CILACAP-(IDB) : Sebanyak 169 personel Kopassus termasuk 4 personel dari Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja (RCAF) berhasil lolos dalam pendidikan Kursus Komando Angkatan 92 di Pantai Permisan, Cilacap, Jawa Tengah, pada Minggu (29/7/2012). Upacara penutupan dilakukan langsung oleh Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus Mayjen TNI Agus Sutomo.
Dalam amanatnya, Agus mengatakan, tidak semua prajurit didik berhasil menjadi Prajurit Komando. Oleh karena itu, setiap prajurit harus bisa bersyukur dan melihat tantangan ke depan.
"Prajurit Komando yang telah dilatih secara khusus maka para prajurit harus mampu menjawab tantangan tugas, seiring dengan bertambahnya tanggung jawab menghadapi kompleksitas dalam tantangan tugas," kata Agus, Minggu (29/7/2012), seperti yang tertulis dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.
Ia berharap agar seluruh prajurit Kopassus di mana pun berada dan bertugas selalu berupaya untuk memberi arti dan peduli terhadap lingkungannya serta memberi solusi terhadap berbagai permasalahan.
Selain itu, prajurit Kopassus harus selalu berlatih dan berlatih untuk mencapai berprestasi demi keharuman korps baret merah.
Adapun, penutupan pendidikan ini ditandai dengan Serangan Regu Komando (Seruko) yang dilaksanakan pada waktu fajar di Pantai Permisan yang merupakan rangkaian kegiatan terakhir dari keseluruhan tahapan Pendidikan Kursus Komando. Pendidikan yang telah berlangsung selama tujuh bulan tersebut terbagi menjadi tiga tahap yakni tahap basis, tahap gunung hutan, tahap rawa laut.
Pendidikan Kursus Komando Angkatan 92 ini telah berhasil meluluskan 169 personel termasuk 4 personel dari Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja (RCAF). Keluar sebagai peserta didik terbaik antara lain Perwira terbaik Letda Inf Denny Sopyan, Bintara terbaik Serda Bambang SB, dan Tamtama terbaik Prada Anas Rifai. Upacara penutupan juga dihadiri oleh Athan Kamboja, para pejabat teras Kopassus dan pejabat Muspida serta orangtua siswa.
Dalam amanatnya, Agus mengatakan, tidak semua prajurit didik berhasil menjadi Prajurit Komando. Oleh karena itu, setiap prajurit harus bisa bersyukur dan melihat tantangan ke depan.
"Prajurit Komando yang telah dilatih secara khusus maka para prajurit harus mampu menjawab tantangan tugas, seiring dengan bertambahnya tanggung jawab menghadapi kompleksitas dalam tantangan tugas," kata Agus, Minggu (29/7/2012), seperti yang tertulis dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.
Ia berharap agar seluruh prajurit Kopassus di mana pun berada dan bertugas selalu berupaya untuk memberi arti dan peduli terhadap lingkungannya serta memberi solusi terhadap berbagai permasalahan.
Selain itu, prajurit Kopassus harus selalu berlatih dan berlatih untuk mencapai berprestasi demi keharuman korps baret merah.
Adapun, penutupan pendidikan ini ditandai dengan Serangan Regu Komando (Seruko) yang dilaksanakan pada waktu fajar di Pantai Permisan yang merupakan rangkaian kegiatan terakhir dari keseluruhan tahapan Pendidikan Kursus Komando. Pendidikan yang telah berlangsung selama tujuh bulan tersebut terbagi menjadi tiga tahap yakni tahap basis, tahap gunung hutan, tahap rawa laut.
Pendidikan Kursus Komando Angkatan 92 ini telah berhasil meluluskan 169 personel termasuk 4 personel dari Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja (RCAF). Keluar sebagai peserta didik terbaik antara lain Perwira terbaik Letda Inf Denny Sopyan, Bintara terbaik Serda Bambang SB, dan Tamtama terbaik Prada Anas Rifai. Upacara penutupan juga dihadiri oleh Athan Kamboja, para pejabat teras Kopassus dan pejabat Muspida serta orangtua siswa.
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar