perundingan baru tanpa pra-syarat. “Kami juga akan mengirim balasan pada kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa tentang perundingan nuklir hari ini,” kata Baqeri, dikutip Reuters. 

 Sumber : Sindo

Panglima TNI Berkunjung Di KRI SIM 367

LEBANON-(IDB) : Dalam rangka kunjungan kerja di Lebanon Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono S.E beserta pejabat teras Mabes TNI berkesempatan berkunjung ke KRI SIM 367.

Kunjungan yang dilaksanakan Panglima TNI ini sangat berarti bagi peningkatan moril prajurit Satgas Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIII-C/UNIFIL yang sedang melaksanakan tugas negara  mengemban misi  Perdamaian PBB di Timur Tengah.

”Sebagai prajurit harus selalu siap untuk ditugaskan dimana saja, termasuk penugasan di Lebanon, tingkatkan kewaspadaan dan disiplin dalam menjalankan tugas didaerah operasi, jangan lengah dengan keadaan, serta sebagai duta bangsa,  jagalah nama baik bangsa dalam pergaulan dan jalin komunikasi yang baik dengan unsur-unsur MTF dari negara lain", tegas Panglima TNI, dihadapan para ABK KRI SIM-367.

Selama berada di KRI SIM-367, Panglima TNI melaksanakan sholat Jum’at bersama dengan seluruh anggota KRI, setelah itu dilanjutkan dengan paparan penugasan oleh  Dansatgas Letkol Laut (P) Agus Hariadi kepada Panglima TNI, dan diakhiri pengarahan Panglima TNI kepada seluruh anggota serta photo bersama.

Sumber : Koarmatim

Filipina Pertimbangkan Beli Pesawat Latih Rusia

MANILA-(IDB) : Angkatan Udara Filipina dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk pembelian 6 hingga 8 unit pesawat tempur latih Rusia (UBS), Yak-130.

Hal tersebut disampaikan presiden perusahaan pengembang UBS, Irkut, Alexei Fedorov kepada wartawan, Selasa (14/2).

Fedorov menjelaskan bahwa Filipina telah mempersiapkan rencana untuk pembelian senjata sebelum tahun 2016 dan menyediakan untuk pembelian pesawat baru. Saat ini, Filipina belum dipersenjatai dengan jet tempur.

"Mudah-mudahan, Yak-130 akan memiliki kesempatan yang baik. Dalam kasus apapun, negosiasi diharapkan berhasil," Kata Fedorov.

Namun, presiden Irkut itu tidak mengesampingkan bahwa perundingan kemungkinan bisa berlarut-larut selama beberapa tahun.

Menurut Fedorov, pada tahun 2020, permintaan pasar untuk UBS Yak-130 bisa mencapai 2,5 ribu unit.

"Kami berharap untuk mengambil 25-30 persen dari pasar." imbuh Fedorov.

Yak-130 merupakan pesawat jet latih ganda generasi baru, yang dirancang untuk pengajaran dan pelatihan personil penerbangan, serta penggunaan tempur di kondisi cuaca yang sederhana dan buruk untuk target udara dan darat.

Dalam hal kinerja dan karakteristik, manuver penerbangan dari Yak-130 mirip dengan pesawat tempur modern yang terbang pada kecepatan subsonik, yang akan melatih pilot untuk pesawat tempur generasi 4  hingga 5 tahun mendatang.

Selain itu, Yak-130 adalah pesawat sederhana dengan kondisi nyaman dan terlatih , khususnya untuk landing di lokasi yang tidak siap didarati.

Sumber : Wartanews

Lockheed Martin’s Fighting Falcon Evolves With New F-16V

NEW YORK-(IDB) : Lockheed Martin [NYSE: LMT] unveiled a new version of the F-16 today at the Singapore Airshow. The F-16V will feature enhancements including an active electronically scanned array (AESA) radar, an upgraded mission computer and architecture, and improvements to the cockpit – all capabilities identified by the U.S. Air Force and several international customers for future improvements.

With nearly 4,500 F-16s delivered, this is a natural step in the evolution of the world’s most successful 4th generation fighter. The Fighting Falcon program has continually evolved as it began with the F-16 A/B as the lightweight fighter then transitioned to F-16 C/D and Block 60 versions as customers’ requirements changed.

AESA radars offer significant operational capability improvements. Lockheed Martin has developed an innovative solution to affordably retrofit this key technology into existing F-16s. The F-16V configuration is an option for new production jets and elements of the upgrade are available to most earlier-model F-16s. The “V” designation is derived from Viper, the name fighter pilots have called the F-16 from its beginnings.

“We believe this F-16V will satisfy our customers’ emerging requirements and prepare them to better interoperate with the 5th generation fighters, the F-35 and F-22,” said George Standridge, Lockheed Martin Aeronautics’ vice president of business development.

The F-16 is the choice of 26 nations. The F-16 program has been characterized by unprecedented international cooperation among governments, air forces and aerospace industries.

Headquartered in Bethesda, Md., Lockheed Martin is a global security company that employs about 123,000 people worldwide and is principally engaged in the research, design, development, manufacture, integration and sustainment of advanced technology systems, products and services. The Corporation's net sales for 2011 were $46.5 billion.

Source : Defencetalk

Rusia dan Vietnam Kembangkan Rudal Antikapal

MOSCOW-(IDB) :  Mulai tahun ini, Rusia berencana memulai proses produksi bersama rudal antikapal varian baru dengan Vietnam. Lokasi produksi akan berada di Vietnam.

"Kami berencana membangun fasilitas di Vietnam untuk memproduksi satu versi baru dari rudal Uran (SS-N-25 Switchblade) milik Rusia dalam proyek yang serupa dengan proyek produksi bersama rudal BrahMos antara Rusia dan India," ungkap Kepala Dinas Federal untuk Kerja Sama Teknis Militer Rusia Mikhail Dmitriyev di Moskwa, Rabu (15/2/2012).

Rudal Uran adalah rudal antikapal berkecepatan subsonik yang bisa diluncurkan dari helikopter, kapal permukaan, dan baterai peluncur rudal di pantai. Jarak tembaknya mencapai 250 kilometer (135 mil laut) dan mengusung hulu ledak konvensional berupa 145 kilogram bahan peledak berkekuatan tinggi.

Sebelumnya, Rusia lebih dulu menggandeng India untuk mengembangkan rudal jelajah supersonik BrahMos sejak 1998. Rudal tersebut dikembangkan dari desain asli rudal NPO Mashinostroyenie 3M55 Yakhont (SS-N-26). Versi yang diluncurkan dari kapal dan darat sudah dioperasikan oleh Angkatan Laut dan Angkatan Darat India.

Vietnam sendiri makin meningkatkan kemampuan militernya akhir-akhir ini, seiring dengan meningkatnya ketegangan dengan China terkait sengketa Kepulauan Spratly dan Paracel di Laut China Selatan. 

Sumber : Kompas

AS Kurangi 80 Persen Senjata Nuklirnya

WASHINGTON DC-(IDB) : Pemerintahan Presiden AS Barack Obama dikabarkan sedang mempertimbangkan pemangkasan besar-besaran terhadap jumlah senjata nuklir yang disiagakan selama ini. Meski dengan opsi terkecil pun, pengurangan arsenal nuklir AS ini akan menjadi langkah bersejarah dan berani.

Demikian hasil investigasi kantor berita Associated Press (AP) yang dipublikasikan Selasa (14/2/2012) waktu AS atau Rabu (15/2/2012) WIB.

Belum ada keputusan yang diambil, tetapi pemerintah AS diduga sedang menimbang tiga opsi jumlah senjata nuklir yang akan disiagakan. Opsi pertama adalah memotong jumlah senjata nuklir menjadi hanya 1.000-1.100 hulu ledak, opsi kedua menjadi hanya 700-800 hulu ledak, dan opsi ketiga, yang paling kontroversial, memangkas penyebaran senjata nuklir menjadi sekitar 300-400 hulu ledak nuklir saja.

Di bawah perjanjian pengurangan senjata strategis (START) terbaru dengan Rusia, AS dituntut menurunkan jumlah senjata nuklirnya hingga jumlah maksimum 1.550 hulu ledak pada tahun 2018. Per 1 September 2011, AS masih menyiagakan 1.790 hulu ledak nuklir, sementara Rusia masih menempatkan 1.566 hulu ledak.

Jika AS memilih opsi ketiga, yakni hanya menyiagakan 300 hulu ledak, maka itu akan menjadi jumlah senjata nuklir terendah AS sejak tahun 1950, saat AS mulai meningkatkan produksi senjata nuklir dalam perlombaan senjata dengan Uni Soviet waktu itu. Jumlah senjata nuklir AS mencapai puncaknya dengan 12.000 hulu ledak pada akhir 1980-an, dan baru turun di bawah 5.000 hulu ledak pada tahun 2003.

Pihak Pentagon enggan berkomentar soal dugaan opsi pemangkasan senjata nuklir ini, dan mengatakan data soal itu merupakan rahasia negara.

Jumlah pasti senjata nuklir yang dimiliki setiap negara kekuatan nuklir biasanya dirahasiakan. Namun, para pengamat militer meyakini, hanya Rusia dan AS yang menyiagakan senjata nuklir di atas jumlah 300 hulu ledak.

Menurut Federasi Ilmuwan Amerika (FAS) memperkirakan, Perancis memiliki 300 hulu ledak, disusul China (sekitar 240 hulu ledak), Inggris (225 hulu ledak), dan Israel, India, dan Pakistan masing-masing memiliki sekitar 100 hulu ledak nuklir. 

Sumber : Kompas