Pages

Kamis, Januari 19, 2012

KSAD : Indonesia Belum Mampu Buat Tank Kelas Berat

JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan rencana pembelian 100 tank Leopard dari Belanda karena kebutuhan Batalyon Kavaleri Angkatan Darat (AD).

Saat ini, tank yang dimiliki batalyon tersebut yakni tank Scorpio produk tahun 50-an, dianggap tidak layak dari segi usia.

"Ada 11 batalyon kavaleri, dua batalyon (memiliki tank) yang namanya Scorpio. Itu tank ringan dan lain-lain. Itu semua produk tahun 50-an," ujar Pramono di sela-sela Rapat Pimpinan TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Rabu (18/1/2012).

Selain itu, Batalyon Kavaleri membutuhkan tank jenis berat. Menurutnya, Indonesia ketinggalan jauh dengan negara lain soal tank.

"Jadi kalau dilihat itu kita sudah jauh ketinggalan untuk soal tank, tank itu ada tiga kelas ringan, sedang, berat, Leopard termasuk yang berat," jelasnya.

Meski begitu, bukan berarti TNI tidak melirik produksi di Indonesia yakni produksi PT Pindad. Namun, PT Pindad masih melakukan pembaruan pada tank jenis AMF 13 dari segi teknologi tank untuk kelas biasa menjadi kelas sedang.

"Untuk tank berat kita belum mampu. Sehingga kita berharap ada peningkatan teknologi, andaikata kita memiliki yang berat dengan sarat TOT (perjanjian) bisa mentransfer (ilmu) sehingga bisa membuat sendiri," katanya.

Sumber : Inilah

Pembelian Tank Leopard Belum Final

JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edy Wibowo mengatakan, pembelian kendaraan lapis baja (tank) Leopard dari Belanda belum sepenuhnya final. Menurutnya, rencana pembelian tank tersebut masih dalam tahap pembahasan.

"Jadi sekarang belum final. Kita akan kesana lagi dan meninjau lagi," ujar Edy Wibowo usai meninjau pameran alat pertahanan TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (18/1/2012).

Edy mengatakan, pada dasarnya, tank Leopard tersebut merupakan salah satu divisi tank di Belanda yang akan dihapuskan. Oleh karenanya Indonesia mendapat kesempatan untuk meninjau dan bernegosiasi soal harga.

"Mereka punya cadangan sekitar 150 tank. Selanjutnya kita diberi kesempatan untuk melihat dan memilih serta untuk melihat harganya," kata dia.

Dia menambahkan, hingga saat ini belum ada kesepakatan soal harga. Namun, dirinya berharap agar kendaraan tempur tersebut bisa dibeli dan segera tiba di Tanah Air.

"Jadi, penentuan harga itu belum, tapi karena barangnya sudah ada di gudang (Belanda), semakin cepat disetujui pembelian, juga akan cepat ke Indonesia," tandasnya. 

Sumber : Okezone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar