JAKARTA-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengharapkan kelanjutan pembangunan Indonesia Peace and Security Center (IPSC) yang tercatat seluas 260 hektare dapat rampung 2014.
"Kita harapkan akan selesai paling lambat pada 2014 mendatang," ungkap SBY, saat rapat terbatas bidang Polhukham, di Istana, Merdeka, Jakarta, Kamis (2/2/2012).
Ditegaskannya, kawasan yang tengah dibangun sangat penting. Karena semuanya berkaitan dengan tugas pokok bangsa di tengah dunia.
Peace keeping center sendiri, memiliki kegunaan penting bagi Indonesia negara yang sangat aktif berkontribusi pada misi pemeliharaan perdamaian dunia. Lantas juga di kompleks ini pula akan dibangun pusat latihan atau pendidikan bahasa.
"Kita menyadari bahwa bukan hanya untuk diplomasi tapi untuk yang lain. Kita harus menghargai bahasa, yakni bahasa internasional,trmsk bhs Indonesia, termasuk bahasa daerah yang harus kita lestarikan," terangnya mengenai manfaat dibangunnya pusat bahasa di IPSC.
Selain itu, pemerintah ingin memiliki daerah latihan tanggap darurat untuk menghadapi bencana alam.
Alasannya, di tengah ancaman bencana alam, alangkah baiknya, negara mempunyai institusi atau tempat untuk meningkatkan kemampuan soal bencana melalui pelatihan-pelatihan.
Kemudian, ditegaskan SBY, melawan terorisme adalah juga misi dari semua bangsa di dunia termasuk Indonesia. Ini bukan hanya jajaran kepolisian dan TNI, tapi juga semua pihak. "Oleh karena itu, patut kita bangun di sana," jelasnya.
"Kita juga ingin memiliki kampus yang lebih representatif, atau universitas pertahanan. Meskipun lembaga pendidikan ini tumbuh dan berjalan dan tumbuh dengan baik. Tetapi tentu kita perlukan fasilitas yang lebih representatif."
Dan tak kalah pentingnya, karena kontribusi Indonesia untuk misi pemeliharaan perdamaian dunia, maka perlu juga memikliki standby forces atau pasukan yang siap dikirim kapan saja untuk misi perdamaian. "Termasuk pangkalannya kita rancang pula untuk kita bikin di kawasan itu."
Lebih lanjut SBY mengemukakan semua bangunan tersebut akan dibangun secara bertahap dan disesuaikan dengan kemampuan anggaran. Pun disesuaikan dengan prioritas yang ditetapkan dalam pembangunan. Termasuk pembangunan di bidang pertahanan dan keamanan.
Sumber : TribunNews
Peace Keeping Center Juga Untuk Siaga Kekuatan
JAKARTA-(IDB) : Kompleks Pusat Keamanan dan Perdamaian 'Santi Dharma' di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat, mengalami perkembangan menjadi tujuh fungsi. Selain fungsi utama sebagai pusat pemeliharaan perdamaan dan keamanan, juga ada pusat siaga kekuatan (standby force) dan olahraga militer.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyampaikan hal ini di Kantor Presiden, usai rapat terbatas kabinet, Kamis (2/2) sore.
"Dengan adanya dinamika perubahan, center yang tadinya hanya untuk dua kegiatan, sekarang menjadi tujuh kegiatan. Maka kita laporkan langkah-langkah yang harus kita lakukan, terutama mengenai tata ruang, kemudian juga masalah pertanahannya juga berubah, lalu juga beberapa masalah koordinasi," Menhan Purnomo menjelaskan.
Menurut Purnomo, setidaknya akan ada lima lembaga kementerian terlibat atau akan terlibat dalam pembangunan kawasan Santi Dharma ini, sehingg koordinasi menjadi perihal penting. Beberapa lembaga yang terlibat, antara lain, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kemendikbud, dan Kementerian Pekerjaan Umum. Purnomo juga menegaskkan bahwa target penyelesaian kawasan ini tetap tahun 2014.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyampaikan hal ini di Kantor Presiden, usai rapat terbatas kabinet, Kamis (2/2) sore.
"Dengan adanya dinamika perubahan, center yang tadinya hanya untuk dua kegiatan, sekarang menjadi tujuh kegiatan. Maka kita laporkan langkah-langkah yang harus kita lakukan, terutama mengenai tata ruang, kemudian juga masalah pertanahannya juga berubah, lalu juga beberapa masalah koordinasi," Menhan Purnomo menjelaskan.
Menurut Purnomo, setidaknya akan ada lima lembaga kementerian terlibat atau akan terlibat dalam pembangunan kawasan Santi Dharma ini, sehingg koordinasi menjadi perihal penting. Beberapa lembaga yang terlibat, antara lain, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kemendikbud, dan Kementerian Pekerjaan Umum. Purnomo juga menegaskkan bahwa target penyelesaian kawasan ini tetap tahun 2014.
Sumber : PresidenRI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar