NIPAH-(IDB) : Terletak di garis terluar perbatasan Indonesia-Singapura, Pulau Nipah,
Riau, dijadikan percontohan pengamanan pulau terluar oleh TNI.
Menurut Kepala Pusat Kolunikasi Publik Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Mayjen TNI Hartind Asrin, Indonesia memiliki 92 pulau terluar, 12 di antaranya tak berpenghuni termasuk Pulau Nipah.
"Pulau yang berada di Selat Malaka ini dijaga satuan tugas (satgas) yang terdiri dari prajurit TNI Angkatan Laut (Marinir) dan TNI Angkatan Darat," ucapnya, saat kunjungan kerja ke Pulau Nipah, Riau, Rabu (10/10/2012).
Lebih lanjut ia katakan, segala hambatan yang masih dihadapi Satgas pengamanan perbatasan telah menjadi perhatian Kemenhan untuk dicarikan solusi.
"Di antaranya adalah penyediaan kapal di dermaga pulau itu untuk keperluan transportasi satgas. Sekarang kapal itu sudah dipesan berukuran 28 meter," ungkapnya.
Ia menambahkan, pemerintah akan menyempurnakan penyediaan listrik dengan memasang solar cell. "Kita juga akan bangun alat komunikasi, sehingga tidak lagi menggunakan sinyal dari Singapura," tegasnya.
Hartind menjelaskan, dalam pengelolaan wilayah di pulau seluas 60 hektare itu, pemerintah telah membagi dalam tiga kawasan. Wilayah pertama seluas 15 hektare di bagian utara untuk pertahanan. Wilayah kedua seluas 10 hektare di tengah untuk konservasi.
"35 hektare untuk zona ekonomi di bawah pengelolaan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)," urainya.
Untuk zona ekonomi, sambung Hartind, dimanfaatkan untuk menumbuhkan potensi Pulau Nipah dari segi ekonomi. "Tahun depan akan dibangun bunker bahan bakar untuk pusat pengisian bahan bakar kapal-kapal yang melintas. Kapal-kapal itu harus bayar," tandasnya.
Menurut Kepala Pusat Kolunikasi Publik Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Mayjen TNI Hartind Asrin, Indonesia memiliki 92 pulau terluar, 12 di antaranya tak berpenghuni termasuk Pulau Nipah.
"Pulau yang berada di Selat Malaka ini dijaga satuan tugas (satgas) yang terdiri dari prajurit TNI Angkatan Laut (Marinir) dan TNI Angkatan Darat," ucapnya, saat kunjungan kerja ke Pulau Nipah, Riau, Rabu (10/10/2012).
Lebih lanjut ia katakan, segala hambatan yang masih dihadapi Satgas pengamanan perbatasan telah menjadi perhatian Kemenhan untuk dicarikan solusi.
"Di antaranya adalah penyediaan kapal di dermaga pulau itu untuk keperluan transportasi satgas. Sekarang kapal itu sudah dipesan berukuran 28 meter," ungkapnya.
Ia menambahkan, pemerintah akan menyempurnakan penyediaan listrik dengan memasang solar cell. "Kita juga akan bangun alat komunikasi, sehingga tidak lagi menggunakan sinyal dari Singapura," tegasnya.
Hartind menjelaskan, dalam pengelolaan wilayah di pulau seluas 60 hektare itu, pemerintah telah membagi dalam tiga kawasan. Wilayah pertama seluas 15 hektare di bagian utara untuk pertahanan. Wilayah kedua seluas 10 hektare di tengah untuk konservasi.
"35 hektare untuk zona ekonomi di bawah pengelolaan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)," urainya.
Untuk zona ekonomi, sambung Hartind, dimanfaatkan untuk menumbuhkan potensi Pulau Nipah dari segi ekonomi. "Tahun depan akan dibangun bunker bahan bakar untuk pusat pengisian bahan bakar kapal-kapal yang melintas. Kapal-kapal itu harus bayar," tandasnya.
Sumber : Sindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar