Pages

Selasa, Januari 10, 2012

TNI AL Pensiunkan 4 Kapal LST

KRI Teluk Langsa-501 yang sudah sangat nelangsa minta adik baru
JAKARTA-(IDB) : Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil) Laksda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum. memberikan pengarahan terhadap para Komandan dan ABK empat KRI yang berada pada tahap Konservasi antara lain KRI Teluk Langsa (TLS)-501, KRI Teluk Kau (TLK)-504, KRI Teluk Tomini (TTM)-508 yang berada di Satlinlamil Jakarta dan KRI Teluk Saleh (TSA)-510 yang berada di Satlinlamil Surabaya, di Gedung Marseling Area, Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (09/01).
Pangkolinlamil mengatakan, bahwa dalam waktu dekat ini empat  KRI Kolinlamil yang di Konservasi akan dihapus sesuai keputusan pimpinan TNI AL karena telah selesai melaksanakan tugasnya.
Laksda TNI Agung Pramono,S.H.,M.Hum, pada kesempatan tersebut memberikan arahan kepada empat Komandan KRI beserta ABK pada masa  konservasi agar selalu tetap semangat dan menjaga keberadaan KRI tersebut sesuai apa adanya, serta tetap memperhatikan faktor keamanan dari bahaya kebakaran dan kebocoran.
KRI Teluk Langsa-501, KRI Teluk Kau-504, KRI Teluk Tomini-508 dan KRI Teluk Saleh-510  merupakan kapal jenis Landing Ship Tank (LST) buatan Amerika Serikat pada tahun 1940-an. Kapal-kapal tersebut telah memperkuat jajaran   TNI AL lebih dari 50 tahun di bawah pembinaan Kolinlamil. 
Pada saat ini keempat kapal tersebut berada pada tahap konservasi, sehingga tidak dilibatkan lagi dalam kegiatan operasional, baik dalam rangka operasi militer untuk perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP). Selama masa pengabdiannya, kapal-kapal perang tersebut telah banyak perannya dalam mendukung operasi penegakan kedaulatan RI, pergeseran pasukan, material dan logistik ke seluruh wilayah Indonesia, maupun dalam rangka bantuan angkutan laut dalam mendukung pembangunan nasional.
Hadir dalam kegiatan pengarahan tersebut antara lain Irkolinlamil Kolonel Laut (P) Chairil Hapri, S.E, para Asisten Pangkolinlamil, para Kadis Kolinlamil dan Komandan Satlinlamil Jakarta. 

Sumber : TNI AL

Hibah 4 Hercules Australia Tunggu Restu DPR

JAKARTA-(IDB) : Indonesia akan mendapat hibah empat unit Hercules jenis C130 seri H dari Australia. Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan, pemerintah Australia sudah setuju dengan hibah tersebut.

Saat ini pemerintah Indonesia sedang menyiapkan bagaimana secara teknis meningkatkan kemampuan Hercules agar layak terbang. "Hercules itu dibuat oleh Amerika, oleh karena itu perlu juga persetujuan Amerika. Sampai saat ini dari Pemerintah Amerika kelihatannya setuju untuk dihibahkan kepada Indonesia," ujarnya di Jakarta, Senin, 9 Januari 2012.

Selain itu, pemerintah juga sedang menunggu persetujuan dari DPR terkait hibah tersebut. "Kami mohon persetujuan kepada DPR agar DPR setuju Australia menghibahkan Hercules kepada Indonesia," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan sebelum dibawa ke Indonesia, pesawat Hercules tersebut harus lebih dulu direnovasi. Saat ini pemerintah masih menyusun anggaran renovasi pesawat hibah itu, untuk dimasukan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (ABPN) Perubahan tahun 2012.

Purnomo menambahkan kehadiran empat unit pesawat Hercules akan menambah kekuatan pertahanan Indonesia termasuk untuk membantu akomodasi penanggulangan bencana.

Sebelumnya, Komisi I DPR telah menyetujui penerimaan hibah 24 unit pesawat F-16 dari Amerika Serikat, meski butuh biaya tak sedikit untuk untuk memutakhirkan pesawat-pesawat itu agar kemampuannya setara block 52.

Meski pesawatnya gratis, pemutakhiran butuh biaya sekitar US$750 juta, sekitar Rp6,7 triliun.

Sumber : Vivanews

Komandan Indobatt Kunjungi Komandan Spanyol

LEBANON-(IDB) : Indonesian Battalion (Indobatt), melakukan kunjungan terhadap Komandan Batalyon Kontingen Spanyol, Letkol Candal di Markas Spanyol UN Posn 7-2 Marjayoun, Lebanon Selatan, Senin (9/1) waktu setempat.

“Kunjungan dinas ini dalam rangka Courtesy Call dan silaturahm untuk mempererat hubungan persahabatan dan kerja sama dalam penugasan misi perdamaian UNIFIL di Lebanon Selatan,” kata Komandan Satgas Mekanis TNI Konga XXIII-F/UNIFIL Indobatt Letkol Inf Suharto Sudarsono dalam siaran persnya Selasa (10/1) di Jakarta.

Dalam pertemuan ini, baik Indonesia maupun Spanyol memberikan penjelasan seputar satuannya masing-masing. Komandan Spanyol menyampaikan tugas-tugas Kontingen Spanyol yang sudah dilaksanakan dan belum dilakukan. Kedepan, Kontingen tersebut akan melaksanakan Medal Parade sebagai tanda akan berakhirnya misi penugasan di Lebanon.

Komandan Indobatt juga menyampaikan informasi tentang kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Satgas Indobatt, khususnya berkaitan dengan tugas-tugas patroli di sekitar blue line baik yang dilaksanakan oleh prajurit Indobatt sendiri maupun bekerjasama dengan Kontingen lain serta dengan LAF (Lebanese Armed Force).

Pertemuan diakhiri dengan penyerahan cinderamata berupa plakat kenang-kenangan dari Komandan Indobatt kepada Komandan Spanyol. Sebelum meninggalkan ruang pertemuan Komandan Indobatt menyampaikan kesediaannya untuk hadir pada undangan acara Medal Parade di Spanyol. Turut mendampingi Komandan Indobatt dalam pertemuan tersebut Kasiops Satgas Kapten Inf Resa dan Interpreter Lettu Sus Heri Restanu.

Sumber : Jurnas

Panglima TNI: Hercules Hibah Perlu Di Retrofit Untuk Peningkatan Kemampuan

JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menyebutkan, yang perlu dilakukan saat ini terkait hibah empat unit pesawat angkut berat Hercules C-130 H series dari Pemerintah Australia adalah menyiapkan peningkatan kemampuan pesawat bekas tersebut. “Pemerintah Australia sudah menyetujui hibah itu. Sekarang tinggal bagaimana caranya meningkatkan kemampuan Hercules agar layak terbang,” kata Panglima TNI di Jakarta, Senin (9/1).

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Azman Yunus memperkirakan, pesawat tersebut memerlukan pemeliharaan structure dan airframe pesawat atau Programme Depot Maintainance (PDM).

Selain itu, lanjut Panglima, hibah Hercules ini memerlukan persetujuan beberapa pihak. Di dalam negeri, hibah ini harus diajukan ke DPR untuk mendapatkan persetujuan. Di luar negeri, hibah ini harus mendapat persetujuan dari Pemerintah AS selaku produsen Hercules.

Pemerintah AS menerapkan kebijakan seluruh alutsista produksi AS harus mendapatkan persetujuan Negeri Paman Sam itu jika akan dihibahkan ke negara lain. "Tapi kelihatannya Pemerintah AS sudah setuju," imbuh Panglima.

Sumbdr :  Jurnas


Qantas Ditunjuk Untuk Memperbaiki Hercules Hibah TNI AU

JAKARTA-(IDB) : Meskipun tim teknis baru berangkat Februari mendatang, pesawat angkut Hercules yang dihibahkan pemerintah Australia dipastikan mendapat peremajaan di negeri Kanguru. Perbaikan dilakukan di bengkel milik maskapai Qantas.

Kini tengah dikalkulasi berapa biaya yang dbutuhkan untuk melakukan perbaikan dan membawa pesawat ke Indonesia. "Nominalnya baru diketahui setelah mendapat laporan dari tim teknis yang meninjau pesawat secara langsung ke Australia," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Hartind Asrin di Jakarta, Selasa (10/1).

Kontrak kerja sama hibah empat unit pesawat itu juga akan ditandatangani setelah tim teknis melaporkan temuannya. Namun begitu, pemerintah Indonesia dan Australia telah melakukan komunikasi terkait hibah ini. "Amerika sebagai produsen Hercules saat ini juga telah menyetujui rencana hibah dari Australia ke Indonesia. AS dalam hal ini Presiden Barack Obama, memiliki kebijakan, alutsista buatan AS harus mendapatkan persetujuan negeri Paman Sam itu sebelum dihibahkan ke negara lain," katanya.

Sumber : Jurnas