Pages

Minggu, Oktober 09, 2011

F-16 Kawal Pesawat Kepala Negara KTT ASEAN

DEN PASAR-(IDB) : Apa bentuk jaminan keamanan yang diberi pemerintah bagi kepala-kepala pemerintahan dan negara yang akan hadir dalam KTT ASEAN di Bali pada November nanti? Ada beberapa yang pasti, di antaranya kawalan udara oleh F-16 Skuadron Udara 3 TNI-AU sejak memasuki wilayah udara nasional hingga mendarat di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali.

"Dari wilayah udara, tugas kami mengawal penerbangan para kepala negara dari wilayah pertahanan nasional menuju wilayah Bali menggunakan pesawat tempur F-16 sampai mendarat," Komandan Pangkalan Udara TNI-AU Ngurah Rai, Letnan Kolonel Penerbang Jumarto, Minggu.

Tentang mekanisme dan pola operasinya, tentu saja hal itu dirahasiakan. Pasti pengamanan dan pengawalan udara itu produk bersama banyak pihak, di antaranya Komando Pertahanan Udara Nasional TNI, Komando Operasi Udara I dan II TNI-AU, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, dan lain-lain.

Selain itu, kata Jumarto, pihaknya juga menyiagakan sebanyak satu kompi Pasukan Khas TNI-AU dalam perjalanan para kepala negera tersebut. Yang satu ini biasa digelar untuk mengendalikan lalu-lintas penerbangan hingga pengamanan fisik pangkalan udara dan wahana penerbangan yang dipergunakan.

Pasukan berbaret jingga itu, katanya, merupakan satuan berkemampuan tiga matra yakni laut, darat, udara. Namun dalam operasi, tugas dan tanggung jawabnya, mereka lebih ditujukan untuk merebut dan mempertahankan pangkalan udara dari serangan musuh.

"Dan selanjutnya menyiapkan bagi pendaratan pesawat lain," katanya.

Jumarto mengatakan, Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Leonard, selaku komandan pelaksana operasi pengamanan KTT ASEAN memerintahkan agar tiap unsur bekerja dalam masing-masing kemampuannya.

"Dalam persiapannya, Pangdam selaku komandan pelaksana operasi, meminta agar masing-masing akan melakukan kemampuan yang dimiliki jadi seperti dari unsur kami yakni pengamanan bandara," katanya.

Sebagai unsur pengamanan jalur udara, pihaknya juga sudah melakukan berbagai pelatihan-pelatihan mulai pengawalan hingga pendaratan.

"Berbagai persiapan sudah dilaksanakan sejak beberapa minggu lalu," imbuhnya.

Sumber : Antara

Siaga Satu Indonesia Ganyang Malaysia, Sipadan Ligitan Episode II

JAKARTA-(IDB) : Setelah berhasil menguasai Pulau Sipadan dan Ligitan, Malaysia kini kembali mencaplok wilayah Indonesia dengan secara defakto menguasai Tanjung Datu dan Gosong Niger, Kalimantan Barat.

Kepala Pusat Komunikas Publik Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal TNI Hartind Asrin di Jakarta, Jumat (7/10), mengakui permasalahan di OBP Tanjung Datu sampai saat ini masih dalam proses perundingan di JIM (The Joint Indonesia-Malaysia Boundary Committee on The Demarcation and Survey International Boundary) antara Delegasi Indonesia dan Malaysia. Namun, defakto Malaysia sudah terang-terangan melanggar batas kedaulatan Indonesia dengan berbagai tindakan yang menyiratkan keinginan mencaplok wilayah Indonesia.


Berdasarkan dokumen yang didapat Media Indonesia, ternyata wilayah Tanjung Datu dan Gosong Niger di Kalimantan Barat telah berkali-kali dijadikan lahan bisnis penangkapan ikan oleh Malaysia. Dokumen tersebut juga menyebutkan secara jelas arogansi pemerintah IMalaysia atas wilayah tersebut yakni berani mengusir perahu penangkap ikan warga Indonesia.


Dokumen tersebut menyebutkan, pada tanggal 2 juli 2010, kapal-kapal trawl Malaysia telah memasuki wilayah perairan Indonesia di Gosong Niger, Tanjung Datu. Pada tangal 11 Juli 2010, sekitar empat hingga delapan kapal trawl Malaysia masuk ke wilayah perairan Indonesia sejauh satu mil hingga dua mil dan melakukan aktivitas penangkapan ikan di malam hari.


