Pages

Jumat, Desember 23, 2011

PT. PAL Telah Memenuhi Persyaratan Untuk ToT Kapal Selam

SURABAYA-(IDB) : PT PAL siap melaksanakan transfer of technology (ToT) pembuatan kapal selama dari Korea Selatan (Korsel).

BUMN berbasis diSurabaya itu bahkan sudah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) dan fasilitas pembuatan kapal selam sejak dua tahun lalu,saat pemerintah memprogramkan overhaulkapal selam KRI Cakra dan KRI Nanggala. “Dari hasil survei yang dilakukan beberapa calon partner atau peserta tender luar negeri jauh hari sebelum proses pengadaan kapal selam, termasuk negara asal pembuat kapal selam yang sekarang kita miliki,PT PAL telah memenuhi persyaratan teknis untuk membangun kapal selam,” ucap Direktur SDM dan Umum PT PAL Indonesia Sewoko Kartanegara kepada SINDOkemarin.

Dari persiapan yang sudah dilakukan,PT PAL hanya perlu melengkapi beberapa peralatan khusus. Dia pun berharap pemerintah dapat membantu pendanaan untuk investasi pengadaan alat.Peralatan apa yang dimaksud, Sewoko tidak mengungkapkan.Namun, alat khusus dimaksud dipastikan sangat vital dan mahal. Manajer Humas PT PAL Indonesia Bayu Witjaksono yang dihubungi terpisah juga mengatakan, pihaknya sudah melakukan sejumlah persiapan untuk memproduksi kapal selam hasil kerja sama antara Kementerian Pertahanan RI dan Daewoo Ship-building and Marine Enginering (DSME).

“Kami sudah mulai menyiapkan lokasi yang akan digunakan untuk tempat produksi kapal selam itu. Kemudian, desain rancangan kapal selam juga sudah kami buat,”ujarnya. Anggota Komisi I DPR Sidarto Danusubroto mendukung proses pembelian alatalat pertahanan termasuk kapal selam harus dibarengi dengan ToT sehingga Indonesia tidak terus bergantung pada negara lain.Politikus dari PDI Perjuangan itu pun mengingatkan, selama ini komitmen dan dukungan pemerintah terhadap perusahaan-perusahaan dalam negeri seperti PT PAL masih belum tampak.Padahal, perusahaan tersebut punya kemampuan dalam memproduksi alat-alat pertahanan.

Sebelumnya Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin menuturkan, dalam kontrak itu ada ketentuan mengenai mekanisme ToT mulai dari awal hingga akhir pengadaan selesai seluruhnya.Sebagai bagian ToT, Indonesia akan mengirimkan sejumlah teknisi untuk melihat langsung proses pembuatan kapal selam. Pada pengadaan tahap kedua, para teknisi yang telah dikirim diharapkan mulai terlibat pekerjaan teknis pembuatan kapal selam. Selama proses pembuatan dua kapal selam itu pula, galangan kapal selam di Indonesia mulai dibangun. Selanjutnya pada pembuatan kapal selam ketiga sudah dapat dilakukan di Tanah Air.

Learning by Doing

PT PAL mengusulkan, dalam pengadaan tiga kapal selam dengan konsep joint productionsitu, mekanismeToT dilakukan dengan model ‘learning by doing’,yakni PT PAL terlibat mulai dari proses desain hingga produksi untuk seluruh kapal, termasuk yang diproduksi di Korsel. Model-model ToT seperti ini penting untuk diperhatikan karena sangat menentukan dalam kemampuan penyerapan teknologi. Dia kemudian menuturkan, Korsel adalah negara yang peduli mengenai masalah ini.

Menurut Sewoko,pada saat Korea Selatan/DSME melakukan ToT dengan Howaldtswerke-Deutsche Werft GmbH (HDW) Jerman, mereka mengirim 200 orang ke Jerman untuk ToT.Sedangkan pada saat overhaulkapal selam kita di Korea Selatan, kita diminta mengirim personel terbatas untuk 10 orang dengan waktu yang pendek.

Sumber : Sindo

Waspadai Israel, AL Iran Latihan Militer

TEHRAN-(IDB) : Angkatan Laut Iran akan menggelar latihan militer selama 10 hari di Teluk Persia guna mewaspadai adanya serangan militer dari Israel.

Pejabat militer Iran, Laksamana Amir Habibollah Sayari mengatakan, latihan itu akan dimulai pada Sabtu mendatang di Laut Oman yang terletak di sebelah timur Selat Hormuz. Demikian seperti diberitakan Deutsche Presse, Kamis (22/12/2011).

Belakangan ini, militer Iran tampak memperkuat dan mempersiapkan dirinya seiring dengan adanya rencana serangan militer yang digembar-gemborkan oleh Israel. Ditambah lagi dengan pernyataan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Leon Panetta tentang tindakan ke Iran.

Panetta menilai, bila laporan intelijen tentang pembuatan bom nuklir Iran berhasil didapatkan, AS akan melakukan "apa saja" untuk menghentikan Iran.

Meski adanya ketegangan antara Iran dan AS serta Israel, Iran tak berniat untuk menutup Selat Hormuz yang menjadi jalur distribusi migas ke Barat. Pada pekan lalu, anggota Parlemen Iran sempat merencanakan penutupan jalur distribusi migas itu dan segera menggelar latihan militer.

Rencana penutupan Selat Hormuz juga sudah ditampik oleh Kementerian Luar Negeri Iran. Menurut Iran, perdamaian sangatlah penting untuk menjaga kestabilan di wilayah. Iran juga tidak ingin adanya eskalasi ketegangan di wilayahnya.

Sumber : Okezone

TNI AL Tambah Tiga Kapal Perang Untuk Evakuasi Kapal Tenggelam

JAKARTA-(IDB) : TNI Angkatan Laut kembali mengerahkan tiga kapal perang untuk membantu pencarian dan evakuasi korban kapal imigran asal Timur Tengah yang tenggelam di perairan Prigi, Trenggalek, Jawa Timur.

Juru bicara TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Untung Suropati di Jakarta, Kamis mengatakan ketiga kapal tersebut adalah KRI Multatuli-561, KRI Weling-822, dan KRI Pandrong-801.

"Sejumlah unsur-unsur TNI AL ini ditugaskan melaksanakan pencarian korban di titik yang berbeda. KRI Multatuli-561 melaksanakan pencarian korban di perairan Denpasar, sedangkan KRI Weling-822 di sekitar Selat Bali, dan KRI Pandrong-801 di sebelah utara Selat Bali," katanya.

Pencarian korban tenggelamnya kapal imigran tersebut karena diduga para korban terbawa arus laut ke Selat Bali, ujar Untung menambahkan.

Sebelumnya TNI Angkatan Laut telah mengerahkan dua kapal perangnya yaitu KRI Untung Suropati-872 dan KRI Oswald Siahaan-354 serta dua pesawat udara patroli maritim untuk membantu pencarian dan evakuasi korban.

Selain mengerahkan lima kapal perang TNI AL juga mengerahkan unsur pesawat udara Angkatan Laut diantaranya Helikopter TNI AL 1512, Cassa TNI AL 612 dan satu Nomad yang melakukan pamantauan dan pecarian dari udara.

Sehari sebelumnya KRI Untung Suropati-872 telah mengevakuasi delapan jenazah dan KRI Oswald Siahaan-354 mengevakuasi 21 jenazah korban kapal tenggelam tersebut.

Setelah menyerahkan sejumlah jenazah tersebut kepada Kepala Kantor SAR Jatim di Banyuwangi Rabu (21/12) malam, KRI Oswald Siahaan-354 dan KRI Untung Suropati-872 kembali melaksanakan penyisiran di perairan Denpasar dan Selat Bali.

Pada Kamis (22/12) di perairan lain personel TNI AL dari Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Denpasar menemukan tujuh jenazah di perairan Nusa Dua Bali serta 28 jenazah juga ditemukan oleh personel TNI AL dari Lanal Banyuwangi di Alos Purwo Jawa Timur.

Sumber : Antara