TEL AVIV-(IDB) : Duta Besar AS untuk Israel, Dan Shapiro, menegaskan, rencana serangan militer untuk menghentikan program nuklir Iran sudah siap dan tersedia apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.
Demikian ditegaskan Shapiro kepada Radio Tentara Israel, Kamis (17/5/2012). Meski demikian, Shapiro menambahkan, penyelesaian diplomatik dan penggunaan tekanan non-militer masih menjadi pilihan utama saat ini.
"Akan lebih baik untuk menyelesaikan masalah ini melalui jalur diplomatik dan melalui berbagai tekanan daripada penggunaan kekuatan militer," tutur Shapiro.
"Namun, itu tidak berarti bahwa opsi (militer) itu tidak tersedia, bahkan tidak hanya tersedia, tetapi sudah siap. Berbagai langkah perencanaan yang diperlukan sudah dilakukan untuk memastikan bahwa (serangan militer) siap (dilakukan)," tandas dia dalam wawancara yang direkam pada hari Selasa (15/5/2012).
Israel selama ini adalah negara yang paling agresif dalam melontarkan ancaman serangan militer untuk menghentikan paksa program nuklir Iran, yang ia yakini dilakukan Iran untuk membuat bom nuklir. Namun, para pengamat percaya, hanya kekuatan militer AS yang akan mampu menimbulkan kerusakan berarti pada fasilitas-fasilitas nuklir Iran.
Sementara itu, pembicaraan mengenai program nuklir Iran dengan enam negara kekuatan utama dunia (AS, Inggris, Perancis, China, Rusia, Jerman atau P5+1) akan dilanjutkan di Baghdad, Irak, 23 Mei nanti.
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar