LONDON-(IDB) : Inggris baru akan memutuskan pada 2015 soal berapa jumlah pasti pesawat tempur F-35 buatan Amerika Serikat yang akan mereka beli. Keputusan Inggris ini makin menambah ketidakpastian program Joint Strike Fighter (JSF), yang berambisi membuat pesawat tempur masa depan yang akan menggantikan peran semua pesawat tempur negara-negara Barat saat ini.
"Kami tak akan membuat keputusan final tentang jumlah keseluruhan pesawat F-35 yang akan kami pesan sebelum Revisi Strategi Pertahanan yang akan datang (pada 2015)," ungkap juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris, Selasa (7/2/2012).
Pada 2001, Inggris berkomitmen membeli 138 pesawat berkemampuan stealth tersebut. Namun, berbagai kondisi yang terjadi, baik di Inggris maupun dalam program JSF itu sendiri membuat Pemerintah Inggris pada 2010 menyatakan akan memotong jumlah pesanan F-35 tanpa merinci jumlahnya.
Inggris berniat membeli varian F-35C yang dioperasikan dari kapal induk untuk melengkapi armada kapal induknya kelak. Sejak Inggris memutuskan hanya akan mengoperasikan satu kapal induk pada masa depan, spekulasi pengurangan jumlah pesanan F-35 mulai muncul karena satu kapal induk Inggris maksimum hanya bisa mengangkut 36 pesawat ini, dan bahkan dalam operasi rutin hanya akan membawa tak lebih dari 12 pesawat.
Pengurangan jumlah pesanan F-35 dari komitmen semula berisiko menaikkan lagi ongkos produksi dan harga satuan pesawat tersebut. Padahal, program JSF sudah mencetak rekor sebagai program pengembangan persenjataan termahal dalam sejarah Departemen Pertahanan AS.
Berbagai masalah teknis yang baru terungkap setelah pesawat itu menjalani uji terbang, ditambah kondisi perekonomian AS yang memaksa negara adidaya itu memangkas anggaran pertahanannya, juga dikhawatirkan akan membuat AS memotong jumlah pesanannya. Rancangan fiskal AS tahun 2013, yang akan diumumkan pekan depan, diduga akan memasukkan penundaan pemesanan 179 pesawat F-35 sampai setelah tahun 2017.
Beberapa mitra internasional dalam program JSF juga sudah mulai meninjau kembali komitmen pesanan mereka. Menurut FlightGlobal, Australia sudah mengatakan akan memikirkan kembali rencananya membeli 12 unit F-35, sementara Turki telah memutuskan menunda pembelian dua pesawat itu, dan diduga kuat Italia juga akan mengikuti jejak Turki.
Sejauh ini Inggris baru benar-benar memesan tiga pesawat F-35 untuk uji coba dan satu pesawat lagi untuk keperluan evaluasi, dengan nilai kontrak total 632 juta dollar AS (Rp 5,65 triliun). Pernah beredar kabar di Inggris bahwa negara itu hanya akan memesan 50 pesawat. Namun, pihak Kementerian Pertahanan Inggris membantahnya.
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar