MOSCOW-(IDB) : Rusia membuat rekor ekspor senjata dengan nilai 13,2 miliar dolar AS (10,1 miliar euro) tahun lalu meskipun kehilangan klien Arab dan menghadapi kompetisi China yang semakin ketat, kata seorang pejabat tinggi Kamis.
Seperempat penjualan senjata Rusia mengalir ke India dan 15 persen ke Aljazair, dengan Vietnam mencapai 10 persen dari pembelian, kata Kepala Layanan Federal untuk Kerja sama Teknik Militer Mikhail Dmitriyev seperti dikutip oleh Vedomosti.
"Rencana kerja sama teknik militer Rusia untuk tahun 2012 berada pada nilai 13,5 miliar dolar AS," kata harian Gazeta Nezavisimaya mengutip pernyataan Dmitriyev seperti dilansir AFP.
Rusia mengekspor senjata senilai 10,4 milyar dolar AS pada 2010, di tempat kedua di belakang Amerika Serikat.
Para pejabat pertahanan sebelumnya mengatakan, mereka diperkirakan akan kehilangan sekitar empat miliar dolar AS pada pendapatan dari kontrak senjata yang ditinggalkan Libya setelah jatuhnya rezim Muamar Gaddafi dan dukungan ragu Moskow untuk oposisi.
Dmitriyev mengatakan, Rusia mengompensasi kerugian dari dunia Arabnya dengan melanjutkan penjualan ke negara-negara Eropa seperti Jerman dan Republik Ceko, dan mencomot pelanggan di Amerika Latin dan Asia Tenggara.
Seperempat penjualan senjata Rusia mengalir ke India dan 15 persen ke Aljazair, dengan Vietnam mencapai 10 persen dari pembelian, kata Kepala Layanan Federal untuk Kerja sama Teknik Militer Mikhail Dmitriyev seperti dikutip oleh Vedomosti.
"Rencana kerja sama teknik militer Rusia untuk tahun 2012 berada pada nilai 13,5 miliar dolar AS," kata harian Gazeta Nezavisimaya mengutip pernyataan Dmitriyev seperti dilansir AFP.
Rusia mengekspor senjata senilai 10,4 milyar dolar AS pada 2010, di tempat kedua di belakang Amerika Serikat.
Para pejabat pertahanan sebelumnya mengatakan, mereka diperkirakan akan kehilangan sekitar empat miliar dolar AS pada pendapatan dari kontrak senjata yang ditinggalkan Libya setelah jatuhnya rezim Muamar Gaddafi dan dukungan ragu Moskow untuk oposisi.
Dmitriyev mengatakan, Rusia mengompensasi kerugian dari dunia Arabnya dengan melanjutkan penjualan ke negara-negara Eropa seperti Jerman dan Republik Ceko, dan mencomot pelanggan di Amerika Latin dan Asia Tenggara.
Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar