Pages

Senin, Oktober 08, 2012

Korps Marinir Gelar Pasukan Latihan Armada Jaya XXXI/2012

SURABAYA-(IDB) : Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Achmad Faridz Vashington melaksanakan inspeksi personel dan material Pasukan Pendarat (Pasrat) yang akan dilibatkan dalam Latihan Armada Jaya XXXI/2012, Sabtu (6/10/12).

Gelar Pasukan tersebut dilaksanakan di Lapangan Kesatrian Marinir Supraptono Semarung Surabaya. 

Dalam kesempatan tersebut Dankormar berpesan agar prajurit dalam melaksanakan latihan dengan gembira dan serius serta mengutamakan keselamatan. Disamping keselamatan menjadi prioritas utama dan tentunya latihan harus berhasil dengan baik. 

Agar Latihan Armada Jaya XXXI/2012 berjalan aman dan berhasil maka selesai gelar pasukan dilanjutkan istighozah seluruh peserta latihan. Istigozah tersebut dipimpin oleh KH Abdus Shomad Bukhori yang juga Ketua MUI Jawa Timur Dalam kesempatan tersebut Dankormar didampingi Danpasmar- 1 Brigjen TNI (Mar) R Gatot Suprapto dimana dalam Latihan AJ XXXI/2012 juga bertindak sebagai Danpasrat 12.2.2 dan pejabat teras Komar lainnya.

Adapun personel pasrat dalam Latihan AJ XXXI/2012 berjumlah 1837 personel , dengan ranpur tank amfibi 12 tank, BTR 50 berjumlah 27 buah, KAPPA berjumlah 8 buah, BVP 2 berjumlah 2 buah,Roket Multi Laras RM 70 Grad berjumlah 2 buah, Roket Howitzer 105 mm berjumlah 6 buah.

1.837 Prajurit Marinir Terlibat Latihan Perang Armada Jaya XXXI

Sedikitnya 1.837 prajurit Korps Marinir terlibat dalam operasi amfibi atau pendaratan amfibi yang merupakan bagian dari latihan terbesar TNI AL yang bersandikan Latihan Armada Jaya XXXI/2012 di Sangatta, Kalimantan Timur.

Gelar kesiapan prajurit Korps Marinir yang juga dihadiri Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington tersebut telah diinspeksi secara langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno di dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Senin, (8/10).


Selain melibatkan 1.837 personel Korps Marinir, juga melibatkan 105 material tempur Korps Marinir yaitu Tank Amfibi PT 76, BMP-3F, LVT-7, BTR-50, BVP-2, KAPA, Roket Multi Laras RM 70 Grad, Meriam Howitzer 105 mm, perahu karet, ambulan, Komob, dan truck Liaz.


Dalam amanatnya, orang nomor satu di Angkatan Laut itu mengatakan, gelar pasukan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk pengecekan akhir kesiapan dan kebutuhan operasi baik personel maupun material.


Keberhasilan pelaksanaan latihan ini, lanjutnya, sangat tergantung pada kesiapan operasi yang sudah direncanakan, namun tentunya tuntutan untuk tetap menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi sebagai dampak perkembangan situasi dan kondisi di lapangan tetap harus dapat diantisipasi dan diwaspadai khususnya yang berkaitan dengan penembakan senjata strategis dihadapkan dengan perubahan kondisi alam.


Selain itu, fungsi komando dan pengendalian harus tegas serta melalui proses pengambilan keputusan yang cermat, cepat dan akurat dalam menyelesaikan permasalahan yang berkembang dilapangan, yang tidak kalah pentingnya yaitu acuan keselamatan dan keamanan baik personel maupun material tetap menjadi yang utama untuk dilakukan.


“Mari kita laksanakan latihan Armada Jaya XXXI tahun 2012 ini dengan sungguh-sungguh, kita jawab dan kita tampilkan secara profesional segala kepercayaan yang telah diberikan oleh pemerintah serta seluruh rakyat Indonesia kepada TNI AL,” tegasnya.


Pada tahap gladi lapangan latihan Armada Jaya XXXI ini, kekuatan yang dikerahkan secara kwantitas melibatkan sebagian besar kekuatan yang dimiliki TNI AL, sedangkan secara kwalitas bahwa kekuatan yang dilibatkan merupakan kekuatan yang telah dipersiapkan untuk melaksanakan operasi, sehingga diharapkan pelaksanaan latihan Armada Jaya tahun 2012 ini akan lebih baik dari latihan-latihan Armada Jaya sebelumnya.


Sebelum mengakhiri amanatnya, Kepala Staf Angkatan Laut menyampaikan beberapa penekanan untuk dipedomani dalam melaksanakan gladi lapangan : 

Pertama : Melaksanakan dan mengikuti kegiatan latihan ini dengan sebaik-baiknya sehingga tujuan dan sasaran latihan dapat tercapai secara maksimal. 

Kedua : Menyiapkan fisik, mental dan kemampuan pola pikir untuk menguji kemampuan dan naluri tempur prajurit TNI AL guna meningkatkan kesiapsiagaan sistem kesenjataan armada terpadu dan prajurit yang profesional.

Ketiga : Mempertahankan kesiapan kondisi teknis Alutsista melalui perhub jaga dengan selalu memperhatikan kondisi alam dan cuaca serta melaksanakan setiap serial latihan sesuai dengan disiplin dan prosedur yang berlaku.

Keempat : mengefektifkan fungsi komando dan pengendalian serta mematuhi kebijakan Panglima TNI dalam mendukung pelaksanaan latihan khususnya dalam pelaksanaan uji coba penembakan senjata strategis.

Kelima : Mengutamakan keamanan material dan keselamatan personel, junjung tinggi zero accident serta hindari kerusakan didaerah latihan yang dapat merugikan masyarakat.




Sumber : Kormar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar