JENEWA-(IDB) : Perusahaan dirgantara asal Swedia, Saab, dilaporkan akan menurunkan harga pesawat Gripen buatannya untuk memastikan Pemerintah Swiss jadi membeli pesawat tempur tersebut, Rabu (8/2/2012). Langkah ini diambil karena pesaing Saab, yakni Dassault dari Perancis, dikabarkan juga membanting harga jet tempur Rafale buatannya untuk merayu Swiss.
November tahun lalu, Dassault kalah dalam persaingan kontrak pengadaan pesawat tempur untuk menggantikan armada pesawat tempur F-5 yang sudah tua bagi Angkatan Udara Swiss. Dewan Federal Swiss waktu itu telah memilih membeli 22 unit Saab Gripen dengan perkiraan harga total 3,1 miliar franc Swiss (sekitar Rp 30,13 triliun).
Surat kabar Swiss Tages-Anzeiger edisi Rabu (8/2/2012), mengabarkan, Direktur Saab Swiss Anders Carp menjanjikan harga finalnya nanti akan berada di bawah angka tersebut. Beberapa sumber yang dikutip koran itu menyebutkan perkiraan harga baru nanti berkisar 2,5 - 2,8 miliar franc Swiss, atau didiskon lebih dari 300 juta franc Swiss (Rp 2,92 triliun).
Diduga kuat langkah Saab itu diambil setelah pihak Dassault menawarkan 18 unit pesawat Rafale dengan harga 2,7 miliar franc Swiss. Dassault dikabarkan mengirim langsung surat penawaran ini ke komisi keamanan parlemen Swiss, yang persetujuannya dibutuhkan untuk mengunci kontrak dengan Saab.
Pemerintah Swiss harus memutuskan pembelian tersebut secara resmi bulan ini, dan keputusan itu akan dikirim ke parlemen untuk meminta persetujuan beberapa bulan kemudian.
Sebagai tambahan terhadap diskon tersebut, Saab telah menyetujui Pemerintah Swiss menandatangani kontrak langsung dengan Pemerintah Swedia, yang akan bertindak sebagai penjamin dalam hal terjadi kesulitan pengiriman pesawat-pesawat Gripen itu nantinya.
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar