Pages

Selasa, November 01, 2011

TNI Kerahkan F-16 Dan Tiga Kapal Perang Untuk Amankan KTT Asean

DENPASAR-(IDB) : KTT ASEAN yang akan digelar di Nusa Dua Bali tanggal 17 hingga 19 November nanti sudah menjadi sorotan dunia.

KTT ASEAN kali ini akan dihadiri oleh sekitar 18 kepala negara termasuk Presiden AS Barack Obama dan dua pejabat senior PBB dan para pejabat ASEAN setingkat kepala negara.


Tentunya, TNI akan melakukan pengamanan secara ketat. Terkait pola pengamanan tamu peserta dan tamu negara VVIP, Kodam IX Udayana, mengerahkan ribuan personel TNI/Polri yang diperkuat unsur keamanan lainnya, di antaranya satu Kompi Pasukan Khusus (Pakhas) TNI AU dan 4 pesawat tempur jenis F 16 yang saat ini sudah disiagakan wilayah Bali.


Keberadaan pesawat tempur F 16 tersebut disiapkan untuk mengawal pesawat-pesawat yang mengangkut kepala negara dan peserta KTT ASEAN.


Sementara itu, Pangkalan Angkatan Utama TNI Angkatan Laut V Denpasar juga telah menyiagakan tiga kapal perang untuk mengamankan jalur laut dalan KTT ASEAN. Ketiga Kapal didatangkan dari pangkalan TNI Laut Surabaya.

"Ketiga Kapal perang itu disiagakan 6 hari sebelum hari H KTT ASEAN. Salah satunya ditempatkan di kawasan Nusa Panida, dan terkonsentrasi di selatan dan utara Bali," jelas Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut I Wayan Suarjana, Selasa (1/11).

Ia menegaskan, kendati tidak ada pengamanan khusus terkait kedatangan Presiden Barack Obama dengan menyertakan Kapal Induk AS, pihaknya belum mendapat konfirmasi dari rekan sejawat mereka di AS.


"Pelaksanaan pengamanan wilayah Bali, dan pertahanan laut di kawasan Indonesia, jelang KTT sampai berakhir tetap menerapkan pola pengamanan TNI AL sendiri, tidak melibatkan pihak asing, termasuk AS," tandas Suarjana.


Pola pengamanan di laut, kata Kolonel Laut I Wayan Suarjana, dilakukan sistem penyekatan. Sekitar 600 orang personel melakukan patroli dengan kapal di utara dan selatan, dibantu tim intelijen yang saat ini sudah melaksanakan tugas mereka dijalur tikus.


"Seluruh kekuatan akan dikerahkan. Seluruh kesatuan dan kekuatan personel yang ada akan dikerahkan untuk melakukan pengamanan," ujar Pangdam IX Udaya Mayjen TNI Leonard Louk, dalam kesempatan yang sama.


Menurutnya, dalam beberapa pekan terakhir seluruh staf yang ada di Kodam IX Udaya bersama Polri telah melakukan peninjauan di daerah perbatasan di Bali baik di Gilimanuk Bali barat maupun di Padangbai Bali Timur.


Pengamanan seluruh pintu masuk saat ini sudah memenuhi standar dan akan terus ditingkatkan menjelang hari H nanti.

Sumber : MediaIndonesia

Pindad Targetkan 2023 Menjadi Barometer Produsen Alutsista DI Asia

BANDUNG-(IDB) : Tahun 2023, PT Pindad akan menjadi produsen peralatan pertahanan terkemuka di Asia. Hal ini akan tercapai melalui upaya inovasi prouduk dan kemitraan strategis.

Demikian dikatakan Direktur Produk dan Manufakturing PT Pindad, Tri Harjono, dalam acara temu pers di Bandung, Selasa (1/11). Turut hadir dalam acara itu adalah Kepala Pusat Komunikasi Publik, Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Hartind Asrin.
   
Harjono mengatakan, PT Pindad akan terus melaksanakan usaha terpadu di bidang peralatan pertahanan dan keamanan serta peralatan industrial untuk mendukung pembangunan nasional dan secara khusus untuk mendukung pertahanan dan keamanan negara.
   
