JAKARTA-(IDB) : Kemurahan hati Amerika Serikat (AS) dengan membanjiri Indonesia dengan
berbagai tawaran bantuan persenjataan belakangan mendapat perhatian dari
banyak kalangan. Sebab sikap AS yang mendadak murah hati kepada
Indonesia ditenggarai memiliki agenda tersembunyi.
Kepada itoday, Rabu (26/9), pengamat pertahanan, Rizal Darma Putra menilai bantuan senjata AS kepada Indonesia untuk mempersempit kesenjangan teknologi persenjataan dengan negara di kawasan ASEAN seperti Thailand, Malaysia, Singapuran dan Vietnam. Hal itu dilakukan agar Indonesia dapat ikut serta dan saling melengkapi ketika akan menggelar senjata di kawasan, atau join military operation.
“Join millitary operation antar negara ASEAN memang disiapkan AS untuk menghadapi Cina di Laut Cina Selatan, itu hidden agendanya, “ ungkap Rizal.
Namun demikian, untuk menyembunyikan agenda rahasia itu, yang dimunculkan di permukaan adalah terjadinya perlombaan senjata di kawasan ASEAN, seiring dengan perkembangan ekonomi dan konflik regional, dimana masing-masing negara memperkuat pertahanannya, dan itu memicu pembelajaan alutsista di negara ASEAN.
“Apakah arm race itu hanya kebetulan? Saya melihat ada suatu pola untuk membangun kekuatan militer yang relatif setara di antara negara-negara ASEAN, untuk mempermudah bilamana dibutuhkan join military operation, “ jelasnya.
Kepada itoday, Rabu (26/9), pengamat pertahanan, Rizal Darma Putra menilai bantuan senjata AS kepada Indonesia untuk mempersempit kesenjangan teknologi persenjataan dengan negara di kawasan ASEAN seperti Thailand, Malaysia, Singapuran dan Vietnam. Hal itu dilakukan agar Indonesia dapat ikut serta dan saling melengkapi ketika akan menggelar senjata di kawasan, atau join military operation.
“Join millitary operation antar negara ASEAN memang disiapkan AS untuk menghadapi Cina di Laut Cina Selatan, itu hidden agendanya, “ ungkap Rizal.
Namun demikian, untuk menyembunyikan agenda rahasia itu, yang dimunculkan di permukaan adalah terjadinya perlombaan senjata di kawasan ASEAN, seiring dengan perkembangan ekonomi dan konflik regional, dimana masing-masing negara memperkuat pertahanannya, dan itu memicu pembelajaan alutsista di negara ASEAN.
“Apakah arm race itu hanya kebetulan? Saya melihat ada suatu pola untuk membangun kekuatan militer yang relatif setara di antara negara-negara ASEAN, untuk mempermudah bilamana dibutuhkan join military operation, “ jelasnya.
Sumber : Itoday
Tidak ada komentar:
Posting Komentar