TEHRAN-(IDB) : Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menguji coba rudal terbaru mereka, The Great Prophet 7. Uji coba ini ditujukan untuk menunjukkan kekuatan dan kesiapan Iran menghadapi segala bentuk ancaman.
Komandan Divisi Kedirgantaraan IRGC, Brigjen Amir Ali Hajizadeh, mengatakan uji coba ini dimulai pada Senin kemarin dan berlangsung selama tiga hari. Rudal jarak jauh, menengah, dan pendek, ditempatkan di berbagai wilayah di Iran.
Rudal-rudal itu diluncurkan menuju target di Gurun Semnan, di wilayah utara. "Dengan menembakkan rudal ke basis-basis simulasi, komandan kami akan menilai ketepatan dan efektivitas hulu ledak yang terpasang pada rudal," kata Hajizadeh seperti dikutip Press TV.
Komandan Divisi Kedirgantaraan IRGC, Brigjen Amir Ali Hajizadeh, mengatakan uji coba ini dimulai pada Senin kemarin dan berlangsung selama tiga hari. Rudal jarak jauh, menengah, dan pendek, ditempatkan di berbagai wilayah di Iran.
Rudal-rudal itu diluncurkan menuju target di Gurun Semnan, di wilayah utara. "Dengan menembakkan rudal ke basis-basis simulasi, komandan kami akan menilai ketepatan dan efektivitas hulu ledak yang terpasang pada rudal," kata Hajizadeh seperti dikutip Press TV.
Hajizadeh menambahkan, uji coba ini merupakan pesan untuk negara-negara yang selama ini memusuhi negaranya. Pesan itu adalah Iran bertekad melawan dan siap membalas setiap ancaman yang berpotensi merusak. "Jika terjadi insiden, rudal Iran akan turun menyerang mereka seperti guntur," tegasnya.
Hajizadeh mengatakan, pada akhir latihan, jet tempur dan pembom tanpa awak IRGC akan membombardir target yang telah ditentukan.
Hajizadeh mengatakan, pada akhir latihan, jet tempur dan pembom tanpa awak IRGC akan membombardir target yang telah ditentukan.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Iran, Ahmad Vahidi, mengumumkan kemajuan pengembangan dan pembuatan sistem pertahanan rudal dari Rusia S-300. Rudal itu dikembangkan dengan nama Bavar (Kepercayaan) 373. Militer Iran mengklaim hasil pengembangan itu lebih hebat dari S-300 Rusia.
Iran telah menandatangani kontrak senilau US800 juta dengan Rusia pada 2007 untuk mendapatkan sistem pertahanan rudal. Lima S-300PMU telah dikirim ke Teheran. Namun, pada 22 September 2010, Rusia menghentikan pengiriman itu karena larangan sebagaimana tertera pada Resolusi PBB tahun 1929.
Sumber : Vivanews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar