SEMARANG-(IDB) : Pasukan satuan tugas pengamanan diberangkatkan ke perbatasan negara Indonesia dan Papua Nugini untuk menggantikan pasukan yang bertugas sebelumnya dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Satgas pengamanan perbatasan Indonesia-Papua Nugini yang diberangkatkan ini berasal dari batalyon di jajaran Kodam I/Bukit Barisan, Kodam II/Sriwijaya, dan Kodam IV/Diponegoro," kata Inspektur Jenderal TNI Mayjen TNI Geerhan Lantara di Semarang, Jumat.
Pasukan pengamanan perbatasan tersebut diberangkatkan ke Papua dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dengan diangkut menggunakan KRI Tanjung Kambani dan KRI Banjarmasin dan akan bertugas selama enam bulan untuk menggantikan pasukan sebelumnya.
Geerhan meminta kepada prajurit yang akan bertugas menjaga perbatasan Indonesia-Papua Nugini menjunjung tinggi kehormatan dan kepercayaan negara yang diemban melalui unjuk prestasi kinerja dan dedikasi yang tinggi dengan tetap memperhatikan prosedur tetap.
Prajurit juga harus memegang pedoman tugas diantaranya adalah memelihara dan meningkatkan terus keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, menanamkan dalam diri masing-masing prajurit bahwa tugas yang diberikan merupakan kehormatan, kebanggaan, dan harga diri.
"Oleh karena itu laksanakan tugas dengan penuh kedisiplinan dan dedikasi tinggi serta loyalitas sesuai jatidiri dan identitas prajurit Sapta Marga sejati," ujarnya.
Khusus kepada komandan satgas pengamanan perbatasan, kata dia, diperintahkan untuk memahami analisa daerah operasi dan kecenderungannya serta mekanisme serta prosedur pelibatan yang berlaku karena penting untuk keberhasilan pelaksanaan tugas satuan di tiap perbatasan.
Menurut dia, adanya isu gangguan dari kelompok separatis yang memanfaatkan wilayah perbatasan Papua Nugini sebagai basis perlindungan, baik sebagai wilayah pelarian maupun sebagai basis tuntutan pemisahan diri dari NKRI harus diwaspadai.
"Kelompok separatis memanfaatkan kesenjangan di daerah-daerah yang tidak terawasi untuk mencoba mengganggu keutuhan dan kedaulatan NKRI," katanya.
"Satgas pengamanan perbatasan Indonesia-Papua Nugini yang diberangkatkan ini berasal dari batalyon di jajaran Kodam I/Bukit Barisan, Kodam II/Sriwijaya, dan Kodam IV/Diponegoro," kata Inspektur Jenderal TNI Mayjen TNI Geerhan Lantara di Semarang, Jumat.
Pasukan pengamanan perbatasan tersebut diberangkatkan ke Papua dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dengan diangkut menggunakan KRI Tanjung Kambani dan KRI Banjarmasin dan akan bertugas selama enam bulan untuk menggantikan pasukan sebelumnya.
Geerhan meminta kepada prajurit yang akan bertugas menjaga perbatasan Indonesia-Papua Nugini menjunjung tinggi kehormatan dan kepercayaan negara yang diemban melalui unjuk prestasi kinerja dan dedikasi yang tinggi dengan tetap memperhatikan prosedur tetap.
Prajurit juga harus memegang pedoman tugas diantaranya adalah memelihara dan meningkatkan terus keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, menanamkan dalam diri masing-masing prajurit bahwa tugas yang diberikan merupakan kehormatan, kebanggaan, dan harga diri.
"Oleh karena itu laksanakan tugas dengan penuh kedisiplinan dan dedikasi tinggi serta loyalitas sesuai jatidiri dan identitas prajurit Sapta Marga sejati," ujarnya.
Khusus kepada komandan satgas pengamanan perbatasan, kata dia, diperintahkan untuk memahami analisa daerah operasi dan kecenderungannya serta mekanisme serta prosedur pelibatan yang berlaku karena penting untuk keberhasilan pelaksanaan tugas satuan di tiap perbatasan.
Menurut dia, adanya isu gangguan dari kelompok separatis yang memanfaatkan wilayah perbatasan Papua Nugini sebagai basis perlindungan, baik sebagai wilayah pelarian maupun sebagai basis tuntutan pemisahan diri dari NKRI harus diwaspadai.
"Kelompok separatis memanfaatkan kesenjangan di daerah-daerah yang tidak terawasi untuk mencoba mengganggu keutuhan dan kedaulatan NKRI," katanya.
Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar