Pages

Selasa, Januari 17, 2012

Perisai Rudal Eropa Mulai Diaktifkan

ISTANBUL-(IDB) : Meski masih mendapat tentangan keras dari Rusia, Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya diam-diam sudah mengaktifkan sebagian dari jaringan sistem perisai rudal Eropa. Sistem radar yang menjadi bagian dari jaringan pertahanan antirudal itu telah dipasang dan diaktifkan di Turki.

Demikian diungkapkan juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki, Senin (16/1/2012), seperti dikutip CNN. Radar peringatan dini pita-X, AN/TPY-2, yang dipasang di Turki tersebut adalah bagian dari sistem pertahanan rudal THAAD (Terminal High-Altitude Area Defense), yang dirancang untuk mencegat dan menghancurkan rudal-rudal balistik jarak menengah musuh pada posisi sangat tinggi dari permukaan bumi.

Radar tersebut ditempatkan di sebuah pangkalan militer di Provinsi Malatya, Turki timur, sekitar 640 kilometer sebelah tenggara Ankara, ibu kota Turki. Menurut juru bicara, yang tak disebutkan namanya itu, radar tersebut dioperasikan oleh personel Turki dan AS.

Dia tidak menyebutkan kapan persisnya radar tersebut mulai beroperasi. Namun, awal bulan ini, surat kabar harian Hurriyet di Turki mengutip beberapa sumber yang menyebut sistem tersebut mulai operasional 1 Januari 2012.

Turki adalah satu dari lima negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang setuju menjadi tuan rumah berbagai peralatan militer yang menjadi bagian dari jaringan perisai rudal ini. Empat negara lainnya adalah Portugal, Polandia, Romania, dan Spanyol.

Rencana pembangunan sistem ini memicu kemarahan Rusia, yang menganggap perisai rudal itu ditujukan kepada ancaman dari Rusia. Sementara AS dan NATO berkeras, sistem itu bukan dibuat untuk menantang Rusia, tetapi untuk mencegah serangan rudal balistik dari "negara-negara nakal", seperti Iran dan Korea Utara.

Meski demikian, saat Rusia meminta jaminan tertulis yang mengikat secara hukum bahwa sistem pertahanan itu bukan ditujukan ke Rusia, pihak NATO berkeberatan.

Pengumuman bahwa sistem perisai rudal ini mulai diaktifkan dilakukan saat Rusia juga mengumumkan dimulainya latihan kesiagaan sistem peluncur rudal nuklir antarbenua mereka di Siberia.

Sumber : Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar