JAKARTA-(IDB) : Komandan Gugus Tempur Laut Armada RI Kawasan Barat (Danguspurlaarmabar) diganti. Serah terima jabatan dari Laksamana Pertama (Laksma) TNI Achmad Taufiqoerrochman M SE kepada Kolonel Laut (P) Tri Wahyudi Sukarno SE dilaksanakan di Lapangan Arafuru Markas Komando (Mako) Koarmabar, Jakarta, Kamis (22/3). Upacara tersebut dipimpin langsung oleh Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Didit Herdiawan MBA MPA.
Achmad Taufiqoerrochman merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL)-30/1985, selanjutnya akan bertugas di Surabaya sebagai Wakil Gubernur AAL. Sedangkan Tri Wahyudi Sukarno merupakan lulusan AAL-31/1986 dan akan menjabat Komandan Guspurlaarmabar yang ke-24.
“Serah terima jabatan di lingkungan TNI AL pada prinsipnya mempunyai dua makna penting bagi kesinambungan pembinaan dan upaya pengembangan organisasi,” kata Didit Herdiawan saat memberikan amanatnya.
Didit mengatakan, Guspurlabar selaku komando pelaksana operasi tempur laut, mempunyai tugas pokok melaksanakan proyeksi kekuatan untuk menyelenggarakan operasi laut dalam rangka penegakan kedaulatan dan hukum laut di wilayah yurisdiksi nasional di kawasan Barat.
Tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh Guspurlabar, kata Didit, tidaklah ringan, sebab dituntut untuk mampu mengamankan jalur lintas laut internasional yang berbatasan angsung dengan negara tetangga. “Perairan yurisdiksi nasional Republik Indonesia, khususnya wilayah Barat merupakan kawasan yang bernilai strategis dan memiliki tingkat kerawanan yang perlu diwaspadai, khususnya dari sisi ancaman militer,” papar Didit Herdiawan.
Achmad Taufiqoerrochman merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL)-30/1985, selanjutnya akan bertugas di Surabaya sebagai Wakil Gubernur AAL. Sedangkan Tri Wahyudi Sukarno merupakan lulusan AAL-31/1986 dan akan menjabat Komandan Guspurlaarmabar yang ke-24.
“Serah terima jabatan di lingkungan TNI AL pada prinsipnya mempunyai dua makna penting bagi kesinambungan pembinaan dan upaya pengembangan organisasi,” kata Didit Herdiawan saat memberikan amanatnya.
Didit mengatakan, Guspurlabar selaku komando pelaksana operasi tempur laut, mempunyai tugas pokok melaksanakan proyeksi kekuatan untuk menyelenggarakan operasi laut dalam rangka penegakan kedaulatan dan hukum laut di wilayah yurisdiksi nasional di kawasan Barat.
Tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh Guspurlabar, kata Didit, tidaklah ringan, sebab dituntut untuk mampu mengamankan jalur lintas laut internasional yang berbatasan angsung dengan negara tetangga. “Perairan yurisdiksi nasional Republik Indonesia, khususnya wilayah Barat merupakan kawasan yang bernilai strategis dan memiliki tingkat kerawanan yang perlu diwaspadai, khususnya dari sisi ancaman militer,” papar Didit Herdiawan.
Sumber : Republika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar