JAKARTA-(IDB) : Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Scot Marciel mengatakan rencana Kementerian Pertahanan untuk mendatangkan tank tempur utama jenis Leopard 26A merupakan hak pemerintah Indonesia.
"Saya tidak dalam posisi yang tepat untuk mengomentari hal itu, semuanya terserah kepada pemerintah Indonesia," kata Marciel usai bertemu dengan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (8/2).
"Tadi menteri menjelaskan tentang beberapa rencana untuk pembelian alutista, namun sifatnya umum, tidak ada yang spesifik," kata Marciel.
Marciel mengatakan pertemuannya dengan Menteri Pertahanan, merupakan kegiatan rutin, sekaligus mendampingi Dewan Bisnis AS-ASEAN dalam rangka mempererat hubungan kedua pihak.
Menurut Marciel, Amerika Serikat tetap membuka peluang kerja sama militer dengan Indonesia, termasuk untuk sektor industri pertahanan serta operasi pemeliharaan perdamaian bersama.
"Akan datang pejabat senior dari Kementerian Pertahanan AS ke Indonesia, dalam rangka sosialisasi strategi pertahanan AS. Kami juga ingin mengkonsultasikannya dengan Indonesia," kata Marciel.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhan Brigjen Hartind Asrin pekan lalu memastikan kedatangan Dirjen Strategi Pertahanan Pentagon yang dijadwalkan pada Kamis (9/2).
Hartind mengatakan tujuan utama kedatangannya secara khusus memenuhi undangan Pusat Komunikasi Publik Kemenhan, hak itu secara tidak langsung membantah tentang adanya agenda penguatan kerja sama atau membahas pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) dalam kunjungan.
"Orang ini kami undang untuk memberi materi saja. Tak ada pembicaraan pembelian senjata atau strategi lainnya," kata Hartind.
"Saya tidak dalam posisi yang tepat untuk mengomentari hal itu, semuanya terserah kepada pemerintah Indonesia," kata Marciel usai bertemu dengan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (8/2).
"Tadi menteri menjelaskan tentang beberapa rencana untuk pembelian alutista, namun sifatnya umum, tidak ada yang spesifik," kata Marciel.
Marciel mengatakan pertemuannya dengan Menteri Pertahanan, merupakan kegiatan rutin, sekaligus mendampingi Dewan Bisnis AS-ASEAN dalam rangka mempererat hubungan kedua pihak.
Menurut Marciel, Amerika Serikat tetap membuka peluang kerja sama militer dengan Indonesia, termasuk untuk sektor industri pertahanan serta operasi pemeliharaan perdamaian bersama.
"Akan datang pejabat senior dari Kementerian Pertahanan AS ke Indonesia, dalam rangka sosialisasi strategi pertahanan AS. Kami juga ingin mengkonsultasikannya dengan Indonesia," kata Marciel.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhan Brigjen Hartind Asrin pekan lalu memastikan kedatangan Dirjen Strategi Pertahanan Pentagon yang dijadwalkan pada Kamis (9/2).
Hartind mengatakan tujuan utama kedatangannya secara khusus memenuhi undangan Pusat Komunikasi Publik Kemenhan, hak itu secara tidak langsung membantah tentang adanya agenda penguatan kerja sama atau membahas pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) dalam kunjungan.
"Orang ini kami undang untuk memberi materi saja. Tak ada pembicaraan pembelian senjata atau strategi lainnya," kata Hartind.
Sumber : MediaIndonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar