JAKARTA-(IDB) : TNI tidak hanya melakukan pendekatan dengan Belanda terkait rencana pembelian tank leopard. Bahkan TNI juga juga tengah mendekati Jerman selaku produsen tank leopard.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo mengakui jika sampai saat ini pihaknya masih terus bernegosiasi dengan kedua negara tersebut. Dengan harapan bisa mendapatkan harga yang cocok untuk mendatangkan tank kelas berat tersebut.
"Sebetulnya pembuat leopard itu adalah Jerman, jadi kita juga mengambil beberapa leopard yang ditingkatkan kemampuannya yang dimiliki oleh Jerman," ujar Pramono, Rabu (18/1/2012).
Menurutnya, selain rencana pembelian tank leopard itu, TNI juga berencana mengirimkan ahlinya ke Jerman sehingga nantinya jika tank tersebut jadi didatangkan, TNI memiliki tenaga ahli yang paham dengan teknologi tank yang dimiliki Jerman itu.
"Sehingga nanti kita menginginkan ahli teknologi tidak hanya membeli barang saja itu dilakukan oleh Jerman, kita kirim anggota untuk ikut serta, sehingga memiliki kemampuan untuk membuat pd suatu saat. Jadi sebetulnya ada dua negara, Jerman dan Belanda," jelasnya.
Lebih lanjut, Pramono mengatakan, pihaknya berharap dalam pendekatan dengan kedua negara ini bisa menghasilkan sebuah keputusan yang baik, khususnya mengenai harga dari tank tersebut.
"Jumlah (harga) dan segalanya kita masih mengadakan negosiasi, insyaallah kalau kita terus menawar dengan kedua negara ini akan menawarkan kepada kita," pungkasnya.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo mengakui jika sampai saat ini pihaknya masih terus bernegosiasi dengan kedua negara tersebut. Dengan harapan bisa mendapatkan harga yang cocok untuk mendatangkan tank kelas berat tersebut.
"Sebetulnya pembuat leopard itu adalah Jerman, jadi kita juga mengambil beberapa leopard yang ditingkatkan kemampuannya yang dimiliki oleh Jerman," ujar Pramono, Rabu (18/1/2012).
Menurutnya, selain rencana pembelian tank leopard itu, TNI juga berencana mengirimkan ahlinya ke Jerman sehingga nantinya jika tank tersebut jadi didatangkan, TNI memiliki tenaga ahli yang paham dengan teknologi tank yang dimiliki Jerman itu.
"Sehingga nanti kita menginginkan ahli teknologi tidak hanya membeli barang saja itu dilakukan oleh Jerman, kita kirim anggota untuk ikut serta, sehingga memiliki kemampuan untuk membuat pd suatu saat. Jadi sebetulnya ada dua negara, Jerman dan Belanda," jelasnya.
Lebih lanjut, Pramono mengatakan, pihaknya berharap dalam pendekatan dengan kedua negara ini bisa menghasilkan sebuah keputusan yang baik, khususnya mengenai harga dari tank tersebut.
"Jumlah (harga) dan segalanya kita masih mengadakan negosiasi, insyaallah kalau kita terus menawar dengan kedua negara ini akan menawarkan kepada kita," pungkasnya.
Sumber : Inilah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar