JAKARTA-(IDB) : Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) M. Alfan Baharudin menutup secara resmi kursus Penangulanggan Teror Aspek laut (PTAL) Angkatan XI TA. 2011 di lapangan apel Ksatrian Marinir Arthur Solang, Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), Senin (19/3).
Kursus PTAL yang dilaksanakan selama 4 bulan tersebut diikuti oleh 24 personel pilihan dari prajurit Intai Amfibi Korps Marinir dan Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska). Mereka yang lulus selanjutnya akan bergabung dengan Denjaka yang merupakan salah satu satuan elite TNI.
Dalam amanatnya Dankormar mengatakan, kegiatan kursus PTAL ini merupakan program khusus Mabesal yang tertuang dalam Rencana Pendidikan (Rendik) TNI AL TA. 2011 yang dilaksanakan dalam rangka memberikan pembekalan untuk melengkapi pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh prajurit Intai Amfibi Marinir dan Pasukan Katak sehingga dapat mencapai standar kualifikasi perorangan dasar untuk menjadi personel Detasemen Jala Mangkara, sebagai pasukan anti teror TNI yang beraspek laut.
Mencermati perkembangan situasi dewasa ini, di mana kegiatan aksi terorisme sudah merambah ke seluruh dunia dan khususnya di Indonesia, di mana aktifitas kelompok jaringan terorisme belum sepenuhnya dapat diatasi maka perlu adanya peran nyata satuan-satuan khusus, dengan menyiapkan sedini mungkin satuan yang mampu menanggulangi teror-teror yang terjadi. Denjaka Korps Marinir TNI AL sebagai salah satu satuan khusus yang mempunyai tugas pokok untuk menanggulangi teror aspek laut harus berperan aktif dan melakukan tindakan nyata di lapangan, namun tentunya tetap sesuai dengan prosedur dan rantai komando yang ada. “ Berkaitan dengan hal tersebut maka para anggota Denjaka harus mempunyai suatu tingkat kemampuan perorangan dan satuan yang benar-benar handal. Anggota Denjaka di samping harus menguasai kemampuan taktik dan teknik bertempur juga dituntut untuk memiliki keterampilan dan penguasaan terhadap penggunaan alat peralatan yang canggih sesuai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi” kata Dankormar.
Pada akhir amanatnya Dankormar mengingatkan kepada mantan siswa PTAL untuk selalu meningkatkan kemampuan masing-masing, “ Yang penting bagi saudara yang lulus adalah bahwa saudara telah resmi menjadi anggota Denjaka. Namun apa yang telah saudara dapatkan pada kursus ini belumlah menjamin keberhasilan pelaksanaan tugas-tugas anti teror secara optimal. Masih diperlukan pengalaman tugas serta pembekalan diri untuk senantiasa berusaha meningkatkan kemampuan masing-masing “ kata orang nomor satu di jajaran Korps Marinir TNI AL itu.
Hadir dalam upacara penutupan kursus PTAL tersebut antara lain Waasops Kasal, para Kadis Mabesal, Danpusdiklat Intelstrat Kodiklat TNI, Danpusdikzi Kodiklat TNI AD, Direktur F Bais TNI, Kas Kormar, Danpasmar-2, para Asisten Dankormar dan Kadis Korps Marinir serta Komandan Kolak dan Satlak di jajaran Pasmar-2.
Kursus PTAL yang dilaksanakan selama 4 bulan tersebut diikuti oleh 24 personel pilihan dari prajurit Intai Amfibi Korps Marinir dan Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska). Mereka yang lulus selanjutnya akan bergabung dengan Denjaka yang merupakan salah satu satuan elite TNI.
Dalam amanatnya Dankormar mengatakan, kegiatan kursus PTAL ini merupakan program khusus Mabesal yang tertuang dalam Rencana Pendidikan (Rendik) TNI AL TA. 2011 yang dilaksanakan dalam rangka memberikan pembekalan untuk melengkapi pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh prajurit Intai Amfibi Marinir dan Pasukan Katak sehingga dapat mencapai standar kualifikasi perorangan dasar untuk menjadi personel Detasemen Jala Mangkara, sebagai pasukan anti teror TNI yang beraspek laut.
Mencermati perkembangan situasi dewasa ini, di mana kegiatan aksi terorisme sudah merambah ke seluruh dunia dan khususnya di Indonesia, di mana aktifitas kelompok jaringan terorisme belum sepenuhnya dapat diatasi maka perlu adanya peran nyata satuan-satuan khusus, dengan menyiapkan sedini mungkin satuan yang mampu menanggulangi teror-teror yang terjadi. Denjaka Korps Marinir TNI AL sebagai salah satu satuan khusus yang mempunyai tugas pokok untuk menanggulangi teror aspek laut harus berperan aktif dan melakukan tindakan nyata di lapangan, namun tentunya tetap sesuai dengan prosedur dan rantai komando yang ada. “ Berkaitan dengan hal tersebut maka para anggota Denjaka harus mempunyai suatu tingkat kemampuan perorangan dan satuan yang benar-benar handal. Anggota Denjaka di samping harus menguasai kemampuan taktik dan teknik bertempur juga dituntut untuk memiliki keterampilan dan penguasaan terhadap penggunaan alat peralatan yang canggih sesuai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi” kata Dankormar.
Pada akhir amanatnya Dankormar mengingatkan kepada mantan siswa PTAL untuk selalu meningkatkan kemampuan masing-masing, “ Yang penting bagi saudara yang lulus adalah bahwa saudara telah resmi menjadi anggota Denjaka. Namun apa yang telah saudara dapatkan pada kursus ini belumlah menjamin keberhasilan pelaksanaan tugas-tugas anti teror secara optimal. Masih diperlukan pengalaman tugas serta pembekalan diri untuk senantiasa berusaha meningkatkan kemampuan masing-masing “ kata orang nomor satu di jajaran Korps Marinir TNI AL itu.
Hadir dalam upacara penutupan kursus PTAL tersebut antara lain Waasops Kasal, para Kadis Mabesal, Danpusdiklat Intelstrat Kodiklat TNI, Danpusdikzi Kodiklat TNI AD, Direktur F Bais TNI, Kas Kormar, Danpasmar-2, para Asisten Dankormar dan Kadis Korps Marinir serta Komandan Kolak dan Satlak di jajaran Pasmar-2.
Sumber : Kormar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar