JAKARTA-(IDB) : Komisi I DPR RI menyetujui hibah 6 Meriam Salute Gun untuk Pemerintah Republik Demokratik Timor Leste. Persetujuan hibah ini tercapai dalam rapat kerja Komisi I dengan pemerintah di Ruang Komisi I, Selasa (15/5).
Dalam raker yang dihadiri Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan wakilnya, Panglima TNI, dan pejabat Kementerian Luar Negeri itu, Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq mengatakan, terkait rencana hibah 6 Meriam Salute Gun ke Timur Leste, semua fraksi setuju.
"Dengan demikian, atas suara bulat, semua fraksi tidak ada yang keberatan atas hibah meriam ini ke Timor Leste, Komisi selanjutnya akan menyampaikan ke Pimpinan Dewan," ujar Mahfudz Siddiq.
Sementara itu, Menhan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Presiden SBY pada 19-20 Mei mendatang akan memenuhi undangan dari Pemerintah Timor Leste untuk menghadiri peringatan 10 tahun kemerdekaan negara tersebut dan pelantikan Presiden baru. "Sehingga hibah Meriam Salute Gun itu di antaranya akan dipergunakan Pemerintah Timor Leste untuk menyambut tamu negara untuk acara tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, pada Maret lalu, DPR juga telah menyetujui hibah aset negara berupa Meriam Salute Gun milik Kementerian Pertahanan kepada Papua New Guinea.
Dalam raker yang dihadiri Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan wakilnya, Panglima TNI, dan pejabat Kementerian Luar Negeri itu, Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq mengatakan, terkait rencana hibah 6 Meriam Salute Gun ke Timur Leste, semua fraksi setuju.
"Dengan demikian, atas suara bulat, semua fraksi tidak ada yang keberatan atas hibah meriam ini ke Timor Leste, Komisi selanjutnya akan menyampaikan ke Pimpinan Dewan," ujar Mahfudz Siddiq.
Sementara itu, Menhan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Presiden SBY pada 19-20 Mei mendatang akan memenuhi undangan dari Pemerintah Timor Leste untuk menghadiri peringatan 10 tahun kemerdekaan negara tersebut dan pelantikan Presiden baru. "Sehingga hibah Meriam Salute Gun itu di antaranya akan dipergunakan Pemerintah Timor Leste untuk menyambut tamu negara untuk acara tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, pada Maret lalu, DPR juga telah menyetujui hibah aset negara berupa Meriam Salute Gun milik Kementerian Pertahanan kepada Papua New Guinea.
Kemhan Melakukan Pengadaan 12 Meriam Pengganti Salute Gun
Meriam Salute Gun yang di hibah ke Timor Leste |
Persetujuan hibah enam meriam Salute Gun kepada pemerintah RDTL ini disampaikan Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq, dalam forum Raker Anggota Komisi I DPR dengan Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro dan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Selasa (15/5) di gedung DPR, Jakarta.
Sebelumnya, pada kesempatan Forum Raker tersebut, Menhan Purnomo Yusgiantoro, menyampaikan bahwa hibah dari enam meriam salute gun tersebut dalam rangka mendukung hari kemerdekaan Negara RDTL yang ke-10 yang akan dihadiri banyak tamu negara asing. Selain itu kegiatan hibah ini juga memiliki arti penting dalam menjaga hubungan Bilateral antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Timor Leste.
Lebih lanjut Menhan menjelaskan, TNI AD sebelumnya memiliki 18 pucuk meriam salut gun Kaliber 75 MM, yang berada di Batalion Armed VII di Bekasi. Ditambahkan Menhan Pemerintah Indonesia sebelumnya juga pernah melakukan hibah meriam salut gun kepada pemerintah Papua New Guinea (PNG) sejumlah 6 pucuk. Untuk itu, diungkapkan Menhan, dengan dihibahkannya kembali 6 pucuk meriam salut gun kepada pemerintah Timor Leste, maka TNI hingga kini memiliki 6 pucuk.
Sehubungan dengan hal tersebut, Menhan menuturkan pemerintah memiliki rencana untuk mengadakan kembali 12 pucuk meriam untuk jenis sama, yang mana rencananya ini telah dimasukan dalam anggaran penghematan APBN-P dan optimalisasi untuk tahun 2012.
Menhan mengharapkan adanya dukungan politik anggaran untuk merealisasikan target pemerintah dalam pencapaian modernisasi untuk mengganti 12 pucuk Meriam Salute Gun yang telah dihibahkan kepada dua negara tetangga tersebut.
Turut hadir dalam Raker tersebut, perwakilan dari pemerintah, Wamenhan, Sjafrie Sjamsoeddin, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Soeparno, Wakasad Letjen TNI Budiman, S.IP, Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, Yuri Thamrin, dan Sekjen Kemhan, Marsdya TNI Eris Herryanto.
Sumber : Jurnamen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar