Pages

Selasa, September 27, 2011

TNI Siapkan Pengamanan Sambut KTT ASEAN

Illustration
DEN PASAR-(IDB) : Jajaran TNI di Bali telah menyiapkan segala bentuk pengamanan bagi tamu-tamu negara yang akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-19 ASEAN pada November mendatang.

Komandan Korem 163/Wira Satya Kolonel (Inf) Jacob Djoko Sarosa di Denpasar Selasa mengatakan, pihaknya sejauh ini telah melakukan persiapan pengamanan menyambut KTT ASEAN yang rencananya dihadiri oleh beberapa kepala negara.

"Persiapan sudah kami lakukan sejak bulan ini hingga puncaknya nanti di bulan November," katanya di sela-sela agenda tatap muka Kapolda Bali Irjen Pol Totoy Herwan Indra dengan tokoh masyarakat Bali di Gedung Lembah Pujian, Denpasar.

Persiapan pengaman tersebut, kata Jacob, meliputi persiapan peralatan serta pasukan khusus untuk mengamankan kawasan VVIP atau pengamanan untuk setingkat kepala negara.

Sejak bulan ini, katanya, pihaknya juga telah melaksanakan latihan pengamanan tersebut di masing-masing bagian.

"Pelaksanaan tingkat parsial sudah dilaksanakan di masing-masing bagian, baik rute yang akan dilalui oleh para kepala negara maupun gedung dan tempat penginapannya," katanya.

Selain itu, pengamanan di tingkat TNI juga akan dipersiapkan kendaraan atau mobil antipeluru yang didatangkan dari Mabes TNI, hingga pasukan penembak jitu yang akan berjaga di titik-titik tertentu.

Sementara itu, terkait ancaman teroris, Kolonel Jacob mengatakan, bahwa TNI memiliki peran untuk mendukung kepolisian.

"Kami `back up` kepolisian dengan menekankan sensor sekuriti. Karena standar keamanan tidak hanya milik TNI/Polri, namun juga pada diri sendiri keluarga dan lingkungannya. Dan peran TNI tidak harus setelah kejadian baru membatu, namun juga dari tingkat pencegahan," ujarnya.

Kolonel Jacob juga menegaskan bahwa di Bali sejauh ini belum ada yang dicurigai sebagai kelompok radikal yang bisa menjadi ancaman teror, namun katanya, setiap orang yang masuk ke Bali perlu diwaspadai.

"Mudah-mudahan tidak ada. Kami tidak bisa menyatakan belum dan sudah, tapi kita harus mendeteksi secara dini. Untuk itu kami mewaspadai setiap orang yang masuk," katanya. 

Sumber: Antara

Indonesia Siap Dalam TOT Alutsista

JAKARTA-(IDB) : Kementerian Pertahanan meminta agar seluruh pihak yang terkait dengan pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) kapal selam, menyiapkan diri untuk proses transfer of technology(ToT).

Perusahaan dan negara yang diajak bekerja sama akan diputuskan maksimal dua bulan mendatang. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsekal Madya TNI Eris Herryanto mengungkapkan, pengadaan kapal selam untuk TNI Angkatan Laut seharusnya sudah di-lakukan 2–3 tahun lalu.Pasalnya, jumlah armada kapal selam RI hanya dua unit, yakni Cakra dan Nanggala, sehingga tidak mencukupi untuk mendukung pengamanan wilayah laut. Sudah sejak lama pemerintah mencari perusahaan dan negara yang dinilai paling cocok untuk diajak bekerja sama dalam pengadaan kapal selam.

Beberapa negara sempat dijajaki, seperti Jerman dan Korea Selatan. “Kita belum memutuskan siapa negara pemenangnya,” kata Eris di Jakarta kemarin. Diharapkan, tahun ini proses pengadaan memperlihatkan progres yang berarti.“Dalam dua bulan ini, Badan Ranahan Kemhan harus sudah memutuskan negara mana,” kata perwira tinggi berpangkat bintang tiga ini. Badan Ranahan tidak hanya memutuskan negara mana yang dipilih,tapi juga meminta spek dari pengguna, yaitu TNI AL, menyangkut kapal selam seperti apa yang dibutuhkan.

“Kemudian, dia (Badan Ranahan) mencari perusahaan mana yang bisa memenuhi. Sekarang ini dalam fase akan memutuskan,” terang dia. Meski belum ditentukan,pihaknya meminta agar semua pihak yang berkepentingan dengan pengadaan kapal selam ini menyiapkan diri mulai dari sekarang. “Nanti begitu diputuskan siapa yang menang,kita sudah punya konsep. Ini lho yang kita butuhkan kalau kita mau transfer teknologi. Nah, konsep itu nanti kita bicarakan dengan siapa pemenangnya,” bebernya.

Eris menyatakan sejauh ini telah ada gambaran mengenai seperti apa tahapan-tahapan yang harus dilakukan jika telah ditentukan produsennya.“Kita juga perlu mengaudit sekarang ini, misalkan yang mau diajak kerja sama nantinya PT PAL, bagaimanaPTPALmenyiapkan diri untuk bisa sebagai industri yang kita tunjuk untuk transfer teknologi,”tuturnya. Menurut Eris, sejauh ini PT PAL belum memberikan pernyataan terkait kesanggupannya untuk ikut membuat komponen tertentu dari kapal selam itu.

“Belum ada komitmen itu, tetapi kita, pemerintah, menginginkan bahwa teknologi ini bisa kita serap saat kita mengadakan ini,”tegas dia. Di samping itu, ke depan juga akan dinegosiasikan lagi di antaranya terkait teknis pelaksanaan maupun jumlah unit yang akan diproduksi. “Kalau misalnya kita sudah involvedalam pembuatan,bagaimana?” sebutnya.

Dirjen Perencanaan Pertahanan Kemhan Marsekal Muda TNI Bonggas S Silaen sebelumnya menuturkan, pengadaan kapal selam merupakan salah satu prioritas dalam pembangunan alutsista TNI Angkatan Laut.Program ini menjadi salah satu proyek yang bakal cukup banyak menyedot anggaran.

Sumber: Sindo

Delegasi IT Kemhan Indonesia Kunjungi Singapura Dan Korea Selatan

JAKARTA-(IDB) : Delegasi IT (Information Technologies) Kementerian Pertahanan RI, Mabes TNI dan Mabes Angkatan Darat melaksanakan kunjungan Kerja ke beberapa negara pengguna IT terkemuka. Adapun tujuan kunjungan kerja tersebut adalah mempelajari tentang sistem pengamanan Jaring internal dan Eksternal di jajaran Kemhan dan TNI.

Delegasi mengawali kunjungan kerja selama lima hari (19-23 September 2011) tersebut dengan menghadiri Workshop  “ The IBM Smarter Defense” di IBM Singapura Pte Ltd 9 Changi Business Park Central I The IBM Place, Singapura Senin (19/9). Workshop tersebut menjelaskan tentang Defense Operation Platform yang digunakan dilingkungan Kementerian Pertahanan Amerika, Australia dan negara-negara barat lainnya.

Pada hari berikutnya Delegasi IT Kemhan Selasa, (21/9) melanjutkan rangkaian kunjungan kerjanya menuju Huneed Technologies di Incheon, Korea Selatan dan Pameran IT di CoexMall, Seoul Korsel.  

Usai mengikuti pameran tersebut Rabu, (22/9) delegasi mengunjungi Microsoft Korea, Inc Seoul Korsel dan diterima oleh Direktur Public Sector, Mr. Woo Sung Lim. Saat berada di Microsoft Korea, Inc  rombongan menerima paparan tentang produk-produk terbaru yang dihasilkan Microsoft Korea diantaranya, Microsoft Link Communication serta menyaksikan demo teleconfrance.

Pada hari yang sama delegasi meneruskan kunjungan ke Bandara di Perbatasan Negara Korea Selatan dan Korea Utara. Seluruh rombongan juga berkesempatan menyaksikan sistem pengamanan Bandara dari dalam Bunker.  Keesokan harinya Kamis, (23/9) Delegasi melanjutkan perjalanan ke DMZ ( Demiliterized Zone) dan Tunnel no. 3 di Paju perbatasan Korsel dengan Korut.

Turut serta dalam Delegasi IT Kemhan dan TNI, diantaranya Kapusdatin Kemhan, Brigjen TNI Akhmad Buldan, M.A, Kapuskom Publik Kemhan, Brigjen TNI Hartind Asrin, Waka Pusinfolahta TNI, Kolonel Arm. Royke Kaparang, dan Ses Disinfolahta, Kol. Caj Drs. Syarif Usman.

Sumber: DMC

Menhan Menerima Dubes Inggris Baru

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro, Senin (26/9) menerima Duta Besar Negara Inggris untuk Indonesia yang baru, Mark Channing, di Kantor Kemhan RI, Jakarta. 

Kunjungan ini dalam rangka perkenalan dirinya kepada Menhan setelah diangkat menjadi Duta Besar Inggris untuk Indonesia pada bulan Agustus lalu dan menggantikan Dubes yang lama, Martin Hatfull. 

Turut mendampingi Menhan saat menerima Duta Besar Inggris tersebut, Direktur Kerjasama Internasional Ditjen Strahan Kemhan, Brigjen TNI Wahyu Suhendar, Kapuskom Publik, Brigjen TNI Hartind Asrin.

Sumber: DMC

Empat Proyek Unggulan Pertahanan

SENTUL-(IDB) : Pemerintah segera menyelesaikan empat proyek unggulan di sektor pertahanan. Proyek-proyek dalam program Four in One yang diprakarsai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP), Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, dan Standby Forces.

Menurut Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Senin (26/9/2011), di Sentul, Jawa Barat, PMPP akan menjadi pusat pelatihan untuk misi operasi perdamaian bersama  pihak asing. Selain Indonesia, Malaysia dan Australia juga memiliki fasilitas serupa di kawasan Asia Tenggara dan Oseania.

Panglima mengemukakan, pembangunan keempat program tersebut sangat penting dan memiliki urgensi tinggi guna menyiapkan para prajurit TNI dan anggota Polri dalam pelatihan serta kerja sama dengan negara sahabat di bidang penjaga perdamaian, penanggulangan bencana, dan terorisme. 

Sumber: Kompas

Rakor Penentu Kebijakan, Pengguna, Produsen Bidang Alutsista Dan Non Alutsista

JAKARTA-(IDB) : Kementerian Pertahanan melalui Direktorat Teknik dan Industri Pertahanan Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Dit Tekindhan Ditjen Pothan) menggelar Rapat Koordinasi Penentu Kebijakan, Pengguna dan Produsen Bidang Alutsista  ke XIV dan Bidang Non Alutsista ke IV, Senin (26/9) di kantor Kemhan, Jakarta. 

Rakor ini merupakan pertemuan tiga bulanan dari tiga pilar pembina industri pertahanan untuk mendukung kebutuhan sarana pertahanan, yaitu pemerintah dalam hal ini Kemhan sebagai penentu kebijakan, TNI sebagai pengguna dan industri sebagai produsen/penyedia jasa baik bidang Alutsista dan Non Alutsista.

Maksud dan tujuan Rakor ini adalah sebagai media koordinasi pelaku industri pertahanan guna mengevaluasi dan menindaklajuti program / kegiatan yang sedang berjalan serta merencanakan kegiatan ke depan dalam rangka pembinaan dan pemberdayaan industri pertahanan.

Rakor yang di pimpin oleh Sekjen Kemhan Mardya TNI Eris Herryanto, S.IP, M.A., ini akan membahas permasalahan program kegiatan bidang industri pertahanan dan perlunya keputusan – keputusan yang dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan di lapangan, terkait pembinaan industri pertahanan menuju  kemandirian Alutsista.

Pertemuan ini diharapkan akan menghasilkan suatu keputusan maupun arahan semua kebijakan dan komitmen yang disepakati nantinya dapat mendukung tercapainya sasaran untuk memberdayakan dan memajukan industri pertahanan menuju kemandirian Alutsista dan Non Alutsista.

Selain dihadiri oleh pejabat dari Kemhan, hadir pula sejumlah pejabat perwakilan dari kementerian terkait yang mendukung Kemhan sebagai penentu kebijakan antara lain Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, Kementerian Perindustrian, Kementerian Ristek dan Bappenas. Keikutsertaan kementerian terkait dalam Rakor ini diharapkan dapat memberikan respon dan masukan terkait dengan pelaksanaan kebijakan yang mendukung program pembinaan, pemberdayaan dan perkuatan industri pertahanan.

Selain tiga pilar dari pembina industri pertahanan, Rakor juga dihadiri oleh Tim Pokja dan Tim Asistensi Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP). Kehadiran Tim Pokja dan Tim Asistensi KKIP ini juga diharapkan dapat memberikan tanggapan dan masukannya sekaligus dapat memberikan hal – hal yang mungkin perlu diangkat pada level kebijakan KKIP sebagai pelaksana tugas Presiden dalam mengkoordinasikan perumusan kebijakan pemberdayaan industri pertahanan.

Demikian Siaran Press Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan.

Sumber: DMC

AL Indonesia India Lakukan Patroli Terkoordinasi Di Selat Malaka

KRI Silas Papare-386
INS Bangaram T 65
JAKARTA-(IDB) : Indonesia dan India memulai patroli terkoordinasi di Selat Malaka.

Komandan Satuan Kapal Penyapu Ranjau Komando Armada RI Kawasan Barat (Dansatran Koarmabar), Letnan Kolonel Laut (P) Heribertus Yudho Warsono, sebagai Dansatgas Patroli Terkoordinasi India dan Indonesia (Patkor Indindo) ke-18/2011, mengemukakan hal itu susai menerima perwakilan Angkatan Laut India di Belawan, Sumatera Utara, Senin.

Kedatangan Kapal Perang Angkatan Laut India yaitu Indian Navy Ship (INS) Mahish L 15 dan INS Bangaram T 65, dengan komandannya Yasho Vijay Joshi sebagai Komandan Satgas Angkatan Laut India, menandai patroli terkoordinasi tersebut.

Dansatran Koarmabar Letkol Laut (P) H Yudho Warsono mengatakan Indonesia dan India mempunyai sejarah panjang dalam hubungan baik sebagai negara tetangga.
                
"Angkatan Laut kedua negara mempunyai tanggung jawab dalam pengamanan laut bersama, khususnya perairan internasional Selat Malaka," katanya.

Yudho menambahkan, "Melalui kegiatan Patroli Terkoordinasi TNI Angkatan Laut dengan Angkatan Laut India ini, diharapkan perairan Selat Malaka terbebas dari berbagai ancaman dan gangguan keamanan laut antara lain perompakan, penyelundupan, illegal logging, dan pencemaran,".

Patkor Indindo ke-18/2011 rencananya berlangsung selama 30 hari, dan akan ditutup di Port Blair India.

Dalam kegiatan pengamanan perairan Selat Malaka, TNI Angkatan Laut melibatkan unsur Kapal Republik Indonesia (KRI) Silas Papare-386 dan Pesawat udara Patroli Maritim P-850.

Sumber: Antara

India Sukses Uji Tembak Rudal Balistik Prithvi - II

NEW DELHI-(IDB) : India telah berhasil melakukan uji-tembak rudal balistik yang bermampuan membawa nuklir `Prithvi-II`, dengan jelajah 350 kilometer, pada Senin pagi.

Uji coba ini adalah bagian dari percobaan pengguna oleh angkatan bersenjata dari negara bagian Chandipur di lepas pantai Orissa.

"Rudal dari permukaan-ke-permukaan yang dikembangkan pribumi ini adalah penerbangan uji coba yang dilakukan pada sekitar pukul 08:50 waktu setempat dari alat peluncur bergerak dari Uji Rentang Terpadu (ITR) di kompleks luncur III," kata kantor berita India PTI mengutip pernyataan Direktur ITR, Dash SP, di Balasore.

Percobaan itu dilakukan sebagai bagian dari latihan operasional, dan sepenuhnya berhasil, katanya.
 
Uji tembak rudal balistik jarak pendek, yang telah dilantik ke dalam angkatan bersenjata itu, adalah `percobaan pengguna`, kata sumber-sumber pertahanan.

Rudal ramping itu `ditangani oleh komando pasukan khusus peningkatan strategis,` kata mereka.

Mereka menambahkan bahwa rudal itu memiliki panjang sembilan meter dengan penampang satu meter.

Rudal nuklir itu didorong oleh dua mesin yang menggunakan bahan bakar cair.

Prithvi, rudal balistik pertama yang dikembangkan di bawah Program Pengembangan Rudal Terpadu (IGMDP) negara yang bergengsi itu memiliki kemampuan membawa hulu ledak nuklir seberat 500 kilogram.

Rudal itu menggunakan sistem bimbingan canggih inersia dengan manuver lintasan.

Sumber: Antara

Irak Tandatangani Pembelian Belasan Pesawat Tempur F-16

BAGHDAD-(IDB) : Irak telah menandatangani perjanjian pembelian 18 pesawat tempur F-16 Lockheed Martin untuk memperkuat angkatan udaranya, kata seorang penasihat Perdana Menteri Nuri al-Maliki seperti dilaporkan Reuters.

"Perjanjian telah ditandatangani... dan sebagian beaya pembelian telah dikirim ke rekening bank perusahaan tersebut," kata Ali al-Moussawi, penasehat media Maliki.

Ia tidak menyebutkan jumlah uang yang telah dibayar atau nilai pembelian itu secara keseluruhan.

Sumber: Antara