Pada tangal 27 juni 2010 pukul 10.00 WIB di sekitar perairan Tanjung Bendera, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat terjadi pelanggaran wilayah dan kegiatan illegal fishing oleh lima kapal sampai 10 kapal ikan Malaysia.


Tidak hanya itu, di wilayah yang perundingannya masih bersifat sementara ini (modus vivendi), Malaysia malah sudah berani mendirikan taman negara. Malaysia sudah mengklaim kawasan Tanjung Datu dan Gosong Niger sebagai taman negara (national park) serta gencar mempromosikannya di tingkat internasional. Tujuannya, agar dengan mudah klaim atas wilayah tersebut diakui publik internasional.


Dokumen tersebut juga menyebutkan, sebetulnya Indonesia melalui PP No 38 Tahun 2002 telah menetapkan titik dasar (TD) No 35 dengan koordinat 02 derajat 05' 10" LU dan 109 derajat 38' 43" BT sebagai bentuk kepastian hukum bahwa Gosong Niger, Tanjung Datu adalah bagian dari kontinen Indonesia.


Namun, Pemerintah Malaysia tidak mengakui keberadaan TD No 35. Hal tersebut sebetulnya menunjukkan Malaysia ingin menguasai seluruh perairan Gosong Niger/Pematang Naga sebagai Taman Negara.


Dokumen tersebut juga menjelaskan, tahapan-tahapan yang dilakukan oleh Malaysia di Tanjung Datu dan Gosong Niger /Pematang Naga memiliki kesamaan dengan tahapan yang dilakukan saat mencaplok Pulau Sipadan dan Ligitan.

Sumber : MediaIndonesia

Iran Pasang Radar Canggih Deteksi Pesawat Tanpa Awak AS

TEHRAN-(IDB) : Panglima Pangkalan Pertahanan Udara Khatam Al Anbiya Iran, Brigjend Farzad Esmaili mengkonfirmasikan pengoperasian radar-radar canggih dalam sistem pertahanan negara untuk mendeteksi pesawat tanpa awak.
 
Esmaili, Sabtu (8/10) kepada IRNA, mengatakan, "Jika radar-radar sebelumnya beroperasi pada frekuensi tunggal dan satu dimensi, kini kita memiliki radar-radar dengan multi-frekuensi dan untuk gelombang yang berbeda guna mendeteksi predator." 

"Radar-radar sebelumnya tidak punya kemampuan untuk mendeteksi pesawat tanpa awak. Namun, kami akan meningkatkan kemampuan sistem itu dan siap menghadapi segala jenis pesawat tanpa awak ilegal di atas wilayah Iran," tambahnya.

Lebih lanjut, Esmaili menjelaskan, "Sebelumnya, pesawat-pesawat tanpa awak terlihat di beberapa daerah perbatasan, tapi sekarang dengan kewaspadaan penuh dan pemanfaatan radar canggih, tidak ada lagi predator yang berani terbang di atas wilayah Iran." Ditambahkannya, sekarang Pangkalan Pertahanan Udara Militer Iran siap menyerahkan bangkai pesawat tanpa awak jika terlihat terbang tanpa izin.

"Kini, jika ada pesawat tanpa awak terlihat di wilayah Iran, dapat dipastikan itu pesawat untuk pendidikan dan milik militer Iran atau Pasdaran," jelas Esmaili. Ditegaskannya, setiap jenis pesawat tanpa awak ilegal akan dimusnahkan oleh militer Iran.

Mereaksi niat rezim Zionis Israel untuk mengerahkan pesawat tanpa awak dalam memantau Iran, Esmaili menegaskan, Israel hanya omong kosong dan seluruh struktur Zionis tidak punya kemampuan untuk melakukan itu.

Sumber : Irib

Performa NC-295 Sangat Baik Dari Pendahulunya " CN-235 "

JAKARTA-(IDB) : Menjelang azan salat Jumat di Lanud Halim Perdanakusumah, kemarin,pesawat yang beberapa jam lalu mengudara dari landasan itu kembali mendarat.

Pesawat kembali ke skuadron 2 setelah menyelesaikan misi demo flight ke Lampung. Turun dari dalam pesawat tersebut rombongan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.Sjafrie dan rombongan sedang menguji bagaimana kecanggihan pesawat jenis baru NC-295 itu. NC-295 merupakan produk dari kerja sama PT Dirgantara Indonesia (DI) dengan perusahaan Airbus Military dari Spanyol. Demo flight dengan tim penerbang dari Airbus Military, yakni pilot Capt Alejandro Madurga Cruz,co-pilot Bernardo Saez de Benito, flight mechanic Yose Maria Gomez, dan flight test engineer YuanYose Baeza tersebut berjalan mulus.

Pesawat ini tiba dari tempat pembuatannya di Spanyol dua hari lalu dan telah diuji coba untuk pengangkutan mobil kepresidenan di Bandung, Kamis (6/10). Meski ini pesawat angkut militer,dalam uji coba kemarin pesawat mampu take off dan landing dengan halus layaknya pesawat komersial. Wartawan,termasuk SINDO yang berkesempatan untuk mengikuti test flight,merasakan sendiri hal itu.“Kita menikmati penerbangan yang banyak, di antara penumpang tidak tahu bahwa ini ternyata sudah take off karena cukup halus,”kata Sjafrie.

Di Lampung,pada take off kedua,pesawat sempat melakukan pendaratan di landasan rumput.NC-295 juga memiliki kemampuan short take off, yakni hanya dalam jarak 600 meter.Kemampuan ini diperlukan untuk penerbanganpenerbangan emergensi yang membutuhkan lapangan terbang cukup pendek saja. Sjafrie dan pejabat lain seperti dari DPR,penerbangan TNI Angkatan Darat,TNI AU,TNI AL,serta Polri juga sempat menjajal kokpit pesawat. Mereka mencoba bagaimana menggunakan auto pilot, salah satu dari sistem yang dimiliki NC-295.

“Kemhan berkepentingan untuk mencoba dan mengajak seluruh stakeholder melihat sejauh mana kita mendapatkan hasil produksi yang membanggakan,” kata dia. NC-295 merupakan produk yang prosesnya dimulai pada 1996.Pesawat ini merupakan pengembangan dari CN-235 dengan badan yang diperpanjang 3 meter dan mesin diperbesar 1,5 kali.“Dengan engine yang lebih kuat,kita bisa take off dan landing yang lebih pendek daripada CN-235,”kata Direktur Utama PT DI Budi Santoso menguak rahasia kenapa pesawat tidak terlalu membutuhkan landasan terbang yang panjang.

Sebenarnya NC-295 mampu memperlihatkan kinerja yang lebih baik ketimbang hasil uji coba.Dia bisa take off atau landing dari jarak yang lebih pendek daripada ketika demo flight.Tapi,itu tidak dilakukan karena penerbangan uji coba kemarin dianggap sebagai VIP flight yang harus mengutamakan keselamatan. Pesawat yang dirancang untuk angkut militer dan bantuan kemanusiaan ini memiliki alat perlindungan diri yang telah teruji di lingkungan berbahaya seperti Irak dan Afghanistan.

Pelindung meliputi pelindung kokpit, alat deteksi radar,misil,dan laser.NC-295 juga punya pilihan kapabilitas mengisi bahan bakar di tengah penerbangan meski pesawat ini mampu terbang selama 10 jam nonstop tanpa harus mengisi ulang bahan bakar. Indonesia patut berbangga dengan pesawat ini.Sebab,60% komponen dari pesawat tersebut dibuat oleh PT DI.Semua komponen yang ada dalam CN- 235 juga ada di NC-295.

Sumber : Sindo

200 Armada Jet Tempur F-15 Jepang Grounded Untuk Evaluasi Menyeluruh

TOKYO-(IDB) : Jepang mengandangkan lebih dari 200 pesawat tempur F-15 setelah salah satu pesawat tempur itu mengalami kerusakan.

Dalam sebuah misi latihanm, tangki bahan bakar salah satu pesawat tempur tersebut terlepas dan jatuh.

Api terlihat menjalar dibawah sayap dan bagian tangki yang terlepas jatuh disekitar kawasan barat kota Komatsu.
Tangki dengan berat sekitar 155kg, dalam keadaan kosong, dan misil tiruan terlepas dari pesawat dan jatuh di sebuah lapangan dekat dengan landasan untuk mendarat. Puing dari tangki yang lepas itu jatuh di 10 lokasi, termasuk di saluran pembuangan kotoran.

 

Tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut dan pesawat tempur itu sendiri berhasil mendarat dengan aman.


"Kami menangani kecelakaan ini dengan sangat serius, kata Jenderal Shigeru Iwasaki, Kepala Angkatan Udara Jepang, dalam sebuah keterangan pers.

Dia mengatakan penyebab jatuhnya tangki F-15 masih dalam penyelidikan.

Peremajaan pesawat

Insiden copotnya tangki bahan bakar F-15 ini adalah yang kedua dalam tiga bulan terakhir.

Juli silam, armada udara juga dikandangkan setelah sebuah pesawat jatuh di Laut Cina Selatan. Pilotnya, meski diyakini sudah tewas, tetapi tetap dimasukan ke dalam daftar hilang dan sampai saat ini belum ada penjelasan resmi terkait kecelakaan tersebut.

Serangkaian kecelakaan yang melibatkan armada udara ini nampaknya membuat Angkatan Udara Jepang bersikap reaktif dengan mengandangkan semua pesawat tempur F-15 milik mereka.
Pejabat Pasukan Pertahanan Udara Jepang mengatakan semua misi kecuali yang terkait dengan keadaan darurat kini dihentikan dan akan berakhir sampai 202 pesawat tempur F-15 Jepang sepenuhnya dinyatakan aman.

 

Insiden terbaru ini terjadi disaat Tokyo juga tengah mencari pengganti pesawat yang sudah dimakan usia. Jepang tengah mempertimbangkan kemungkinan membeli pesawat baru baik dari pabrikan pesawat tempur AS dan dari Eurofighter Typhoon dalam sebuah kesepakatan yang kemungkinan akan dicapai akhir tahun ini dengan anggaran sebesar US$8 miliar.

Sumber : Detik

Israel Luncurkan Satelite Baru Anti Iran

TEL AVIV-(IDB) : Rezim Zionis Israel mengkonfirmasikan soal peluncuran satelit spionase baru anti-Iran.
 
Televisi rezim Zionis Israel channel 10 melaporkan, Israel akan meluncurkan satelit spionase baru dalam waktu dekat ini. Satelit tersebut mempunyai kemampuan canggih dalam mengambil gambar dan akan digunakan untuk mengawasi aktivitas militer dan nuklir Tehran.

Sumber tersebut menambahkan, satelit tersebut mampu mengambil gambar dengan jelas dalam ketinggian 600 km. 

Sumber : Irib

Pesawat Tanpa Awak AS Diinvasi Virus Mematikan

IRNA-(IDB) : Sebuah virus komputer dilaporkan telah menginfeksi pesawat tanpa awak Amerika Serikat, Predator dan Reaper, dan jaringan spesialis keamanan tidak bisa menyingkirkan itu.
 
Sebagaimana dilaporkan IRNA, Sabtu (8/10), pesawat-pesawat tanpa awak Amerika selama ini terserang virus, namun pemerintah Washington tetap menerbangkan mereka dalam operasi militer.

Virus tersebut pertama kali dideteksi hampir dua pekan lalu oleh Sistem Host Berbasis Keamanan, tapi tidak menghalangi pilot di Pangkalan Angkatan Udara di Creech, Nevada untuk menjalankan misi mereka di luar negeri. Menurut laporan ini, para pejabat Amerika tengah sibuk mempelajari bagaimana virus itu dapat menembus sistem komputer, yang mendapat perlindungan ekstra. 

Menurut majalah Wired, virus tersebut merekam setiap informasi yang dikeluarkan oleh pilot untuk menerbangkan pesawat tanpa awak dari Nevada. Pejabat Amerika mengatakan, kasus itu tidak menghalangi misi luar negeri, dan sejauh yang mereka tahu, belum ada kebocoran informasi rahasia.

Namun, Wired yang melaporkan dengan tiga sumber anonim tentang infeksi, salah satunya mengatakan, "Kami terus menghapus virus itu, tapi ia datang kembali. Kami pikir itu jinak, tapi kita tidak tahu."

"Pada awalnya, para teknisi di pangkalan Nevada mengikuti instruksi penghapusan di situs perusahaan keamanan Kaspersky. Tetapi virus terus kembali," kata seorang sumber yang akrab dengan masalah infeksi. Akhirnya, mereka harus menggunakan alat perangkat lunak yang disebut BCWipe untuk sepenuhnya menghapus program. Itu berarti membangun kembali dari awal.

Pesawat tanpa awak banyak digunakan dalam operasi militer Amerika, khususnya setelah pengurangan atau penarikan pasukan darat. Pekan lalu, sebuah serangan pesawat tanpa awak berhasil menewaskan pemimpin Al Qaeda Yaman kelahiran Amerika, Anwar Al-Awlaki, bersama dua militan lainnya.

Sumber : Irib