Strategi yang akan dilakukan ke depan, kata dia, ada tiga hal yakni, pertama, integrasi bisnis yakni dengan menjadikan bisnis alutsista sebagai backbone, mengupayakan subsitusi impor alutsista, mengembangkan bisnis komersial yang terkait teknologi alusista dan meninggalkan bisnis peralatan industrial yang tidak menguntungkan dan sulit dikembangkan. 
  
Kedua, fokus pengembangan yakni alutsista untuk kaveleri dan artileri. Ketiga, membangun keunggulan operasional melalui perbaikan lini produksi khususnya alutsista, restrukturisasi sistem atau proses bisnis, restrukrisasi permodalan, restrukturisasi sumber daya manusia dan aliansi strategis dengan industri dalam negeri dan luar negeri.
   
Menurut Harjono, ada beberapa permasalahan yang dialami PT Pindad sampai saat ini adalah mesin produksi usia sudah tua sehingga kurang optimal, modah kerja sangat terbatas, umur sumber daya manusia sudah tua yakni rata-rata 43 tahun dan beban fixed cost yang tinggi.
  
Dikatakan, penjualan alutsista tahun 2010 yang terdiri dari senjata, amunisi dan kendaraan khusus mencapai Rp 675 miliar. Jumlah ini menurun dibanding tahun 2009 dengan tiga jenis produk yang sama yakni mencapai Rp 773 miliar.
   
Harjono mengatakan, dalam waktu dekat, Malaysia akan membeli 30 unit kendaraan panser jenis anoa. "Satu panser seharga US$ 1 juta. Sekarang Malaysia sudah ok, tinggal tunggu administrasinya saja," kata dia.

Sumber : SuaraPembaruan

2013 ITS Siap Uji Coba Kapal Selam

SURABAYA-(IDB) : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya membuat kapal selam yang diberi nama Kapal Perang Crocodile-Hydroffoil. Saat ini pembuatan baru mencapai sekitar 20 persen berupa penyiapan dua mesin kembar diesel Mitsubishi 6D40T dengan kapasitas masing-masing 350 PK serta pembuatan mal atau contoh badan kapal sesuai ukuran.

"Pembuatan kapal selam ini menggunakan dana program insentif riset dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," kata Kepala Laboratorium Hidrodinamika Fakultas Teknik Kelautan Institut Sepuluh Nopember Surabaya Wisnu Wardhana, Selasa (1/11/2011) di Surabaya.

Alokasi dananya mencapai Rp 3 miliar yang disampaikan selama tiga tahun antara 2011-2013 atau setiap tahun sebesar Rp 1 miliar.

Menurut Wisnu, Kapal Perang Crocodile-Hidrofoil merupakan yang pertama di Indonesia. "Kapal selam ini kombinasi dari tiga fungsi, yaitu untuk kapal hidrofoil yang melayang hanya bagian sayap yang menyentuh permukaan air, kemudian fungsi kapal permukaan, dan fungsi kapal selam dengan kedalaman 5-7 meter," kata Wisnu.

Dijadwalkan, kapal ini selesai tahun 2013. Lokasi uji coba di Selat Madura

Sumber : Kompas

TNI AL Unjuk Gigi Dengan Digelarnya Latihan Perang Armada Jaya XXX/2011

SURABAYA-(IDB) : Sebanyak 21 kapal perang, 4.000 personel, enam pesawat udara, satu batalyon tim pendarat Marinir beserta 93 kendaraan tempurnya, akan dilibatkan latihan perang bersandi “Armada Jaya XXX/2011″.

Kapal perang yang dilibatkan dalam latihan perang yang dimulai 31 Oktober hingga 17 November, antara lain kapal perusak kawal rudal, kapal cepat rudal, kapal angkut tank dan kapal selam.

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno saat membuka latihan perang di Pusat Komando Latihan Armada RI Kawasan Timur, Ujung, Surabaya Jawa Timur, Senin (31/10/2011), mengatakan latihan ini untuk mengukur kesiapan prajurit dan kekuatan alat utama sistem senjata (alutsista), serta komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT).

“Seluruh hasil latihan akan dievaluasi untuk kesiapan TNI AL, dalam mendukung latihan gabungan TNI pada 2012 yang rencananya juga digelar di wilayah perairan Indonesia Timur,” ujar KSAL Soeparno.

Menurut Soeparno, latihan dibagi dalam dua tahap. Yakni gladi posko (31 Oktober-4 November) sampai dengan gladi lapangan (8-17 November) melalui serbuan operasi amfibi dan pendaratan pasukan di Pantai Sangatta, Kalimantan Timur.

Setelah seluruh rangkaian operasi berakhir, dilanjutkan kegiatan bakti sosial yang didukung kapal perang rumah sakit KRI Soeharso-990. “Kami pilih wilayah Sangatta yang dekat wilayah perbatasan dengan negara tetangga, karena kondisi lingkungan di kawasan itu memang sangat strategis dan dinamis,” kata KASAL.

Apabila sewaktu-waktu terjadi perubahan situasi yang tidak diinginkan dan mengharuskan dilakukan operasi laut, lanjut Soeparno, TNI AL sudah memiliki konsep yang terencana.  

“Sampai saat ini, TNI AL tetap melakukan operasi rutin di kawasan perbatasan Ambalat dan pulau-pulau terluar. Kondisinya sekarang masih biasa-biasa, karena perundingan (soal Ambalat) juga belum selesai,” kata KSAL Soeparno.

Sumber : TribunNews

Wamenhan Terima Kunjungan Sekretaris Pertahanan New Zealand

JAKARTA-(IDB:  Wamenhan selaku wakil Menhan RI, Jumat (28/10) menerima kunjungan kehormatan Sekretaris Pertahanan Kementerian Pertahanan New Zealand John Mc. Kinnon beserta rombongan, di Kemhan Jakarta. Maksud kunjungan delegasi New Zealand ke Kemhan kali ini dalam rangka meningkatkan hubungan bilateral kedua negara khususnya antara dua Kementerian Pertahanan.
 
Dikatakan Wamenhan, hubungan baik kedua institusi telah terjalin lama, hal ini dapat terlihat dari kunjungan beberapa staf senior militer dan sipil ke New Zealand. Kunjungan ini menurut Wamenhan merupakan titik awal atau starting point bagi kedua negara untuk berbuat lebih banyak lagi khususnya di bidang pertahanan.

Menurut Wamenhan, inilah saat yang tepat bagi kedua institusi untuk mengembangkan ide-ide yang sesuai yang dapat dimasukan dalam agenda kerjasama, mengatur manajemen dengan bekerja bersama-sama serta menginventarisir pokok-pokok atau poin kerjasama yang dibutuhkan kedua negara. Atas dasar agenda kerjasama yang dibangun kedua negara, diharapkan kedua Menhan dapat menandatangani perjanjian kerjasama pertahanan dalam waktu dekat.

Sebelum bertemu Wamenhan, Delegasi Kemhan New Zealand berkesempatan untuk bertemu dengan Sekjen Kemhan Marsyda TNI Eris Herryanto, S.Ip., M.A. di ruang kerjanya. Dalam pertemuan singkat tersebut, Sekjen memberikan informasi tentang Keketuaan Indonesia dalam ASEAN Defense Minister’s Meeting (ADMM) selama setahun ini. Sekjen mengatakan beberapa pokok-pokok penting dan beberapa pertemuan telah dilakukan Indonesia selama setahun menjadi Ketua ADMM diantaranya adalah joint declaration seperti Peace Keeping Operation, ASEAN Defense Industry Collaboration dan Maritim Security di Laut China Selatan.

Selain itu Sekjen Kemhan RI mengatakan bahwa sepuluh Menteri Pertahanan anggota ASEAN berkesempatan juga untuk bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Leon Panetta minggu lalu di Bali saat berlangsungnya ADMM Retreat 2011.

Sekjen Kemhan New Zealand menyatakan bahwa kunjungannya ke Kemhan dimaksudkan untuk melanjutkan hubungan baik yang telah terjalin antara kedua negara selama ini melalui pembangunan kerjasama baik di bidang pendidikan maupun pelatihan. Diharapkan hal tersebut akan terealisasi dalam waktu dekat. Selain itu juga Sekjen Kemhan New Zealand menginformasikan tentang bilateral meeting yang akan diselenggarakan di Jakarta pada bulan depan.

Turut hadir mendampingi Wamenhan diantaranya Sekjen Kemhan Marsyda TNI Eris Herryanto, S.Ip., M.A., Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Puguh Santoso, S.T., Dirkersin Brigjen TNI Wahyu Suhendar, S.M, Dirjakstra Brigjen TNI I Wayan Midhio, Dirangstra Brigjen TNI Paryanto dan Kapuskom Publik Brigjen TNI Hartind Asrin.

Sumber : DMC 

TNI AL Tingkatkan Kemampuan Perang Elektronik

JAKARTA-(IDB) : Dinas Komunikasi dan Elektronika (Diskomlek) Koarmatim meningkatkan kemampuan guna mengatisipasi terjadinya peperangan elektronika yang semakin komplek.

Hal itu diwujudkan dalam Latihan Interoperability yang dilaksanakan di Stasiun Pemancar (Stascar) milik TNI AL di Pasuruan, Sabtu (29/10). Kegiatan itu diikuti oleh 162 personel Diskomlek Koarmatim kurang lebih selama tiga hari.


Daerah latihan yang berada di kabupaten Pasuruan, merupakan tempat yang strategis bagi personel komunikasi karena tempat tersebut memilki fasilitas komunikasi yang menghubungkan antara Koarmatim, Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) dan unsur-unsur KRI yang sedang melaksanakan operasi ditengah laut.


Stascar ini memiliki peran yang sangat strategis apabila terjadi peperangan yang sesungguhnya khususnya peperangan elektronika.


Personel Diskomlek yang terlibat dalam gladi iteroperability itu memperhatikan dengan serius paparan yang disampaikan oleh rekan mereka yang bertugas mengawaki peralatan Tower komunikasi di Stascar TNI AL tersebut.


"Dalam kesempatan itu mereka mendapat pembekalan tentang cara kerja peralatan yang ada serta melaksanakan praktek mengoperasikan peralatan Komunikasi yang dapat menjagkau seluruh wilayah Indonesia bagian timur itu," kata Dispenarmatim Kopda Fatkul Munir dalam siaran pers yang diterima Minggu, (30/10).


Stascar Pasuruan merupakan stasiun komunikasi milik Angkatan Laut dibawah Satkom Lantamal V yang di pimpin oleh Kepala Seksi Stasiun Pemancar (Kasistascar) Kapten Laut (E) Sumarno.


Fasilitas ini dibangun pada tahun 1996 dan mulai aktif beroperasi pada tahun 1997 dengan dilengkapi fasilitas berupa rumah dinas yang berada di dalam komplek tersebut. Sedangkan tanggung jawab yang harus mereka emban adalah menjaga, merawat dan mengawaki peralatan yang ada di dua tower yang digunakan untuk komunikasi dengan Koarmatim dan Lantamal V Surabaya.


Penyelenggaraan latihan bertujuan untuk memelihara kemampuan personel dan merupakan upaya untuk lebih meningkatkan keterampilan personel TNI AL pada umumnya dan personel Koarmatim pada khususnya.


Latihan ini merupakan observasi dan uji teknis terhadap peralatan komunikasi yang dimiliki Koarmatim dan digabungkan dengan uji coba frekwensi pada daerah-daerah atau lokasi yang sering didapati trouble frekwensi dalam satu rangkaian latihan secara terpadu.


Diharapkan dengan kegiatan latihan ini mampu memberikan gambaran secara menyeluruh tentang kemampuan terkini yang dimiliki Diskomlek Koarmatim dan diketahuinya lokasi/daerah yang mempunyai kualitas frekwensi buruk sehingga dapat dijadikan pedoman pengetahuan dalam pembentukan dan pengadaan sistem komunikasi yang selaras mengikuti perkembangan teknologi modern.

Sumber : MediaIndonesia