Pages

Minggu, Desember 18, 2011

Besok, Presiden Resmikan Peacekeeping Center di Sentul

JAKARTA-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan meresmikan penggunaan Peacekeeping Center di Sentul, Bogor, Senin (19/12) besok. Demikian informasi dari salah seorang Staf Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan di Jakarta, Minggu (18/12).

Sebelumnya, Presiden SBY dalam upacara HUT ke-66 TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, pada Rabu (5/10) mengatakan, Peacekeeping Center di kawasan Santi Dharma, Sentul, Bogor sudah dapat digunakan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) akhir tahun ini untuk pendidikan dan pelatihan.

"Akhir tahun ini akan gunakan Peacekeeping Center di kawasan Santi Dharma Sentul sebagai sarana pendidikan dan latihan bersama untuk operasi perdamaian, penanggulangan bencana, penanganan terorisme dan stand by force atau satuan tempur mekanis," kata Presiden SBY.

Menurut Presiden, TNI juga telah menunjukkan kepatuhan pada politik negara dengan menjunjung tinggi demokrasi dan penghormatan HAM, serta patuh pada hukum nasional. TNI pun dinilai telah memberi komitmen terbaik, mengingat akhir-akhir ini menghadapi sejumlah gangguan keamanan dalam negeri. Sebagai contoh, gangguan ketertiban masyarakat baik berupa teror, benturan fisik masyarakat, konflik horizontal, dan aksi kelompok kecil separatis di Papua.

"Tentu harus kita cegah dan hentikan. Meski masalah keamanan dan ketertiban masyarakat jadi tanggung jawab polisi, tapi TNI harus ikut serta," kata SBY.

Sumber : Jurnas

Kembalinya Kekuatan Bawah Laut Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Sekali menyelam, maju terus––tiada jalan untuk timbul sebelum menang.Tabah sampai akhir.

“ Penggalan kalimat pidato Presiden Soekarno di atas kapal selam RI Tjandrasa pada 6 Oktober 1966 di dermaga Tanjung Priok, Jakarta, itu menggambarkan betapa tingginya harapan sekaligus kebanggaan bangsa ini terhadap kekuatan armada kapal selam TNI Angkatan Laut (AL) sebagai tulang punggung untuk mengamankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Harapan dan kebanggaan itu bukan tanpa alasan.


Di era itu, Indonesia yang baru 20 tahun memproklamasikan kemerdekaannya memiliki 12 kapal selam yang dibeli dari Rusia, yang melengkapi ketangguhan armada perang TNI AL dan TNI secara keseluruhan hingga menjadikan Indonesia sangat disegani dan menjadi yang terkuat di belahan bumi selatan. Dengan kemampuan strategis kapal selam, Indonesia berhasil mengusir Belanda yang ingin kembali menancapkan kekuasaannya di Papua yang dikenal dengan Operasi Trikora. Seiring perkembangan zaman, kejayaan kapal selam Indonesia tinggal sejarah.

Memang negara ini masih punya dua kapal selam, yakni KRI Cakra dan Nanggala. Hanya, keberadaan dua kapal selam itu jauh dari kebutuhan untuk menangani luas wilayah laut, apalagi di tengah dinamika konflik kawasan yang tidak menentu. Namun, keprihatinan akan lemahnya kekuatan kapal selam segera terhapus. Kepala Staf TNI AL Laut (KSAL) Laksamana TNI Soeparno memastikan akan menandatangani kontrak pembelian tiga kapal selam dari Korea Selatan. Rencananya, satu kapal selam dibuat di Negeri Ginseng, sedangkan sisanya akan dibuat di Indonesia melalui mekanisme transfer of technolgy (ToT).TNI AL pun berharap mendapat tambahan kapal selam.

Jika pembelian tiga kapal selam terwujud, berarti Indonesia akan punya 5 kapal selam karena saat ini sudah ada KRI Cakra dan Nanggala. Dengan kekuatan ini, penjagaan terhadap wilayah NKRI semakin komplet; bukan hanya di darat, udara, laut, tapi juga bawah laut. “Bayangkan, dalam sebuah perencanaan operasi, kapal selam dapat diturunkan lebih dulu untuk keperluan mendeteksi peta kekuatan lawan, tanpa harus dikawal, karena dia sudah melengkapi diri dengan persenjataan yang lengkap. Ibaratnya, satu kapal selam hanya dapat dilawan dengan tiga kapal fregat,” ujar Soeparno.

Pengamat pertahanan Connie Rahakundini Bakrie membenarkan pentingnya arti strategis kapal selam. Bahkan menurut dia Indonesia idealnya memiliki 12 kapal selam dengan kualitas yang mumpuni. Hal ini lantaran posisi Indonesia terjepit di antara kekuatan militer negara-negara persemakmuran Inggris. Hubungan angkatan laut India dan Australia semakin erat yang ditandai dengan pembentukan pangkalan di Pulau Chrismast, misalnya. Belum lagi dengan sikap Amerika Serikat (AS) yang menempatkan 2.500 personel marinir di pangkalan Darwin,Australia, dan kapal-kapal perangnya di Singapura.

“Konstelasi kawasan sekarang makin panas,” ujarnya kemarin. Dibandingkan dengan beberapa negara tetangga, jumlah kapal selam Indonesia kalah dari negara-negara tetangga. Globalfirepower.com melansir, sekarang ini Singapura memiliki 6 kapal selam dan Malaysia 2.Adapun di luar ASEAN, China memiliki 55 kapal selam, Jepang 16, India 15, Korea Selatan 14, dan Australia 6. Kapal selam tampaknya akan menjadi tulang punggung kekuatan laut di wilayah timur. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro membenarkan adanya program pengadaan tiga kapal selam baru,yaitu melalui kerja sama dengan Korea Selatan.

Dalam mekanisme joint productions tersebut,nantinya dari tiga kapal selam yang diproduksi, satu di antaranya akan dilakukan di Tanah Air. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsekal Madya TNI Eris Herryanto sebelumnya mengungkapkan, pengadaan kapal selam ini sudah terlambat 2–3 tahun lamanya. Karenanya, sekarang ini proyek tersebut terus dikebut dan ditargetkan kelar dalam waktu beberapa tahun ke depan. Berdasar informasi yang disampaikan KSAL Laksamana TNI Soeparno saat HUT TNI 2011, tiga kapal selam yang akan diadakan itu memiliki kemampuan yang lebih canggih dari dua kapal selam yang telah ada.

Ketiga kapal yang akan diproduksi itu merupakan tipe 209 berbobot 1.500 ton,sedangkan KRI Cakra dan KRI Nanggala bertipe 209 berbobot 1.300 ton. Kapal selam baru itu memang masih lebih rendah kelasnya ketimbang tipe 214, kapal selam yang disebutsebut sebagai yang tercanggih saat ini. Akan tetapi, meski kapal selam baru itu memakai bodi tipe 209, sistem persenjataan yang digunakan telah mengadopsi 214.Adapun spesifikasi dua kapal selam yang kini dimiliki TNI Angkatan Laut, yakni berat 1.395 ton dengan dimensi 59,5 m x 6,3 m x 5,5 m, menggunakan tenaga mesin diesel elektrik,4 diesel,1 shaft menghasilkan 4,600 shp.

Kecepatan kapal mencapai 21,5 knot, sedangkan senjata yang diusung adalah 14 torpedo dan diawaki oleh 34 pelaut. Soeparno juga pernah mengungkapkan bahwa pengadaan kapal selam dianggarkan Rp9,5 triliun. Pengadaan kapal selam untuk TNI AL ini menjadi prioritas setelah pengadaannya terlambat 2–3 tahun. Untuk menyusul keterlambatan ini,pengadaan kapal Selam tersebut akan dipercepat dari 30 bulan menjadi hanya 1,5 tahun. Adapun pihak Korea Selatan yang akan menggarap kapal selam Indonesia adalah Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering(DSME), sebuah industri pembuatan kapal yang berbasis di kota Ockpo.

Perusahaan ini telah mendapatkan lisensi dari HDW untuk membuat kapal selam kelas U-209 dan reputasi tidak diragukan lagi karena telah berhasil memproduksi 9 unit kapal selam U-209/1200 setipe dengan KRI Cakra kelas Changbogo untuk AL K o r e a S e l a t a n sejak 1989 b e s e r t a p e r b a i k - annya dengan hasil memu a s - kan. KRI Cakra dan KRI Nanggala juga di-overhaul di tempat ini.

Sumber : Sindo

Bila Diembargo Minyak, Iran Akan Tutup Selat Hormoz? Caranya..??

TEHRAN-(IDB) : Bagi orang yang benar-benar memahami pentingnya peran laut dalam politik kontrol, maka pentingnya Selat Hormoz juga tidak akan luput dari perhatiannya. Seorang marinir Inggris, menemukan adanya minyak di masa-masa keemasan Britania Raya, lama sebelum eksploitasi ladang-ladang minyak di kawasan. 

Marinir Inggris itu berpendapat bahwa negara yang mengontrol laut dunia, maka ia akan menguasai dunia dan negara yang menguasai selat-selat penting, maka sesungguhnya negara tersebut telah menguasai perairan seluruh dunia. 
 
Dewasa ini, minyak telah menjadi produk paling penting bagi umat manusia dan perekonomian dunia. Zona-zona minyak dunia menjadi perhatian kekuatan besar dunia. Sumber kekayaan alam terbesar dunia terdapat di Timur Tengah dan Teluk Persia, yang memiliki 12 pintu masuk dan pintu keluarnya adalah Selat Hormoz.
 
Menyusul kemungkinan embargo minyak Iran oleh negara-negara Barat, para pejabat tinggi Iran juga kembali memperingatkan kemampuan Republik Islam untuk menutup Selat Hormoz.
 
Sekitar 40 persen suplai minyak dunia dan sebagian besar minyak dari delapan negara pengekspor minyak mentah di Teluk Persia, semuanya menggunakan  Selat Hormoz untuk mengekspor minyak mereka. Sebagai contoh, 88 persen minyak Arab Saudi, 98 persen minyak Irak, 99 persen minyak Uni Emirat Arab, dan 100 persen minyak dari Kuwait dan Qatar, dan secara keseluruhan 97 persen minyak dari negara-negara regional, dikirim melalui Selat Hormoz. Tidak hanya itu, 50 persen pertukaran dagang negara-negara di kawasan juga dikirim melalui Selat Hormoz.
 
Para pengamat ekonomi berpendapat bahwa jika Selat Hormoz ditutup, maka pasar dunia akan kekurangan 16,5 hingga 20 juta barel minyak per hari. Jika itu terjadi, maka harga per barel minyak akan meningkat 2.5 kali lipat dari harga saat ini atau sekitar 250 dolar per barel.
 
Alternatif lain adalah jalur darat di timur dan barat Arab Saudi. Seandainya jalur tersebut terbuka, hanya setengah dari tuntutan pasar minyak dunia yang terpenuhi. Selain itu, pembangunan jalur pipa minyak darat, perawatan, dan pengoperasiannya, juga akan menambah harga minyak mentah dunia.
 
Tidak hanya minyak, sebagian besar suplai logistik militer dan persenjataan untuk negara-negara Timur Tengah juga dikirim melalui Selat Hormoz.
 
Dengan Apa Iran Akan Menutup Selat Hormoz?
Republik Islam Iran mengancam akan menutup Selat Hormoz jika langkah-langkah konfrontatif Barat terus berlanjut. Apakah Iran memiliki kemampuan menutup selat tersebut?

Perahu Cepat Militer
 
Penggunaan perahu cepat dalam menghadapi musuh menjadi elemen penting kekuatan Angkatan Laut Republik Islam Iran. 

Perahu cepat Iran dilengkapi dengan sistem radar maritim, sistem komunikasi canggih, dan peluncur rudal cruise jarak dekat mencapai 25 kilometer, dan jarak menengah anti-kapal tempur. 

Selain itu, perahu cepat militer Iran juga dilengkapi dengan torpedo kaliber menengah dan besar, serta ranjau-ranjau laut, di samping persenjataan klasik seperti senapan mesin kaliber sedang, dan pelontar roket dan roket pundak.


Kapal Selam
 
Kekuatan Angkatan Laut Iran berada jauh di atas kekuatan negara-negara regional dengan bergabungnya kapal selam ke dalam barisan Angkatan Laut Republik Islam. 
 
Selain kapal selam tipe kilo produksi Rusia, Iran juga memiliki kapal selam lain tipe dolphin, bernama Ghadir dan Fateh. 

Kapal selam produksi dalam negeri Iran itu didesain dengan memperhatikan kondisi perairan di Teluk Persia. 

Kapal selam dalam negeri Iran juga mampu menyelam hingga ke dasar laut dan menghilang dari sistem radar dan sonar musuh.
 
Hingga kini para pejabat militer Republik Islam Iran belum mengumumkan secara resmi jumlah kapal selam yang dimiliki. Namun diperkirakan, jumlahnya mencapai 20 unit.
 
Kapal Tempur
 
Kapal tempur Iran juga terdiri dari berbagai jenis termasuk kapal tempur pelontar rudal cepat, dan kapal perusak. 

Kapal tempur Iran mampu meluncurkan empar rudal jarak jauh anti-kapal hingga radius 120-170 kilometer dan mampu rudal Qader yang mampu menempuh jarak hingga lebih dari 200 kilometer.
 
Artileri berkaliber 114 dan 76 milimeter kapal tempur Iran juga memiliki daya jangkau yang cukup untuk mengancam kapal-kapal musuh. 

Dengan dilengkapi sistem anti-kapal selam dan dengan kerjasama seluruh unit, Angkatan Laut Iran memiliki kemampuan yang memadai untuk menutup Selat Hormoz.
 
Dukungan dari Darat

Kemampuan Angkatan Laut Republik Islam Iran juga dapat ditingkatkan dengan dukungan unit-unit dan persenjataan dari darat. Rudal tipe dari darat ke laut Iran cukup beragam. Rudal tersebut dibagi menjadi dua, tipe cruise dan balistik.
 
Untuk rudal cruise, Iran hingga kini telah memamerkan peluncur rudal di pesisir jarak dekat Kowsar, jarak jauh Nur dan Qader, dan peluncur tiga roket Qare'eh yang kemungkinan berkaitan dengan rudal Nasr-1.
 
Peluncur rudal tersebut dapat beroperasi secara independen dari darat untuk menghancurkan target laut tanpa bantuan unit udara maupun darat lain.
 
Sistem tersebut dapat beropeasi dari kedalaman 70 hingga 150 kilometer di daratan Iran bahkan hingga di Propinsi Kerman, dan dapat menjangkau seluruh titik di Selat Hormoz. 

Poin penting lainnya adalah bahwa jumlah unit-unit peluncur rudal itu telah diproduksi massif.
 
Untuk kategori rudal balistik, Iran hingga kini telah memamerkan tiga tipe antara lain rudal Teluk Persia, Tondar, dan Sejjil. 

Rudal Teluk Persia memiliki daya tempuh hingga 300 kilometer dan membawa hulu ledak berkapasitas 650 kilogram.
 
Rudal Tondar, menurut para pengamat memiliki daya tempuh antara 150 hingga 200 kilometer, dan untuk tipe balistik, rudal ini termasuk kategori jarak dekat.
 
Namun, yang mungkin paling menakutkan adalah rudal Sejjil yang merupakan tipe rudal tipe dari darat ke darat. 

Akan tetapi menurut keterangan para pejabat militer Iran, rudal tersebut kini telah dimodifikasi dan dapat menghancurkan target di laut.
 
Jet Tempur
 
Jet-jet tempur Iran telah mengalami penyesuaian sehingga dapat menembakkan rudal terhadap target di laut. Rudal C801K dan C802 merupakan rudal utama dari udara ke laut Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran. Namun di samping dua tipe itu, rudal Nur dan Qader juga dapat ditembakkan dari pesawat tempur.  Secara teknis, rudal Kowsar dan Nasr juga dapat digunakan untuk pesawat.
 
Rudal Maveric, meski keterbatasan yang dimiliki, tetap dapat digunakan untuk menghancurkan sejumlah target.
 
Tipe lain yang dapat diluncurkan dari udara adalah optical bomb Qased 1 dan 2 yang memiliki daya tempuh 30 hingga 50 kilometer. Dalam waktu dekat, Qased 3 dengan daya tempuh 100 kilometer juga akan digunakan untuk menghancurkan target di laut.
 
Helikopter
 

Selain jet tempur, Iran juga memiliki helikopter tempur yang siap menghadapi segala bentuk ancaman. 

Helikopter Shahde-285, dapat dipersenjatai dengan rudal cruise, sementara helikopter Mil-171 juga dapat menembakkan rudal jarak jauh Nur.
 
Perahu Terbang Militer Iran
 

Salah satu terobosan militer Iran adalah produksi flying boat atau perahu terbang. Iran telah memproduksi satu prototipe jenis perahu terbang itu dan sukses diujicoba.
 
Pesawat Tanpa Awak
 
Pesawat tanpa awak andalan Republik Islam Iran adalah Karrar yang mampu membawa empat rudal Kowsar dan mengingat daya tempuh rudal tersebut, penggunaan pesawat tanpa awak Karrar, dapat lebih meningkatkan kemampuan daya tempuh rudal Kowsar.
 
Karrar dapat menempuh jarak 1000 kilometer dan dengan mengandalkan kapasitas, pesawat tanpa awak tersebut dapat menembakkan puluhan roket ke arah kapal perang musuh. Tembakan roket secara massif itu jelas akan melumpuhkan kemampuan pertahanan kapal musuh. 
 
Desain badan Karrar juga menggunakan teknologi stealth sehingga dapat mendekati target. 

Sumber : Irib

Indonesia Harus Berinisiatif Bahas Penempatan Kapal AS Di Singapura

JAKARTA-(IDB) : Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq meminta pemerintah Indonesia untuk segera mengusulkan kepada negara-negara ASEAN membahas rencana Amerika Serikat yang akan menempatkan kapal perangnya di Singapura.

"Sebagai Ketua ASEAN, Indonesia harus segera membahas dan mempertanyakan rencana tersebut karena kawasan ASEAN adalah kawasan yang bebas dari dominasi peran militer negara manapun," kata Mahfudz Siddiq kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu.

Memang diakui, Indonesia menganut politik luar negeri bebas aktif, tapi kata Mahfudz, dalam konteks membangun kawasan ASEAN yang bebas dari dominasi militer, Indonesia bisa mengusulkan agar masalah tersebut dibahas secepatnya.

"Indonesia tak bisa melarang negara lain seperti Singapura melakukan kerjasama bilateral dengan Amerika Serikat. Tapi dalam konteks ASEAN untuk mewujudkan kawasan damai, Indonesia harus berinisiatif mengusulkan pembahasan. Saat inilah Indonesia diuji sebagai Ketua ASEAN," kata politisi PKS itu.

Ia menyebutkan, rencana penempatan pasukan dan kapal perang AS di Singapura menunjukkan kecemasan AS terhadap Cina di ASEAN.

"Ini memang isyarat kecemasan AS terhadap dinamika yang terjadi di Laut Cina Selatan dan kuatnya pengaruh Cina di kawasan ASEAN," tambah dia.

Tak hanya itu, sambung Mahfudz, keberadaan kapal perang AS seperti Littoral Combat Ship/LCS) dan pesawat pengintai tanpa awak, P-8A Poseidon sedikit banyak akan mengganggu kawasan ASEAN, termasuk Indonesia.

"Kehadiran mereka sangat berpotensi mengganggu ASEAN yang telah dinyatakan sebagai kawasan yang steril dari dominasi peran militer negara mana pun, termasuk mengganggu Indonesia," kata Mahfudz.

Amerika Serikat berencana menempatkan beberapa kapal tempur pantai LCS di fasilitas angkatan laut milik Singapura. LCS adalah jenis kapal perang terbaru yang dikembangkan US Navy yang dirancang khusus untuk beroperasi di kawasan perairan dangkal dekat pantai. Kapal ini mampu menghadapi berbagai ancaman, seperti ranjau laut, kapal selam diesel, dan perahu cepat bersenjata.

Selain menempatkan kapal-kapal LCS di Singapura, pemerintah Amerika Serikat juga akan menempatkan pesawat patroli P-8A Poseidon atau pesawat pengintai tak berawak pada 2025. Pesawat-pesawat itu secara rutin akan diterbangkan di atas wilayah Filipina dan Thailand untuk membantu negara-negara itu meningkatkan kewaspadaan wilayah maritim.

Sumber : Antara

Rusia Kembangkan Rudal Baru Antar Benua

MOSKOW-(IDB) :  Rusia akan mengembangkan rudal balistik antarbenua (ICBM) jenis baru yang dirancang khusus untuk menembus sistem perisai rudal rancangan AS. Rudal baru ini akan menggunakan bahan bakar cair sehingga memiliki kemampuan bermanuver lebih baik dibandingkan pendahulunya.

Rencana tersebut disampaikan Panglima Kesatuan Rudal Strategis Rusia (Strategic Missile Forces/SMF) Letnan Jenderal Sergei Karakayev di Moskwa, Jumat (16/12/2011) waktu setempat.

"Keputusan sudah dibuat untuk menciptakan jenis rudal berat yang diluncurkan dari silo dan akan memiliki kemampuan yang lebih canggih untuk menembus, secara hipotetis, sistem pertahanan rudal AS," tutur Karakayev, yang mengatakan, tahun depan pihaknya akan menguji coba sedikitnya 11 ICBM.

ICBM baru ini akan menggantikan ICBM lama andalan Rusia selama ini, yakni rudal Voyevoda R-36M2, yang oleh NATO diberi nama sandi rudal "Satan" (setan). R-36M2 mampu membawa hingga 10 hulu ledak nuklir dengan jarak jelajah maksimum 11.000 kilometer.

Hubungan Rusia dan AS akhir-akhir ini kurang mesra sejak AS dan NATO ngotot membangun sistem perisai rudal di Eropa. Rusia merasa terancam dengan sistem pertahanan tersebut, sementara AS dan NATO bersikeras sistem tersebut tidak ditujukan kepada Rusia, tetapi untuk menangkis serangan rudal balistik dari "negara-negara nakal" semacam Iran.

Menurut Karakayev, Iran belum memiliki teknologi ataupun potensi industri untuk membuat rudal-rudal balistik. Meski ada beberapa laporan media bahwa Iran telah menguji coba ICBM, SMF meragukan rudal-rudal Iran itu memiliki jarak jelajah efektif hingga ke Eropa.

Jenderal bintang tiga ini menambahkan, rudal-rudal lama Rusia yang masih menggunakan bahan bakar padat mungkin akan kesulitan menembus sistem perisai rudal terbaru AS. Roket berbahan bakar padat memiliki kelemahan, yakni sekali bahan bakar dinyalakan, seluruh cadangan bahan bakar akan terbakar habis tanpa bisa dihentikan.

Namun, dengan bahan bakar cair, pasokan bahan bakar yang dibakar bisa diatur menggunakan sistem pipa dan katup sehingga tenaga dorongan roket bisa diubah-ubah, yang artinya roket akan memiliki kemampuan manuver yang lebih baik.

Kelebihan ini masih ditambah dengan rencana Rusia menerapkan sistem kontrol rudal balistik generasi keempat (4G) mulai tahun depan. Sistem kontrol baru ini akan disebar di seluruh pos komando, tempat peluncuran tetap, hingga fasilitas peluncur mobil.

Karakayev mengatakan, sistem kontrol generasi baru ini dirancang khusus untuk memastikan kendali yang lebih canggih bagi rudal-rudal nuklir generasi baru milik Rusia.

Sumber : Kompas

Gladi Bersih I Peresmian PMPP

BOGOR-(IDB) : Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin, memimpin gladi bersih I Peresmian Fasdiklat Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP), di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (17/12), yang akan diresmikan oleh Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 19 Desember mendatang. 

Selain sebagai Pusat Pendidikan dan Latihan bagi prajurit TNI yang akan bertugas menjadi pasukan perdamaian PBB, di lokasi PMPP juga memiliki fasilitas dan pendidikan antara lain, Pusat Pelatihan Penanggulangan Terorisme, Pusat Pelatihan Penanggulangan Bencana, Pusat Pelatihan Bahasa dan Markas Pasukan Siaga TNI. Tampak Wamenhan tengah mengamati persiapan-persiapan yang terus dilakukan, di Fasdiklat PMPP.

Sumber : DMC

Additional Raytheon Patriot Missile Systems for Taiwan

TAIWAN-(IDB) : Raytheon Company has received a $685.7 million Foreign Military Sales (FMS) contract for additional new fire units of the combat-proven Patriot Air and Missile Defense System for Taiwan.

"Our partnership with Taiwan dates back more than 45 years, and we are committed to providing Taiwan with the best air and missile defense system capability available," said Sanjay Kapoor, vice president for Integrated Air and Missile Defense at Raytheon's Integrated Defense Systems business (IDS).

Patriot is the world's most capable air and missile defense system, protecting against a full range of advanced threats, including aircraft, tactical ballistic missiles, cruise missiles and unmanned aerial vehicles. It is the system of choice for 12 nations around the globe.

Raytheon is the prime contractor for both domestic and international Patriot Air and Missile Defense Systems and system integrator for Patriot Advanced Capability-3 missiles.

Background Notes
  • This award is in addition to the one received in 2009 for new systems for Taiwan and the 2008 contracts to upgrade Taiwan's existing systems.
  • Raytheon recently delivered the first Configuration-3 radar system to Taiwan, completing the upgrade 10 months ahead of the original program plan the customer requested.
  • The U.S. Army Aviation and Missile Command, Redstone Arsenal, Ala., issued this contract for new Patriot fire units that will feature new advanced technology, improved man-machine interface and reduced life-cycle costs.
  • Work under this contract will be performed at Raytheon's Integrated Air Defense Center, Andover, Mass.; El Paso, Texas; and Huntsville, Ala. The company is supported by a global team of suppliers to the Patriot system.
Source : Defencetalk

Sertijab Komandan Batalyon Infanteri 1 Marinir

SURABAYA-(IDB) : Batalyon Infanteri-1 Marinir memiliki komandan baru, yakni Mayor Marinir Teddy Yulianda Bakri yang menggantikan Letkol Mar Gatot Mardiyono yang menjadi Pabandya di Staf Operasi Pasmar-1.

Asintel Kaspasmar-1 Kolonel Marinir Marcos dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Surabaya, Kamis, mengatakan Mayor Marinir Teddy dilantik Komandan Brigif-1 Marinir, Kolonel Marinir Amir Faisol, dalam upacara di lapangan Apel Kesatrian Harun, Tanjung Perak Surabaya (14/12).

Dalam serah terima jabatan (sertijab) itu, Letkol Mar Gatot Mardiyono menyerahkan jabatannya kepada Mayor Marinir Teddy Yulianda Bakri yang sebelumnya menjabat sebagai Komandan Sekolah Tamtama Infanteri di Pusdikif Kodikmar.

Komandan Brigif-1 Marinir dalam amanatnya mengatakan, sertijab merupakan bagian dari rangkaian pergantian jabatan di lingkungan Pasmar-1 khususnya Brigif-1 Marinir yang dilaksanakan dalam rangka peremajaan dan kaderisasi, serta pembaharuan semangat dan penyegaran pemikiran.

"Batalyon Infanteri-1 Marinir dalam sejarah pengabdiannya sebagai satuan tempur telah membuktikan sebagai satuan yang dapat diandalkan karena mampu melaksanakan berbagai tugas, dalam Binsat Kormar tahun 2011, Batalyon Infanteri-1 Marinir meraih predikat sebagai Batalyon terbaik," katanya.

Menurut dia, salah satu faktor yang mewarnai kehandalan suatu kesatuan tempur seperti Batalyon Infanteri-1 Marinir adalah manunggalnya pemimpin dengan yang dipimpin.

"Peran pemimpin harus dapat mentransformasikan kendala menjadi peluang serta kelemahan menjadi kekuatan, sehingga mampu membawa kesatuannya dengan baik," kata orang nomor satu di jajaran Brigif-1 Marinir itu.

Dalam kesempatan itu, Kolonel Marinir Amir Faisol mengucapkan terima kasih kepada Letkol Mar Gatot Mardiyono yang telah melaksanakan tugas-tugas dengan baik selama menjabat sebagai Komandan Batalyon Infanteri-1 Marinir, serta ucapan selamat bertugas sebagai Komandan Batalyon Infanteri-1 Marinir kepada Mayor Marinir Teddy Yulianda.

"Saya juga berharap kepada seluruh anggota dan keluarga besar Batalyon Infanteri-1 Marinir agar tetap memberikan dukungan sepenuhnya terhadap pelaksanaan tugas pejabat yang baru," katanya dalam acara yang dihadiri para Perwira Staf Brigif-1 Marinir, Para Komandan Satlak di jajaran Pasmar-1, dan pejabat TNI/Polri di wilayah Surabaya.

Dalam upacara itu juga digelar sejumlah material tempur, di antaranya enam unit truk Reo, dua unit KIA, dua buah Perahu Karet, dua pucuk Mortir 80 mm, dua pucuk senjata Anti-Tank, enam pucuk Mortir 60 mm, dan delapan pucuk GPMG. 

Sumber : Antara