Pages

Jumat, Januari 06, 2012

'Pesawat Hercules Hibah Dari Australia Masih Bagus'

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro menegaskan hibah pesawat Hercules yang diberikan oleh pemerintah Australia masih dalam kondisi bagus. “Kondisinya bagus dan kita akan renovate juga,” katanya saat ditemui di kompleks istana kepresidenan, Jumat (6/1).

Ia menegaskan Hercules yang dihibahkan ini bukan produk kuno. Seri yang diberikan pun adalah seri terbaru yakni seri H. Menurut dia, kalau Indonesia membeli pesawat Hercules yang baru, harganya cukup mahal.

Purnomo menegaskan, meskipun pesawat hibah, tetapi pemerintah selalu melakukan pengecekan, renovasi, retrovasi untuk benar-benar menyakinkan pesawat itu layak terbang. Seperti pesawat F-16 yang mau didatangkan, pemerintah pun telah melakukan up grade.

Hasilnya, pesawat itu bisa terbang lagi sekitar 2 ribu jam. Purnomo yakin hal yang sama bisa dilakukan pada pesawat Hercules. “Kalau sampai 2 ribu jam terbang, pesawat itu bisa terbang kira-kira 150-200 jam per tahun. Kan bisa dipakai 10 tahun,” katanya.

Sumber : Republika


Hercules Hibah Australia Akan Diremajakan

JAKARTA-(IDB) : "Pemerintah akan merenovasi dan meremajakan atau retrofit empat pesawat C-130 Hercules hibah dari Australia," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.

"Biasanya kalau dapat hibah, atau dapat pesawat, selalu kami cek, renovate, retrofit, kami betul yakinkan bahwa pesawat itu layak terbang," kata Purnomo ketika ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.

"Sekitar ratusan miliar untuk empat pesawat terbang itu. Saya tak tahu persis karena belum diajukan oleh tim," katanya menyinggung perkiraan biaya peremajaan pesawat terbang transpor militer itu.

Menurut dia, tim dari kedua negara akan bertemu untuk membahas kondisi pesawat dan teknis hibah. Hasil pembicaraan tim itu bisa digunakan untuk mengukur biaya retrofit dan kemampuan keempat pesawat itu setelah diremajakan.

Yusgiantoro menjelaskan, pesawat hibah itu berjenis H, atau masuk dalam kategori pesawat baru. Hibah itu juga telah mendapat persetujuan dari Amerika Serikat.

"Karena setiap alutsista buatan Amerika Serikat, di mana pun juga, jika mau dihibahkan walau yang mau menghibahkan negara lain, harus melapor dulu pada Amerika Serikat," katanya.

Australia positif menghibahkan empat unit pesawat Hercules untuk Indonesia setelah sempat tertunda prosesnya pada 2011.

"Kemungkinan kedua tim teknis dari masing-masing negara akan bertemu pada pertengahan Januari ini," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Hartind Asrin, di Jakarta, Selasa (3/1).

Asrin mengatakan, dalam pertemuan itu kedua tim akan membicarakan teknis hibah yang akan dilakukan setelah sempat tertunda pada 2011. Selain mengadakan pertemuan di Jakarta, akan dilakukan pula pertemuan di Australia untuk melihat langsung empat unit Hercules yang akan dihibahkan tersebut, katanya.

Sementara itu, Asisten Perencanaan Kepala Staf TNI-AU, Marsekal Muda TNI Rodi Suprasodjo, mengatakan pesawat Hercules yang diperlukan TNI-AU saat ini sebanyak 30 unit. Namun, TNI-AU hanya memiliki 21 pesawat Hercules, sehingga masih kurang sembilan pesawat.

"Kekurangan pesawat Hercules itu akan dipenuhi dari hibah dan membeli. Ke-30 pesawat Hercules akan digunakan untuk pesawat tanki sebanyak dua unit, pesawat VIP dua unit, dan pesawat operasional dua batalion sebanyak 26 unit," kata Suprasodjo.

Dia menambahkan, pesawat tipe H yang akan dihibahkan Australia akan digunakan TNI-AU untuk menggantikan tipe B yang sudah sangat tua. Selain Angkatan Udara Amerika Serikat, Indonesia adalah negara pertama di dunia yang menerima C-130 dari pabriknya. 


Sumber : Antara  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar