MANILA-(IDB) : Filipina bertekad untuk tidak akan mundur dari sengketa di Laut China Selatan, dengan memperkuat pertahanan militer negara itu.Tekad ini disampaikan Presiden Benigno Aquino di hadapan anggota parlemen negara itu pada Senin (23/7).
Aquino mengumumkan negaranya akan segera mendapatkan lebih dari 40 pesawat militer baru,termasuk helikopter serang dan dua pesawat kargo yang diperbarui serta kapal untuk pertahanan maritim. Adapun senjata lainnya akan dikirim dalam dua tahun ke depan, guna memperkuat militer Filipina di tengah ketegangan dalam sengketa wilayah di Laut China Selatan. “Kapal angkatan laut melambangkan kemampuan Filipina untuk melindungi, berjuang, dan menjaga kepentingan seluruh negara,” papar Aquino, seperti dikutip philippinenews. com.
Tambahan kekuatan baru ini juga untuk meningkatkan pertahanan militer Filipina sudah mencapai Teluk Manila. “Kerja sama militer Filipina dengan AS telah membuat Washington memberikan dana sebesar USD30 juta, untuk membantu melindungi pantai sejauh 36.000 kilometer dari garis pantai negara itu,” tegas Aquino, dikutip Washington Post. Meski bertekad meningkatkan pertahanan militer negaranya, Aquino tetap menekankan bahwa Filipina berharap mendapatkan solusi damai dengan China.
Ketegangan antara Filipina dan China meletus pada April, ketika kedua negara saling mengklaim wilayah di Laut China Selatan.Di China,wilayah ini disebut dengan Pulau Huangyan, sementara di Filipina dikenal dengan sebutan Bajo de Masinloc. Laut China Selatan memiliki kekayaan sumber daya mineral atau disebut dengan Kepulauan Spratly.
Pidato ini disampaikan Aquino saat China telah sepakat untuk mendirikan garnisun atau kelompok pasukan di kawasan pulau-pulau yang disengketakan. China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan dan sering kali terlibat persengketaan dengan tetangganya. Filipina juga memiliki klaim atas sebagian wilayah lautan itu.
Aquino mengumumkan negaranya akan segera mendapatkan lebih dari 40 pesawat militer baru,termasuk helikopter serang dan dua pesawat kargo yang diperbarui serta kapal untuk pertahanan maritim. Adapun senjata lainnya akan dikirim dalam dua tahun ke depan, guna memperkuat militer Filipina di tengah ketegangan dalam sengketa wilayah di Laut China Selatan. “Kapal angkatan laut melambangkan kemampuan Filipina untuk melindungi, berjuang, dan menjaga kepentingan seluruh negara,” papar Aquino, seperti dikutip philippinenews. com.
Tambahan kekuatan baru ini juga untuk meningkatkan pertahanan militer Filipina sudah mencapai Teluk Manila. “Kerja sama militer Filipina dengan AS telah membuat Washington memberikan dana sebesar USD30 juta, untuk membantu melindungi pantai sejauh 36.000 kilometer dari garis pantai negara itu,” tegas Aquino, dikutip Washington Post. Meski bertekad meningkatkan pertahanan militer negaranya, Aquino tetap menekankan bahwa Filipina berharap mendapatkan solusi damai dengan China.
Ketegangan antara Filipina dan China meletus pada April, ketika kedua negara saling mengklaim wilayah di Laut China Selatan.Di China,wilayah ini disebut dengan Pulau Huangyan, sementara di Filipina dikenal dengan sebutan Bajo de Masinloc. Laut China Selatan memiliki kekayaan sumber daya mineral atau disebut dengan Kepulauan Spratly.
Pidato ini disampaikan Aquino saat China telah sepakat untuk mendirikan garnisun atau kelompok pasukan di kawasan pulau-pulau yang disengketakan. China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan dan sering kali terlibat persengketaan dengan tetangganya. Filipina juga memiliki klaim atas sebagian wilayah lautan itu.
Sumber : Sindo
0 komentar:
Posting Komentar