SEKADAU-(IDB) : Setelah melakukan latihan perang di kawasan hutan Kecamatan Belimbing, Kabupaten Melawi dan di Kabupaten Sintang. Komando Pasukan Khusus (Kopassus) akan melanjutkan kegiatan tersebut di Kecamatan Sekadau, Dusun Gonis Tekam, hari ini (15/12).
Kegiatan yang diikuti oleh 262 prajurit ini, akan melakukan giat yang senada pada hari sebelumnya. Dengan mengusung tema Satuan Tugas Pasukan Khusus Parakomando untuk operasi wilayah di seluruh Pulau Kalimantan. Wadanjen Kopassus Brigjen TNI, Doni Munardo menuturkan, latihan ini dalam rangka Operasi Pemulihan Keamanan. Bertujuan untuk meningkatkan dan menguji kemampuan serta ketersediaan operasional satuan jajaran Kopassus. Terutama dalam menghadapi tantangan tugas di masa mendatang.
Kegiatan yang diikuti oleh 262 prajurit ini, akan melakukan giat yang senada pada hari sebelumnya. Dengan mengusung tema Satuan Tugas Pasukan Khusus Parakomando untuk operasi wilayah di seluruh Pulau Kalimantan. Wadanjen Kopassus Brigjen TNI, Doni Munardo menuturkan, latihan ini dalam rangka Operasi Pemulihan Keamanan. Bertujuan untuk meningkatkan dan menguji kemampuan serta ketersediaan operasional satuan jajaran Kopassus. Terutama dalam menghadapi tantangan tugas di masa mendatang.
Dia mengatakan, Kopassus harus terus memelihara kemampuan yang ada. Melalui pembinaan latihan secara bertahap, berharap akan meningkatkan latihan sebagai kebutuhan Kopassus itu sendiri. “Sebagai prajurit harus siap untuk mengemban tugas sesuai dengan fungsi,” cetusnya. Setelah melakukan latihan perang, Prajurit Kopassus juga akan diperintahkan untuk melakukan pengecekkan di seluruh patok batas yang ada di Kalimantan Barat.
Kemudian dibuntuti dengan ekspedisi. “Untuk kedepan, kami akan melanjutkan bhakti sosial di Camar Bulan, Kabupaten Sambas. Hal tersebut juga ditujukan untuk menjaga keamanan daerah sekitar. Begitu juga terhadap masyarakat sekitar. Kita akan melakukan pendekatan, demi mencapai persatuan dan kesatuan sebagai Warga Negara Indonesia,” terang Doni.
Perubahan lingkungan strategis pada lingkup global, regional dan nasional, senantiasa bergerak cepat. Dan diikuti segala dampak negatif yang dapat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Kegiatan ini, suatu bentuk latihan dengan melihat tren yang berkembang secara global di masa sekarang. Begitu juga terhadap operasi khusus perang yang bersifat Asymetric Warfare.Dinamika ini. Kami berusaha untuk mengimbangi,” tandasnya.
Kemudian dibuntuti dengan ekspedisi. “Untuk kedepan, kami akan melanjutkan bhakti sosial di Camar Bulan, Kabupaten Sambas. Hal tersebut juga ditujukan untuk menjaga keamanan daerah sekitar. Begitu juga terhadap masyarakat sekitar. Kita akan melakukan pendekatan, demi mencapai persatuan dan kesatuan sebagai Warga Negara Indonesia,” terang Doni.
Perubahan lingkungan strategis pada lingkup global, regional dan nasional, senantiasa bergerak cepat. Dan diikuti segala dampak negatif yang dapat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Kegiatan ini, suatu bentuk latihan dengan melihat tren yang berkembang secara global di masa sekarang. Begitu juga terhadap operasi khusus perang yang bersifat Asymetric Warfare.Dinamika ini. Kami berusaha untuk mengimbangi,” tandasnya.
Sumber : PontianakPost
Tidak ada komentar:
Posting Komentar