JAKARTA-(IDB) : Pemerintah Republik Indonesia dan
Malaysia melalui Kementerian Pertahanan dari kedua negara sepakat untuk
meningkatkan kerjasama dalam kegiatan patroli bersama di daerah
perbatasan kedua negara. Selain itu, kedua negara juga sepakat untuk
meningkatkan kerjasama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di
perbatasan.
Demikian dikatakan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Purnomo
Yusgiantoro saat menggelar Konferensi Pers dengan media massa, Kamis
(20/19) usai memimpin Sidang ke-39 General Border Committee Malaysia Indonesia (GBC Malindo) bersama dengan Menhan Malaysia Dato’ Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi di Jakarta.
Lebih lanjut Menhan RI menjelaskan bahwa
prinsipnya saat ini kerjasama di wilayah perbatasan itu tidak hanya
khusus terkait dengan masalah patroli - patroli militer, tetapi juga
mencakup kerjasama lainnya dalam pengembangan lebih lanjut di bidang
sosial - ekonomi.
Apalagi, ditambahkan Menhan bahwa di
Indonesia sekarang sudah terbentuk Badan Nasional Pengelola Perbatasan
(BNPP). Jadi, kerjasama ini akan sejalan dengan perjalanan pembangunan
nasional yaitu meningkatkan taraf hidup masyarakat di perbatasan,
diantaranya selain masalah keamanan juga masalah sosial ekonomi.
Sementara itu, Menhan Malaysia
mengatakan bahwa kerjasama antara kedua negara di bidang pertahanan
melalui Forum GBC Malinndo telah mencapai kemajuan yang cukup baik,
khususnya hubungan kerjasama antara Angkatan Bersenjata dari kedua
negara. ”Saat ini, hubungan antarmiliter kedua negara cukup bagus, baik
saat melakukan latihan maupun patroli bersama,” ungkapnya.
Lebih lanjut Menhan Malaysia berharap,
peningkatan kerjasama pertahanan kedua negara tidak hanya terbatas dalam
hubungan militer dengan militer melalui latihan bersama saja, namun
juga diharapkan dapat ditingkatkan lebih luas lagi di bidang – bidang
lainnya.
Indonesia Malaysia Punya Peran Penting Terhadap Stabilitas dan Kemajuan Kawasan
Dalam berbagai hal, Indonesia dan Malaysia memiliki banyak kesamaan, serta terdapat pertautan kepentingan (shared interests)
baik dalam konteks regional maupun konteks internasional. Indonesia dan
Malaysia adalah dua negara yang dalam tataran regional memiliki peran
penting yang menentukan stabilitas dan kemajuan kawasan Asia Tenggara.
Demikian dikatakan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Purnomo Yusgiantoro saat memimpin Sidang ke-39 General Border Committee Malaysia Indonesia (GBC Malindo) bersama dengan Menhan Malaysia Dato’ Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi, Kamis (20/19) di Jakarta.
Menhan RI mengatakan, implikasi dari posisi geografi Indonesia dan Malaysia yang berada pada cross-roads
masyarakat internasional terutama posisi Selat Malaka yang semakin
penting, ikut berpengaruh terhadap kompleksitas permasalahan yang akan
hadapi dalam berbagai bidang oleh kedua negara di masa mendatang.
Di wilayah perbatasan, masih terdapat
permasalahan yang masih belum terselesaikan dan sudah barang tentu
memerlukan semangat bersama untuk mencari solusi terbaik. “Disamping itu
isu-isu keamanan terutama di wilayah perbatasan masih tetap memerlukan
perhatian dan peningkatan usaha kita bersama khususnya dalam mencegah
dan mengatasi isu-isu keamanan yang bersifat trans-national”, tambahnya.
Menurut Menhan RI, wilayah perbatasan
adalah wilayah terdepan bagi kedua bangsa yang sangat berpotensi untuk
dimanfaatkan oleh aktor-aktor yang menjadi pelaku trans-national crimes. Dalam kondisi global dan regional yang semakin tidak menentu (uncertainty), peningkatan usaha dalam bidang security serta memajukan kesejahteraan dan perekonomian semakin diperlukan.
Untuk itu, Menhan RI lebih lanjut
berharap melalui forum GBC Malindo ini kedua negara dapat semakin
meningkatkan kerjasama melalui agenda-agenda yang lebih konkrit.
“Melalui forum GBC Malindo ini, diharapkan dapat mengeksplor
bidang-bidang yang dapat dimanfaatkan bersama untuk kemajuan dan
kesejahteraan masyarakat kedua negara”, harap Menhan RI.
Sejauh ini, lebih lanjut Menhan RI mengungkapkan bahwa forum kerjasama
Malindo telah mengalami banyak kemajuan dengan hasil-hasil yang konkrit
dan dirasakan manfaatnya, baik dalam mengatasi permasalahan keamanan di
wilayah perbatasan ke dua negara, maupun dalam memajukan dan
meningkatkan kesejahteraan, perekonomian dan sosial budaya kedua bangsa.
Kontribusi kerjasama Malindo dapat
terlihat dalam peningkatan hubungan pemerintah kedua negara juga
hubungan antar bangsa yang semakin erat. Kinerja forum GBC Malindo yang
terus meningkat juga ditunjukkan dari jumlah dan jenis aktivitas di
berbagai bidang.
Menhan RI berharap, prestasi yang telah
dicapai ini akan menjadi modal untuk kedua negara melangkah pada
waktu-waktu mendatang dalam meningkatkan hubungan kedua negara. Sidang
ke-39 GBC Malindo ini juga merupakan forum yang sangat penting dan
strategis dalam memelihara dan meningkatkan hubungan kedua negara.
GBC Malindo menjadi wadah strategis
untuk memfasilitasi kepentingan nasional kedua negara. “Seperti kita
saksikan dari susunan delegasi GBC Malindo yang mencakup bidang-bidang
Operasi dan Non-operasi, serta mencakup aspek security dan prosperity menggambarkan penting dan strategisnya forum ini”ungkap Menhan RI.
Sumber : DMC
Yg berantakan, nggk terurus, acak kadut itu malah indonesia. Malaysia setahu aku, malah sebaliknya. Bangun kesiangan, bung..
BalasHapusPak Pres diperbatasan di kalimantan dibuat Kodim, shg turunannya kan bersandar dr Kodim(mis,Koramilnya) dan keamanan pasti terjamin serta diikutkan Transmigrasi Purnawirawan/Masyarakat petani. Kesejahteraan perbatasan akan terjamin, penyrobotan tanah pasti tdk terjadi dan kedepannya akan menjadi contoh dunia dlm perbatasan.
BalasHapus