Pages

Senin, November 07, 2011

Marinir Laksanakan Kursus Penanggulangan Anti Terror Aspek Laut

CILANDAK-(IDB) : Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) M. Alfan Baharudin pimpin upacara pembukaan Kursus Penanggulangan Anti Terror Aspek Laut (PTAL) Angkatan XI tahun 2011 di Lapangan Apel Detasemen Jalamangkara, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (03/11)

Dalam amanatnya, Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) M. Alfan Baharudin mengatakan, Kursus PTAL merupakan program dari Markas Besar TNI Angkatan Laut yang tertuang dalam Rendik TNI-AL tahun 2011 yang dilaksanakan dalam rangka memberikan pembekalan untuk melengkapi pengetahuan, kemampuan serta ketrampilan yang dimiliki para prajurit Intai Amfibi Marinir dan Pasukan Katak, sehingga dapat mencapai standar kualifikasi perorangan dasar untuk menjadi personel Detasemen Jala Mangkara, sebagai pasukan anti terror aspek laut.


Sebelum mengakhiri amanat, Dankormar menyampaikan beberapa penekanan yang dapat dijadikan pedoman oleh seluruh Siswa PTAL XI, yaitu pertama, pegang teguh disiplin dan tingkatkan ketaqwaan kepada Tuhan YME agar setiap langkah kita selalu diberkati dan diridhoi-Nya, kedua, laksanakan segala kegiatan kursus PTAL dengan penuh rasa tanggung jawab, sehingga apa yang saudara ikuti dapat membawa manfaat baik terhadap satuan maupun perorangan, ketiga, aplikasikan teori, taktik dan tehnik secara benar untuk keberhasilan latihan maupun operasi nantinya, keempat, mantapkan kemampuan individu dan satuan dengan semangat yang tinggi, kelima, pegang teguh prosedur keamanan personel maupun keamanan material sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.


Kegiatan Kursus PTAL yang berlangsung selama 6 bulan tersebut diikuti 25 peserta, berasal dari pasukan Intai Amfibi Marinir dan Pasukan Katak TNI Angkatan Laut yang sudah lulus dari seleksi, dan akan mendapat materi-materi yang nantinya akan menjadikan para peserta kursus sebagai prajurit–prajurit yang handal dan dapat menjadi kebanggaan TNI AL, khususnya Korps Marinir dan Negara umumnya.


Hadir pada acara tersebut, Kepala Staf Korps Marinir Brigjen TNI (Mar) Ikin Sodikin, Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) A. Faridz Washington, Komandan Pasmar-2 Brigjen TNI (Mar) Sturman Panjaitan, para pejabat Korps Marinir, pejabat TNI AL, pejabat TNI dan Polri.

Sumber : Kormar

Pesawat Logistik Presiden Obama Tiba di Bali

DENPASAR-(IDB) : Pesawat angkutan logistik untuk pengamanan menjelang kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama mendarat di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Ngurah Rai, Bali, Senin (7/11) sore.

Pesawat milik Angkatan Udara AS dengan nomor lambung 3122 itu terparkir di Base Ops Lanud Ngurah Rai yang berlokasi di Desa Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, pada pukul 14.30 Wita.


Komandan Lanud Ngurah Rai, Letnan Kolonel (Pnb) Jumarto, mengatakan, pesawat berbadan besar itu mengangkut berbagai macam logistik yang dibutuhkan untuk pengamanan Obama.

 
"Pesawat itu mengangkut logistik, seperti peralatan-peralatan pengamanan yang sesuai dengan standar pengamanan mereka terhadap kepala negaranya," katanya.

Selain itu, pesawat tersebut juga mengangkut sejumlah personel pengamanan dan personel protokoler Presiden di berbagai bidang.


"Memang mereka meminta secara khusus tempat di Bali untuk menyimpan logistik-logistiknya selama kegiatan KTT ASEAN berlangsung, dan kami sudah menyiapkannya," kata Jumarto.


Rencananya pesawat berbadan besar tersebut akan kembali ke AS setelah selesai membongkar angkutan logistiknya di Bali, sedangkan pesawat milik AS lainnya yang mengangkut personel juga dijadwalkan tiba di Bali, Senin sore.

 
"Informasinya setiap hari akan ada dua unit pesawat yang datang untuk mengakut logistik lainnya, sampai mendekati hari H," katanya.

Meskipun segala pengamanan dan logistik telah disiapkan di Bali, Presiden Obama masih dipastikan akan datang pada 16 November 2011 untuk menghadiri KTT ASEAN pada 17-19 November 2011 sebagai tamu undangan partisipan.


Pada Juni 2010, Obama beserta istri dan anaknya batal berlibur di Bali, meskipun pengamanan telah dipersiapkan jauh hari sebelumnya. Obama hanya melakukan kunjungan kenegaraan di Jakarta pada saat itu. 

Sumber : SuaraPembaruan

Serangan Militer Israel Ke Iran Sangat Berbahaya

Illustration
RUSIA-(IDB) : Rusia memperingatkan Israel bahwa serangan militer terhadap Iran akan menjadi kesalahan fatal yang bisa menggiring dunia ke arah konflik panjang dengan korban rakyat sipil.
 
"Serangan militer adalah kesalahan serius dengan konsekuensi yang tak bisa diprediksi," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menanggapi pernyataan Presiden Israel Shimon Peres soal serangan militer terhadap Iran.
"Intervensi militer hanya akan menghasilkan korban jiwa dan penderitaan manusia," tambah Lavrov.
Masalah nuklir Iran, lanjut Lavrov, tidak bisa diselesaikan dengan menggunakan kekuatan militer.
"Seharusnya ada cara lain untuk menyelesaikan masalah nuklir Iran," tegas Lavrov.
Rusia di satu sisi meminta Iran untuk meningkatkan transparansi terkait program nuklirnya. Namun di sisi lain mencoba melindungi sekutunya itu dari sanksi internasional dan ancaman perang. Lavrov menambahkan salah satu contoh kampanye militer yang gagal adalah yang dilakukan NATO di Afghanistan.
"Penggunakan kekuatan militer hanya bisa dilakukan untuk mempertahankan diri dari serangan dan mendapatkan mandat Dewan Keamanan PBB," ujarnya dikutip BBC Indonesia. Senin

Sumber : TribunNews

Kasarmatim Lepas Keberangkatan Unsur Latihan AJ XXX/11

SURABAYA-(IDB) : Kepala Staf Komando Armada RI Kawasan Timur (Kasarmatim) Laksamana Pertama TNI Djoko Teguh Wahojo melepas keberangkatan unsur Latihan Armada Jaya (AJ) XXX/11 di Dermada Koarmatim Ujung Surabaya, Senin (7/11). Turut hadir dan melepas kegiatan tersebut Komandan Guspurlatim Laksamana Pertama TNI Sulaeman Banjar Nahor, M.Sc, Komandan Lantamal V M. Atok Urrohman, Ketua Daerah jalasenastri Armatim Ny. Ade Supandi dan ibu-ibu pengurus Daerah jalasenastri Armatim lainnya.

Pagi itu unsur laut yang dilepas adalah KRI dr. Soeharso-990, yaitu dalam latihan ini bertindak sebagai kapal markas. Sedangkan unsur laut lainnya secara bergelombang sudah berangkat sebelumnya. Turut on board dalam kapal markas ini yaitu Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Ade Supandi (dalam latihan ini selaku Direktur Latihan) dan pejabat latihan lainnya.

Latihan perang yang melibatkan kekuatan darat, laut dan udara di jajaran TNI AL ini, akan dilaksanakan mulai dari Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS), Laut Jawa, Selat Makasar, Perairan Pulau Laut, Perairan Sanggata dan Laut Sulawesi yang masuk dalam Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II. Digelar mulai tanggal 24 Oktober hingga 21 November 2011, dari tahap Latihan Pos dan Komando (Latposko) hingga manuvra lapangan (manlap).

Unsur yang terlibat dalam latihan ini, yaitu 22 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dari berbagai type termasuk 3 kapal “ Sigma Class” buatan Belanda dan kapal selam, 4 pesawat udara jenis Nomad N-22/24, 4 Cassa NC 212, 2 Heli Bell, 1 Heli BO-105, 1 Batalyon Tim Pendarat (BTP), 12 Tank Amphibi, 28 Unit Kendaraan Tempur (Ranpur) APC, 8 Unit KAPA, 4 Unit BPV-2, 2 Unit RM 70 G, 18 Unit PK, 34 unit Truck, dan 2 unit Ambulance.

Selama perjalanan dari pangkalan Surabaya atau APBS seluruh unsur yang terlibat dalam latihan ini akan melaksanakan latihan berbagai macam peran baik peran tempur, peran bahaya udara, peran bahaya permukaan, peran bahaya bawah air serta peran-peran lainnya.

Di Laut Jawa unsur-unsur yang tergabung dalam latihan ini akan melaksanakan latihan menembak dengan berbagai jenis senjata, mulai dari meriam Kaliber 12,7 mm sampai meriam dengan  Kaliber 120 mm.

Tujuan digelarnya latihan ini adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan kesiapan komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) dan profesionalisme prajurit matra laut dalam menghadapi dan mengantisipasi ancaman yang dapat mengganggu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sumber : Koarmatim

Semangat Dan Realisasi Pembangunan Industri Pertahanan Harus Lebih Ditingkatkan

JAKARTA-(IDB) : Pembangunan industri pertahanan yang mampu menjadi salah satu penopang profesionalisme alat pertahanan negara telah menjadi impian bangsa ini sejak lama.

Tonggak awal cita-cita membangun industri strategis itu dituangkan dalam Keputusan Presiden Nomor 59 Tahun 1983. Saat itu, pemerintah Indonesia berkehendak membangun industri pertahanan yang bernaung di dalam badan usaha milik negara industri strategis (BUMNIS).


Ada 10 industri strategis yang ditetapkan keppres tersebut, antara lain industri pertahanan bidang kedirgantaraan yang ditangani PT IPTN (sekarang PT Dirgantara Indonesia/PT DI), bidang kemaritiman ditangani PT PAL, dan bidang persenjataan dan amunisi ditangani PT Pindad.


Sebagai sebuah kemauan politik, keppres tersebut harus jujur diakui membawa keberhasilan tersendiri bagi pembangunan industri pertahanan, kala itu. Tercatat, PT Dirgantara Indonesia mampu memproduksi pesawat transpor sayap tetap, helikopter, pesawat patroli maritim, pesawat pengintai, dan simulator pesawat terbang maritim.


PT PAL memproduksi Korvet, kapal patroli, landing platform dockship, tanker, kapal pencegah bencana laut, dan dok pemeliharaan kapal perang. Adapun PT Pindad memproduksi senjata ringan, senjata khusus, dan kendaraan tempur.


Namun, krisis ekonomi 1997 telah mengikis habis eksistensi industri strategis, sehingga mati suri. Dia seolah baru siuman ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan revitalisasi industri pertahanan dalam salah satu program di 100 hari pemerintahannya pada 2009.


"Ini era kebangkitan industri pertahanan," tandas Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, saat itu.


Revitalisasi industri pertahanan bahkan menjadi satu dari 12 program prioritas pemerintah. Kebangkitan industri pertahanan diperkukuh dengan kehadiran Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), melalui Perpres No 42 Tahun 2010, tepatnya pada 17 Juni 2010.


Mendekati penghujung Oktober 2011, Presiden Yudhoyono dalam sambutannya saat meninjau pameran pesawat terbang di PT DI kembali memacu semangat insan industri pertahanan dalam negeri. Kali ini, Presiden Yudhoyono menantang PT Pindad membuat kendaraan tempur kelas dunia. "Saya sudah mempersiapkan nama yang khas Indonesia," katanya.


Dibutuhkan Keseriusan Dan Proyek Jangka Panjang


Kendati semangat merevitalisasi industri pertahanan dalam negeri relatif terasa, nyatanya kondisi di lapangan belum bergerak seiring. Sebagaimana diungkapkan Direktur Teknologi dan Pengembangan PT DI Ardonni Jafri kepada
Media Indonesia, akhir pekan lalu di Bandung, Jawa Barat, sejumlah program pengembangan pesawat di perusahaannya hingga kini belum dapat dijalankan. Hal itu terjadi, sambung dia, karena tidak ada order.

"Bahkan untuk produksi helikopter, PT DI sudah habis lisensinya sehingga tidak dapat lagi memproduksi helikopter," keluhnya.


Padahal, menurut Ardonni, rata-rata usia helikopter yang dimiliki TNI sudah di atas 40 tahun. Dengan demikian memang tak terelakkan kewajiban untuk mengembangkan pesawat baru. "Proyeknya harus jangka panjang agar
skill pun bisa dikembangkan," katanya.

Donni juga mempersoalkan industri pendukung untuk menunjang produksi PT DI. Sampai sekarang, kata dia, PT DI masih harus mengimpor sejumlah bahan baku, di antaranya propelan.


Sementara itu, Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum PT PAL Sewoko Kartanegara menilai, seharusnya pemerintah segera membentuk UU industri strategis. Hal itu ditujukan, kata dia, agar laju industri pertahanan dapat diarahkan.


Lantaran itulah, kendati menilai keberadaan Komite Kebijakan Industri Pertahanan sangat baik, Sewoko mengingatkan, dukungan UU akan lebih dapat menguatkan. "Negara yang maju adalah negara yang industri perkapalannya maju. Indonesia negara maritim tapi gak maju-maju kemampuan maritimnya," jelasnya.


Terkait itu, anggota Komisi I Bidang Pertahanan DPR Hayono Isman menyatakan, pihaknya melihat adanya urgensi untuk melahirkan aturan perundangan baru tentang pengembangan dan pemanfaatan industri strategis untuk pertahanan. Kelak industri pertahanan nasional, kata dia, harus mampu menjadi pemain di tingkat global.


"Dengan adanya undang-undang ini, negara dapat mendukung sepenuhnya keberadaan industri pertahanan dengan memanfaatkan anggaran militer yang jumlahnya mulai signifikan," katanya, akhir pekan lalu.


Memang, membangun industri pertahanan berarti juga membangun kekuatan pertahanan nasional yang kian kukuh, mandiri, dan berdaya gentar tinggi. Sangat diharapkan, pembangunan industri pertahanan memberikan efek bola salju pada industri-industri pendukung yang pada gilirannya membangun perekonomian nasional.


Namun harus disadari, kendala besar yang menghadang pembangunan industri pertahanan adalah persoalan laten. Yakni, persoalan sumber pembiayaan. Sebagai ilustrasi, Kementerian Pertahanan hingga kini masih terus berjuang untuk mendapatkan tambahan dana penutup kekurangan anggaran perawatan dan pengadaan alat utama sistem persenjataan atau alutsista. Kekurangannya mencapai Rp57 triliun dari total kebutuhan Rp157 triliun, di luar alokasi anggaran belanja rutin pegawai.

Sumber : MediaIndonesia

Gelar Terbaik DI Raih Kontingen Police Di Sudan

SUDAN-(IDB) : Kontingen Formed Police Unit (FPU) yang dikirim Polri untuk misi kemanusiaan di Sudan mendapatkan gelar terbaik. Pendekatan yang baik ke masyarakat setempat menjadi kunci keberhasilan.

Menurut Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo, Senin (7/11), hal inilah yang membuat Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) terus mempercayai Polri untuk mengirimkan kontingennya ke Sudan. "Sudah yang keempat, tiga sudah kembali dan yang keempat baru berangkat," kata Kapolri saat menerima kontingen ketiga yang baru kembali dari Sudan di Lapangan Baharkam Polri.

Setelah melalui persiapan dan evaluasi matang, untuk keempat kalinya tim kembali dikirim ke Sudan atas permintaan PBB. Empat kali mengirim tim, kontingen Polri selalu mendapat predikat terbaik. Gelar terbaik akan dipertahankan sehingga PBB terus memberikan kepercayaanya.

Tugas utama tim ini di sana adalah membantu masyarakat serta menjaga keamanan di negara konflik tersebut. "Kami punya program kemitraan," katanya. Karena itu tim yang dikirim bisa diterima masyarakat setempat. Hal tersebut juga bisa membuktikan bahwa tim yang dikirim tidak memihak siapapun.

"Tim bisa bergaul baik dengan masyarakat," ujar Kapolri.

Sumber : Jurnas

Kapuskom Publik Kemhan Dan Rombongan Kunjungi Lantamal V Surabaya

SURABAYA-(IDB) : Mengakhiri kunjungan Press Tour Kemhan 2011, Kapuskom Publik Kemhan Brigjen TNI Hartind Asrin dan wartawan media nasional di terima Komandan Lantamal V Surabaya Laksamana Pertama M. Atok Urrahman dan jajarannya , Jumat (4/11) di Mako Lantamal V Surabaya. 
 
Pada kesempatan tersebut, Komandan Lantamal V Surabaya mengucapkan selamat datang kepada Kapuskom Publik Kemhan dan tukar menukar cendera mata dilanjutkan dengan tanya jawab.

Dalam suasana yang penuh keakraban, dimana Komandan Lantamal V Surabaya menberikan jawaban dan penjelasan secara rinci dari pertanyaan para wartawan media massa, baik masalah yang menjadi tugas pokok Lantamal V, sistem operasi, penyelesaian masalah tindak pidana di laut dan kesiapan Alutsista yang dioperasikan  Lantamal V Surabaya.

Sumber : DMC

Lapan Adakan Workshop Program Roket Nasional RX-550

BOGOR-(IDB) : Lapan menyelenggarakan Workshop Program Roket Nasional, 2 dan 3 November 2011, di Hotel Novus Puncak, Cipanas, Bogor, Jawa Barat. Acara dihadiri Kepala Lapan Drs. Bambang Tedjasukmana S., Deputi Relevansi dan Produktivitas Iptek Kementrian Ristek, Dr. Teguh rahardjo, Deputi Teknologi Kedirgantaraan raan, Prof. Dr. Soewarto Hadienata, Sekretris Utama LAPAN Drs. Sri Kaloka P, perwakilan dari UI, ITS, UNS, UGM, ITB, PT. KRAKATAU STEEL, PT. Tri Axis, BPPT, LIPI, BATAN, PT PINDAD, PT DAHANA, perwakilan dari Negara Ukraina, para Kepala Pusat LAPAN, dan Para peneliti LAPAN.
 
Agenda workshop menitikberatkan pada Program Roket RX 550 Nasional Jarak jangkau 200 Km, dengan tema Identifikasi tantangan, harapan, dan strategi pengembangan Roket nasional menuju penguasaan teknologi peroketan yang terarah dan terintegrasi.

Dalam sambutannya, Kepala LAPAN menyampaikan tentang Visi dan Misi Pengembangan Roket LAPAN hingga 2014. Ia mengatakan, "Pengembangan roket secara dasar sudah kami kuasai namun meski demikian, jika kemampuan peroketan secara nasional cukup bagus, maka pengembangan roket pun akan lebih cepat". "Karena itu, kami mengharapkan kepada para Narasumber dari instansi terkait untuk memberikan masukan dalam membangun peroketan, apa-apa saja yang akan dikerjakan dalam beberapa tahun mendatang," pintanya.

Lebih lanjut, Ia mengatakan akan membangun roadmap peroketan nasional berdasarkan kemampuan yang ada, dan akan mulai mengeksplorasi informasi dari narasumber untuk membantu dalam membangun roadmapknowledge, dan know how di dalam suatu analisa sistem. yang tepat. Ia menambahkan, pembangunan peroketan terdiri dari berbagai kegiatan yang cukup rumit, diperlukan berbagai pengetahuan, 

Ia berharap workshop ini dapat menyusun roadmap peroketan yang tepat, untuk itu dibutuhkan suatu perencanaan yang matang sehingga performance peroketan kita ke depan sudah sesuai dengan standar yang dibutuhkan, dan sesuai target yang hendak dicapai. Jadi apa yang dikerjakan oleh Lapan sekarang ini pada dasarnya akan diperkuat oleh pengembangan kemampuan secara nasional.

Kegiatan ini dibagi dalam dua agenda, pertama pemaparan tentang Kebijakan strategi dan Komitmen Pemerintah dalam Pembangunan Iptek Roket, oleh Deputi Relevansi dan Produktivitas Iptek Kementrian Ristek, Dr. Teguh rahardjo. Pemaparan tentang Strategi Pengembangan Roket Nasional oleh Deputi Teknologi Kedirgantaraan Lapan, Prof. Dr. Soewarto Hadienata. Serta pemaparan tentang Tantangan dan Harapan Roket RX550 oleh Ka Pustek Roket Lapan, Ir. Yus Kadarusman Markis. Presentasi berikut oleh perwakilan Ukraina,tentang Benefit and Problem in Roket Technology Transfer with Ukraina.

Sedangkan agenda kedua adalah Focus Group Discussion yang dibagi dalam tiga kelompok bidang, yakni Bidang Struktur dan Material, Bidang Mekatronika dan Kontrol, dan Bidang Sistem Propulsi dan Propelan.

Sumber : Lapan

Amerika Israel Persiapkan Latihan Perang Gabungan Terbesar

WASHINGTON-(IDB) : Berbagai laporan terbaru mengungkapkan bahwa AS dan rezim Zionis akan menggelar manuver militer besar-besaran. Deputi Menlu untuk Urusan Politik-Militer AS, Andrew Shapiro mengatakan Washington dan Tel Aviv sedang mempersiapkan sebuah manuver militer bersama terbesar tanpa menyebutkan rincian tentang waktu dan lokasi latihan perang itu.

Ditegaskannya, lebih dari 5.000 pasukan AS dan Israel akan mengambil bagian dalam latihan perang tersebut. Latihan perang bersama ini sekaligus dilakukan untuk menguji sistem rudal balistik Israel. Para pengamat menilai manuver militer itu sebagai bagian dari kampanye untuk meningkatkan tekanan terhadap Iran.
 
Haaretz melaporkan bahwa Shapiro juga menegaskan bahwa pemerintahan Presiden AS Barack Obama akan memperpanjang dukungan tanpa syarat bagi rezim Israel. Deputi Menlu untuk Urusan Politik-Militer AS itu menyatakan bahwa Washington akan memperpanjang kontrak bantuan untuk Israel selama 10 tahun mendatang.
 
Amerika Serikat menggelontorkan miliaran dolar setiap tahunnya bagi Israel dalam bentuk paket bantuan militer dan ekonomi sejak rezim agressor itu berdiri pada tahun 1948. Saat ini, setiap tahunnya AS mengucurkan dana sebesar $3 miliar yang dirogoh dari kantong para pembayar pajak Amerika untuk rezim Tel Aviv sebagai bagian dari paket bantuan luar negeri AS. Pada saat yang sama kondisi dalam negeri AS diguncang krisis ekonomi yang semakin akut.
 
Sontak dukungan membabi-buta Washington terhadap Tel Aviv memicu kemarahan warga AS. Gelombang kebencian terhadap Zionis di Negeri Paman Sam itu kian hari semakin meningkat.
 
Dalam aksi protes menentang kapitalisme di Wall Street, warga AS meneriakan slogan anti Kapitalisme dan Zionis yang dibarengi dengan aksi pembakaran bendera Israel. Lebih dari itu, mereka juga melakukan pendudukan sementara terhadap gedung konsulat Israel di Boston. Fenomena ini membuktikan kian terkucilnya Israel di mata rakyat AS dan dunia. Kini warga AS menyadari mereka tidak boleh membayar biaya kejahatan yang dilakukan rezim Zionis.
 
Sejatinya, kegagalan AS di Irak dan Afghanistan seharusnya menjadi pelajaran bagi Washington untuk mengakhiri kebijakan haus perang mereka di kawasan. Tampaknya, dukungan pemerintah Gedung Putih terhadap rezim Zionis hanya akan memperparah anjloknya popularitas mereka di tengah warganya sendiri dan meningkatnya antipati publik dunia.
 
Kini, latihan perang terbaru yang akan digelar AS dan Israel justru akan menjadi sebuah aksi yang semakin menyudutkan posisi mereka di dunia. Di saat Israel semakin kewalahan menghadapi gelombang dukungan terhadap berdirinya negara merdeka Palestina, manuver militer dan sepak terjang haus perang lainnya hanya akan mempercepat kehancuran rezim agresor itu, dan menyeret AS di pusaran krisis yang semakin dalam.

Sumber : Irib

Menlu Perancis: Serangan ke Iran Harus Dihindari

PARIS-(IDB) : Menteri Luar Negeri Perancis, Alain Juppe memperingatkan bahwa serangan militer terhadap Iran atas program nuklirnya dapat "benar-benar mengacaukan" Timur Tengah.
 
Hal itu dikemukakan Juppe kepada radio Europe 1 Ahad (6/11) seraya menegaskan bahwa "intervensi militer dapat menimbulkan kekacauan secara luas di kawasan."
 
Ditambahkannya bahwa sanksi terhadap Iran harus ditingkatkan dan "segala upaya harus dilakukan" guna menghindari agresi terhadap Republik Islam.
 
"Kami telah memberlakukan sanksi yang terus meluas, kami dapat meningkatkan tekanan terhadap Iran," katanya.
 
Ditegaskannya, "Kami akan terus melanjutkan jalan ini karena intervensi militer bisa menciptakan situasi yang benar-benar kacau di kawasan. Semuanya harus dilakukan guna menghindari [hal-hal] keterlanjuran."
 
Jumat (4/11) Presiden Israel Shimon Peres menyatakan bahwa kemungkinan serangan ke Iran semakin menguat.
 
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu kepada Knesset Senin pekan lalu berupaya menggalang dukungan bagi serangan militer terhadap Iran.
 
Didukung oleh Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak, dan Menteri Luar Negeri, Avigdor Lieberman, Netanyahu menyatakan bahwa Israel harus terus mendorong Barat memberlakukan tekanan ekonomi dan politik lebih hebat terhadap Iran.
 
Dikatakannya pula bahwa setiap aksi anti-Iran harus dilakukan dengan koordinasi penuh Amerika Serikat.
 
Israel, yang memiliki lebih dari 300 hulu ledak nuklir, bersama dengan AS menuding Tehran mengacu pada produksi senjata destruksi massal dalam program nuklirnya.
 
Menyusul tekanan AS dan Israel, Dewan Keamanan PBB telah memberlakukan empat putaran sanksi terhadap Iran.

Sumber : Irib

Segitiga Setan Siap Keroyok Iran

TEL AVIV-(IDB) : Dalam beberapa hari terakhir, Amerika Serikat, Inggris, dan rezim Zionis Israel sangat ambisius mengobarkan api Iranphobia dalam apa yang dinilai oleh banyak pengamat sebagai aksi untuk terlibat dalam perang di Timur Tengah.
 
Trio, yang merupakan Segitiga Setan telah mengadakan pertemuan rahasia antara para pejabat tinggi keamanan dan membentuk sebuah front bersatu melawan Iran.
 
Sebuah laporan terbaru harian Inggris, Guardian mengungkapkan bahwa Kepala Staf Pertahanan Inggris Jenderal David Richards secara diam-diam mengunjungi Tel Aviv selama sepekan, menggelar sejumlah pertemuan dengan pejabat tinggi militer dan intelijen Israel serta meyakinkan mereka tentang dukungan tak tergoyahkan Inggris dalam serangan ke situs nuklir Iran.
 
Selanjutnya, para pejabat London mengungkapkan bahwa pemerintah Washington sedang mempertimbangkan rencana untuk mempercepat serangan yang ditargetkan di situs nuklir Iran dan Inggris siap untuk menjadi bagian dari rencana serangan itu.
 
Menariknya, Menteri Peperangan Israel Ehud Barak tiba di London pada Rabu lalu (2/11) untuk mengadakan pembicaraan dengan mitra Inggrisnya dan tentu saja Iran menjadi agenda utama pertemuan itu. Seorang pejabat militer senior AS baru-baru ini juga menangani sebuah forum di Washington dan mengatakan bahwa Iran telah menjadi ancaman terbesar bagi Amerika Serikat.
 
Pada hari Jumat, Presiden Israel Shimon Peres juga menyatakan sesuatu yang hampir memiliki efek yang sama, yaitu opsi militer untuk menghentikan Iran memperoleh senjata nuklir sudah lebih dekat. Ketika ditanya oleh Channel 2 Israel bahwa peristiwa bergerak menuju opsi militer dan bukan satu langkah diplomatik, Peres menjawab, "Saya yakin seperti itu, saya memperkirakan badan intelijen dari ketiga negara memperingatkan para pemimpin mereka bahwa tidak banyak waktu yang tersisa.
 
Sementara itu, Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dalam KTT G-20 baru-baru ini, mengatakan, "Adalah perilaku Iran dan keinginan obsesif negara itu untuk mendapatkan nuklir militer dengan melanggar semua aturan internasional. Jika keberadaan Israel terancam, Perancis tidak akan berpangku tangan."
 
Trio Setan (termasuk Perancis) telah meningkatkan retorika mereka terhadap Republik Islam Iran. Ancaman bukanlah kata baru ke Iran dan negara ini siap untuk kemungkinan yang terburuk. Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi mengatakan di sela-sela konferensi pers di kota Benghazi, Libya, "AS telah kehilangan kebijaksanaan dan kehati-hatian dalam berurusan dengan isu-isu internasional. Semua tergantung pada selera. Mereka telah kehilangan rasionalitas, kita siap untuk kemungkinan yang terburuk, tapi kami berharap mereka akan berpikir dua kali sebelum mereka berkonfrontasi dengan Iran."
 
AS telah memperbaharui retorika terhadap Iran, mengulangi tuduhan yang sama dan lagi dan lagi mengatakan, Iran sedang mengejar program senjata nuklir rahasia, Iran mendukung terorisme di kawasan, Iran melanggar hak asasi manusia dan jika Iran memperoleh teknologi untuk memproduksi senjata nuklir, maka itu akan menciptakan Perang Dunia III.
 
Tuduhan terbaru Washington terhadap Tehran menjelang laporan pekan depan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) adalah bahwa Iran telah membangun sebuah kontainer baja besar untuk melaksanakan uji coba dengan bahan peledak tinggi, yang dapat digunakan dalam senjata nuklir.
 
Namun, Tehran tidak akan tinggal diam dan membiarkan musuh mengganggu program nuklir damai Iran.
 
Pada Agustus 2011, Komandan Operasi Pasukan Elite Iran (Pasdaran), Brigadir Jenderal Ali Shadmani mempertimbangkan tiga langkah efektif untuk melawan setiap tindakan agresi musuh.
 
Pertama: Israel sama seperti halaman belakang AS dan Iran akan mengganggu keamanan rezim itu. Kedua: Iran akan mengambil kontrol penuh atas Selat Hormuz, perairan di mana lebih dari 40 persen dari semua perdagangan minyak melewati kawasan itu, sehingga menaikkan harga minyak dunia dan tentu saja menjadi pukulan berat bagi perekonomian global yang sudah memburuk. Dan ketiga: Iran akan terus memantau semua pangkalan militer Amerika di Afghanistan dan Irak. Jika terjadi serangan, Iran akan melumpuhkan tentara AS yang ditempatkan di pangkalan-pangkalan itu dan mematikan perpindahan mereka.
 
Dalam analisis terakhir, agenda terselubung AS dalam menciptakan Iranphobia bertujuan untuk memprovokasi masyarakat dunia atas program nuklir damai Iran dan akhirnya menyerang negara itu untuk mendapatkan berbagai sumber daya Iran yang telah lama mereka impikan.
 
Dalam aliansi Israel, AS dan Inggris, orang tidak dapat mengatakan dengan pasti siapa yang paling bertanggung jawab atas tindakan provokatif anti-Iran, tetapi tampaknya Israel sedang mengompori AS dan Inggris.

Sumber : Irib