WASHINGTON DC-(IDB) : Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) berencana menganggarkan dana 2,8 miliar dollar AS (Rp 25,1 triliun) untuk memodernisasi armada pesawat tuanya. Hal itu dilakukan setelah produksi pesawat masa depan F-35 Lightning II terus tertunda-tunda.
USAF saat ini merencanakan meningkatkan kemampuan 350 pesawat tempur F-16 Fighting Falcon untuk menjaga kondisinya agar layak operasional sambil menunggu F-35 memasuki skala produksi penuh.
"Masalah dengan F-35 adalah pesawat-pesawat tersebut tidak dikirim secepat rencana awal," ujar Jenderal Norton Schwartz, Kepala Staf Angkatan Udara AS, Jumat (3/2/2012).
Rencana modernisasi armada F-16 ini sedang disusun sebagai bagian dari pengajuan anggaran pertahanan untuk tahun fiskal 2013.
Pesawat yang dibuat dalam program Joint Strike Fighter (JSF) itu dirancang untuk mengganti seluruh armada pesawat tempur yang dioperasikan angkatan bersenjata AS saat ini. Varian F-35A, yang lepas landas dan mendarat dari lapangan terbang konvensional, dirancang untuk menggantikan F-16.
Namun, berbagai masalah teknis serius terus menghambat produksi pesawat tempur generasi kelima ini, dan ongkos produksinya pun terus membengkak.
Meski demikian, Menteri Angkatan Udara AS, Michael Donley, menegaskan, Pemerintah AS akan berkomitmen terhadap program JSF dan tetap akan memesan 2.443 unit pesawat ini seperti rencana semula.
Sebelumnya, sempat ada kekhawatiran beberapa negara mitra program JSF bahwa militer AS akan memangkas jumlah pesanannya, yang akan berdampak pada kenaikan harga satuan F-35.
"Ini adalah program yang harus dilakukan bagi angkatan bersenjata kami. Ini adalah masa depan kekuatan udara kami, tidak hanya bagi AU, AL, dan Korps Marinir, tetapi juga bagi 12 mitra internasional kami," tandas Donley.
Sebelumnya, militer AS berharap 423 unit pesawat ini sudah akan dikirim selama periode 2013-2017. Namun, dengan berbagai kendala yang terjadi, jumlah rencana pengiriman itu dipangkas menjadi hanya 244 pesawat.
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar