JAKARTA-(IDB) : TNI Angkatan Laut kembali mengerahkan tiga kapal perang untuk membantu pencarian dan evakuasi korban kapal imigran asal Timur Tengah yang tenggelam di perairan Prigi, Trenggalek, Jawa Timur.
Juru bicara TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Untung Suropati di Jakarta, Kamis mengatakan ketiga kapal tersebut adalah KRI Multatuli-561, KRI Weling-822, dan KRI Pandrong-801.
"Sejumlah unsur-unsur TNI AL ini ditugaskan melaksanakan pencarian korban di titik yang berbeda. KRI Multatuli-561 melaksanakan pencarian korban di perairan Denpasar, sedangkan KRI Weling-822 di sekitar Selat Bali, dan KRI Pandrong-801 di sebelah utara Selat Bali," katanya.
Pencarian korban tenggelamnya kapal imigran tersebut karena diduga para korban terbawa arus laut ke Selat Bali, ujar Untung menambahkan.
Sebelumnya TNI Angkatan Laut telah mengerahkan dua kapal perangnya yaitu KRI Untung Suropati-872 dan KRI Oswald Siahaan-354 serta dua pesawat udara patroli maritim untuk membantu pencarian dan evakuasi korban.
Selain mengerahkan lima kapal perang TNI AL juga mengerahkan unsur pesawat udara Angkatan Laut diantaranya Helikopter TNI AL 1512, Cassa TNI AL 612 dan satu Nomad yang melakukan pamantauan dan pecarian dari udara.
Sehari sebelumnya KRI Untung Suropati-872 telah mengevakuasi delapan jenazah dan KRI Oswald Siahaan-354 mengevakuasi 21 jenazah korban kapal tenggelam tersebut.
Setelah menyerahkan sejumlah jenazah tersebut kepada Kepala Kantor SAR Jatim di Banyuwangi Rabu (21/12) malam, KRI Oswald Siahaan-354 dan KRI Untung Suropati-872 kembali melaksanakan penyisiran di perairan Denpasar dan Selat Bali.
Pada Kamis (22/12) di perairan lain personel TNI AL dari Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Denpasar menemukan tujuh jenazah di perairan Nusa Dua Bali serta 28 jenazah juga ditemukan oleh personel TNI AL dari Lanal Banyuwangi di Alos Purwo Jawa Timur.
Juru bicara TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Untung Suropati di Jakarta, Kamis mengatakan ketiga kapal tersebut adalah KRI Multatuli-561, KRI Weling-822, dan KRI Pandrong-801.
"Sejumlah unsur-unsur TNI AL ini ditugaskan melaksanakan pencarian korban di titik yang berbeda. KRI Multatuli-561 melaksanakan pencarian korban di perairan Denpasar, sedangkan KRI Weling-822 di sekitar Selat Bali, dan KRI Pandrong-801 di sebelah utara Selat Bali," katanya.
Pencarian korban tenggelamnya kapal imigran tersebut karena diduga para korban terbawa arus laut ke Selat Bali, ujar Untung menambahkan.
Sebelumnya TNI Angkatan Laut telah mengerahkan dua kapal perangnya yaitu KRI Untung Suropati-872 dan KRI Oswald Siahaan-354 serta dua pesawat udara patroli maritim untuk membantu pencarian dan evakuasi korban.
Selain mengerahkan lima kapal perang TNI AL juga mengerahkan unsur pesawat udara Angkatan Laut diantaranya Helikopter TNI AL 1512, Cassa TNI AL 612 dan satu Nomad yang melakukan pamantauan dan pecarian dari udara.
Sehari sebelumnya KRI Untung Suropati-872 telah mengevakuasi delapan jenazah dan KRI Oswald Siahaan-354 mengevakuasi 21 jenazah korban kapal tenggelam tersebut.
Setelah menyerahkan sejumlah jenazah tersebut kepada Kepala Kantor SAR Jatim di Banyuwangi Rabu (21/12) malam, KRI Oswald Siahaan-354 dan KRI Untung Suropati-872 kembali melaksanakan penyisiran di perairan Denpasar dan Selat Bali.
Pada Kamis (22/12) di perairan lain personel TNI AL dari Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Denpasar menemukan tujuh jenazah di perairan Nusa Dua Bali serta 28 jenazah juga ditemukan oleh personel TNI AL dari Lanal Banyuwangi di Alos Purwo Jawa Timur.
Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar