MALANG-(IDB) : Tentara Nasional Indonesia dan U.S Army Pacific (USARPAC) menjalin kerja sama terkait operasi tanggap (penanggulangan) bencana melalui program Pacific Resilience Disaster Response Expert Exchange (DREE).
USARPAC Command Col William Holling Sworth, Senin, mengemukakan, peningkatan kemampuan dalam pelatihan yang digelar di Malang, Jawa Timur, selama empat hari (21/5--24/5) ini untuk memperluas kemampuan TNI dan U.S Army dalam upaya penyelamatan, baik jiwa maupun materi (properti).
"Ada empat hal yang akan kami bahas secara khusus dalam pelatihan ini, yakni meningkatkan komunikasi secara intensif untuk saling memahami antara TNI dengan USARPAC, meningkatkan kemampuan operasi bersama jika terjadi bencana," katanya kepada sejumlah wartawan sebelum pembukaan DREE di Malang.
Selain itu, lanjutnya, juga difokuskan pada bencana meletusnya gunung berapi, dan sebelumnya juga ada pelatihan bencana gempa bumi dan tsunami serta memperkuat hubungan TNI--U.S Army, pemerintah dalam menangani bencana yang lebih baik.
Ia mengakui, dalam pelatihan selama empat hari tersebut memang difokuskan pada Gunung Semeru. Namun demikian, pihaknya juga tetap memberikan perhatian terhadap gunung-gunung atau bencana lainnya.
William mengakui, TNI dan SAR Indonesia memiliki kemampuan dan pengalaman luar biasa dalam menangani dan mengevakuasi korban ketika ada bencana. Oleh karena itu, pelatihan selama empat hari tersebut juga sebagai "sharing" untuk belajar bersama dalam meningkatkan kemampuan.
Sementara Aster Kasdivif 2 Kostrad Letkol (Inf) Junaedi menambahkan, program DREE yang dikemas dalam pelatihan tersebut antara TNI dan U.S Army masih saling belajar untuk mencari konsep terbaik dalam menangani bencana alam di waktu-waktu mendatang.
"Melalui pelatihan yang nantinya akan ditutup dengan praktik di lapangan Rampal itu, kami masih sama-sama mencari konsep yang terbaik untuk menanggulangi bencana secara cepat dan tepat," tegasnya.
Kerja sama TNI--U.S Army Pacific yang digelar di Malang itu merupakan kerja sama tahun keenam. Dan, program tersebut diselenggarakan setiap tahun dengan topik yang berbeda.
USARPAC Command Col William Holling Sworth, Senin, mengemukakan, peningkatan kemampuan dalam pelatihan yang digelar di Malang, Jawa Timur, selama empat hari (21/5--24/5) ini untuk memperluas kemampuan TNI dan U.S Army dalam upaya penyelamatan, baik jiwa maupun materi (properti).
"Ada empat hal yang akan kami bahas secara khusus dalam pelatihan ini, yakni meningkatkan komunikasi secara intensif untuk saling memahami antara TNI dengan USARPAC, meningkatkan kemampuan operasi bersama jika terjadi bencana," katanya kepada sejumlah wartawan sebelum pembukaan DREE di Malang.
Selain itu, lanjutnya, juga difokuskan pada bencana meletusnya gunung berapi, dan sebelumnya juga ada pelatihan bencana gempa bumi dan tsunami serta memperkuat hubungan TNI--U.S Army, pemerintah dalam menangani bencana yang lebih baik.
Ia mengakui, dalam pelatihan selama empat hari tersebut memang difokuskan pada Gunung Semeru. Namun demikian, pihaknya juga tetap memberikan perhatian terhadap gunung-gunung atau bencana lainnya.
William mengakui, TNI dan SAR Indonesia memiliki kemampuan dan pengalaman luar biasa dalam menangani dan mengevakuasi korban ketika ada bencana. Oleh karena itu, pelatihan selama empat hari tersebut juga sebagai "sharing" untuk belajar bersama dalam meningkatkan kemampuan.
Sementara Aster Kasdivif 2 Kostrad Letkol (Inf) Junaedi menambahkan, program DREE yang dikemas dalam pelatihan tersebut antara TNI dan U.S Army masih saling belajar untuk mencari konsep terbaik dalam menangani bencana alam di waktu-waktu mendatang.
"Melalui pelatihan yang nantinya akan ditutup dengan praktik di lapangan Rampal itu, kami masih sama-sama mencari konsep yang terbaik untuk menanggulangi bencana secara cepat dan tepat," tegasnya.
Kerja sama TNI--U.S Army Pacific yang digelar di Malang itu merupakan kerja sama tahun keenam. Dan, program tersebut diselenggarakan setiap tahun dengan topik yang berbeda.
Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar