SURABAYA-(IDB) : Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin meninjau produksi sejumlah alutsista di PT PAL Indonesia (Persero) karena ingin meningkatkan pengawasan sebagai program modernisasi alutsista di Tanah Air.
"Kunjungan kami hari ini merupakan rangkaian agenda kerja yang sebelumnya telah dilaksanakan di PT Palindo Marine Shipyard Batam," katanya, ditemui dalam kunjungan kerjanya di PT PAL Indonesia (Persero), di Surabaya, Selasa.
Tujuan kegiatan tersebut, jelas dia, guna mengawasi produksi sejumlah alutsista yang sedang dibangun sebagai salah satu program modernisasi alutsista.
"Oleh karena itu, kini PT PAL sedang membangun tiga unit KCR 60 M, dua unit kapal tunda 2.400 HP milik TNI AL, dan empat unit LCU pesanan TNI AL," katanya.
Sementara, tambah dia, delapan unit LCVP telah diselesaikan dan diserahkan pada tanggal 19 April 2012 kepada TNI AL. Mengenai kesiapan PT PAL dalam pembangunan alutsista juga dilakukan dengan strategi perbaikan kinerja di mana untuk proses bisnis maka perusahaan tersebut telah melaksanakan persiapan fokus bisnis untuk alutsista.
"Bahkan, menerapkan 'revenue mix' dan integrasi IT dalam proses produksi serta proses kontrol internal," katanya.
Untuk utilisasi sumber daya, kata dia, direalisasikan dengan "re-grouping" dan sentralisasi fungsi organisasi, penetapan PMO dan integrasi perangkat lunaknya, serta pelaksanaan investasi strategis untuk peningkatan kapasitas produksi, sumber daya manusia, dan IT.
"Perbaikan fasilitas dan utilitas serta sarana bengkel di PT PAL memiliki target kapasitas bengkel mencapai 600 ton/bulan. Asumsinya bisa membangun enam unit kapal per tahun yakni sekelas FPB 38 sebanyak dua unit dan sekelas KCR 60 meter sebanyak empat unit," katanya.
Di samping itu, lanjut dia, PT PAL juga memiliki Divisi Desain yang merancang kapal yang dibangun terutama alutsista dan perusahaan itu siap sebagai "Lead Integrator" pembangunan alutsista serta fasilitas bengkel yang terintegrasi.
Pada kesempatan tersebut, Wamenhan didampingi Irjen Kemhan Laksdya TNI Sumartono, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksdya TNI Marsetio, Kabaranahan Kemhan Mayjen TNI Ediwan Prabowo, serta sejumlah pejabat Kemhan, Mabes TNI, dan angkatan.
Wamenhan : PT. PAL Harus Bersiap Diri Transfer Of Technologi
Dengan menggeliatnya industri pertahanan dalam negeri saat ini, PT PAL Indonesia (Persero) untuk jangka waktu menengah harus menyiapkan diri agar dapat melakukan Transfer of Technology (ToT), sehingga tercipta kemandirian industri pertahanan khususnya bidang kemaritiman.
Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di sela-sela kunjungan ke PT. PAL Indonesia (Persero), Selasa (29/5) di Surabaya setelah sehari sebelumnya mengunjungi Pulau Nipa dan PT Palindo Marine Shipyard di Batam, Senin (28/5).
Transfer of Technology dimaksud kata Wamenhan menjelaskan, terkait dengan adanya pencapaian target bahwa PT. PAL Indonesia (Persero) harus mampu membangun kapal perang jenis Perusak Kawal Rudal (PKR) dan kapal selam untuk TNI AL.“PT. PAL harus menyiapkan teknisi-teknisi yang professional sejak dini. Pemerintah juga akan mensupport dan mengirimkan teknisi-teknisi handal ke Belanda dan Korea Selatan “ Ungkap Wamenhan.
Dengan adanya tuntutasn dan tantangan tersebut, Wamenhan lebih jauh menjelaskan PT. PAL Indonesia (Persero) juga harus memiliki komitmen dan sikap jemput bola dengan melakukan berbagai perbaikan khususnya dalam hal perbaikan kinerja maupun optimalisasi produksi baik pada lini desain sampai dengan produksi.
Terlebih tahun 2010 – 2014 merupakan era kebangkitan industri pertahanan dalam negeri, dimana pemerintah banyak memberikan peluang, baik kepada industri pertahanan negara maupun swasta.
Sementara itu, Dirut PT PAL Persero M. Firmansyah Arifin menyampaikan bahwa instansinya saat ini sudah memiliki kesiapan dalam pembangunan Alutsista yaitu dengan strategi perbaikan kinerja, dimana proses bisnis PT . PAL persero telah melaksanakan persiapan fokus bisnis untuk Alutsista dan menetapkan revenue mix dan integrasi IT ke dalam proses produksi maupun proses control internal.
Dalam Kunjungan kerjanya ke PT. PAL Indonesia (Persero), Wamenhan yang didampingi Irjen Kemhan Laksdya TNI Sumartono, Wakasal Laksdya TNI Marsetio, sejumlah pejabat Kemhan, Mabes TNI dan Angkatan tersebut, juga berkesempatan menaiki Landing Craft Utility (LCU) produksi PT PAL di sekitar selat Madura dan melakukan manuver diantaranya menggunakan kecepatan mencapai 40 knot dan manuver 360 derajat.
Sumber : DMC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar