ENTIKONG-(IDB) : Komandan Jenderal Kopasus, Mayjen TNI Wahyu Bawa Tenaya, Kamis (10/5) kemarin melakukan peninjauan ke tim ekspedisi subkorwil 02 Sanggau di Entikong. Kedatangan Danjen Kopasus disambut dengan upacara adat daerah setempat. Hadir dalam penyambutan tersebut Sekda Sanggau, Kajari, Dandim 1204 Sanggau, Bea Cukai Entikong dan unsur Muspida lainnya.
Camat Entikong, Markus dalam kesempatan itu mengatakan, bahwa untuk daerah perbatasan Entikong ada 4 desa yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Selain itu, ada 8 jalan tradisional yang digunakan sebagai jalan untuk hubungan internasional ke Malaysia."Masyarakat perbatasan sangat berharap agar infrastruktur kita menjadi lebih baik. Sejauh ini masih ada yang menggunakan jalan air. Infrastruktur diharapkan segera baik, sehingga tidak tergantung pada daerah tetangga," harapnya.
Dansubkorwil 02 Sanggau, Letkol CZI Ade Heri Kurniawan menyampaikan beberapa temuan dalam perjalanan ekspedisi yang sudah dilakukan selama 1,5 bulan. Tim yang bekerja dari berbagai latar belakang tersebut, nantinya akan membuat laporan terkait penemuan dan hasil Ekspedisi Khatulistiwa 2012. "Ada beberapa temuan flora dan fauna baru oleh tim ekspedisi, yang mungkin merupakan spesies baru dan jarang dijumpai," katanya.
Sekda Sanggau C. Aspandi menyampaikan, bahwa pemerintah daerah dalam hal pembangunan di perbatasan sudah menjadi prioritas. Perbatasan menjadi salah satu bagian pembangunan yang prioritas, sehingga Pemda akan selalu memperhatikan pemerataan pembangunan. "Pemerintah berharap banyak dengan pembangunan yang ada di perbatasan. Banyak potensi alam dan manusia yang harus dioptimalkan secara baik, demi kesejahteraan masyarakat," ujarnya. Danjen menambahkan, pembangunan tidak bsa berjalan secara sendiri. Tetapi harus dilakukan secara bersama. Wahyu mengajak agar elemen bangsa bisa belajar setiap saat, lakukan dengan sharing. "Kita selalu menyalahkan orang lain, sehingga kita tidak bisa maju,"singkatnya.
Camat Entikong, Markus dalam kesempatan itu mengatakan, bahwa untuk daerah perbatasan Entikong ada 4 desa yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Selain itu, ada 8 jalan tradisional yang digunakan sebagai jalan untuk hubungan internasional ke Malaysia."Masyarakat perbatasan sangat berharap agar infrastruktur kita menjadi lebih baik. Sejauh ini masih ada yang menggunakan jalan air. Infrastruktur diharapkan segera baik, sehingga tidak tergantung pada daerah tetangga," harapnya.
Dansubkorwil 02 Sanggau, Letkol CZI Ade Heri Kurniawan menyampaikan beberapa temuan dalam perjalanan ekspedisi yang sudah dilakukan selama 1,5 bulan. Tim yang bekerja dari berbagai latar belakang tersebut, nantinya akan membuat laporan terkait penemuan dan hasil Ekspedisi Khatulistiwa 2012. "Ada beberapa temuan flora dan fauna baru oleh tim ekspedisi, yang mungkin merupakan spesies baru dan jarang dijumpai," katanya.
Sekda Sanggau C. Aspandi menyampaikan, bahwa pemerintah daerah dalam hal pembangunan di perbatasan sudah menjadi prioritas. Perbatasan menjadi salah satu bagian pembangunan yang prioritas, sehingga Pemda akan selalu memperhatikan pemerataan pembangunan. "Pemerintah berharap banyak dengan pembangunan yang ada di perbatasan. Banyak potensi alam dan manusia yang harus dioptimalkan secara baik, demi kesejahteraan masyarakat," ujarnya. Danjen menambahkan, pembangunan tidak bsa berjalan secara sendiri. Tetapi harus dilakukan secara bersama. Wahyu mengajak agar elemen bangsa bisa belajar setiap saat, lakukan dengan sharing. "Kita selalu menyalahkan orang lain, sehingga kita tidak bisa maju,"singkatnya.
Sumber : PontianakPost
Tidak ada komentar:
Posting Komentar