Pages

Senin, Agustus 06, 2012

Fateh 110, Mimpi Buruk AS dan Israel

TEHRAN-(IDB) : Iran mampu mencapai teknologi rudal-rudal dengan daya tempuh 2.000 kilometer yang dapat menjangkau wilayah Palestina pendudukan (Israel). Akan tetapi para pejabat Republik Islam menyatakan bahwa untuk sementara ini Tehran tidak memerlukan jenis rudal dengan daya tempuh seperti itu. Rudal-rudal yang ada saat ini sudah dapat menjawab tuntutan Iran.
 
Untuk saat ini, Fateh 110, menjadi rudal balistik andalan Iran. Rudal ini memiliki keakuratan tinggi dengan prediksi tingkat kemelesetan hanya sampai 10 meter. Rudal tersebut juga dapat digunakan menghancurkan sistem perisai rudal dan sistem radar musuh di kawasan. Dengan hulu ledak yang mencapai setengah ton, rudal Fateh 110 menjadi mimpi buruk bagi pangkalan dan pusat-pusat strategis Amerika Serikat di sekitar Iran.
 
Tipe laut rudal ini bernama Khalij-e Fars yang termasuk jenis rudal supersonik Iran dan mampu menarget kapal-kapal besar musuh dan juga pangkalan-pangkalan Amerika di kawasan (terdekat berjarak 70 kilometer dari perbatasan Iran dan yang terjauh 120 kilometer).
 
Fateh 110, masuk dalam barisan rudal balistik strategis jarak pendek dengan daya jelajah mencapai 300 kilometer. Menggunakan motor satu tahap dan bahan bakar padat, Fateh 110 adalah tipe terbaru dari rudal yang telah dikembangkan 10 tahun lalu sejak generasi pertamanya diproduksi.
 
Pada generasi sebelumnya, fitur-fitur konvensional seperti kecepatan pengoperasian dan peluncuran, kekuatan destruksi, dan keakuratan, telah terbukti. Namun sekarang selain fitur-fitur tersebut, Iran menambahkan kemampuan rudal Fateh 110 untuk menghancurkan berbagai tipe target di laut dan darat. Keunggulan lain Fateh 110 adalah memiliki sistem pendeteksi built-in dalam membantu  meningkatkan kontrol dan keakuratannya. Rudal ini telah diuji coba dan terbukti bahwa tingkat kemungkinan kemelesetannya hanya sampai 10 meter.
 
Alasan mengapa Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel dalam beberapa tahun terakhir berupaya memasang dan meningkatkan kemampuan sistem radar dan anti-rudalnya, sejatinya harus ditelusuri dalam perkembangan pesat yang dicapai Republik Islam di bidang ini. Khususnya Israel yang sudah pernah merasakan mimpi buruk penembakan roket dan rudal jarak dekat Hizbullah Lebanon pada Perang 33 Hari, mereka mengetahui dengan baik apa makna dari kemajuan Iran di bidang ini.
 
Dengan ditembakkannya rudal dari Iran menuju target-target Amerika dan Israel, sistem perisai rudal musuh akan melacak dan mengirim informasi terkait rute, daya tempuh dan targetnya akan kepada sistem anti-rudal untuk kemudian diambil langkah-langkah penangkalan. Namun proses tersebut belum diujicoba dengan rudal Iran. Rezim Zionis pernah berusaha mencoba mensimulasikannya dan gagal.
 
Terkait hal ini, para pejabat angkatan bersenjata Iran berulangkali menekankan bahwa sistem-sistem perisai rudal musuh tidak akan mampu berbuat menghadapi penembakan rudal secara massif dari Republik Islam Iran. Militer Iran juga telah menyusun berbagai skenario untuk melumpuhkan sistem perisai anti-rudal musuh dan akan membuktikan ketidakefektifan sistem tersebut ketika perang.  
 
Belum selesai, Brigjen Amir Ali Hajizadeh, Panglima Angkatan Udara Pasdaran (IRGC) beberapa waktu lalu menyatakan bahwa dalam waktu dekat Iran akan memperkenalkan rudal balistik siluman baru yang dapat menjangkau target di radius 300 kilometer.
 
Israel yang bahkan tidak mampu mengalahkan Hizbullah Lebanon dalam Perang 33 Hari, kini berkoar akan menyerang Iran jika sanksi dan tekanan tidak mampu memaksa Republik Islam Iran menghentikan program nuklirnya. Fateh 110 menjawab klaim dan ancaman rezim Zionis.


Sumber : Irib

3 komentar:

  1. perkembangan pertahanan iran uda jauh meninggalkan indonesia.
    Betta Fighter Community

    BalasHapus
  2. Pada akhirnya yang tersurat dalam AL-Quran akan terjadi,Kehancuran untuk kaum yahudi. AMIN

    BalasHapus