BANYUWANGI-(IDB) : PT Lundin Industry Invest, produsen kapal perang siluman KRI KLewang
jenis trimaran, menyebut kapal buatannya sudah didesain anti terbakar.
Namun pengerjaan kapal senilai Rp 114 miliar itu belum rampung 100
persen.
Direktur PT Lundin, Lizza Lundin menjelaskan, teknologi KRI Klewang sebenarnya dilengkapi springkel yang dapat keluar otomatis bila terjadi kebakaran. Namun saat terbakar, alat tersebut belum terpasang sepenuhnya di Kapal Cepat Rudal (KCR) yang terbuat dari komposit tersebut.
"Kemarin pekerja masih memasang mesin, elektrik dan lainnya. Karena Kapal belum selesai sepenuhnya," jelas Lizza, saat jumpa pers di kantornya, Sabtu (29/09/2012).
Meski pengerjaannya belum selesai, TNI AL meminta supaya KRI Klewang segera diujicoba, Jumat (28/09/2012) sore kemarin. Sebab itu, PT Lundin mengerahkan sekitar 30 pekerjanya segera memasang sejumlah mesin dan listrik.
Dalam proses pengerjaan itulah akhirnya terjadi kebakaran. Diduga api ditimbulkan karena korsleting saat instalasi listrik dari darat ke kapal. Dari kejadian itu KRI Klewang ludes terbakar sebelum sempat diujicoba. Kejadian ini masih dalam penyelidikan pihak PT Lundin.
Direktur PT Lundin, Lizza Lundin menjelaskan, teknologi KRI Klewang sebenarnya dilengkapi springkel yang dapat keluar otomatis bila terjadi kebakaran. Namun saat terbakar, alat tersebut belum terpasang sepenuhnya di Kapal Cepat Rudal (KCR) yang terbuat dari komposit tersebut.
"Kemarin pekerja masih memasang mesin, elektrik dan lainnya. Karena Kapal belum selesai sepenuhnya," jelas Lizza, saat jumpa pers di kantornya, Sabtu (29/09/2012).
Meski pengerjaannya belum selesai, TNI AL meminta supaya KRI Klewang segera diujicoba, Jumat (28/09/2012) sore kemarin. Sebab itu, PT Lundin mengerahkan sekitar 30 pekerjanya segera memasang sejumlah mesin dan listrik.
Dalam proses pengerjaan itulah akhirnya terjadi kebakaran. Diduga api ditimbulkan karena korsleting saat instalasi listrik dari darat ke kapal. Dari kejadian itu KRI Klewang ludes terbakar sebelum sempat diujicoba. Kejadian ini masih dalam penyelidikan pihak PT Lundin.
Sumber : Detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar