Pages

Jumat, Desember 16, 2011

Indonesia Segera Diperkuat 3 Kapal Selam Baru

JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno mengatakan Indonesia segera memiliki tiga kapal selam baru untuk melengkapi armada tempurnya.

"Rancangan kontrak tiga kapal selam itu sudah selesai, dan kemungkinan ditandatangani pertengahan bulan," katanya, usai menghadiri Rapat Paripurna TNI Manunggal Masuk Desa 2011 yang dipimpin Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono di Jakarta, Jumat.

Ia menambahkan dengan kehadiran tiga kapal selam baru itu, daya tempur dan daya tangkal TNI Angkatan Laut semakin kuat.

"Kita mengharapkan kita dapat memiliki enam kapal selam. Itu idealnya, jadi dengan enam kapal selam itu dapat diatur berapa yang berlayar, berapa yang siaga dan berapa yang menjalani pemeliharaan," katanya.

Soeparno mengemukakan kebutuhan kapal selam untuk memperkuat daya tempur di laut sangat diperlukan karena kapal selam merupakan alat utama sistem senjata strategis.

"Bayangkan, dalam sebuah perencanaan operasi kapal selam dapat diturunkan lebih dulu untuk keperluan mendeteksi peta kekuatan lawan, tanpa harus dikawal, karena dia sudah melengkapi diri persenjataan yang lengkap. Ibaratnya, satu kapal selam hanya dapat dilawan dengan tiga kapal fregat," ungkapnya.

Tiga kapal selam tersebut diadakan dari Korea Selatan. Untuk pengadaan kapal selam TNI AL ada beberapa negara yang menjadi pilihan seperti Jerman (U-209), Korea Selatan (Changbogo), Rusia (Kelas Kilo), dan Perancis (Scorpen).

Setelah melalui tender dan disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan kebutuhan operasional serta anggaran yang ada, akhirnya diputuskan pengadaan dilakukan dari Korea Selatan.

Juru bicara TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Untung Suropati menambahkan dalam pengadaan kapal selam tersebut dipersyaratkan adanya alih teknologi, sehingga pada tahap selanjutnya secara bertahap Indonesia mampu untuk membuat kapal selam sendiri.

"Dari proses tiga pengadaan kapal selam tersebut, satu unit pertama seluruhnya dikerjakan oleh perusahaan galangan kapal Korea Selatan, pada pembuatan kedua mulai dikerjakan perusahaan galangan kapal kedua negara dengan adanya alih teknologi, dan pada pembuatan ketiga diharapkan sudah dapat dibuat oleh perusahaan galangan kapal Indonesia," katanya.

Sumber : Antara

Korps Marinir Miliki Divisi Sorong Papua Pada 2012

SURABAYA-(IDB) : Korps Marinir akan memiliki divisi baru yakni Divisi III Sorong-Papua pada tahun 2012 untuk melengkapi Divisi I (Pasmar-1) di Surabaya dan Divisi II (Pasmar-2) di Jakarta.

"Embrionya sudah lama ada di Sorong, yakni satu batalyon di Papua, tapi nantinya akan ditingkatkan menjadi brigade dan akhirnya divisi," kata KSAL Laksamana TNI Soeparno di Surabaya, Selasa.

Ia mengemukakan hal itu setelah memimpin upacara HUT ke-66 Korps Marinir di Lapangan Tembak Lettu Anumerta FX Supramono, Kesatrian Marinir Karangpilang, Surabaya.

Didampingi Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) A Fariz Washington dan Komandan Pasmar-2 Brigjen TNI (Mar) Sturman Panjaitan, ia menjelaskan penataan itu akan mendorong adanya tiga divisi yakni Divisi I di Jakarta, Divisi II di Surabaya, dan Divisi III di Sorong-Papua.

"Jadi, pengamanan kawasan perbatasan Indonesia dengan negara lain tidak akan ditambah, karena sudah dianggap cukup. Apalagi Marinir memang bukan untuk pengamanan perbatasan laut," ucapnya.

Selain itu, Korps Marinir juga akan menambah tank BMP-3 F sebanyak 54 unit tank dengan 34 tank baru akan direalisasikan pada tahun 2012, sedangkan sisanya menyusul.

"Ke-54 tank baru itu akan ditempatkan di wilayah barat dan timur dengan sebagian tank merupakan produksi dalam negeri. Yang jelas, kalau alat tempur kita bisa dibuat di dalam negeri, ya kita beli di sini," ujarnya.

Kendati demikian, menurut KSAL, Korps Marinir itu bukan pasukan "ecek-ecek" (sepele). "Anda bisa lihat sendiri kesiapan personel dan materiil dari Divisi Infanteri 1 dan 2 dengan seluruh alat tempurnya yang didatangkan ke sini pada HUT ke-66 Koprs Marinir," katanya.

Upacara HUT ke-66 Korps Marinir yang diikuti 6.155 prajurit itu dimeriahkan dengn atraksi dari 12 tank PT-76 buatan Rusia yang dipakai dalam Pertempuran Trikora pada tahun 1960-an, tiga pucuk Launcher RPG yang pernah dipakai di Aceh dan Timtim, sekaligus demonstrasi terjun statik oleh 60 peterjun dan terjun "Freefall" oleh 11 peterjun yang turun secara bersamaan (bertumpukan).

Sebelumnya (14/11), istri Komandan Korps Marinir yang juga Ketua Gabungan Jalasenastri Korps Marinir, Ny Nita Alfan Baharudin, merayakan HUT Korps Marinir dengan mengunjungi anggota Marinir Wilayah Timur yang dirawat di Rumah Sakit Marinir, Gunungsari, Surabaya.

Sumber : Antara

Terlalu Dini Menilai Leopard Tidak Cocok Untuk Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan terlalu dini jika menilai Main Battle Tank (MBT) Leopard yang akan dibeli dari Jerman, tidak sesuai dengan kondisi geografis Indonesia.

"Wilayah kita ini kan luas, bisa saja tidak cocok dengan kondisi geografis di Jawa tetapi sesuai dengan kondisi geografis di Kalimantan. Bisa saja kan itu terjadi...," katanya, usai Rapat Paripurna TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) 2011 di Jakarta, Jumat.

Sebelumnya anggota Komisi I DPR, Salim Mengga mengatakan MBT Leopard tidak sesuai dengan kondisi geografis di Indonesia. Dengan alam yang berbukit-bukit dengan sungai dan danau, MTB Leopard yang berat itu tidak cocok. MBT Leopard yang masuk kategori tank berat lebih cocok untuk kawasan gurun atau daerah yang rata.

Tank yang akan dibeli tersebut adalah bekas Angkatan Darat Belanda. Rencananya mereka melepas 150 Tank Leopard 2A6 yang dibuat pada 2003. "Jadi, masalah cocok atau tidak, itu masih harus didiskusikan lagi antara TNI dan Komisi I ," kata Panglima TNI.

Pada kesempatan yang sama Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan pihaknya sudah membentuk tim yang khusus mengkaji dan menetapkan spesifikasi teknis dan kebutuhan operasional dari alt utama sistem senjata yang akan dibeli.

"Tim tersebut terdiri atas unsur kavaleri, arhanud dan lainnnya. Mereka yang tahu secara teknisnya dan tentu tahu mengapa seperti itu," kata Kasad menambahkan.

TNI Angkatan Darat akan melengkapi sistem pertahanan dengan memborong alat utama sistem persenjataan dari lima pabrik di Eropa dan Amerika Serikat . Peralatan yang akan dibeli dengan dana APBN 2011 sebesar Rp14 triliun itu dipastikan produk baru.

Dalam hal itu, kata Kasad Jenderal Pramono, Indonesia diuntungkan dengan kondisi ekonomi Eropa yang sedang terbelit krisis sehingga banyak produk yang dihasilkan dijual dengan harga murah.

Alutsista yang akan dibeli tersebut, antara lain main battle tank Leopard 2a6 yang berbobot 62 ton. Indonesia akan membeli 100 tank yang sudah dipakai di 15 negara itu dengan harga per unit 280 juta dolar AS. TNI AD juga akan membeli multiple launch rocket system untuk kekuatan 2,5 batalyon.

Untuk meriam 155 buatan Prancis dan helikopter Apache buatan Amerika Serikat, TNI AD juga mendapatkan harga khusus yang relatif murah.

Khusus untuk delapan helikopter, Amerika Serikat memberikan diskon lima juta dolar AS sehingga harganya turun menjadi 25 juta dolar AS.

Pramono bersyukur karena dalam tiga tahun terakhir TNI AD mendapatkan prioritas dalam hal pengadaan kebutuhan alutsista dan selalu mendapatkan anggaran berkisar Rp 14 triliun.

Sumber : Republika

Anggota DPR : Indonesia Tidak Perlu Beli Tank Leopard

JAKARTA-(IDB) : Parlemen Belanda menolak pemerintah mereka menjual tank Leopard, yang tak lagi dipakai, ke Indonesia. Alasannya, rekam jejak Indonesia dalam penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) masih dipandang buruk. Belanda khawatir tank-tank buatan Jerman itu akan digunakan tentara Indonesia untuk menghadapi para demonstran.

Terlepas dari penolakan parlemen Belanda itu, Wakil Ketua Komisi I DPR RI yang membidangi pertahanan keamanan dan hubungan luar negeri, Tubagus Hasanuddin, menyatakan bahwa pemerintah Republik Indonesia membutuhkan dana yang tidak sedikit bila benar-benar berniat membeli tank-tank Leopard tersebut.

“Untuk beli 44 tank Leopard, butuh US$280 juta,” kata politisi PDIP itu. Tubagus mengatakan, Leopard memang tergolong tipe tank yang paling canggih, dengan kapasitas 62 ton. Namun kapasitas tank yang berat inilah yang membuat rencana pembelian tank tersebut kontroversial dan menjadi perdebatan di antara ahli-ahli sistem persenjentaan RI.

“Ini banyak dipersoalkan, karena kapasitas tank Leopard dianggap terlalu berat. Padahal, jalanan di Indonesia memiliki daya tahan dengan kapasitas rendah. Tank seberat 62 ton akan sulit bergerak di jalanan di Indonesia,” papar Tubagus kepada VIVAnews, Jumat 16 September 2011. Oleh karena itu, ia meminta rencana pemerintah untuk membeli tank tersebut dikaji ulang.

“Harus dicari solusi yang paling cocok,” ujar Tubagus. DPR sendiri, menurutnya, bahkan tidak tahu-menahu soal rencana pembelian tank Leopard ini. Ia mengatakan, hal tersebut belum pernah dibahas antara pemerintah dengan Komisi I DPR. “DPR tahunya, tiba-tiba pemerintah pilih beli Leopard dengan uang pinjaman luar negeri. Karenanya ini jadi perdebatan,” imbuh Tubagus.

Ia menjelaskan, pembelian Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) haruslah dengan persetujuan DPR. “Memang soal teknis itu urusan user (TNI), tapi menyangkut teknis harga dan pertimbangan politik, harus ada persetujuan DPR agar setiap rupiah yang dibelanjakan bisa dipertanggungjawabkan kepada rakyat, dan bermanfaat bagi rakyat,” kata dia.

Penolakan Belanda

Parlemen Belanda, Tweede Kamer, menolak menjual tank Leopard ke Indonesia, dengan alasan tidak ingin terlibat dalam pelanggaran HAM yang menurut mereka kerap terjadi di Indonesia. Mosi penolakan penjualan tank Leopard ke Indonesia, disampaikan oleh dua partai Belanda yang duduk di parlemen.

Kedua partai itu adalah Partai Kristen Demokrat (CDA) dan Partai Liberal Konservatif (VVD). Meski dua partai ini yang resmi menolak penjualan tank Leopard ke RI, sebetulnya penolakan awal justru muncul dari Partai Kiri Hijau (Groelinks). “Kita tahu mereka (RI) telah memporak-porandakan Aceh, Timor-Timur. Baru-baru ini juga terjadi kerusuhan di Papua,” kata Arjan El Fassed dari Partai Kiri Hijau, seperti dikutip Radio Nederland Siaran Indonesia, Rabu 14 Desember 2011 kemarin lusa.

Padahal, pemerintah Belanda lah yang meminta parlemen Belanda untuk menyetujui penjualan tank Leopard ke Indonesia. Minat Indonesia atas tank Leopard Belanda sebetulnya mendapat sambutan postif pemerintah Belanda, yang segera mengutus Menteri Pertahanan mereka, Hans Hillen, untuk menyampaikan hal tersebut kepada Tweede Kamer.

Kementerian Pertahanan Belanda ingin menjual tank-tank Leopard lama mereka kepada Indonesia, sebagai bagian dari langkah penghematan besar-besaran. Pasca penolakan Belanda, pengamat militer Indonesia Salim Said mengaku terkejut dengan keputusan Belanda itu. Menurutnya, keputusan itu berpotensi mengganggu hubungan bilateran kedua negara.

Apalagi, kata dia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah membatalkan kunjungannya ke Belanda beberapa waktu lalu. “Pasti (penolakan penjualan tank itu) akan berdampak. Apalagi situasi papua sedang menghangat. Banyak kecurigaan dari Indonesia bahwa ada elemen-elemen Belanda yang masih bermain di Papua,” terang Said.

Sumber : Vivanews

Belarus Mendapat Rudal Antipesawat dari Rusia

MINSK-(IDB) : Menteri Pertahanan Belarus Yury Zhadobin menyatakan, Kamis (15/12/2011) pesanan sistem rudal antipesawat Tor-M2 dari Rusia sudah mulai dikirim pekan ini.

"Dua unit pertama datang kemarin," tutur Zhadobin kepada kantor Belta, seperti dikutip RIA Novosti.

Belarus memesan 14 unit sistem pertahanan udara ini dari Rusia dan semua diharapkan sudah dikirim sebelum tanggal 24 Desember tahun ini. Zhadobin menambahkan, unit pertama Tor-MR akan dipasang di kawasan Brest di bagian barat daya negara itu.

Tor adalah sistem rudal permukaan-ke-udara jarak dekat yang bisa dioperasikan dalam segala cuaca dan bisa mencegat segala jenis pesawat, rudal jelajah, rudal balistik, dan pesawat tak berawak.

Belarus mendapat dukungan penuh dari Rusia dalam membangun sistem jaringan pertahanan udara bersama Rusia-Belarus. Bulan April, pihak Rusia berjanji akan terus memasok Belarus dengan sistem rudal antipesawat jarak menengah S-300.  

Sumber : Kompas

TNI Peragakan Atraksi Pembebasan Sandera Terroris

MAMUJU-(IDB) : Pasukan anti teror Kodam VII Wirabuana Makassar memperagakan aksi pembebesan sandera yang disekap teroris dalam rangkaian peringatan Hari Juang Kartika yang dipusatkan di anjungan pantai Manakarra, Mamuju, Sulbar.

Kegiatan atraksi ini dilakukan oleh pasukan anti teror setelah pelaksanaan upacara peringatan Hari Juang Kartika yang dipimpin langsung, Kasdam VII Wirabuan, Hari Mulyono.

Dalam aksinya, sebuah bus yang mengantar "Gubernur Sulbar" tiba-tiba dihadang dan dibajak teroris.

Mobil milik Dinas Perhubungan Pemprov Sulbar yang digunakan teroris ini menyekap "Gubernur" sehingga pasukan anti teror melakukan upaya pembebesan sandra.

Aksi yang dipertontonkan prajurit TNI ini sempat menyita perhatian ribuan masyarakat karena baru pertama kalinya menyaksikan atraksi yang dilakukan oleh prajurit TNI.

Bahkan, ribuan masyarakat yang ada di tenda pun sempat terkejut mendengarkan suara tembakan berkali-kali dalam atraksi itu.

Aksi penyenderaan itu sangat menegangkan, sebab para teroris juga menggunakan senjata berlaras panjang.

Namun dengan kemampuan khusus serta pengaturan strategi yang matang, pasukan khusus anti teror Kodam VII mampu melumpuhkan para teroris dan memebaskan "gubernur" dari sekapan teriris.

Sangat menegangkan ketika aksi pembebasan dimulai. Puluhan prajurit TNI yang menggunakan roda dua dan menggunakan mobil menghalau laju bus.

Saat bus berhenti, dua regu menggunakan dua kendaraan roda empat datang dari arah belakang dan mengepung teroris.

Sungguh luar biasa, aksi yang dipertontonkan prajurit TNI yang tangguh menyita perhatian semua orang. Betapa tidak, bus yang dibajak teroris dihacurkan kaca sampingnya.

Aksi tersebut seperti adegan sungguhan, apalagi beberapa kali senjata ditembakkan ke udara.

"Semua terkejut karena tiba-tiba suara tembakan berasal dari dalam tenda tamu undangan. Ternyata, itu hanya atraksi TNI yang diperagakan dalam membebaskan sandera yang dilakukan oleh teroris,"kata Irwan, salah seoranbg warga Mamuju yang ikut menyaksikan atraksi TNI.

Ia mengatakan, dirinya baru pertama kali menyaksikan atraksi yang dilakukan prajurit antiteror.

"Tegang juga karena suara tembakan tiba-tiba meledak disamping saya. Tetapi saya sadar ini hanya atraksi saja,"pungkasnya. 

Sumber : Antara

Hutan Sekadau Kalimantan Jadi Palagan Perang Kopassus

SEKADAU-(IDB) : Setelah melakukan latihan perang di kawasan hutan Kecamatan Belimbing, Kabupaten Melawi dan di Kabupaten Sintang. Komando Pasukan Khusus (Kopassus) akan melanjutkan kegiatan tersebut di Kecamatan Sekadau, Dusun Gonis Tekam, hari ini (15/12). 

Kegiatan yang diikuti oleh 262 prajurit ini, akan melakukan giat yang senada pada hari sebelumnya. Dengan mengusung tema Satuan Tugas Pasukan Khusus Parakomando untuk operasi wilayah di seluruh Pulau Kalimantan. Wadanjen Kopassus Brigjen TNI, Doni Munardo menuturkan, latihan ini dalam rangka Operasi Pemulihan Keamanan. Bertujuan untuk meningkatkan dan menguji kemampuan serta ketersediaan operasional satuan jajaran Kopassus. Terutama dalam menghadapi tantangan tugas di masa mendatang.

 
Dia mengatakan, Kopassus harus terus memelihara kemampuan yang ada. Melalui pembinaan latihan secara bertahap, berharap akan meningkatkan latihan sebagai kebutuhan Kopassus itu sendiri. “Sebagai prajurit harus siap untuk mengemban tugas sesuai dengan fungsi,” cetusnya. Setelah melakukan latihan perang, Prajurit Kopassus juga akan diperintahkan untuk melakukan pengecekkan di seluruh patok batas yang ada di Kalimantan Barat.

Kemudian dibuntuti dengan ekspedisi. “Untuk kedepan, kami akan melanjutkan bhakti sosial di Camar Bulan, Kabupaten Sambas. Hal tersebut juga ditujukan untuk menjaga keamanan daerah sekitar. Begitu juga terhadap masyarakat sekitar. Kita akan melakukan pendekatan, demi mencapai persatuan dan kesatuan sebagai Warga Negara Indonesia,”  terang Doni.


Perubahan lingkungan strategis pada lingkup global, regional dan nasional, senantiasa bergerak cepat. Dan diikuti segala dampak negatif yang dapat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Kegiatan ini, suatu bentuk latihan dengan melihat tren yang berkembang secara global di masa sekarang. Begitu juga terhadap operasi khusus perang yang bersifat Asymetric Warfare.Dinamika ini. Kami berusaha untuk mengimbangi,” tandasnya. 

Sumber : PontianakPost

Kasdam Tanjungpura : Penjagaan Perbatasan Setingkat Batalion

NGABANG-(IDB) : Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) Kodam XII Tanjungpura, Brigjend TNI Robby Win Kadir mengatakan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat sebanyak satu Satuan Setingkat Batalyon (SSY) ditempatkan di perbatasan. 
 
"Penjagaan di daerah perbatasan sejauh ini belum ada penambahan personel meskipun sempat terjadi ketegangan mengenai batas dua negara," kata Brigjend TNI Robby Win Kadir usai upacara Hari Juang Kartika 2011 di Mandor, Landak, Kamis.

Ia menegaskan, di perbatasan TNI-AD menjaga dalam upaya koordinasi, serta pengawalan batas NKRI. Ia melanjutan, dengan adanya kerja sama seperti itu akan memudahkan koordinasi dalam menjaga secara bersama-sama tapal batas negara. "Kita melakukan penjagaan agar tidak terjadinya perselisihan antardua negara terkait dua batas negara. Sampai dengan saat ini belum ada kebijakan pimpinan untuk penambahan personil diperbatasan," tegas Robby. Menurut dia, selama ini yang dijaga adalah sudah disepakati pemerintah. Sedangkan Angkatan Darat hanya menjaga patok yang ada, dan sampai dengan saat ini belum ada yang bergeser. "Kita berharap tidak ada sengketa lagi terkait perbatasan. Sejauh ini, jika diminta atau tidak, TNI-AD selalu siap untuk menjaga keutuhan NKRI," kata Robby. Ia menegaskan, TNI-AD tetap siap untuk mengamankan keutuhan NKRI. Karena bagaimanapun TNI-AD punya tanggung jawab besar atas pertahanan keamanan di NKRI. Kalbar mempunyai wilayah perbatasan dengan Sarawak, Malaysia, sepanjang 900-an kilometer. Kodam XII Tanjungpura mempunyai wilayah teritorial sampai Kalimantan Tengah. Sejumlah isu di perbatasan Kalbar - Sarawak yang sempat mencuat adalah dugaan pergeseran wilayah di Kabupaten Sambas. Kemudian masuknya perusahaan Malaysia hingga tapal batas dengan Indonesia. 

Sumber : Antara 

Perbatasan cukup dijaga setingkat batalyon

NGABANG-(IDB) : Garis perbatasan Indonesia dengan Negara Bagian Sarawak di Malaysia Timur itu sekitar 1.000 kilometer panjangnya. Walau sempat beberapa kali gejolak terjadi di sana, namun penjagaan perbatasan negara itu cukup dilakukan satuan setingkat batalion saja.

"Sampai saat ini belum ada kebijakan pimpinan menambah personil di perbatasan meskipun sempat terjadi ketegangan mengenai batas dua negara," kata Kepala Staf Kodam XII/Tanjungpura, Brigadir Jenderal TNI Robby Win Kadir, usai upacara Hari Juang Kartika 2011 di Mandor, Landak, Kamis.

Jika ada yang menganggap jumlah itu kurang --satu batalion sekitar 700 personel-- dia katakan, "Juga bahu-membahu dengan unsur lain. Dengan kerjasama seperti itu akan memudahkan koordinasi dalam menjaga secara bersama-sama tapal batas negara."

Seluruh perbatasan darat Indonesia dijaga batalion-batalion infantri dan pendukung lain dari TNI-AD melalui komando kewilayahan setempat. Di antaranya yang terjadi di perbatasan Indonesia dengan negara Timor Timur di Pulau Timor.

378 kilometer garis perbatasan negara di sana itu dijaga secara bergantian oleh tiga batalion infantri dari lingkungan Komando Daerah Militer IX/Udayana dalam periode penugasan tertentu. Kabarnya, rotasi penugasan itu akan dipercepat menjadi enam bulan saja setelah selama ini 12 bulan.


Sumber : Antara

Konga XXV-D Siap Melaksanakan Tugas Kepolisian Militer di Lebanon

BEIRUT-(IDB) : Satgas Sempu TNI Konga XXV-D siap melaksanakan tugas Kepolisian Militer dalam misi Unifil di AOR (Area Of Responsibility)  Sektor Timur Lebanon.
 
Demikian dikatakan Komandan Satgas (Dansatgas) Sektor East Military Police Unit (SEMPU) TNI Konga XXV-D/Unifil, Letkol Cpm Ida Bagus Rahwan Diputra, S.H., ketika mendampingi Komandan Kontingen Garuda Kolonel Adm Darmawan Bambang Sudiono saat menerima kunjungan  kehormatan Delegasi MPR RI Bapak Lukman Hakim Saifudin dan rombongan serta Dubes RI yang berkuasa penuh di Lebanon Bapak Drs Dimas Somdra MBA,  di Markas Batalyon Mekanis, Adshit Al Qusayr, UN Posn 7-1, Lebanon Selatan, kemarin.

Lebih lanjut Dansatgas mengatakan, selain melaksanakan  tugas Kepolisian Militer,  juga mempunyai  tugas operasional  yang setiap hari dilaksanakan antara lain : MP Check Point, NB Check Point, Speed Check, Traffic Control, Spesial Investigation, Traffic Accident Investigation, MP Patrol dengan kendaraan, Lugage Check dan Escort atau Pengawalan.

Kunjungan kehormatan rombongan delegasi MPR dan Dubes RI untuk Lebanon  ke Kontingen Garuda TNI, diterima dengan jajar kehormatan. Selanjutnya foto bersama dan paparan singkat yang disampaikan oleh Komandan Kontingen Garuda serta Komandan Satgas Kontingen Garuda Unifil tentang tugas-tugas yang dilaksanakan dan kendala-kendala yang dihadapi di lapangan dan dilanjutkan dengan diskusi.

Sementara itu, Ketua Delegasi MPR RI yang dipimpin Bapak Lukman Hakim Saifudin antara lain mengatakan, tugas ini tidak semata-mata menjalankan konstitusi yang telah diamanatkan.  Kepada segenap prajurit TNI yang bertugas di Lebanon, agar dapat memberikan sesuatu yang bermakna sehingga bisa dirasakan oleh masyarakat setempat.

Ikut serta dalam rombongan yang dipimpin Bapak Lukman Hakim Saifudin antara lain : Bapak Ahmad Farhan Hamid (Wakil Ketua MPR RI),  Bapak Agus Hermanto (Ketua Fraksi Partai Demokrat), Bapak Muhamad Lukman Edy (Ketua Fraksi  PKB), Bapak Ibrahim Sakti Batubara (Ketua Fraksi PAN), Perwakilan Tetap RI New York Laksma TNI A. Budihardja Raden dan Athan Indonesia untuk Caero Kolonel R. Teguh Isgunanto

Dalam kesempatan tersebut Dansatgas Sempu TNI Konga XXV-D/Unifil Letkol Cpm Ida Bagus Rahwan Diputra, S.H., menyerahkan cindera mata kepada Wakil Ketua MPR RI Bapak Ahmad Farhan Hamid.

Sumber : Seruu

Delegasi MPR RI Kunjungi Markas Indobatt di Lebanon

BEIRUT-(IDB) : Delegasi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI mengunjungi Markas Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-F/UNIFIL di Lebanon, rombongan delegasi yang dipimpin oleh Wakil Ketua MPR Bapak Lukman Hakim  didampingi oleh Dubes RI yang berkuasa penuh untuk Lebanon, Bapak Drs. Dimas Samodra Rum, MBA, disambut oleh Komandan Batalyon Mekanis XXIII-F Letkol Inf Suhartono Sudarsono di Markas Indobatt UN Posn 7-1  Adshit al Qusayr, Lebanon Selatan, Selasa (13/12/2011).
 
Turut hadir menyambut kedatangan Delegasi Komandan Kontingen Garuda Kolonel Adm Darmawan Bambang Sudiono, Wakil Komandan Sektor Timur (Seceast) Kolonel Inf Marzuki, Wadan Satgas Yonmek Letkol (Mar) FJH. Pardosi, Dansatgas Military Police Unit (MPU), Dansatgas Military Community Outtreach Unit (MCOU), Dansatgas FPC  (Force Protection Company) serta Dansatgas CIMIC TNI.

Tujuan kunjungan Delegasi MPR ke Markas Indobatt ini, untuk mengetahui secara dekat pelaksanaan tugas yang dilaksanakan prajurit TNI yang tergabung dalam misi perdamaian di Lebanon, dan dalam hal ini Satgas Indobatt sebagai perwakilan kunjungan.

Acara kunjungan diawali dengan kegiatan foto bersama di Lapangan Soekarno Indobatt, dilanjutkan dengan paparan singkat masing-masing Komandan Satgas Kontingen Garuda UNIFIL tentang tugas-tugas yang dilaksanakan dan kendala-kendala yang dihadapi di lapangan dan dilanjutkan dengan tanya jawab.

Usai tanya jawab dilanjutkan sambutan dari Ketua Delegasi MPR RI Bapak Lukman Hakim, dalam sambutannya ketua delegasi mengatakan, ucapan terimakasih kepada seluruh personel TNI atas pelaksanaan tugas, yang telah dilaksanakan dengan baik selama ini, “tugas ini tidak semata-mata menjalankan konstitusi yang telah diamanatkan, namun melalui tugas yang dilaksanakan dengan baik dapat mempererat hubungan antar negara serta menjaga nama baik bangsa, sehingga nama besar bangsa Indonesia dapat dikenal dengan baik oleh masyarakat Lebanon maupun bangsa-bangsa lain di dunia,” jelasnya.

Sebelum kembali ke Beirut, rombongan Delegasi menyempatkan diri mengunjungi personel Kontingen Garuda yang bertugas di sekitar Blue Line (Panorama  Chek point) yang merupakan area operasi Kompi A, dimana area tersebut pernah terjadi kontak tembak antara tentara Israel dan tentara Lebanon pada Agustus 2009 silam.

Hadir pada acara kunjungan ini Perwakilan Tetap RI New York Laksma TNI A. Budihardja Raden dan Athan Indonesia untuk Caero Kol R. Teguh Isgunanto serta para Staf Kedutaan RI di Lebanon.

Sumber : Seruu

Menhan Hadiri Rapat Pleno Persiapan Peresmian Fasdiklat IPSC

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro didampingi Wamenhan, Sjafrie Sjamsoeddin, Kamis (15/12) di Kantor Kemhan, Jakarta menghadiri rapat pleno tentang persiapan peresmian Fasilitas Pendidikan dan Pelatihan Indonesian Peace and Security Center (IPSC) yang akan di laksanakan pada tanggal 19 Desember 2011, di Lapangan Mako IPSC, Bukit Merah Putih, Desa Sukahati, Kec. Citereup, Sentul, Bogor.
 
Pada rapat pleno itu Menhan menerima penjelasan terkait penyelesaian pembangunan konstruksi Fasdiklat IPSC yang sudah mencapai 100 persen dan persiapan tekhnis pelaksanaan peresmian Fasdiklat IPSC dari Kabaranahan Kemhan, Mayjen TNI Ediwan. Prabowo S.Ip.

Selain itu pada kesempatan rapat pleno tersebut, Menhan juga menerima penjelasan dari Direktur Bela Negara Ditjen Pothan Kemhan, Laksma TNI Ir. Ken Chaidian seputar persiapan pelaksanaan Gerak Jalan dalam rangka Hari Bela Negara yang digelar tanggal 18 Desember 2011 di Lapangan Silang Monas, Jakarta.

Sumber : DMC

Menhan RI Terima Kunjungan United States Secretary Of The Navy

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan Republik Indonesia Purnomo Yusgiantoro menerima kunjungan kehormatan United States Secretary of the Navy , Ray Mabus, Kamis (15/12) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. 

Saat menerima tamunya, Menhan didampingi Dirjen Kekuatan Pertahanan Laksda TNI Bambang Suwarto, Staf Ahli Menhan Bidang Politik Prof. Dr. Susanto Zuhdi, M.Hum. dan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Brigjen TNI Hartind Asrin.

Sumber : DMC

TNI AL Jajaki Pengganti Dewaruci Ke Eropa

JAKARTA-(IDB) : Mabes TNI Angkatan Laut melakukan penjajakan ke tiga negara di Eropa untuk mencari pengganti kapal latih taruna matra laut KRI Dewaruci yang telah digunakan sejak 1953.

"Tiga negara yang menjadi alternatif bagi pengadaan kapal pengganti KRI Dewaruci adalah Polandia, Spanyol dan Belanda," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Untung Suropati di Jakarta, Rabu.

Ketika dikonfirmasi ANTARA, ia mengatakan, saat ini tim pengadaan kapal pengganti KRI Dewaruci sudah berada di Eropa dan akan bertugas hingga 22 Desember 2011.

"Ada lima perusahaan galangan kapal dari tiga negara tersebut yang mengajukan tawaran kapal pengganti 'Dewaruci'," ungkap Untung menambahkan.

Lima perusahaan galangan kapal itu masing-masing satu dari Polandia dan dari Spanyol serta Belanda masing-masing dua perusahaan.

"Kita akan lihat mana dari kelima perusahaan itu yang mampu membuat kapal latih pengganti 'Dewaruci' yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang tersedia," ujar Untung.

Ia menambahkan kapal pengganti "Dewaruci" harus memiliki ukuran yang lebih besar sehingga jenisnya pun meningkat dari "Barquentine" ke tipe "Barque", demikian pula dengan teknologi yang akan melengkapi kapal pengganti tersebut.

"Teknologinya tentu disesuaikan dengan kemajuan zaman, tanpa meninggalkan dasar-dasar pendidikan pelayaran/kelautan yang harus dilaksanakan oleh para kadet tanpa bantuan teknologi canggih," tutur Untung.

Kapal latih taruna TNI Angkatan Laut KRI Dewaruci memiliki panjang 58,3 meter dan bobot 874 ton, berbasis di Komando Armada RI Kawasan Timur, Surabaya, dan telah beberapa kali melakukan muhibah ke beberapa kota di dunia sejak dioperasikan pada 1953.

Keliling dunia pertama mengarungi tujuh samudra dilakukan KRI Dewaruci pada 1964, selama sembilan bulan sejak Maret.

Pada 2011, KRI Dewaruci melakukan muhibah keliling sebagian Asia selama satu bulan. Pada 2012 KRI Dewaruci akan melakukan muhibah terakhirnya keliling dunia mulai 14 Januari hingga Oktober ke Eropa dan Amerika.

"Meski tidak lagi berkeliling dunia, namun KRI Dewaruci tidak berarti di"museum"kan, tetap dioperasikan dengan jarak tempuh yang terbatas. Dan perannya sebagai kapal latih akan digantikan yang baru," kata Untung.

Sumber : Dephan